Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.

K
DENGAN DIARE DI RUANG ANAK RSIA
ASUHANANUGRAH PONTIANAK
KEPERAWATAN PADA AN.K
DENGAN DIARE DI RUANG ANAK RSIA
ANUGRAH PONTIANAK
KARYA ILMIAH AKHIR

KARYA ILMIAH AKHIR

DISUSUN OLEH :
DISUSUN OLEH :
APRELIA AFIATI
APRELIA AFIATI
SRP19316113
SRP19316113
POIN POIN PEMBAHASAN

BAB I ( Pendahuluan)
BAB 3 (Asuhan Keperawatan)
BAB 4 (Pembahasan)
BAB 5 (Penutup)
Diare masih menjadi penyebab
kematian tertinggi pada balita
setelah ISPA (Departemen
Kesehatan (DepKes), 2013).
Prevalensi diare
Dunia
 sekitar 2,5 miliar orang mempunyai akses
kebersihan yang buruk dan mengalami diare
(WHO, 2017).
Indonesia
 Prevalensi tertinggi diare terdeteksi pada anak
balita usia 1- 4 tahun (16,7%) dan merupakan
penyebab tertinggi kematian anak balita usia 12 -
59 bulan (25,2%). Data menurut Survei Kesehatan
Rumah Tangga 2017.
LANJUTAN……
KALBAR
 di Kota Pontianak, kasus diare
pada tahun 2018 masih banyak
terjadi dengan jumlah kasus
sebanyak 2.565 dengan
presentase 2,0%.
(Dinkes Provinsi Kalbar tahun 2018)
LANJUTAN….
RSIA ANUGRAH PONTIANAK
 kasus diare pada bulan November
2019 terdapat 5 kasus GEA pada
anak/bayi di ruang anak RSIA
Anugrah Pontianak.
 Rumusan Masalah
Berdasarkan data diatas, rumusan masalah dalam Karya
Ilmiah Akhir ini adalah “ Bagaimanakah asuhan keperawatan
pada An. K dengan diare di ruang Anak RSIA Anugrah
Pontianak?”.
Tujuan Umum
 Untuk memberikan gambaran aplikasi asuhan
keperawatan pada An. K dengan diare di ruang
Anak RSIA Anugrah Pontianak.
Tujuan Khusus
 Menerapkan konsep teori tentang proses asuhan keperawatan pada
An. K dengan diare di ruang Anak RSIA Anugrah Pontianak.
 membandingkan antara teoritis dan praktik lapangan asuhan
keperawatan pada An. K dengan diare di ruang Anak RSIA Anugrah
Pontianak.
 Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat
dilaksanakannya asuhan keperawatan pada An. K dengan diare di
ruang Anak RSIA Anugrah Pontianak.
 mengkaji aplikasi asuhan keperawatan pada An. K dengan diare di
ruang Anak RSIA Anugrah Pontianak.
MANFAAT PENULISAN
BAGI INSTITUSI PELAYANAN KESEHATAN
KARYA ILMIAH AKHIR INI DIHARAPKAN DAPAT MENINGKATKAN PELAYANAN KESEHATAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DIARE KHUSUSNYA DI RUANG ANAK RSIA
ANUGRAH PONTIANAK.

Manfaat Penulisan
BAGI INSTANSI PENDIDIKAN
DIHARAPKAN HASIL PENULISAN KARYA ILMIAH AKHIR INI BISA BERMANFAAT BAGI INSTANSI DALAM MEMBERIKAN GAMBARAN APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
DIARE PADA ANAK.
BAGI PASIEN
DIHARAPKAN, PASIEN DAPAT MENERIMA ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN PEMBERIAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN PADA KASUS DIARE.
BAGI PENELITI
HASIL PENULISAN KARYA ILMIAH AKHIR INI BISA DIGUNAKAN PENULIS SELANJUTNYA UNTUK MENINGKATKAN WAWASAN DAN PENGETAHUAN PENULIS.
 

1. Bagi
Bagi Institusi
 
Institusi Pelayanan Kesehatan
Kesehatan
Karya Ilmiah akhir ini
ini diharapkan
diharapkan dapat
dapat meningkatkan
meningkatkan pelayanan
pelayanan kesehatan
kesehatan asuhan
asuhan
keperawatan dengan
dengan diare khususnya didi ruang Anak
Anak RSIA Anugrah
Anugrah Pontianak.
2.
2. Bagi Instansi Pendidikan
Diharapkan hasil penulisan Karya
Karya Ilmiah Akhir ini bisa bermanfaat bagi instansi
instansi dalam
memberikan gambaran
gambaran aplikasi
aplikasi asuhan
asuhan keperawatan
keperawatan dengan
dengan diare
diare pada
pada anak.
anak.
3.
3. Bagi Pasien
Diharapkan, pasien dapat
dapat menerima
menerima Asuhan
Asuhan Keperawatan
Keperawatan dengan
dengan pemberian
pemberian implementasi
implementasi
keperawatan pada kasus diare.
4.
4. Bagi Peneliti
Hasil
Hasil penulisan Karya Ilmiah
Ilmiah Akhir
Akhir ini
ini bisa digunakan penulis selanjutnya
selanjutnya untuk
meningkatkan wawasan
wawasan dan pengetahuan penulis.
5.
5. Bagi Profesi Kesehatan
Kesehatan
Karya Ilmiah Akhir ini diharapkan
diharapkan dapat menjadi
menjadi tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan
memberikan pemahaman yang yang lebih baik tentang asuhan keperawatan pada anak dengan diare.
Tinjauan Kasus
Klien bernama An. K umur 6 bulan, dirawat sejak tanggal 27
november 2019 dengan diagnosa medis Diare. Klien sebelumnya
pernah masuk ke RSIA Anugrah tanggal 22 november 2019
kemudian masuk kembali pada tanggal 27 november 2019. Pada
saat masuk ke rumah sakit, kondisi An. K tampak lemah dan pucat.
GCS E: 4, V: 5, M: 6, disertai dengan dehidrasi sedang. Tanda tanda
vital pada An. K pertama masuk meliputi TD : 100/60 mmHg, N : 100
x/menit, suhu : 38 ℃, RR : 24 x/menit.
Keluhan utama An.K pada saat dikaji, keluarga An.K mengatakan
An.K mual, muntah sudah 3 kali disertai dengan BAB cair dengan
disertai tinja, darah, tinja berwarna kehijauan disertai ampas sudah
5 kali dan demam. Klien sebelumnya pernah dirawat di RSIA
Anugrah beberapa hari yang lalu, tetapi masuk kembali. Keluarga
klien mengatakan An.K sebelumnya pernah berobat dengan dokter
spesialis anak tetapi belum ada perubahan.
 Riwayat kehamilan
selama hamil ibu pasien melakukan pemeriksaan
kehamilan di klinik dokter praktek 2 kali dan di
puskesmas sebanyak 8 kali. Selama dalam
pemeriksaan kehamilan, ibu pasien tidak mengalami
sakit, hanya mual muntah saja. Pasien dilahirkan di
RS YARSI pada tanggal 1 Mei 2019 dengan bantuan
dokter dan bidan dengan persalinan spontan usia
kehamilan 39 minggu, berat badan waktu lahir 3000
gram, panjang badan 50 cm, saat dilahirkan anak
langsung menangis. Setelah dilahirkan, pasien hanya
sebentar mendapatkan ASI dari ibunya, kemudian
dilanjutkan dengan susu formula karena ASI ibu
pasien sedikit.
LANJUTAN…..
 Riwayat masa lalu : pasien
sebelumnya belum pernah sakit
mengingat usianya yang baru 6 bulan,
pasien juga belum mendapatkan
imunisasi dasar lengkap.
 Riwayat keluarga : keluarga pasien
mengatakan tidak ada keluarga yang
menderita diare yang sama.
 Riwayat sosial : keluarga pasien
mengatakan yang mengasuh anak. K
adalah orang tua kandungnya sendiri,
keluarga pasien juga mengatakan
hubungan dengan anggota keluarga,
tetangga dan masyarakat juga baik.
 Kondisi lingkungan : keluarga klien
mengatakan kondisi lingkungan
dirumahnya cukup baik dan juga bersih.
 Personal hygiene : keluarga
klien mengatakan sebelum
sakit pasien mandi 2 kali
sehari, keramas 2 kali, gunting
kuku 2 kali dalam seminggu.
 Aktivitas bermain : keluarga
klien mengatakan anaknya
sebelum sakit anak tampak
aktif dan ceria.
 Pola eliminasi : keluarga klien
mengatakan sebelum masuk
RS BAB anak 2 kali dalam
sehari dan BAK 6 kali dalam
sehari.
HASIL PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : keadaan An. K tampak lemah dan pucat
dengan GSC : E : 4, V : 5, M : 6
 Kepala : inspeksi : pada pemeriksaan tidak ditemukan adanya
lesi, tumor, pembengkakan, kondisi kepala normal, warna
rambut kehitaman dengan distribusi rambut sedang, kondisi
kepala bersih, palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada kepala
anak.
 Mata : inspeksi : mata tampak cekung, konjungtiva tampak
anemis, tidak terdapat lesi, tidak terdapat tumor, sclera tidak
ikterik, pupil isokor, palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada
mata.
 Hidung : inspeksi : kondisi hidung bersih, tidak ada tumor, tidak
ada pembengkakan, tidak ada penggunaan cuping hidung, anak
masih bernafas dengan baik, palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
LANJUTAN……
 Mulut : inspeksi : Mukosa bibir kering, kondisi mulut bersih, tidak
terdapat luka di mulut, tidak ada tumor di mulut palpasi : tidak
terdapat nyeri tekan.
 Telinga : inspeksi : kondisi telinga bersih, anak dapat mendengar
dengan baik, tidak ada cairan, nanah yang keluar dari telinga,
tidak ada tumor maupun lesi, palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
pada telinga anak.
 Leher : inspeksi : tidak ada pembengkakan pada leher, palpasi :
tidak terdapat nyeri tekan pada leher.
 Dada : inspeksi : pergerakan dada kanan dan dada kiri simetris,
tidak ada retraksi dinding dada, RR : 24 kali permenit, palpasi :
tidak terdapat nyeri tekan, auskultasi : suara nafas vesikuler,
tidak ada suara nafas tambahan, perkusi : pada saat dilakukan
perkusi terdengar suara sonor.
LANJUTAN……
Jantung : palpasi : tidak terdapat pembengkakan pada jantung,
auskultasi : pada saat auskultasi terdengar suara normal jantung,
tidak terdapat suara jantung tambahan.
Ekstremitas : inspeksi : pada saat dilakukan inspeksi terlihat
simetris antara ekstremitas bawah dan atas, tidak ada kelainan,
tidak ada tumor, tidak ada lesi, palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
Abdomen : inspeksi : tidak ada lesi atau tumor pada perut, palpasi
: pada saat dipalpasi cubitan perut kembali lambat, auskultasi :
bising usus 39x/menit, perkusi : perut teraba kembung.
Genitalia : inspeksi : terdapat ruam kemerahan dan lecet di area
sekitar anus, kondisi perianal tampak lembab, pasien tampak
menggunakan popok yang ketat, pada saat dilakukan palpasi
anak menangis, BAK sedikit dan BAB sudah 5 kali .
LANJUTAN………
Input Ouput Balance Cairan
Makan : 50 cc Urine : 250 cc Input – Output :
Oralit : 200 cc BAB : 500 cc 1512- 2730 = - 1218 cc
Susu : 200 cc Muntah : 400 cc
Air putih : 150 cc IWL : 740 cc
Air Metabolisme : 72 cc IWL kenaikan suhu
Infus : 840 cc : 840 cc
Injeksi : 86 cc Total : 2730 cc
Total : 1512 cc
LANJUTAN……
Nutrisi : keluarga klien mengatakan
anak A tidak ada nafsu makan, setiap
kali makan dan minum selalu mual
dan juga muntah. Keluarga klien
mengatakan anaknya sudah mual dan
muntah 3 kali dan BB klien mengalami
penurunan dari yang sebelumnya 10
kg trun menjadi 8 kg. input - ouput : -
1218 cc
TERAPI KEPERAWATAN
1. Infus RL 50 Tpm/24 jam.
2. Oralit
3. Paracetamol syr 3x120 mg
4. Dexamethasone (IV) 1 mg
5. Ondansentron 3x 0,8 mg
6. Propepsa syr 3x5 ml (oral)
7. Kandistatum 0,5 ml
8. L – Bio Isach 1x1/oral
9. Zinc 1x20 mg/oral
10. Pedialit 85 cc
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN.docx
LANJUTAN….
1. Hipovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif
Perencanaan DX 1.docx
2. Hipertermi berhubungan dengan inflamasi yang ditandai
dengan peningkatan suhu tubuh 38 C, anak rewel dan
menangis.
Perencanaan Keperawatan DX 2.docx
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan
kelembapan kulit daerah perianal.
Perencanaan Keperawatan DX 3.docx
4. Defisit Nutrisi berhubungan dengan mual, muntah
Perencanaan keperawatan DX 4.docx
BAB 4 (PEMBAHASAN)
A. Pembahasan proses asuhan keperawatan yang diberikan
BAB IV.docx
BAB V (PENUTUP)
BAB V PPT.docx
WASSALAMUALAIKUM
WR.WB

Anda mungkin juga menyukai