Faktor penyebab terjadinya korosi adalah adanya air dan oksigen. Pada tabung 1 yang berisi aquades, terdapat air dan oksigen terlarut, selain itu, keadaan tabung terbuka, sehingga oksigen di udara dapat berikatan dengan aquades, akibatnya keadaan tabung menjadi kaya oksigen (O2), sehingga korosi dapat terjadi pada paku di tabung 1. Pada percobaan, paku di tabung 1 berkarat, dan airnya menjadi bewarna kuning kecoklatan, percobaan ini sesuai dengan teori. • Tabung 2 (berisi Kristal CaCl2) Percobaan tidak dilakukan, namun berdasarkan teori, korosi atau karat seharusnya tidak terjadi, sebab keadaan pada tabung 2 ini kering, ditambah lagi CaCl2 yang tidak mengandung oksigen dan juga keadaan tabung tertutup sehingga O2 di udara tidak bisa masuk dan ikut bereaksi membentuk karat. Pada tabung 2, tidak ada faktor yang dapat menyebabkan korosi, sehingga korosi atau karat tidak akan terjadi. • Tabung 5 (berisi larutan garam) Larutan garam mengandung air (H2O), dan keadaan tabung terbuka, sehingga oksigen (O2) di udara dapat masuk ke tabung, dan menyebabkan adanya oksigen terlarut pada larutan NaCl di tabung ini. Adanya oksigen dan air jelas dapat menyebabkan terjadinya korosi pada paku di tabung ini. Larutan NaCl adalah larutan elektrolit, larutan elektrolit adalah salah satu faktor untuk mempercepat reaksi korosi. Pada tabung 5, seharusnya paku berkarat. Pada percobaan, paku berkarat dan air berwarna kecoklatan, sehingga percobaan sesuai dengan teori. • Pada gelas yang berisi minyak sayur tidak mengalami korosi karena minyak sayur tidak mengandung oksigen dan tidak dapat berikatan dengan oksigen di udara, sehingga paku dalam keadaan bebas oksigen dan tidak dapat mengalami perkaratan.