KURIKULUM
Tahun 1964 Disusun Oleh :
An i Ko m a ri ya h ( 1 8 3 1 2 2 4 1 0 4 5 )
An i s a L a t i f a ( 1 83 1 2 2 4 1 0 5 1 )
Az z a k i a O o fy Au rel i e ( 1 8 3 1 2 2 4 1 0 5 6 )
Rentjana Pendidikan
1964
Rasionalisasi Kurikulum
• Isu yang berkembang pada rencana pendidikan 1964 adalah konsep pembelajaran
yang bersifat aktif, kreatif, dan produktif.
• Kurikulum 1964 adalah alat untuk membentuk manusia pancasialis yang sosialis
Indonesia, dengan sifat-sifat seperti pada ketetapan MPRS No II tahun 1960.
• Kurikulum 1964 (Rencana Pendidikan) ini, arah pendidikan mulai merambah
lingkup praksis.
• Dalam pengertian bahwa setiap pelajaran yang diajarkan disekolah dapat
berkorelasi positif dengan fungsional praksis peserta didik dalam masyarakat.
• Kurikulum masa ini dapat pula dikategorikan sebagai Correlated Curriculum.
• Penyelenggaraaan kurikulum 1964:
1. Penyelenggaraan pendidikan dengan kurikulum 1964 mengubah penilaian di rapor bagi kelas I dan
II yang asalnya berupa skor 10-100 menjadi huruf A, B, C, dan D. Sedangkan bagi kelas II hingga
VI tetap menggunakan skor 10-100.
2. Kurikulum PAI di masa ini diselenggarakan oleh masyarakat secara bervariasi, sedang di Sekolah
Negeri, sesuai dengan UUPP No.4 tahun 1950, pelaksanaannya amat longgar, disamping jumlah jam
pelajarannya relatif minim, mata pelajarannya tidak menentukan kenaikan kelas. Adapun yang
menyusun Rencana PAI di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan SMP adalah Departemen Agama setelah
disetujui oleh Kementerian Pendidikan, Pengadjaran dan Kebudajaan atas usul instansi agama yang
bersangkutan. Sedangkan untuk tingkat SMA, Pendidikan Agama (Budi Pekerti) dikategorikan dalam
kelompok dasar dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggu tiap kelas tanpa membedakan
jurusan yang dipilih sejak kelas II. Yang spesifik dalam Rendjana Pendidikan 1964 sehubungan
dengan posisi Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah bahwa Pelajaran Agama (Islam) merupakan
pelajaran alternatif. Artinya apabila seseorang peserta didik tidak mengikuti pelajaran agama
KELEBIHAN Kurikulum 1964
Masih sentralistik
• Kurikulum Sekolah Dasar (SD) dari 1952 sampai 1964 dapat dikategorikan
sebagai kurikulum tradisional, yaitu separated subject curriculum.
• Tujuan pendidikan pada masa ini adalah membentuk manusia Pancasila dan
Manipol /Usdek yang bertanggung jawab atas terselenggaranya masyarakat adil
dan makmur, materiil, dan spiritual.
• Sistem pendidikan dinamakan Sistem Panca Wardana atau sistem lima aspek
perkembangan yaitu perkembangan moral, perkembangan intelegensi,
perkembangan emosional artistik (rasa keharuan), perkembangan keprigelan, dan
perkembangan jasmaniah.
• Pada tahun 1964 terjadi perubahan kurikulum.