0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
61 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang upacara dan ritual masyarakat Melayu di Riau. Beberapa upacara yang dijelaskan antara lain Mandi Syafar, Mandi Balimau, dan Malam Tujuh Likur. Sedangkan ritual-ritual yang disebutkan misalnya Turun Ke Laut saat pertama kali menurunkan perahu, serta Menyemah Terubuk untuk memanggil ikan terubuk.
Dokumen tersebut membahas tentang upacara dan ritual masyarakat Melayu di Riau. Beberapa upacara yang dijelaskan antara lain Mandi Syafar, Mandi Balimau, dan Malam Tujuh Likur. Sedangkan ritual-ritual yang disebutkan misalnya Turun Ke Laut saat pertama kali menurunkan perahu, serta Menyemah Terubuk untuk memanggil ikan terubuk.
Dokumen tersebut membahas tentang upacara dan ritual masyarakat Melayu di Riau. Beberapa upacara yang dijelaskan antara lain Mandi Syafar, Mandi Balimau, dan Malam Tujuh Likur. Sedangkan ritual-ritual yang disebutkan misalnya Turun Ke Laut saat pertama kali menurunkan perahu, serta Menyemah Terubuk untuk memanggil ikan terubuk.
ditetapkan atau diakui yang melengkapi fase kehidupan, menegaskan perayaan situasi tertentu suatu kelompok, sakral dan profane. Upacara Mandi Syafar. Mensucikan diri yang dilakukan masyarakat Melayu di sungai atau laut memasuki bulan Syafar. Kegiatan ini dilakukan dengan mandi memakai campuran limau dan kembang. Masyarakat berkumpul di suatu tempat yang disepakati, kemudian mereka secara bersama-sama mandi di sungai. Mandi dengan bunga tujuh rupa & dengan memasukkan potongan ayat Al Quran ke dalam sungai atau laut mampu menolak bala. Mandi syafar di laut dilakukan oleh masyarakat Rupat. Upacara ini dijadikan sebagai suatu objek wisata. Upacara
Mandi Balimau/Balimau Kasai/ Petang Megang
Berlimau atau membasuh tubuh dengan irisan
limau. Menyucikan diri. Menyambut Ramadhan Untuk pengobatan yang diyakini berasal dari gangguan makhluk gaib. Limau memiliki kaitan kuat dengan alam gaib, karena keasaman limau membuat roh- roh gaib merasa muak dan tidak akan mendekat. Upacara Berlimau untuk pengobatan. Menyiapkan 3 jenis limau, yaitu limau mungkur, limau kosiek, dan limau lelang. Ketiga jenis limau dibacakan doa oleh seorang dukun. Limau diiris-iris dan dimasukkan ke dalam wadah lalu dibawa ke sungai. Pasien disuruh mandi dengan menyelam. Setelah menyelam pertama kali, irisan limau diusapkan ke kepala. Kemudian ia harus menyelam lagi dan menahan nafasnya di dalam air. Sisa irisan limau dihanyutkan ke sungai. Upacara
Balimau Como.
Tradisi menyambut bulan Ramadhan di tepian
Sungai Rokan, Ujung Batu, Rokan Hulu. Disebut dengan upacara turun balimau, yang Dilaksanakan di Masjid Raya Ujungbatu. Upacara ini biasanya disertai dengan hiburan. Dilaksanakan setiap tahun sebelum memasuki bulan Ramadhan Upacara Malam Tujuh Likur
Upacara pada malam 27 Ramadhan.
Malam pengampunan dosa dan datangnya malam Lailatul Qadar. Dengan lantunan puji-pujian pada Allah Swt. Malaikat datang ke rumah-rumah untuk memberi berkah Ritual Perilaku sah tertentu untuk peristiwa-peristiwa yang tidak bersifat rutin teknis. Melainkan berkaitan dengan kepercayaan terhadap makhluk halus atau kekuatan mistik. Ritual Turun Ke Laut.
Dilakukan ketika pertama kali
menurunkan perahu atau tongkang ke laut. Perahu atau tongkang yang baru selesai, Untuk mengawali turun ke laut harus didahului dengan ritual doa selamat dan diiringi dengan tepuk tepung tawar. Ritual Turun Ke Laut. Dimulai dengan menurunkan kapal ke air. Ketua ritual yang ditunjuk & dipercaya (selalu ditunjuk dukun) membacakan mantra & doa. Di atas kapal dimasukkan sajian lengkap (nasi kuning, bertih, dan pisang tiga biji). Sesampai di laut, dilakukan tepuk tepung tawar sambil membacakan doa, mantra, dan ayat Al Quran tertentu. Beberapa perlengkapan tepuk tepung tawar ditepukkan ke sekeliling kapal atau perahu, bertih, & pisang ditabur ke laut, dilanjutkan dgn doa selamat oleh seorang lebai. Setelah doa selamat dilakukan, barulah hidangan yang sudah dipersiapkan tadi dimakan bersama2 di atas perahu atau tongkang tersebut. Proses selesai & perahu atau tongkang kembali ke darat. Ritual Menyemah Terubuk ◦ Disebut juga dengan ”Berdikir Terubuk”. ◦ Bukit Batu Bengkalis ◦ Tuk Bomo slap (kemasukan roh atau semangat) memanggil ikan terubuk. ◦ Caranya dengan tuk Bomo menyembelih kerbau, dibuat penyemahan laut secara besar-besaran, dan dibuat pula sebuah rumah yang dinamakan balai terubuk yang saat ini dibangun di Bukit Batu Laut. ◦ Bukit Batu merupakan tempat penyemahan ikan terubuk yang dilanjutkan di Pulau Bengkalis. Ritual Menyemah Terubuk Proses awalnya dibuat sebuah balai yang disebut Balai Terubuk. Balai ini tidak dibolehkan memakai bahan dari kayu. Menurut cerita kalau mempergunakan paku atau besi, bomo-bomo tersebut tidak dapat trance berupa kemasukan roh. Balai hanya boleh mempergunakan rotan atau akar kayu. Ukuran besar balai sekitar 20 x 30 kaki. Bahagian dalamnya dibuat empat sudut tiangnya tembus ke bawah. Tiang empat inilah yang dijaga oleh Batin Bengkalis, Batin Senderak, Batin Alam, dan Batin Penebal. Ritual Menyemah Laut. Ritual masyarakat nelayan pesisir Timur (Bengkalis). Minimal dilaksanakan sekali dalam setahun. Tujuan utama ritual ini untuk menolak bala dan tangkapan ikan tetap banyak dan mendapat berkat dari penungggu laut. Semah di laut idealnya dilaksanakan setiap bulan enam hitungan bulan. Dipimpin seorang Bomo yang membacakan mantera, ucapan selamat, dan tolak bala di laut. Perlengkapan yang dibawa ke laut adalah nasi kunyit, bertih, pisang, dan pinang. Perlengkapan tsb sebagian dimakan dan sebagian lainnya dibuang ke laut sebagai tanda pembuang sial. Ritual Turun Jin, Tuun Jin, Si Lancang Ritual pengobatan di Panipahan, Kubu, Pasir Limau Kapas, dan di Raja Berjamu (Bangko) Rokan Hilir. Istilah lain selain turun jin atau dalam dialek setempat disebut dengan tuun jin ini lazim juga disebut si Lancang. Pengobatan ini dilakukan oleh seorang dukun atau pawang yang melibatkan beberapa orang sebagai pembantu atau juru bicara. Seorang dukun atau pawang, slap dan kemudian tubuh kasarnya dimasuki roh halus (jin). Memiliki beberapa tahap ritual, yakni tahap melihat penyakit, tahap menjamu (membuat obat), dan tahap turun atau buang lancang. Simpulan Sumber: Elmustian, Derichard H. Putra, Abdul Jalil. Riau Tanah Air Kebudayaan Melayu. Departemen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional: Pekanbaru. 2009