REFERAT
ILMU PENYAKIT KULIT APRIL 2016
DAN KELAMIN
FK UNISMUH MAKASSAR
PITIRIASIS VERSIKOLOR
Nama : Muh. Ainul Mahfuz dan
Naufal Hilmy Imran
Pembimbing :
dr. Helena Kendengan, Sp.KK
PENDAHULUAN
• Berdasarkan reaksi jaringan, Pitiriasis
Versikolor (PV) termasuk dalam mikosis
superfisial murni.
• Pada mikosis superfisial, organisme –
organisme penyebab hidup pada bagian
superfisial kulit dan tidak menyebabkan
reaksi inflamasi, sebaliknya dengan mikosis
kutan (dermatofitosis).
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
PV terutama ditemukan pada
daerah tropis dengan suhu dan
kelembapan tinggi
Menyerap sinar UV
Hipopigmentasi
dan menghambat
pada bagian kulit
pembentukan
yang ditumbuhi
melanin
GAMBARAN KLINIS
Pasien sering datang karena alasan kosmetik,
pruritus biasanya ringan atau tidak ada
Non - Medikamentosa
●
Identifikasi dan Singkirkan Faktor Predisposisi
Medikamentosa
●
Terapi Anti – Jamur Topikal dan Sistemik
TERAPI ANTI - JAMUR
• Golongan azol dan allylamine
TERAPI TOPIKAL
• Merupakan lini pertama
• Digunakan Selenium sulfide sampo 1,8% atau losio
2,5%, dioleskan 3 – 4x/minggu selama 7 - 10 menit, lalu
dibilas. Gunakan 1-2x/bulan sebagai rumatan.
• Ketokonazol sampo 2% digosok pada lesi, dibiarkan 5
menit, lalu dibilas, diulang 3 hari berturut – turut.
• Terbinafin solution 1%, 2x/hari pada lesi, selama 7 hari
• Terapi terbaru menggunakan ketokonazol cream atau
foam 1 – 2x/hari selama 2 minggu dan ketokonazol
shampo sekali seminggu efektif mengobati PV
TERAPI SISTEMIK
• Pada lesi luas, kambuhan dan gagal dengan
terapi topikal
• Ketokonazol 200 mg/hari selama 7 – 10 hari,
atau Itrakonazol 200 – 400 mg/hari selama
3 – 7 hari.
• Penggunaan ketokonazol, flukonazol dan
itrakonazol 1 tablet per bulan efektif
digunakan untuk mencegah rekurensi.
PROGNOSIS
• Dubia ad bonam.
• Prognosis baik jika pengobatan dilakukan
secara tekun dan konsisten, serta faktor
predisposisi dapat dihindari.
• Lesi hipopigmentasi dapat bertahan sampai
beberapa bulan setelah jamur negatif, hal ini
perlu dijelaskan pada pasien
Thank You