Anda di halaman 1dari 21

BAGIAN

REFERAT
ILMU PENYAKIT KULIT APRIL 2016
DAN KELAMIN
FK UNISMUH MAKASSAR

PITIRIASIS VERSIKOLOR
Nama : Muh. Ainul Mahfuz dan
Naufal Hilmy Imran
Pembimbing :
dr. Helena Kendengan, Sp.KK
PENDAHULUAN
• Berdasarkan reaksi jaringan, Pitiriasis
Versikolor (PV) termasuk dalam mikosis
superfisial murni.
• Pada mikosis superfisial, organisme –
organisme penyebab hidup pada bagian
superfisial kulit dan tidak menyebabkan
reaksi inflamasi, sebaliknya dengan mikosis
kutan (dermatofitosis).
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
PV terutama ditemukan pada
daerah tropis dengan suhu dan
kelembapan tinggi

PV lebih sering pada usia dekade


ke-2 dan ke-3, lebih banyak pada
pria

Rekurensi merupakan masalah


yang banyak terjadi
ETIOPATOGENESIS

Pada kondisi atau Ragi Malassezia Melepaskan


faktor predisposisi berubah menjadi pityriacitrin dan
tertentu bentuk hifa asam azeleat

Menyerap sinar UV
Hipopigmentasi
dan menghambat
pada bagian kulit
pembentukan
yang ditumbuhi
melanin
GAMBARAN KLINIS
Pasien sering datang karena alasan kosmetik,
pruritus biasanya ringan atau tidak ada

• Makula sirkumskripta, sering berkonfluen


membentuk plak, berskuama halus,
Effloresensi • Ukuran dan warna bervariasi, warna
umumnya hipopigmentasi

• Pada badan bagian atas, lengan bagian atas,


Distribusi leher dan perut
GAMBARAN KLINIS (2)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK (1)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK (2)
DIAGNOSIS

Secara klinis, bila gambaran


klinis sangat khas

Pemeriksaan KOH merupakan


pemeriksaan konfirmatif

Lampu Wood membantu


diagnosis klinis
DIAGNOSIS BANDING
• Vitiligo
DIAGNOSIS BANDING (2)
• Dermatitis Seboroik
DIAGNOSIS BANDING (3)
• Pitiriasis alba dan Pitiriasis rosea
DIAGNOSIS BANDING (4)
• MH tipe Tuberkuloid
DIAGNOSIS BANDING (5)
• Tinea korporis
TATALAKSANA

Non - Medikamentosa


Identifikasi dan Singkirkan Faktor Predisposisi

Medikamentosa


Terapi Anti – Jamur Topikal dan Sistemik
TERAPI ANTI - JAMUR
• Golongan azol dan allylamine
TERAPI TOPIKAL
• Merupakan lini pertama
• Digunakan Selenium sulfide sampo 1,8% atau losio
2,5%, dioleskan 3 – 4x/minggu selama 7 - 10 menit, lalu
dibilas. Gunakan 1-2x/bulan sebagai rumatan.
• Ketokonazol sampo 2% digosok pada lesi, dibiarkan 5
menit, lalu dibilas, diulang 3 hari berturut – turut.
• Terbinafin solution 1%, 2x/hari pada lesi, selama 7 hari
• Terapi terbaru menggunakan ketokonazol cream atau
foam 1 – 2x/hari selama 2 minggu dan ketokonazol
shampo sekali seminggu efektif mengobati PV
TERAPI SISTEMIK
• Pada lesi luas, kambuhan dan gagal dengan
terapi topikal
• Ketokonazol 200 mg/hari selama 7 – 10 hari,
atau Itrakonazol 200 – 400 mg/hari selama
3 – 7 hari.
• Penggunaan ketokonazol, flukonazol dan
itrakonazol 1 tablet per bulan efektif
digunakan untuk mencegah rekurensi.
PROGNOSIS
• Dubia ad bonam.
• Prognosis baik jika pengobatan dilakukan
secara tekun dan konsisten, serta faktor
predisposisi dapat dihindari.
• Lesi hipopigmentasi dapat bertahan sampai
beberapa bulan setelah jamur negatif, hal ini
perlu dijelaskan pada pasien
Thank You

Anda mungkin juga menyukai