Anda di halaman 1dari 17

Religi di Korea

O L E H N A U FA L S H I D Q I L A R A S ( 1 8 4 0 7 1 4 4 0 1 3 )
ILMU SEJARAH B ‘18 FIS UNY
AWAL PERKEMBANGAN RELIGI
DI KOREA
Dalam Mitologi Korea kuno terdapat legenda tertua yang
berkaitan dengan Pendiri Korea bernama Dan’gun. Legenda
ini memilki hubungan yang kuat dengan kepercayaan awal
yang dimiliki oleh Korea sejak masa prasejarah.

Religi pertama sendiri diketahui bernama Syamanisme


Korea atau Agama Rakyat Korea Perkembangan awal
keyakinan di korea dalam keyakinan Syamanisme ini
memiliki banyak ritual dan tradisi tertua di dunia yang masih
dipraktekan hingga sekarang.

Pengaruh kepercayaan lain juga mewarnai awal


perkembangan religi di Korea seperti pengaruh Konfusius
dan Buddha.
RELIGI LOKAL DI KOREA
Syamanisme Korea merupakan kepercayaan lokal tertua di
Korea. Kepercayaan ini memiliki banyak nama seperti
Syamanisme, Shinisme, dan Shindo serta agama rakyat korea.
Syamanisme Korea adalah kepercayaan animisme poleteistik
yang telah ada sejak zaman prasejarah dan menerapkan ritual
kepada para dewa dan leluhur orang-orang Korea.

Mitologi Syamanisme meliputi berbagai narasi sejarah yang


didasarkan pada karya karya sastra klasik seperti Samguk sagi
dan Samguk yusa. Satu mitos pendirian bangsa Korea, bahwa
Dan'gun, telah dilihat sebagai mitos pendiri seluruh bangsa
Korea
RELIGI LOKAL DI KOREA
Seiring berjalannya waktu, kepercayaan Syamanisme
perlahan mulai berakulturasi dengan Konfusius dan
Buddha. Agama rakyat korea ini perlahan dianggap kuno
diantara agama lainnya dan dianggap sebagai kepercayaan
animisme. Walau begitu hingga sekarang kepercayaaan
yang dikenal juga dikenal Shindo ini masih dilestarikan dan
memilki penganut dari generasi ke generasi.
Syamanisme Korea telah mempengaruhi beberapa agama
baru pada masa modern seperti Cheondoisme dan
Jeungsanisme, dan beberapa gereja Kristen di Korea
memanfaatkan praktik yang berakar pada kepercayaan lokal
ini
PENGARUH KONFUSIUS DI
KOREA
Konfusianisme telah berkembang di Korea dari masa ke
masa. Awal mula masuknya konfusianisme di Korea
berawal pada masa dinasti Tang dari China yang melakukan
subjugasi di bagian utara Korea. Konfusianisme di Korea
menjunjung tinggi kebersamaan keluarga dibanding dengan
nilai barat yang lebih individualitas.

Perkembangan Konfusius berkembang sejak masa Tiga


kerajaan (Silla, Baekje, Goguryeo). Perkembangan
selanjutnya banyak orang-orang Korea yang belajar tentang
Konfiusius dan mendirikan Institusi-Institusi pendidiikan
Konfusius pada masa itu.
PENGARUH KONFUSIUS DI
KOREA
Konfusius sendiri adalah ajaran yang paling
berpengaruh di Korea karena telah memberi
landasan etika bagi orang Korea pada umumnya

Dalam perkembangan kehidupan masyarakat


Korea kuno, Konfusius juga memilki pengaruh
yang besar. Hal ini dikarenakan Konfusius sangat
menekankan pentingnya pendidikan bagi
manusia, karena baginya pendidikan dapat
mengubah serta menghapuskan kebodohan yang
ada dalam masyarakat
PENGARUH BUDDHA DI KOREA
Saat Buddha pertama kali tiba di Korea, masyarakat
telah menganut kepercayaan Konfusius dan Mitiologi
Syamanisme. Agama Buddha kemudian digunakan
oleh penguasa karena memiliki fungsi politik
menyatukan semua kelompok-kelompok suku dan
memasukkan kelompok-kelompok kepercayaan yang
sudah ada sebelumnya ke dalam kekuasaan
bangsawan. Di bawah perlindungan kerajaan, banyak
kuil dan biara dibangun dan jumlah pemeluk agama
Buddha meningkat secara tetap.
PENGARUH BUDDHA DI KOREA
Buddhisme kemudian menyebar dan memiliki pengaruh terhadap
masyarakat Korea yang terbelah menjadi tiga kerajaan, karena
biksu-biksu Buddha Korea memiliki hubungan yang erat dengan
China dan para biksu tersebut membantu mempercepat
berkembangnya ketiga kerajaan tersebut di semenanjung Korea
baik secara politik, budaya, dan ekonomi.

Buddha sempat menjadi Agama resmi Negara pada masa Kerajaan


Silla bersatu dan Kerajaan Gouryeo. Namun, Buddha mengalami
kemunduran pada masa Dinasti Joseon yang lebih mengutamakan
Neo-Konfusianisme sebagai Ideologi negaranya.
NEO-KONFUSIANISME DI
KOREA
Neo-konfusianisme merupakan upaya untuk
menciptakan bentuk Konfusianisme yang lebih
rasional dan sekuler dengan menolak unsur-unsur
takhayul dan mistis taoisme dan Buddhisme yang
telah mempengaruhi Konfusianisme selama dan
setelah Dinasti Han di China.

Neo-Konfusianisme tiba di Korea pada abad ke-13


dan seabad kemudian Dinasti Joseon menjadi
penguasa menggantikan Gouryeo mengubah
paradigma dan menjadikan Neo Konfusianisme
menjadi Ideologi Negara.
NEO-KONFUSIANISME DI
KOREA
Pada masa Joseon Neo-Konfusianisme berkembang dengan
cepat dan mempengaruhi berbagai aspek seperti pendidikan,
masyarakat dan kerajaan. Konfusianisme melakukan peran
penting karena dilaksanakan secara luas pada aspek
adminstrasi negara dan peraturan sosial, mengintegrasikan
penduduk yang berbudaya berdasar prosedur Tiongkok bagi
meningkatkan transfer budaya dari negeri tersebut.

Penguasa paling dikenal di Korea pada masa Joseon, Raja


Sejong juga dipengaruhi Neo-Konfusianisme dan juga
dikenal membuat kebijakan aksara baru bernama Hangul.
Serta mengijinkan rakyat untuk belajar Neo-konfusius
selain para bangsawan.
PENGARUH KRISTEN DI KOREA
Seiring dengan berjalannya waktu beberapa agama lain
mulai masuk ke Korea, salah satunya adalah agama Katolik.
Pada awalnya orang korea sendiri yang membawa masuk
agama Kristen ke Korea dari China. Namun, dinasti Joseon
yang saat itu masih menerapkan Neo-Konfusius sebagai
dasar negara menganggap Kristen sebagai ancaman dan
sempat dilarang keberadaannya di Joseon.
PENGARUH KRISTEN DI KOREA
Seiring dengan berjalannya waktu beberapa agama lain
mulai masuk ke Korea, salah satunya adalah agama Katolik.
Pada awalnya orang korea sendiri yang membawa masuk
agama Kristen ke Korea dari China. Namun, dinasti Joseon
yang saat itu masih menerapkan Neo-Konfusius sebagai
dasar negara menganggap Kristen sebagai ancaman dan
sempat dilarang keberadaannya di Joseon.
PERKEMBANGAN RELIGI PADA
MASA JEPANG DI KOREA
PERKEMBANGAN RELIGI PASCA
PEMISAHAN KOREA
Sejak perpecahan Korea menjadi dua negara berdaulat
pada tahun 1945 di Korea Utara dan Korea Selatan
kehidupan beragama di kedua negara telah menyimpang,
dibentuk oleh struktur politik yang berbeda. Agama di
Korea Selatan telah ditandai dengan kebangkitan Kristen
dan kebangkitan buddhisme, meskipun mayoritas orang
Korea Selatan tidak memiliki afiliasi agama atau
mengikuti agama rakyat (Syamanisme). Agama di Korea
Utara ditandai dengan ateisme negara di mana kebebasan
beragama tidak ada. Ideologi Juche, yang
mempromosikan kultus kepribadian Korea Utara,
dianggap oleh para ahli sebagai semacam agama nasional
PERKEMBANGAN RELIGI DI
KOREA SELATAN
PERKEMBANGAN RELIGI DI
KOREA UTARA
Click icon to add picture

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai