Anda di halaman 1dari 12

Group 1

01 Anggi Putri(Pemateri 1, )
18129099

Model- model 02 Dinda Amranisa (Pemateri 2, MC)


18129241
Pembelajaran
03 Janet Putri Vauliza(Pemateri 3)
Tematik 18129267

04 Sania Aprimil Yusis (Pemateri 4)


Terpadu 1812
Model-Model
Pembelajaran Tematik Terpadu

Model
Pembelajaran
Tematik Terpadu

KriteriaConnected
dan , Model Pembelajaran
Webbing ,
ProsedurIntegrated Tematik yang di
Pemilihan Tema Kembangkan di SD

Jaringan Tema/ Topik


Model Pembelajaran Tematik
Ridwan (2015 ) Menurut Trianto (2007),
sebuah pola atau pembelajaran yang dilakukan
rencananya, yang dapat dengan mengaitkan suatu
digunakan untuk membentuk konsep dengan konsep lain,
kurikulum atau kursus untuk mengaitkan suatu pokok
memilih bahan ajar, dan Nasution,(2010) bahasan dengan bahasan
untuk membimbing tindakan Metode adalah berikutnya, mengaitkan satu
guru. pengaitan satu topik keterampilan dengan
dengan topik lainnya keterampilan lainnya,
Kerlinger (Ridwan, 2015)
Model dipakai untuk Sukayati,(2004)
menunjukkan bagaimana
sesuatu itu seperti sesuatu yang Pada pembelajaran model ini
lain. Tetapi, sebuah teori kunci utamanya adalah adanya
berusaha mendiskripsikan satu usaha secara sadar untuk
prooses yang mendasari menghubungkan bidang kajian
fenomena yang kompleks. . dalam satu disiplin ilmu
Model Pembelajaran Tematik yang dikembangkan di SD

Model Pembelajaran Jaring Laba-Laba ( Webbed Model)


Menurut Trianto (2007) Pembelajaran model Webbed adalah pembelajaran yang
pengembangannya dimulai dengan menentukan tema tertentu yang menjadi tema sentral bagi
keterhubungan berbagai bidang studi
Contoh Model Jaring Laba-laba/Model Terjala pada model pembelajaran tematik jaring laba-laba
guru menyajikan pembelajaran dengan tema yang menghubungkan antar mata pelajaran.Model
jaring laba-laba adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi pengajaran dan pengalaman
belajar melalui keterpaduan tema.Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lainnya.
Menurut Sugiyono (2017)
Model pembelajaran terpadu tipe connected
atau keterhubungan pada prinsipnya
mengupayakan adanya keterkaitan antara
konsep, keterampilan, topik, ide, kegiatan
dalam suatu bidang studi. Model ini
menghubungkan beberapa materi, atau Pembelajaran Terpadu
konsep yang saling berkaitan dalam satu
Tipe Keterkaitan
bidang studi. Materi yang terpisah-pisah
akan tetapi mempunyai kaitan, dengan (Connected)
sengaja dihubungkan dan dipadukan dalam
sebuah topik tertentu.
Menurut Husaini (2011)

Integrated Model adalah model pengembangan


kurikulum yang menggunakan pendekatan lintas
bidang ilmu utama dengan mencari keterampilan, Pembelajaran
konsep dan sikap yang tumpangtindih.Dalam
konteks pembelajaran TK, Model ini berusaha
Terpadu Model
memberikan gambaran yang utuh pada anak Integrated
tentang tujuan melakukan kegiatan-kegiatan yang (Terpadu)
terdapat dalam bidang-bidang pengembangan.
Menurut Arikunto (2014)

Model connecteddilandasi oleh anggapan


bahwa butir-butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran
tertentu.Butir-butir pembelajaran Model
kosakata, struktur, membaca dan Keterhubungan
mengarang misalnya, dapat dipayungkan (Connected)
pada mata pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia
Kriteria dalamPemilihan Tema

Tema yang dipilih sebaiknya tema-tema


. Dari yang termudah menuju yang sulit.
yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan
(Tim Pusat Kurikulum Balitbang Huaaini,
dialami anak dan lingkungan siswa
02 (2011)
Sukandi(2003)

03

Tema yang dipilih harus memungkinkan


Dari yang konkret menuju yang terjadinya proses berpikir pada diri siswa
abstrakMenurut Sukandi (2003) dan membangun pemahaman konsep .
Sukandi (2003)
Menurut Sukandi (2003)

a. Penjabaran standar kompetensi dan kompetensi


dasar ke dalam indikator. Melakukan kegiatan
penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar dari setiap mata pelajaran ke dalam indikator.
b. Menentukan Tema
Prosedur
Dalam menentukan tema dapat dilakukan dengan dalamPemilihan
dua cara yakni :
1) Cara pertama : mempelajari standar kompetensi
Tema
dan kompetensi dasar yang terdapat dalam masing-
masing mata pelajaran,.
2) Cara kedua : menetapkan terlebih dahulu tema-
tema pengikat keterpaduan,
c. Identifikasi dan analisis standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator.
Menurut Sukandi (2003)

Jaringan tema dilakukan setelah guru melakukan


penjabaran standar kompetensi dan kompetensi
dasar ke dalam indikator. Tema ditentukan
setelah melihat keterhubungan antara
kompetensi satu mata pelajaran dengan mata
Jaringan Tema /
pelajaran lainnya. Topik dalam Mata
Apabila guru menentukan Jaringan tema terlebih Pelajaran di SD
dahulu, guru bisa memilih tema dari :
a. Topik-topik dalam kurikulum
Kelas Rendah dan
b. Isu-isu Tinggi
c. Masalah-masalah
d. Event-event khusus
e. Minat siswa
f. Literatur
Daftar Rujukan

Arikunto. 2014. Metode Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta : Ghalia Indonesia.


Husaini,2011 Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : Rineka Cipta
Nasution,2010. Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT. RinekaCipta.
Nasution,2010. Model Pembelajaran Tematik. Jakarta : PT. RinekaCipta.
Ridwan. 2015. Pembelajaran Tematik Dan Aplikasinya Di Sekolah Dasar. Bandung: Alfabeta.
Sumani. KriteriaPemilihan Tema/ Topik di SD.Jakarta: 2013. Kencana Prenada Media Group,
Sukayati, Pembelajaran Tematik di SD Merupakan Terapan dari Pembelajaran Terpadu, Makalah disampaikan
dalam Diklat Instruktur?pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut tanggal 6-19 Agustus 2004, di PPPG
Matematika, 2004.
Sugiyono. 2017. Metode Pembelajaran Tematik . Bandung: Alfabeta
Sukandi. 2003.Pembelajaran Tematik di SD. Surabaya: Airlangga University Press
Trianto, 2013. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi anak Usia Dini TK/RA dan Anak Usia Awal
SD/MI. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Thank You
YOU DID IT !

Anda mungkin juga menyukai