Anda di halaman 1dari 8

ARAH PEMIKIRAN

FILSAFAT

Oleh :
DILLA YULIATIKA (20147003)
HIDAYATUL RISKI (2014704)
“PENGERTIAN FILSAFAT DAN ILMU”

FILSAFAT

Kata “filsafat” berasal dari kata bahasa


Yunani, yaitu philosophia yang terdiri dari dua
suku kata ‘philos’ yang berarti cinta, atau
‘philia’ yang berarti persahabatan, dan kata
‘sophos’ yang memiliki berbagai arti diantaranya
inteligensi, kebijaksanaan, keterampilan,
pengalaman, dan pengetahuan.

Filsafat adalah pengetahuan yang non empirik yaitu


tidak berdasarkan pemahaman inderawi karena itulah
filsafat tidak bisa disebut sebagai ilmu.
(Conny Semiawan, 2005:116-117).
PENGERTIAN FILSAFAT DAN ILMU

ILMU

Dalam “Ensiklopedia Indonesia”,


Ilmu pengetahuan adalah suatu sistem dari
berbagai pengetahuan yang masing- masing
disusun sedemikian rupa menurut asas-asas
tertentu berdasarkan suatu pengalaman
lapangan hingga menjadi kesatuan

Menurut Harold H. Titus, ilmu diartikan sebagai common


sense yang diatur dan diorganisasikan, mengadakan
pendekatan terhadap benda-benda atau peristiwa-peristiwa
dengan menggunakan metode-metode observasi yang teliti
dan kritis
“HUBUNGAN FILSAFAT DAN ILMU”

keduanya merupakan
kegiatan manusia dalam
prosesnya maupun
hasilnya.

Menurut (Burhanuddin, 2008:74) :


Filsafat dan ilmu memiliki hubungan saling melengkapi satu
sama lainnya, perbedaan antara kedua kegiatan manusia itu
bukan untuk dipertentangkan melainkan untuk mengisi dan
melengkapi karena pada hakikatnya perbedaan itu terjadi
disebabkan cara pendekatan yang berbeda
Henderson dalam (Burhanuddin, 2008:74-75) memberikan gambaran
hubungan (dalam hal ini perbedaan) antara filsafat dan ilmu sebagai
berikut:

No Ilmu Filsafat
1. Anak Filsafat Induk Ilmu
2. Analitis; memeriksa semua gejala Sinoptis; memandang dunia dan alam
melalui unsur terkecilnya untuk semesta sebagai keseluruhan untuk
memperoleh gambaran senyatanya dapat menerangkannya,
menurut bagiannya. menafsirkannya, dan memahaminya
secara keseluruhan.
3. Menekankan fakta-fakta untuk Bukan saja menekankan keadaan
melukiskan obyeknya; netral dan sebenarnya dari obyek, melainkan juga
mengabstrakkan faktor keinginan dan bagaimana seharusnya obyek itu.
penilaian manusia. Manusia dan nilai merupakan
faktor penting.
4. Memulai sesuatu dengan memakai Memeriksa dan meragukan segala
asumsi-asumsi. asumsi-asumsi.
5. Menggunakan metode eksperimen Menggunakan semua penemuan ilmu
yang terkontrol sebagai cara kerja dan pengetahuan; menguji sesuatu
sifat terpenting; menguji sesuatu berdasarkan pengalaman dengan
dengan menggunakan memakai pikiran.
penginderaan.
“Karakteristik Berpikir Filsafat”

1. Sifatnya yang
Menyeluruh

2. Sifatnya
Mendasar

3. Sifatnya
Spekulatif
“Arah Pemikiran Filsafat”

Arah-arah filsafat ilmu sangat berkaitan erat bahkan


dapat dikatakan terpusat pada konsep tentang manusia
oleh karena itu arah filsafat ilmu secara potensial turut
mendorong berkembangnya pemikiran tentang hakikat
manusia sehingga menghasilkan perbaikan-perbaikan
validitas dan signifikansi konsep filsafat ilmu.
•TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai