Refreshing Anatomi Fisiologi Hidung
Refreshing Anatomi Fisiologi Hidung
Anatomi Fisiologi
Hidung dan Sinus Paranasal
RSIJ Sukapura
ANATOMI HIDUNG
Hidung luar berbentuk
piramid dengan bagian-
bagiannya dari atas ke
bawah:
Ala Nasi
Pangkal Hidung 1. Pangkal hidung
(bridge)
2. Dorsum nasi
3. Puncak hidung
4. Ala nasi
Kolumela
Dorsum Nasi
5. Kolumela
6. Lubang hidung
(nares anterior)
Tulang rawan:
- Sepasang kartilago nasalis
lateralis superior
- Sepasang kartilago nasalis
lateralis inferior (kartilago ala
mayor)
- Kartilago ala minor
- Tepi anterior kartilago septum
ANATOMI HIDUNG
Silia/reseptor berdiri diatas tonjolan mukosa yang dinamakan vesikel olfaktorius dan
masuk ke dalam lapisan sel-sel reseptor olfaktoria
Diantara sel-sel reseptor (neuron) terdapat banyak kelenjar Bowman penghasil mukus (mgdg
air, mukopolisakarida, antibodi, enzim, garam-garam dan protein pengikat bau (G-protein)
Sel-sel reseptor satu-satunya neuron sistem saraf pusat yang dapat berganti secara
reguler ( 4-8 mgg) (tempat transduksi)
ANATOMI HIDUNG Sistem Limfatik
Jaringan limfatik anterior bermuara di sepanjang
pembuluh fasialis leher.
(seluruh bagian anterior hidung – vestibulum dan
daerah prekonka)
Jaringan limfatik posterior (mayoritas anatomi
hidung) Terdiri atas : superior, media dan inferior.
Kelompok superior berasal dari konka media dan
superior dan bagian dinding hidung yang berkaitan,
berjalan di atas tuba eustachius kelenjar limfe
retrofaringea
Kelompok media, berjalan di bawah tuba eustachius,
mengurus konka inferior, meatus inferior, dan sebagian
dasar hidung kelenjar limfe jugularis
Kelompok inferior berasal dari septum dan sebagian
dasar hidung, kelenjar limfe di sepanjang pembuluh
jugularis interna.
ANATOMI SINUS PARANASAL
ANATOMI SINUS PARANASAL
Sinus maksila Sinus frontal
kanan dan kiri kanan dan kiri,
Bula Ressus
Agger Nasi
Etmoid, Frontal
Komplek
ANATOMI SINUS PARANASAL Osteomeatal
• Infundibulum ethmoid
Perkembangan
infundibulum mendahului
sinus. Dibentuk oleh
struktur yang kompleks.
Dinding anterior dibentuk
oleh processus uncinatus,
dinding medial dibentuk
oleh processus frontalis os
maxila dan lamina
papyracea.
Komplek
ANATOMI SINUS PARANASAL Osteomeatal
Prosesus uncinatus
• Prosesus uncinatus
Merupakan sebuah lamina yang melengkung pada os etmoid, yang
menjorok kebawah dan kebelakang dan dibentuk oleh bagian kecil
dari dinding medial sinus maxilaris, dan dihubungkan dengan
processus etmoid dari konka nasal inferior.
Komplek
ANATOMI SINUS PARANASAL Osteomeatal
• Reseus frontalis
Merupakan ruang
antara sinus frontalis
dan hiatus semilunaris
yang menuju ke aliran
sinus. Bagian anterior
dibatasi oleh sel ager
nasi, superior oleh sinus
fronatalis, medial oleh
konka medial dan
bagian lateral oleh
lamina papyracea.
Komplek
ANATOMI SINUS PARANASAL Osteomeatal
• Bula ethmoid
Terletak diatas
infundibulum dan
permukaan lateral/
inferiornya, dan tepi
superior procesus Bula ethmoid
uncinatus membentuk
hiatus semilunaris. Ini
merupakan sel etmoid
anterior terbesar. Arteri
etmoid anterior
menyilang terhadap atap
sel ini.
Komplek
ANATOMI SINUS PARANASAL Osteomeatal
• Sel-sel ethmoid
anterior
Sel dibagian anterior
menuju lamella basal.
Pengalirannya ke
meatus medial melalui
infundibulum etmoid.
Termasuk sel ager nasi,
bulla etmoid dan sel-sel
anterior lainnya.
Kompleks
ANATOMI SINUS PARANASAL Osteomeatal
Sistem Tranpsport
ANATOMI SINUS PARANASAL Mukosiliar
FISIOLOGI HIDUNG
Pengatur Penyaring
Jalan
kondisi dan
napas
udara pelindung
Refleks
Nasal
FISIOLOGI HIDUNG
ANATOMI HIDUNG Penghidu
- Molekul bau yang larut dalam mukus terikat oleh protein spesifik (G-PCR)
- G- Protein akan terstimulasi aktivasi enzim Adenyl cyclase
- Percepatan konversi ATP cAMP
- Aksi cAMP akan membuka saluran ion Ca++, shg ion Ca++ masuk ke dalam
silia
- Masuknya ion Ca Cl- keluar dari silia membran semakin positif
depolarisasi terjadi aksi potensial
ANATOMI HIDUNG Penghidu