Dosen Pembimbing :
Ns. Bayu Saputra, M.Kep
Kelompok 1
● Hipotirod adalah Suatu sindrom klinis akibat produksi dan sekresi hormon tiroid dan akan
menimbulkan penurunan laju metabolisme tubuh dan penurunan glikosa minoglikan di intersisial
terutama di kulit dan di otot yang dapat dipengaruhi oleh faktor geografi dan lngkungan. Sedangkan
dalam sumber lain dibutuhkan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya yang dapat terjadi
akibat adanya kekurangan produksi tiroid atau terdapat defek pada reseptornya.
Anatomi dan Fisiologi
Hipotiroid.
Next...
Next..
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terletak di leher dan terdiri atas
sepasang lobus di sisi kiri dan kanan. Terletak di leher dihubungkan oleh ismus
yang menutupi cincin trakea 2 dan 3. Kelenjar ini tersusun dari zat hasil sekresi
bernama koloid yang tersimpan dalam folikel tertutup yang dibatasi oleh sel
epitel kuboid. Koloid ini tersusun atas tiroglobulin yang akan dipecah menjadi
hormon tiroid (T3 dan T4) oleh enzim endopeptidase. Kemudian hormon ini
akan disekresikan ke sirkulasi darah untuk kemudian dapat berefek pada organ
target. Kelenjar tiroid berperan mempertahankan derajat metabolisme dalam
jaringan pada titik optimal.
Proses Pembentukan Hormon Tiroid
1 2
Proses penjeratan ion iodida dengan Proses pembentukan tiroglobulin.
mekanisme pompa iodida. Pompa Tiroglobulin adalah glikoprotein besar
ini dapat memekatkan iodida kira- yang nantinya akan mensekresi
kira 30 kali konsentrasinya di hormon tiroid.
dalam darah.
Proses Pembentukan Hormon Tiroid
3 4
Proses pengoksidasian ion iodida Proses iodinasi asam amino tirosin. Pada
menjadi iodium. Proses ini dibantu proses ini iodium (I) akan
oleh enzim peroksidase dan menggantikan hidrogen (H) pada
hidrogen peroksidase. cincin benzena tirosin.
Proses Pembentukan Hormon Tiroid
5 4
Proses organifikasi tiroid. Pada proses ini Proses coupling (penggandengan tirosin
tirosin yang sudah teriodinasi (jika yang sudah teriodinasi).
teriodinasi oleh satu unsur I
dinamakan monoiodotirosin dan jika
dua unsur I menjadi diiodotirosin).
Etiologi.
3 4
Difisiensi iodin : strauma Kelebihan iodin : kelebihan yang
endemik (misalnya leher kronis
Derby-shire)
Tanda & Gejala Hipotiroid
Perlambatan daya pikir, dan gerakan yang canggung lambat.
Penurunan frekuensi denyut jantung, pembesaran jantung (jantung miksedema),
dan penurunan curah jantung.
Pembengkakkan dan edema kulit, terutama di bawah mata dan di pergelangan kaki.
Penurunan kecepatan metabolisme, penurunan kebutuhan kalori, penurunan nafsu
makan dan penyerapan zat gizi dari saluran cerna.
Konstipasi.
Perubahan-perubahan dalam fungsi reproduksi.
Kulit kering dan bersisik serta rambut kepala dan tubuh yang tipis dan rapuh.
Patofisiologi Hipotiroid.
Hipotalamus membuat Thyrotropin Releasing Hormone (TRH) yang merangsang hipofisis
anterior.
Hipofisis anterior mensintesis thyrotropin (Thyroid Stimulating Hormone = TSH) yang
merangsang kelenjar tiroid.
Kelenjar tiroid mensintesis hormon tiroid (Triiodothyronin = T3 danTetraiodothyronin = T4 =
Thyroxin) yang merangsang metabolisme jaringan yang meliputi: konsumsi oksigen, produksi
panas tubuh, fungsi syaraf, metabolisme protrein, karbohidrat, lemak, dan vitamin-vitamin, serta
kerja daripada hormon-hormon lain.
Hipotiroid dapat terjadi akibat malfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Apabila
disebabkan oleh malfungsi kelenjar tiroid, maka kadar HT yang rendah akan disertai oleh peningkatan
kadar TSH dan TRH karena tidak adanya umpan balik negatif oleh HT pada hipofisis anterior dan
hipotalamus.
Patoflowdiagram Hipotiroid.
Komplikasi Hipotiroid.
01 03
Koma miksedema. Hipotiroidisme dan
Penyakit
02 Neuropsikiatrik.
Miksedema dan
Penyakit Jantung.
Hipotiroid dapat diklasifikasikan berdasarkan waktu kejadian (kongenital atau akuisital),
disfungsi organ yang terjadi (primer atau sekunder/ sentral), jangka waktu (transien atau
permanen) atau gejala yang terjadi (bergejala/ klinis atau tanpa gejala/ subklinis). Hipotiroid
kongenital biasa dijumpai di daerah dengan defisiensi asupan yodium endemis. Pada daerah
dengan asupan yodium yang mencukupi, hipotiroid kongenital terjadi pada 1 dari 4000
kelahiran hidup, dan lebih banyak dijumpai pada bayi perempuan (Roberts & Ladenson,
2004).
Pada anak-anak ini hipotiroid kongenital disebabkan oleh agenesis atau disgenesis
kelenjar tiroid atau gangguan sintesis hormon tiroid. Disgenesis kelenjar tiroid berhubungan
dengan mutasi pada gen PAX8 dan thyroid transcription factor 1 dan 2 (Gillam & Kopp,
2001).
Klasifikasi Hipotiroid.
Asuhan Keperawatan
● Pengkajian.
○ Data Subjektif.
Pengalaman perubahan status sosial/ mental.
Mengalami sakit dada atau palpitasi.
Mengalami dispnea ketika melakukan aktivitas atau istirahat.
Riwayat perubahan pada kuku, rambut, kulit, dan banyak keringat.
Mengeluh gangguan penglihatan dan mata cepat lelah.
Perubahan asupan makanan dan berat badan.
Perubahan eliminasi feses, frekuensi dan banyaknya.
Intoleransi terhadap cuaca panas.
Mengeluh cepat lelah dan tidak mampu melakukan semua aktivitas hidup.
Perubahan menstruasi atau libido.
Pengetahuan tentang sifat penyakit, pengobatan, serta efek dan efek samping obat
(Barddero, Marry, dkk. 2009).
Asuhan Keperawatan
● Pengkajian.
○ Data Objektif.
Status Mental : Perhatian pendek, emosi labil, tremor, hiperkinesia.
Perubahan Kardiovaskular : Tekanan darah sistolik meningkat, tekanan diastolik
menurun, takikardi a walaupun waktu istirahat, disritmia dan murmur.
Perubahan pada Kulit : Hangat, kemerahan dan basah.
Perubahan pada Rambut : Halus dan menipis.
Perubahan pada Mata : Lidlag, glovelag, diplopia, dan penglihatan kabur.
Perubahan Nutrisi / Metabolik : Berat badan menurun, nafsu makan dan asupan makan
bertambah serta kolesterol dantrigliserida serum menurun.
Perubahan Muskuloskeletal : Otot lemah, tonus otot kurang dan sulit berdiri dari posisi
duduk.
Hasil pemeriksaan diagnostik yang harus dikaji adalah peningkatan T3 dan T4 serum dan
penurunan TSH serum(Barddero, Marry, dkk. 2009).
Asuhan Keperawatan
● Pemeriksaan Diagnostik.
Untuk mendiagnosis hipotiroidisme primer, kebanyakan dokter hanya mengukur
jumlah TSH (Thyroid-stimulating hormone) yang dihasilkan oleh kel. hipofisis.
Level TSH yang tinggi menunjukkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid
yg adekuat (terutama tiroksin(T4) dan sedikit triiodotironin(fT3).
Tetapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak dapat dgn hanya
mengukur level TSH.
Oleh itu, uji darah yang perlu dilakukan (jika TSH normal dan hipotiroidisme masih
disuspek), sbb :
free triiodothyronine (fT3)
free levothyroxine (fT4).
total T3
total T4.
24 hour urine free T3.
Asuhan Keperawatan
● Diagnosa Keperawatan
Dalam tahap ini perawat harus mengetahui berbagai hal seperti bahaya fisik
dan perlindungan pada klien, tehnik komunikasi, kemampuan dalam prosesdur
tindakan, pemahaman tentang hak-hak pasien serta memahami tingkat
perkembangan pasien.
Pelaksanaan mencakup melakukan, membantu atau mengarahkan kinerja
aktivitas sehari-hari. Setelah dilakukan, validasi, penguasaan keterampilan
interpersonal, intelektual dan tehnik intervensi harus dilakukan dengan cermat
dan efisien pada situasi yang tepat, keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan
dokumentasi keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan (Nursalam, 2008).
Evaluasi