Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN RESILIENSI DENGAN TINGKAT STRESS KELUARGA

SEBAGAI CAREGIVER PASIEN STROKE YANG MENGALAMI


HEMIPLEGI DI RSUD PROF DR SOEKANDAR MOJOSARI KABUPATEN
MOJOKERTO

OLEH :
SRI AGUSTIN HIDAYATI
NIM : 201701165
 
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA SEHAT PPNI
MOJOKERTO
2021
PENDAHULUAN

Resiliensi memiliki makna penting dalam hidup manusia. Perkembangan


resiliensi dalam kehidupan akan membuat keluarga mampu mengatasi
stres, trauma, dan masalah lainnya dalam proses kehidupan. Keluarga
yang tidak memiliki resiliensi di dalamnya, maka akan menjadi lemah dan
tak berdaya. Hal ini dapat dilihat dari keadaan pada keluarga pasien stroke
yang membutuhkan perawatan lama sehingga menyebabkan stress

BAB Hasil penelitian Takumansang (2017) menunjukkan bahwa sebagian besar


keluarga pasien stroke, yaitu sebanyak 71,43% memiliki tingkat resiliensi
1 keluarga dalam kategori sedang, 19,5% memiliki tingkat resiliensi rendah,
dan 9,52% memiliki tingkat resiliensi tinggi (Takumansang, 2017). Hasil
penelitian Utami dan Yona (2018) di Jakarta menunjukkan bahwa tingkat
stress keluarga pasien stroke sebagai caregiver yaitu 36,7% mengalami
stress ringan, 59,5% stress sedang, dan 3,8% mengalami stress berat
(Utami & Yona, 2018).
Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat stress adalah
resiliensi diri. Menghadapi peristiwa yang menyulitkan, seperti
merawat pasien pasca stroke, family caregiver diharapkan
mampu menyesuaikan diri dan memiliki resiliensi untuk
menghadapi stres. Keluarga yang memiliki resiliensi rendah akan
mengalami emosi-emosi megatif seperti perasaan cemas,
depresi, dan merasa tidak berdaya dan akan membuat
seseorang merasa tidak dapat bangkit kembali dari
keterpurukan yang sedang dialami dan juga mengalami stress

Upaya yang perlu dilakukan untuk membangun resiliensi keluarga


BAB dilakukan dengan dengan psikoedukasi tentang perawatan pasien
stroke dan membentuk support group karena ditemukan bahwa

1
informasi kesehatan dan social support sangat penting bagi caregiver
dan pasien. Agar dapat bertahan dalam kondisi yang mengancam
atau menekan (stressful) caregiver membutuhkan suatu cara atau
mekanisme untuk mengurangi tekanan atau bertahan dengan
kondisi yang dialami sehingga dapat melanjutkan perawatan
• Apakah ada hubungan resiliensi dengan tingkat stress
keluarga sebagai caregiver pasien stroke yang mengalami
Rumusan hemiplegi di RSUD Prof Dr Soekandar Mojosari
Masalah Kabupaten Mojokerto?

• Tujuan Umum
Tujuan • Tujuan Khusus
Penelitian

• Manfaat Teoritis
Manfaat • Manfaat Praktis
Penelitian
BA
TINJAUAN PUSTAKA
B2

Konsep Resiliensi

Konsep Stress

Konsep Caregiver

Konsep Stroke

Hubungan Resiliensi dengan Tingkat Stress Keluarga sebagai


Caregiver Pasien Stroke
KERANGKA
TEORI
KERANGKA KONSEP
METODE
METODE
PENELITIAN
PENELITIAN

Desain Penelitian: Analitik Korelasi dengan


pendekatan Cross Sectional

Variabel Penelitian
Independen: Resiliensi
Dependen: Tingkat Stress
DEFINISI OPERASIONAL
No Variabel Definisi operasional Indikator Alat ukur Skala data Kriteria
1 Resiliensi Kemampuan 1. Sistem WFRQ (Walsh Ordinal 1. Tinggi: X> (M+ 1
keluarga Keyakinan Family SD)
menyesuaikan diri Keluarga Resilience 2. Sedang : (M - 1 SD)
dan bertahan (Family Belief Questionnaire) ≤ X ≤ (M+ 1 SD)
dengan situasi sulit Systems)\ 3. Rendah : X < (M - 1
selama merawat 2. Pola Organisasi SD)
anggota keluarganya (Organizational
yang mengalami Patterns)
stroke dengan 3. Proses
hemiplegi Komunikasi
(Communicatio
n Process)
2 Tingkat stress Tekanan, 1. Kesulitan santai Kuisioner DASS Ordinal a. Tidak stress (0-
keluarga ketegangan, 2. Gairah saraf 14)
sebagai gangguan yang 3. Mudah marah/ b. Ringan (15-18)
caregiver tidak gelisah, c. Sedang (19-25)
pasien stroke menyenangkan yang 4. Mudah d. Berat (26-33)
yang berasal dari tersinggung/ e. Sangat Berat
mengalami perasaaan selama Over-reaktif (≥34)
hemiplegi merawat anggota 5. Tidak sabar
keluarganya yang
mengalami stroke
dengan hemiplegi
KERANGKA KERJA
PENELITIAN
Instrumen:
1. Kuesioner WFRQ (Walsh
Family Resilience
Questionnaire) untuk
mengukur resiliensi
sejumlah 31 pernyataan
2. Kuisioner DASS (Depresi
Anxiety Stress Scale) skala
stress untuk mengukur
tingkat stress keluarga
sebagai caregiver pasien
stroke yang mengalami Pengolahan Data:
hemiplegi sejumlah 14 1. Editing
pernyataan 2. Coding
3. Scoring
4. Tabulating

Analisa Data:
Uji Spearman Rho
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai