Anda di halaman 1dari 20

Sosiologi Komunikasi

Sosiologi Feedback dan Efek

M Yusfriza S W – 10080018426
M Rizky Apandi – 10080018433
Omar Al Syahdi – 10080018442
Sosiologi Feedback
Dalam proses komunikasi dikenal istilah umpan balik atau
feedback. Kata Feedback merupakan dua kata bentukan dalam
bahasa Inggris yakni kata feed (memberi makan) dan back
(kembali). Secara harfiah berarti “memberi makan kembali”, tapi
makna sebenarnya “memberi masukan kembali”.
 
Komunikasi dipahami sebagai reaksi (tanggapan) yang diberikan
oleh penerima pesan atau komunikan kepada penyampai pesan
atau komunikator/ sumber. Selain itu, umpan balik juga dapat
berupa reaksi yang timbul dari pesan kepada komunikator
(Ardianto, 2004 : 45 - 47). 
Komunikasi yang baik tentunya akan menciptakan
hubungan yang harmonis antarsesama. Keberhasilan
komunikasi ini bila ditinjau dari segi keilmuan, maka
dapat ditelaah berdasarkan unrsur-unsur yang ada di
dalamnya, yaitu komunikator, pesan, media, komunikan,
dan umpan balik. 
Dalam kajian ilmu komunikasi dikenal beberapa jenis
feedback. Jenis-jenis umpan balik tersebut dapat diuraikan
berikut ini. 

1. Internal Feedback 

Internal feedback adalah umpan balik yang diterima


oleh komunikator bukan dari komunikan, akan tetapi
datang dari pesan itu atau dari komunikator itu sendiri.
Ketika menyampaikan pesan, komunikator menyadari
telah melakukan kesalahan/kekhilafan, kemudian ia
meminta maaf dan memperbaiki kesalahan tersebut. 
2. Eksternal Feedback 

External feedback adalah umpan balik yang diterima


oleh komunikator dari komunikan. External feedback ini
sifatnya bisa langsung dan bisa juga tidak. 
1). Umpan balik langsung;  yaitu reaksi yang dapat segera
ditangkap oleh komunikator, misalnya anggukan kepala
pertanda komunikan mengerti atau setuju terhadap pesan
yang diterimanya atau komunikan menggelengkan kepala
yangmengandung arti bahwa pesan yang diterimanya
tidak dimengerti atau dipahami oleh komunikan.   
2). Umpan balik tertunda; umpan balik yang sifatnya tidak
langsung (delayed feedback) adalah umpan balik yang
datang kepada komunikator (sumber) setelah melewati
suatu rentang waktu (selang waktu), contohnya rubrik
“Surat Pembaca” pada surat kabar dan sejenisnya.
3. Representative Feedback 

Sesuai dengan karakteristik komunikasi massa yang


komunikannya bersifat heterogen, maka tidak mudah
untuk mengukur umpan balik yang dari semua
komunikan. Karena itu umpan balik yang datang biasanya
merupakan representative (wakil) sampel, sehingga
walaupun yang ditanggapi hanya satu atau dua
komunikan, namun hal tersebut sudah dianggap dapat
mewakili sejumlah komunikan yang lainnya. 
4. Cumulative Feedback 

Cumulative feedback adalah umpan balik yang datang


kepada komunikator dihimpun dahulu dan tidak segera
diubah dalam pesan berikutnya, karena komunikator
harus mempertimbangkannya dahulu untuk dapat
membuat kebijaksanaan selanjutnya. 

 5. Quantitative Feedback 

Quantitative feedback adalah umpan balik yang datang


pada umumnya diukur dengan jumlahnya (kuantitas). 
6. Institutionalized Feedback 

Institutionalized Feedback adalah umpan balik yang


terlembagakan, artinya umpan balik yang diupayakan oleh
lembaga, yang dilakukan dengan cara mendatangi
langsung khalayak untuk mengumpulkan pendapatnya,
kemudian dianalisis oleh lemb aga tersebut. 
Definisi Efek

Apa yang dimaksud efek?

Effect atau efek berarti pengaruh dan akibat. Pengaruh


dijelaskan dalam konteks kalimat seperti “what effect did
the medicine?” (apa pengaruh obat itu?). Sedangkan untuk
arti akibat bisa ditangkap melalui makna dalam konteks
kalimat seperti “the effect of the colors was striking” (efek
warna-warni itu mempesona). (Shadily dan Echols J.M,
1990: 207).
Efek menunjukan kepada pengertian pengaruh yang
dilihat dari sisi pesan yang disampaikan dari komunikator
terhadap komunikan. Sedangkan dilihat dari sisi sosiologi
efek tak sekedar menunjuk kepada pengaruh yang dilihat
dari sisi isi pesan tetapi terkandung dengan makna akibat
dan berkaitan dengan pesan yang disampaikan.
Efek Sosiologis Dalam Komunikasi Massa

Media komunikasi massa berguna sebagai konsumsi


yang diarahkan oleh motif perilaku dengan mencerminkan
kepentingan dan preferensi khalayak. Penggunaan media
ini salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis.
Aspek Sosiologis

Asumsi aspek sosiologis mampu memenuhi dan


memuaskan kebutuhan khalayak. Karena dianggap aktif
dalam menggunakan media. Adanya proses umpan balik
(feedback) bisa dilakukan secara langsung dan seketika
(real time). Aspek ini menjadi unsur syarat, fungsi, posisi,
dan eksistensi terhadap masyarakat. Karena pada
umumnya penyampaian pesan dari seseorang kepada
orang lain menunjukan bagaimana cara orang berbicara
dari latar belakang sosialnya.
Efek Ekonomis
Media massa mendorong bagi ratusan bahkan ribuan
orang yang bekerja di loper koran dan percetakan
membuat masing-masing memperoleh manfaatnya.
Sehingga roda ekonomi bergerak agar terciptanya iklim
usaha yang kondusif.
Secara singkat efek ekonomis ini tidak ada
hubungannya dengan masalah isi pesan, kualitas pesan,
atau cara penyampaiannya. Efek ekonomis lebih tertarik
mempersoalkan seberapa banyak usaha, biro jasa, dan
perusahaan media massa. Serta seberapa banyak pula
seseorang memperoleh pekerjaan, honorarium,
pendapatan sebagai dampai ikutan dari pendirian lembaga
penerbitan surat kabar, radio, televisi, atau media online
tersebut.
Efek Sosial

Efek sosial berkaitan dengan perolehan dan peningkatan


status sosial orang-orang disekitarnya. Efek sosial ini lebih
banyak bersinggungan dengan wilayah setempat. Hal
tersebut berkaitan dengan erat pembentukan struktur
jaringan sosial atau symbol status seseorang. Dari status
sosial tersebut terbagi relasi dan pola kekuasaan atau
pengaruh sosial baru. Artinya, mana rakyat yang kurang
mampu dan mana rakyat yang mampu.
Efek Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses ketika individu mendapatkan


kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan
norma-norma sosialnya sehingga membimbing orang itu
untuk memperhitungkan harapan orang lain. Sosialisasi
merupakan proses yang terus berlangsung, bergerak sejak
masa kanak-kanak sampai tua. Tetapi sosialisasi ini juga
terjadi secara tidak disadari ketika individu mengambil
petunjuk mengenai norma-norma sosial.
Efek Proposial

Efek proposial menunjuk kepada derajat manfaat yang


dikehendaki dan diperoleh masyarakat dari kehadiran dan
pemberitaan media massa
Efek Proposial Behavioral

Efek ini dimanifestasikan dalam bentuk peliputan ataupun


pelaporan berita secara objektif dan komprehensif yang
sekaligus juga mengembangkan fungsi sosial. Jadi, dalam
bentuk kemanusiaan serta gerakan dalam suatu perbuatan
kongkret kepada orang-orang yang menerima terpaan
media seperti yang dikehendakinya. Efek ini dikehendaki
dengan adanya norma-norma serta kelompok sosial
masyarakat yang positif.
Efek Proposial Kognitif dan Afektif

Efek proposial kognitif berarti media massa yang mampu


memberikan sentuhan pengetahuan dan pemberitaan
media massa. Efek proposial kognitif ini berarti media
massa mampu memberikan sentuhan pengetahuan dan
pengalam kognitif kepada orang-orang yang menerima
terpaannya. Sedangkan efek proposial afektif berarti media
massa yang mampu memberikan sentuhan kejiwaan dan
perasaan (psikologis) dalam bentuk belas kasihan kepada
orang-orang yang menerima terpaan media tersebut. Media
dimaksud bisa berupa surat kabar dan majalah, bisa juga
berupa radio dan televisi serta media online internet
Kesimpulannya:

Jadi Sosiologi Feedback dan Efek ini saling beriringan dan


saling berkaitan. Dimana terdapat umpan balik di dalam
kehidupan bermasyarakat dan terdapat juga dampak
beserta akibatnya. Artinya didalam kehidupan masyarakat
ini setiap masyarakat saling bahu membahu demi
mencapainya suatu tujuan yang telah ditentukan.
Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai