REKAYASA GENETIKA
Sylvia Meylindawati 20200620020
LATAR BELAKANG
• Rekayasa genetika adalah transplantasi satu gen ke gen lainnya baik antara gen
dan lintas gen untuk menghasilkan produk yang berguna bagi mahluk hidup.
• Adanya pro dan kontra pada rekayasa genetika ada yang sebagian orang
menganggapnya boleh dan ada juga yang tidak diperbolehkan.
• Pertentangan dan kontroversi di kalangan masyarakat, khususnya dalam
masalah penggunaan organisme transgenik/Genetically Modified Organism
(GMO).
• Hadirnya Pemerintah dan dunia internasional menangani dengan
menggunakan pendekatan kehati-hatian (precautionary approach) dan
menyiapkan perangkat hukum untuk melindungi masyarakat dari akibat
negatif produk-produk hasil rekayasa genetika.
RUMUSAN MASALAH
• Undang-undang ini juga mengatur tentang larangan pelepasan segala bentuk hasil rekayasa genetika ke
dalam lingkungan hidup seperti yang tertuang dalam Pasal 69 ayat (1) huruf g yang berbunyi :
“Setiap orang dilarang melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan”
• Perlindungan terhadap masyarakat melalui kemananan peredaran produk pangan, keamanan masyarakat
sebagai konsumen, dan keamanan lingkungan hidup masyarakat, pemerintah juga kembali menjamin dan
menegaskan bahwa produk rekayasa genetik yang beredar di masyarakat aman
• Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 pasal 109 tentang Kesehatan yang berbunyi :
“Setiap orang dan/atau badan hukum yang memproduksi, mengolah, serta mendistribusikan makanan
dan minuman yang diperlakukan sebagai makanan dan minuman hasil teknologi rekayasa genetik yang
diedarkan harus menjamin agar aman bagi manusia, hewan yang dimakan manusia, dan lingkungan.”
Untuk melindungi rakyat selaku konsumen dari produk-produk rekayasa genetik dalam bentuk apapun, dengan
menerapkan prinsip kehati-hatian (Prudential Principle) adalah bentuk cermin kepedulian pemerintah secara
formal untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan pengaruh negatif produk rekayasa genetik
Kontroversi Rekayasa Genetika dalam Perspektif
Agama Islam
• Pandangan islam tentang rekayasa genetika adalah salah satu prinsip Fiqh dalam melihat dan
Pasal 63 ayat (1) huruf
memutuskan suatuikejadian
Undang-Undang Nomor 32
adalah dengan Tahun 2009 tentangmanfaat
mempertimbangkan Perlindungan dan Pengelolaan
vs mudharatnya.
Lingkungan Hidup
Services manusia menjadi konsideran utama dalam
• Perlindungan terhadap keselamatan jiwa dan Kesehatan
menentukan apakah suatu zat atau kegiatan diperbolehkan atau tidak. Dan pertanyaannya apakah
rekayasa genetika diperbolehkan atau tidak. Bukankah segala sesuatu yang membahayakan manusia,
dalam pandangan ahli Fiqh adalah haram.
• Untuk diingat bahwa dalam kasus tertentu dapat diterapkan azas Dharuriyah yang memberikan kelonggaran untuk
melakukan hal yang dalam kondisi normal dilarang karena kondisi darurat. Karena itu segala bentuk rekayasa yang
merupakan intervensi terhadap ciptaannya harus memperhatikan apakah intervensi manusia itu tidak mengganggu
bentuk dan ukuran yang proporsional dan fungsinya di alam
tantangan
• Diperlukan rambu-rambu berperilaku (etika) bagi para
pengelola ilmu pengetahuan, ilmuwan dan ahli tekonologi
yang bergerak di bidang biologi molekuler dan teknologi
rekayasa genetika .