Anda di halaman 1dari 9

PRESENTASI MATA KULIAH ILMU KALAM

"MENGANALISIS PEMIKIRAN KALAM ALIRAN


MURJI’AH”

SUSI SATRIANI
NIM : 21.01.01.0053
Pengertian Murjiah

Murjiah merupakan aliran teologi islam yang netral atau menanggguhkan dan
memberi pengharapan terhadap umat yang melakukan dosa besar, munculnya
aliran ini pada mulanya oleh persoalan politik kemudian akhirnya berkembang
mejadi persoalan teologis.

kaum murji’ah pada mulanya adalah golongan yang tidak mau ikut campur dalam
pertentangan yang terjadi Ketika itu dan mengambil sikap menyerahkan
penentuan hukum kafir atau tidak kafir.
Sejarah Munculnya Murjiah
Di Madinah setelah munculnya peristiwa pemberontakan yang datang dari mesir
sehingga menyebabkan terbunuhnya Khalifah Usman Ibn Affan pada tahun 35 H atau
tepatnya pada tanggal 17 juni 856 M. Seandainya tidak muncul persoalan khilafah tersebut
maka kemunculan Khawarij dan Syi’ah dikemudian hari tidak akan ada Demikian pula kalau
tidak muncul persoalan khilafah maka tidak akan ada faham dan aliran Murji’ah
terbunuhnya Khalifah Usman Ibnu Affan menimbulkan sebagai dampak sosial, politik dan
teologi yang hebat dikalangan umat islam. Terlebih setelah diketahui bahwa yang telah
membunuh Usman adalah Muhammad Ibnu Abi akar yang pernah menjadi anak angkat
dan dikemudian hari menjadi Gubernur Mesir peristiwa ini mengundang terjadinya
berbagai masalah dan pertikaian baik yang berkaitan dengan terjadinya perpecahan antar
ummat islam waktu itu memancing timbulnya benih-benih perebutan kekuasaan,
munculnya perang saudara dan bahkan lebih jauh lagi membuat spektrum islam
mengalami kemunduran.
Penamaan Murji’ah
Murji’ah berasal dari kata ‘ al-Arja secara Bahasa mengandung arti
pertama: al-Ta’khir yang kedua al-Arja’a penamaan murjia’ah dengan
pengertian yang pertama “ menta’khirkan” karena dari faham mereka
tersirat ajaran menomor duakan amal perbuatan dari iman, atau juga
karena menangguhkan ketentuan dan posisi orang yang melakukan dosa
besar sampai di akhirat nanti. Kemudian dari harfi yang pertama ini kita
jumpai sejumlah penafsiran yang berbeda meskipun akan saling
melengkapi
● Penamaan Murjia’ah dengan pengertiannya yang kedua
yaitu:al-Arja’a atau memberi harapan, karena mereka
berpendapat bahwa perbuatan maksiat tidak merusak iman
sebagaimana berbuatan taat tidak berarti apa kalau tidak
disertai kufran. Implikasi harapan terletak pada tidak
khawatirnya kehilangan iman karena perbuatan maksiat.
Doktrin- doktrin Murji’ah

Berkaitan dengan doktrin teologi murji’ah W. Montgomery dalam rosihan


yang merinci sebagai berikut:
 
a). Penangguhan terhadap Ali dan Muawiyah hingga memutuskannya di
akhirat kelak
b). Peangguhan Ali untuk menduduki rangking ke empat dalam peringkat
Al Khalifah ar-Rasyidin.
c). Pemberian harapan (giving of hope) terhadap orang muslim yang
berdosa besar untuk memperoleh ampunan dan rahmat dari Allah.
d). Doktrin-doktrin Murji’ah menyerupai pengajaran (mazhab) para
skeptic dan empiris dari kalangan helenis.
Sekte-sekte Murji’ah

Menurut Harun Nasution, pada umumnya kaum Murji’ah itu dapat


dibagi dalam 2 golongan besar, yaitu golongan Murji’ah yang moderat
dan golongan Murji’ah yang ekstrim.

 Golongan Murji’ah yang moderat


 
Golongan ini berpendapat bahwa orang yang melakukan dosa besar itu
tidak menjadi kafir karena nya, dan tidak kekak dalam neraka. Orang
tersebut akan di hukum dalam neraka sesuai dengan besarnya dosa
yang ia kerjakan. Bahkan apabila tuhan mengampuni dosanya itu ada
kemungkinan ia tidak masuk neraka sama sekali. Jadi menurut
golongan ini, orang islam yang melakukan dosa besar itu masih tetep
mukmin.
G

Y
a
G
J
b
k
l
k
b
m

G
h
i
a
s
k
Kesimpulan
Dari uraian diatas jelaslah, betapa berbahayanya ajaran Murji’ah yang ekstrim
itu. Sebaliknya ajaran golongan Murji’ah yang moderat dapat diterima oleh
kebanyakan umat islam, sehingga ajarannya dapat diterima oleh ahlu sunnah
wa al-jama’ah.

Menurut al-asy’ari orang yang berdosa besar, jika meninggal tanpa bertaubat,
maka nasibnya berada di tangan tuhan. Ada kemungkinan tuhan
mengampuni dosa-dosanya, tetapi kemungkinan tuhan tidak akan
mengampuni dosa-dosanya, dan akan menyiksanya sesuai dengan dosa-dosa
yang pernah dilaakukannya, dan kemudian barulah ia dimasukkan kedalam
syurga, karena tak mungkin ia kekal dalam api neraka.
Pendapat al-asy’ari tersebut Pendapat al-asy’ari tersebut identic dengan
pendapat yang dimasukkan oleh golongan murji’ah yang moderat, dan
mungkin inilah sebabnya ibnu Hazm memasukkan al-asy’ari kedalam
golongan kaum murjia’ah yang moderat

Anda mungkin juga menyukai