Anda di halaman 1dari 24

Teknologi Penyempurnaan Tekstil

Penyempurnaan adalah :
 Semua pengerjaan yang dilakukan terhadap
bahan tekstil baik berupa kain, benang, serat
yang masih mentah/kasar (grey) sampai
menjadi bahan jadi (finish good)

Tujuan Penyempurnaan :
 Proses pengolahan tekstil yang berguna untuk
meningkatkan kwalitas/mutu kain.
Teknologi Penyempurnaan Tekstil
1. Teknologi persiapan penyempurnaan
 Proses pembakaran bulu
 Proses penghilangan kanji
 Proses pemasakan
 Proses merserisasi
 Proses pemantapan (heat setting)
2. Teknologi pengelantangan
3. Teknologi pencelupan
4. Teknologi pencapan
Teknologi Persiapan Penyempurnaan
Teknologi persiapan penyempurnaan :
Cara-cara menghilangkan semua jenis kotoran yang terdapat pada serat bahan

tekstil, sehingga bahan tekstil dapat diproses lebih lanjut dengan lancar dan dengan
hasil yang baik.

Jenis-jenis kotoran :
1.Kotoran alamiah : lemak, malam, minyak dll yg tumbuh bersama dengan serat

2.Kotoran luar : debu, potongan2 kain, minyak2 dll yang berasal dari luar dan
menempel pada serat. Contoh pada pross pemintalan atau pembuatan kain

3.Kotoran serat : Serat2 yang menonjol ke luar dari permukaan kain dan dapat sbg
penghalang dalam proses2 penyempurnaan selanjutnya.
TEKNIK PEMBAKARAN
BULU
Tujuan : Menghilangkan ujung-ujung serat atau
bulu yang terdapat pada permukaan kain,
agar kain menjadi licin

Penyikatan : Menghilangkan potongan2 benang,


debu dan kotoran mekanik lainnya
yang ada pada permukaan kain
PEMBAKARAN
BULU

1. Kain lapis yang halus


2. Kain yang akan dimerser
3. Kain yang akan dicap
4. Kain halus
MEKANISME PROSES
Melewatkan kain pada nyala api atau plat logam panas
dengan kecepatan ± 30 sampai 120 m/menit, sesuai
dengan tebal tipisnya kain.
Kesalahan yang mungkin timbul :
1. Tidak rata, karena tegangan kain tidak rata
2. Terjadi perubahan warna (gosong)
3. Terjadi lipatan2 kain ke arah lusi, bagian kain yang
terlipat tidak terbakar bulunya.
4. Gosong setempat, apabila ada sisa pelarut oli pada kain.
5. Kerusakan serat sellulosa.
Kesalahan yang mungkin timbul
1. Tidak rata, karena tegangan kain tidak rata
2. Terjadi perubahan warna (gosong)
3. Terjadi lipatan2 kain ke arah lusi, bagian kain
yang terlipat tidak terbakar bulunya
4. Gosong setempat, apabila ada sisa pelarut oli
pada kain.
5. Kerusakan serat sellulosa
Akibat bila tidak dilakukan pembakaran bulu

Hasil pewarnaan tidak rata


Warna keluar dari motif
Gatal-gatal
TEKNIK PENGHILANGAN KANJI

Tujuan Penganjian :
Menambah kekuatan selama proses pertenunan

Proses Penganjian

Benang Lusi
Jenis-jenis Kanji
Kanji Alam
1. Kanji pati : kanji tapioka, kanji jagung (maizena), kanji kentang,
kanji terigu
2. Proteina : gom arab, gom tarakan
3. Alginat : manutex
4. Modifikasi kanji : dekstrin

Kanji Sintetik
5. Resin : polivinil alkohol (PVA), akrilat
6. Derivat sellulosa : tylose (CMC), hidroksi etil sellulosa, metil
sellulosa
7. Derivat kanji : strarch ester
Penganjian Bahan Katun

Kanji Pati

Kanji tapioka, kanji jagung, kanji kentang


Kanji Wol

Kadang-kadang tidak dikanji

Campuran kanji pati : gom atau protein


Kanji benang sintetik

Resin, campuran resin, gom dan kanji gelatin

Kanji Benang Rayon

Dekstrin, gelatin dan resin


Tujuan Penghilangan Kanji :
Agar tidak mengganggu proses selanjutnya

Pemasakan
Pengelantangan
Pencelupan
Pencapan
Proses Penghilangan Kanji

Kanji Alam
Didekomposisi dengan :
Enzim Alpha
Amilase
Hidrolisa

Kanji Sintetik
Kanji PVA dan CMC : Rendam peras
Kanji PVA : Lebih mudah dengan alkali dan oksidasi
Faktor-faktor yang berpengaruh

Suhu
Perbandingan larutan
Tipe dan konsentrasi zat pembantu
TEKNIK PEMASAKAN
TUJUAN

UNTUK MENGHILANGKAN ZAT-ZAT YANG MERUPAKAN KOTORAN


YANG BERUPA LEMAK, MINYAK, LILIN, MALAM YANG DAPAT
MENGGANGGU PROSES PENYEMPURNAAN SELANJUTNYA

1. PEMASAKAN SERAT ALAM DILAKUKAN


DENGAN ALKALI SEPERT: NATRIUM
HIDROSIDA, NATRIUM KARBONAT, AIR KAPUR,
AMONIA DLL.
2. PEMASAKAN SERAT BUATAN: DG ZAT AKTIF
PERMUKAAN YANG BERSIFAT SEBAGAI
PENCUCI (DETERJEN)
A.SAFONIFIKASI LEMAK MENJADI GARAM YANG LARUT
B. PEKTIN DAN PEKTOSABERUBAH MENJADI GARAM YANG
MEKANIS LARUTC. PROTEIN BERUBAH MENJADI ASAM AMINO DAN
ME PROSES MINERAL DILARUTKAN
D. MINYAK YANG TIDAK TERSAFONIFIKASI DIEMULSIOLEH SABUN
YANG TERBENTUK
E. KOTORAN LAIN DISUSPESIKAN OLEH SABUN
F. ZAT PENGUAT YANG TERDAPAT PADA SERAT AKAN TERLEPAS
G. KOTORAN-KOTORAN LUAR DAPAT DIHILANGKAN SECARA
MEKANIK

MACAM-MACAM PROSES PEM ASAKAN


a. Pemasakan kapas, digunakan soda api (Na OH)
b. Pemasakan wol, dilakukan dengan alkali lemah ( soda abu,
amoniak, amonium karbonat).
c. Pamasakan sutera, dilakukan dengan alkali lemah (soda
abu, sabun netral).
d. Pemasakan polimer alam : Larutan deterjen + alkali lemah
e. Pemasakan poliamida : deterjen + alkali
f. Pemasakan poliester : alkali lemah pada suhu rendah,
deterjen
TEKNIK MERSERISASI

Tujuan

1. MENAMBAH DAYA SERAP


2. MENAMBAH KILAP
3.MENAMBAH KELEMBUTAN
4.MENAMBAH KERATAAN DAN
KESTABILAN
5. MENAMBAH KEKUATAN
Mekanisme
Proses

Pada umumnya dilakukan dengan


menggunakan Larutan Kostik Soda pada suhu
kamar, dengan atau tanpa penegangan,
kemudian dicuci
FAKTOR-FAKTOR
YANG
BERPENGARUH:

1. ZAT YANG DIPAKAI

2. SUHU PADA SAAT MERSERISASI

3. LAMA PENGERJAAN

4. TEGANGAN

5. KWALITAS BAHAN DAN


ANYAMAN
MACAM-MACAM
PROSES
MERSERISASI

1. MERSERISARI BAHAN KAPAS : Larutan kostik


soda
2. MERSERISASI KAIN RAYON : Larutan Kalium
hidroksida
3. MERSERISASI KAIN CAMPURAN POLIESTER
KAPAS ATAU POLIESTER RAYON : Larutan
kostik soda
Teknik Pemantapan (Heat Setting)

Tujuan
Membuat kain supaya stabil dimensinya seperti :
* Sedikit mengkeret waktu dicuci
* Tahan kusut
* Mudah licin waktu disetrika

Contoh : Bahan poliester dan poliamida sebelum dimantapkan akan


mengkeret bila dikerjakan dalam proses2 yang menggunakan air
panas, bila dicuci atau dikerjakan dalam air dingin menyusut
Cara Pemantapan :
Disesuaikan dengan jenis bahan

1. Pemantapan Poliester dilakukan


•Sebelum dicelup : Sebelumnya dicuci, dikeringkan
•Dimantapkan dengan uap air panas
2. Pemantapan Poliamida
•Dilakukan dengan air panas bersama2 dengan proses pencelupan
pemutih optik pada suhu 125-135ºC selama 20-30 menit.
•Dengan uap air panas suhu 130132ºC selama 20-30 menit.
3. Pemantapan poliester-cellulosa
Menggunakan udara panas dengan mesin stenter suhu 190-210C
4. Pemantapan poliester-wol
Dengan mesin stenter suhu 180-195ºC selama 30 detik

Anda mungkin juga menyukai