Anda di halaman 1dari 15

Modifikasi Prilaku

Dosen Pengampu MK : Nathania B Astrella, M.Psi,psikolog

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Extinction & Punishment
Kelompok M1 :

Ainin Eka Siswandari (201969110001)


Muhammad Al Hafidz (201969110017)
Eni Tri Wahyuni (201969110046)
Aulia Ja’afi Sunani (201969110047)
Konsep Extinction

• Extinction:  suatu cara untuk mengurangi perilaku yang tidak


diinginkan dengan menghilangkan reinforcement yang mengikuti
perilaku yang tidak diinginkan tersebut.
• Tidak semua “teknik extinction” cocok untuk semua kasus

Extinction • “mengabaikan” sebagai bentuk extinction bisa dilakukan jika


mengabaikan tersebut memiliki “efek penguatan”.

(Kepunahan) Contoh: anak selalu lari ketika diminta untuk makan sayuran, jika
perilaku itu diabaikan maka perilaku tersebut tidak akan hilang
(karena perilaku lari dari makan sayur-sayuran diperkuat atau di
reinforce) sehingga Ketika menggunakan Teknik extinction bukan
teknik yang tepat.
Tujuan Extinction
Untuk menghilangkan atau mengurangi prilaku yang tidak diharapkan,
setidaknya dengan 3 langkah yakni menentukan prilaku mana yang akan di
hapuskan, bila prilaku di tampakkan orang lain tdk memberikan indikasi
bahwa ia melihatnya, yang terakhir mengkombinasikannya dengan
penguatan positif.

Contoh : Seseorang yang mengaku sering sakit kepala,ternyata ketika ia


mengeluhkan sakit kepala, ia mendapat perhatian dari orang lain, sehingga
keluhan sakit kepalanya selalu meningkat. Karenanya jika ia mengeluh
sakit kepala, orang-orang di sekelilingnya berusaha untuk tidak memberikan
perhatian lagi, dengan demikian mengeluh sakit kepalanya berkurang.
Faktor yang mempengaruhi Efektivitas
 Mengontrol reinforcer untuk perilaku yang akan
dikurangi
Dalam extinction diperlukan lingkungan yang mendukung, yakni
orang-orang disekitar proses extinction berlangsung.sehingga
extinction dapat benar-benar mengurangi perilaku yang tidak
diharapkan.

 Extinction dihubungkan dengan positive reinforcement


untuk sebuah perilaku alternatif
Extinction lebih efektif (lebih cepat) bila dikombinasikan dengan
positive reinforcement untuk mengurangi perilaku yang tidak
diinginkan. Reinforcement yang digunakan haruslah benar-benar
dapat untuk menurunkan perilaku.

 Setting dimana extinction berlangsung


Setting diubah sedemikian rupa sehingga saat extinction berlangsung
tidak ada pengaruh dari orang lain yang memberikan penguatan
sehingga dapat mengoptimalkan proses extinction.
Faktor yang mempengaruhi Efektivitas
 Instruksi: menggunakan aturan-aturan
Untuk mengurangi perilaku yang tidak diinginkan, behavior modifier
menggunakan aturan-aturan untuk mengendalikan extinction. Positive
reinforcement ataupun extinction bisa diberikan tanpa pemberitahuan
sebelumnya.Tetapi pengurangan perilaku akan terjadi lebih cepat apabila
diberitahukan ,”kamu akan begini kalau melakukan itu”.

 Extinction akan lebih cepat setelah continous reinforcement


Contoh :
Seorang anak ingin diubah perilaku manjanya. Perilaku manjanya akan
cepat berubah apabila setiap merajuk dia diacuhkan (continous
reinforcement), dan hal itu dilakukan terus menerus. Perilakunya akan
berubah lambat apabila setiap 5 kali dia merajuk dia (sang anak
) diperhatikan (intermittent reinforcement ).

 Extinction bisa tidak berhasil


Sebelum pemberian extinction berhasil , kadangkala extinction gagal
dilakukan. Hal ini disebabkan kadangkala pemberi perlakuan extinction
berhenti melakukan extinction ditengah – tengah pemberian extinction.
Karena pemberian extinction bisa berhenti ditengah pemberian, maka
seseorang akan mempelajari hal itu. Agar extinction dapat berhasil perlu
dilakukan pemberian exttinction yang terus – menerus sampai perilaku
yang diinginkan dicapai.
 Kemunculan perilaku kembali setelah dilakukan extinction
Cara melakukan Extinction yang efektif

• Memilih perilaku yang akan dihilangkan


• Mempersiapkan pelaksanaan
– Mencatat kemunculan perilaku yang ingin diubah.
– Memilih reinforcement apa yang akan diberikan.
– Menentukan perilaku yang diinginkan untuk

Extinction muncul.
– Menentukan reinforcement untuk perilaku yang
diinginkan.
(Kepunahan) - Menentukan setting
• Membuat rencana yang matang
– Memberitahukan kepada obyek tentang program extinction
yang akan dilakukan.
– Memberikan positif reinforcement pada perilaku yang
diinginkan
– Tetap konsisten terhadap perilaku yang diberikan
Pedoman Penerapan Extinction
1. Menyeleksi perilaku yang akan dipunahkan :
Saat memilih perilaku, spesifiklah. Jangan harapkan perbaikan besar-besaran terjadi sekaligus secara serentak.
Ingatlah bahwa pada proses pemunahan berlangsung, perilaku sering muncul lebih intesif sebelum akhirnya
hilang, membuat kondisi pemunahan memburuk lebih dulu sebelum akhirnya membaik. Mempertimbangkan
lingkup dimana perilaku muncul.

2. Pertimbangan-pertimbangan awal :
Jika memungkinkan, selalu catat seberapa sering perilaku yang tak diingikan muncul sebelum memulai program
pemunahan. Cobalah mengindentifikasi apakah penguat sesungguhnhya yang sudah mendukung kemunculan
perilaku yang tak diinginkan. Sejarah penguatan bagi perilaku tak diingikan tersebut dapat memberi gambaran
tentang seberapa lama waktu yang dibutuhkn bagi program pemunahan. Identifikasi jumlah perilaku alternative
yang diinginkan dimana individu dapat terlibat.

3. Mengimplementasikan Rencana :
Memberitahukan individu yang bersangkutan tentang rencana yang akan dilakukan sebelum memulai. Setelah
memulai program tetap konsisten menahan penguatan bagi perilaku yang tak diinginkan dan menguatkan
perilaku alternative yang diinginkan (Garry Martin & Joseph Pear, 2015: 118-120).
Definisi Punishment (Hukuman)
Punishment(hukuman) adalah suatu bentuk prosedur atau
tindakan yang diberikan kepada individu atau kelompok atas
kesalahan, pelanggaran atau kejahatan yang telah dilakukan 01

dalam bentuk reinforcement negatif atau penderitaan dalam


rangka pembinaan dan perbaikan tingkah laku sehingga tidak 02

terulang kembali di kemudian hari.


03

04

05

06
Contoh Punishment (Hukuman)
• Contoh : Rizal bekerja disebuah perusahaan, Ketika awal bekerja Rizal dikenal sebagai
karyawan yang cekatan dalam pekerjaannya. Tetapi, lambat laun kinerja Rizal menurun dan
sering tidak masuk bekerja. Pihak perusahaan sudah memanggil Rizal, tetapi Rizal masih 01
saja mengulangi kesalahannya. Sehingga pihak perusahaan memberi sanksi peringatan
kepada Rizal. Hal ini tidak memberi efek apapun kepada Rizal, dan dia tetap saja sering
02
bolos bekerja. Hal ini membuat pihak perusahaan merasa dirugikan, dan pihak perusahaan
terpaksa memberhentikan Rizal dari pekerjaannya.
03

• Sehingga, dari contoh tersebut, dapat disimpulkan ada 3 komponen dari definisi
punishment, yaitu : 04

• Adanya perilaku yang terjadi (ex.kinerja Rizal menurun dan sering bolos bekerja)
• Adanya konsekuensi segera yang mengikuti perilaku (ex.Rizal dipanggil pihak perusahaan 05
dan diberi sanksi peringatan, yang kedua Rizal diberhentikan dari perusahaan)
• Akibatnya, perilaku kemungkinan tidak akan terjadi lagi pada waktu yang akan datang
06
Tujuan Punishment (Hukuman)

punishment bertujuan agar individu tidak mengulangi lagi suatu


01
perbuatan yang salah. Bisa dikatakan, bahwa punishment ini
diadakan sebagai perbaikan untuk menghilangkan kejahatan.
02
Dan untuk memberikan rasa takut kepada si pelanggar. Sehingga
si pelanggar tidak mau mengulangi lagi perbuatannya.
03

04

05

06
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keefektivan Punishment (Hukuman)

 Individual Differences

Establishing Operations Perbedaan Individual


dan Magnitude/Kwantitas dari
penghukum. Keefktifan
Contingency Adalah kejadian yang
pemberian hukuman berbeda
mengubah nilai sebuah
untuk setiap individu karena
Ketika respon secara terus stimulimenjadi sebuah
 Immediacy/Kesegeraan penguat.
memang setiap individu
menerus diikuti oleh memang berbeda dalam
Waktu antara munculnya konsekuensi yang segera, merespon stimulus yang ia
perilaku dan konsekuensi yang akibatnya akan lebih efektif terima. Selain itu, penghukum
menguatkan adalah faktor untuk menghentikan respon akan lebih efektif jika
yang penting. Konsekuensi yang ingin dihilangkan. kwantitasnya banyak .
akan lebih efektif jika diberikan Punishment akan lebih efektif
segera setelah munculnya jika dipasangkan secara
perilaku.  konsisten.
Masalah yang Timbul dari Hukuman
3. Punishment bisa menjadi bentuk
modeling dan perilaku seseorang yang
1. Hukuman dapat menghasilkan dihukum akan cenderung untuk
tindakan yang emosional yang berupa menggunakan hukuman pada masa
tindakan verbal maupun non verbal. mendatang.
.

2. Penggunaan hukuman dapat secara negatif


menguatkan untuk orang yang menghukum
sehingga dapat mengakibatkan penyalahgunaan 4. Punishment sangat dekat
atau menghukum secara berlebihan. dengan issue ras (etnik) dan issue
kemampuan menerima.

Awesome Presentation
ALLPPT Layout Clean Text Slide for your Presentation
Penerapan Punishment dalam Modifikasi Perilaku

Penerapan punishment dalam modifikasi perilaku bertujuan untuk mengubah


perilaku yang kurang baik dan menyadarkan individu akan kesalahannya. 
Pendekatan ini dibagi menjadi dua yaitu :
a. Response cost, yakni menarik stimulus yang diinginkan
seperti makanan, mainan, uang diukur berdasarkan respon
sasaran.
b. Exclusion and nonexclusion time-out, yakni semua
sumber kepuasan ditarik dari dekat individu. Menghentikan
penguataan positif meliputi memindahkan individu dari semua
sumber penguatan yang menyertai tingkah laku yang tidak
tepat. Ada dua jenis time-out yaitu time outnon-
eksklusi dan time-out ekslusi.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai