Anda di halaman 1dari 7

Lanjutan Kelompok

Merah
Nama:
Adib Hidayanto ( 03 )
Ahmad Mushthofa (06)
Fatih Fernanda (13)
M Zia Ilman (23)
Raffi Chaesa A ( 28 )
Rafif Jauza D ( 29
Wildan Dzaky (32)
BAB XI
KAIDAH DHAHIR DAN TAKWIL

 Ushul fikih merupakan sarana atau metode untuk menggali hukum yang
terkandung di dalam al-Qur’an dan al-Hadis, agar dapat dengan mudah dipahami
oleh umat Islam. Oleh sebab itu ulama ushul fikih menciptakan kaidah-kaidah
kebahasaan yang terkenal dengan istilah kaidah ushul fikih untuk memudahkan
memahami pesan hukum yang terkandung dalam al-Qur’an maupun al-Hadis.

 Kaidah ushul fikih itu banyak sekali, selain kaidah mutlaq dan muqayyad masih
ada diantaranya kaidah dhahir dan takwil.
Kaidah Dhahir

 Kaidah Dhahir memiliki pengertian:


Menurut Bahasa adalah terang atau jelas.Sedangkan menurut istilah adalah
suatu lafadz yang mengandung dua kemungkinan arti,salah satu dari keduanya lebih
kuat dari pada yang lain dan makna yang lebih kuat itulah yang digunakan.
Kaidah Takwil

 Kaidah Takwil memiliki pengertian:


Takwil secara bahasa berarti berbelok atau berpaling apabila kembali.
Menurut istilah adalah memalingkan arti zahir kepada makna lain yang
memungkinkan berdasarkan dalil/bukti, sehingga menjadi lebih jelas.
Contoh Takwil : seperti lafadz ‫( َي?? ٌد‬tangan), lafadz ini bisa diartikan kepada tangan
atau makna yang lain yaitu kekuasaan.
Agar lafadz tersebut menjadi jelas, maka masih diperlukan keterangan lain, sehingga
tidak menyimpang dari makna zahirnya.
Syarat-Syarat Takwil

Takwil harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

 Takwil harus sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa dan sastra Arab.


 Takwil harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan syara’
 Takwil harus dapat menunjukkan dalil (alasan) tentang takwilnya itu.
 Jika takwil berdasarkan qiyas haruslah memakai qiyas yang jelas dan kuat.
Kaidah Berhubungan Dengan Takwil

‫ع يَ ْد ُخلُهُ التَّأْ ِو ْي ُل اتِّفَاقًا‬


ُ ‫لفُر ُْو‬
Artinya : “Masalah cabang (furu’) dapat dimasuki takwil berdasarkan konsensus.”

‫االُص ُْو ُل الَ يَ ْد ُخلُهُ التَّأْ ِو ْي ُل‬


Artinya : “Masalah ushuluddin (akidah) tidak dapat menerima takwil.”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai