Anda di halaman 1dari 26

KONSEP DASAR PEMBEDAHAN

EMANUEL I. LEWAR
Pendahuluan
• Bedah atau pembedahan (Bahasa Inggris:
surgery, Bahasa Yunani: cheirourgia "pekerjaan
tangan")
• Spesialisasi dalam kedokteran yang mengobati
penyakit atau luka dengan operasi manual dan
instrumen.
• Pembedahan adalah prosedur medis invasif
yang dilakukan untuk mendiagnosa atau
mengobati sakit, cedera atau kecacatan.
• Ilmu bedah adalah merupakan salah satu
cabang ilmu kedokteran yangmengembalikan
fungsi anatomi normal dengan cara
pembedahan

• Ahli bedah (surgeon): merupakan dokter,


dokter gigi, yang memiliki spesialisasi dalam
bidang ilmu bedah
• Pembedahan atau operasi adalah semua
tindakan pengobatan yang menggunakan cara
invasif dengan membuka atau menampilkan
bagian tubuh yang akan ditangani.
• Pembukaan bagian tubuh ini umumnya
dilakukan dg membuat sayatan,  Setelah
bagian yg akan ditangani ditampilkan,
dilakukan tindakan perbaikan yg diakhiri
dengan penutupan dan penjahitan luka
• Penyakit bedah : Sejumlah penyakit
merupakan indikasi utk pembedahan.

• Diperlukan perencanaan oleh dokter


pembedah yg harus menyiapkan dirinya.
(pengetahuan, tehnik bedah, sarana bedah,
personel bedah , dokter anestesi serta tim
anestesi
Faktor penting dalam pembedahan

1. Penyakit pasien,
2. Jenis pembedahan
3. Pasien
Indikasi

1. Diagnostik : biopsi atau laparotomy eksploitasi


2. Kuratif : eksisi tumor atau pengangkatan apendiks
yang mengalami inflamasi
3. Reparatif : memperbaiki luka multipel
4. Rekontruksif/kosmetik : mammaoplasty, atau bedah
platik
5. Palliatif : seperti menghilangkan nyeri atau
memperbaiki masalah, contoh : pemasangan selang
gastrotomi yang dipasang untuk mengkomponsasi
terhadap ketidakmampuan menelan makanan
Klasifikasi operasi
a. Menurut urgensi
– Kedaruratan/Emergency : pasien membutuhkan
perhatian segera, gangguan mungkin mengancam
jiwa. Indikasi dilakukan pembedahan tanpa
ditunda,
misal : pendarahan hebat, obstruksi kandung
kemih atau usus, fraktur tulang tengkorak, luka
tembak atau tusuk, luka bakar sangat luas.
– Urgen : pasien membutuhkan perhatian segera.
Pembedahan dapat dilakukan dalam 24-30 jam,
misal : infeksi kandung kemih akut, batu ginjal
atau batu pada uretra.

– Diperlukan pasien harus menjalani pembedahan.


Pembedahan dapat diriencanakan dalam beberapa minggu
atau bulan,
misal : Hyperplasia prostate tanpa obstruksi kandung
kemih. Gangguan tyroid, katarak.
– Efektif : pasien harus dioperasi ketika diperlukan.
Indikasi pembedahan, bila tidak dilakukan pembedahan
maka tidak terlalu membahayakan, misal : perbaikan
sesar, hernia sederhana, perbaikan vaginal.

– Pilihan keputusan tentang dilakukannya pembedahan


diserahkan sepenuhnya kepada pasien.
Indikasi pembedahan merupakan pilihan pribadi dan
biasanya terkait dengan estetika,
misal : bedah kosmetik.
b. Menurut faktor resikonya
1) Operasi kecil
• adalah operasi yang paling sering
dilakukan dirawat jalan, dan dapat
pulang di hari yang sama.
• Operasi ini sedikit menimbulkan
komplikasi
2) Operasi besar
• adalah operasi yang penetrates dan
exposes semua rongga badan, termasuk
tengkorak, termasuk pembedahan tulang
atau kerusakan signifikan dari anatomis
atau fungsi faal
Kategori pembedahan berdasar tingkat urgensinya
Klasifikasi Indikasi untuk Contoh
Pembedahan
Perdarahan hebat, obstruksi
I. Kedaruratan- pasien kandung kemih atau usus, fraktur
membutuhkan perhatian tulang tengkorak, luka tembak
segera; gangguan mungkin Tanpa ditunda atau tusuk, luka bakar sangat
mengancam jiwa luas

II. Urgen-pasien membutuhkan Infeksi kandung kemih akut, batu


Dalam 24-30 jam
perhatian segera ginjal atau batu pada uretra
Hiperplasia prostat tanpa
Dapat direncanakan dalam
III. Diperlukan-pasien harus obstruksi kandung kemih,
beberapa bulan atau minggu
menjalani pembedahan gangguan tiroid, katarak

Pembedahan dimana jika Tidak


IV. Elektif-pasien harus dioperasi dilakukan pembedahan Perbaikan eskar, hernia
ketika diperlukan (penundaan) tidak terlalu sederhana, perbaikan vaginal
membahayakan pasien

V. Pilihan-keputusan terletak pada


pasien Pilihan pribadi Bedah kosmetik
Klasifikasi prosedur pembedahan
Klasifi Jenis Pengertian Contoh
kasi
Keseriusan Mayor Melibatkan rekonstruksi atau Bypass arteri
koroner,
perubahan yang luas pada bagian
reseksi kolon,
tubuh; menimbulkan resiko yang
pengangkatan
tinggi bagi kesehatan.
laring,
reseksi lobus
paru.

reseksi lobus paru.


Melibatkan perubahan yang kecil pada
Minor Ekstraksi
bagian tubuh; sering dilakukan untuk
memperbaiki deformitas; mengandung katarak, operasi
resiko yang lebih rendah bila plastik wajah,
dibandingkan dengan prosedur mayor graff kulit,
ekstraksi gigi.
Cont..
Klasi Jenis Pengertian Contoh
fikasi

Urgensi Elektif Pembedahan dimana jika Tidak dilakukan Buniektomi, operasi


pembedahan (penundaan) tidak terlalu plastik wajah, perbaikan
membahayakan pasien. Dilakukan hernia, rekonstruksi
berdasarkan pada pilihan klien; tidak penting payudara, perbaikan
dan mungkin tidak dibutuhkan untuk eskar, perbaikan vaginal
kesehatan.
Gawat Perlu untuk kesehatan klien, dapat Eksisi tumor ganas,
mencegah timbulnya masalah tambahan pengangkatan batu
(misalnya dekstruksi jaringan atau fungsi kandung empedu,
organ yang terganggu); tidak harus bersifat perbaikan vaskular
darurat. akibat obstruksi arteri
(misalnya, bypass arteri
koroner).
Darurat Harus dilakukan segera untuk Memperbaiki perforasi
menyelamatkan jiwa atau mempertahankan apendiks, memperbaiki
fungsi bagian tubuh. amputasi traumatik,
mengontrol perdarahan
internal.
Cont..
Klasifi Jenis Pengertian Contoh
kasi
Tujuan Ablatif Eksisi atau pengangkatan bagian Amputasi,
tubuh yang menderita penyakit. pengangkatan
appendiks,
kolesistektomi.
Paliatif Menghilangkan atau mengurangi Kolostomi,
intensitas gejala penyakit; tidak akan debridemen jaringan
menyembuhkan penyakit. nekrotik, reseksi
serabut saraf.
Rekonstruktif Mengembalikan fungsi atau penampilan Fiksasi internal pada
jaringan yang mengalami trauma atau fraktur, perbaikan
malfungsi. jaringan parut.
Transplantasi Dilakukan untuk mengganti organ atau Transplantasi ginjal,
struktur yang mengalami malfungsi. kornea, atau hati;
penggantian pinggul
total.
Konstruktif Mengembalikan fungsi yang hilang atau Memperbaiki bibir
berkurang akibat anomali sumbing, penutupan
konginetal. defek
katup atrium jantung.
Tugas Wajib Petugas OK
• Memastikan semua peralatan berfungsi dengan
baik
• Menjamin alat yang dipakai steril dan juga
penyedian barang
• Mempersiapkan area operasi dalam keadaan bersih
• Memonitor ruangan dan tim dari pelanggaran
teknik steril
• Pelaksaan Induksi dan monitoring fisiologis
• Mengkordinasikan dengan departemen lain jika
diperlukan seperti Patologi dan radiologi
• Mencatat pelaksaan pra,intra dan pasca
pembedahan/anestesi
• Meminimalisasi percakapan selama operasi
Konsep Surgical Safety Checklist

• Surgical Safety Checklist adalah suatu program


dalam upaya menurunkan komplikasi pembedahan
dan anestesi.
a.l :
1) Pencegahan infeksi luka operasi;
2) Keselamatan pembiusan (safe anesthesia);
3) Keselamatan pembedahan (safe surgical terms);
4) Mekanisme jaminan kualitas dan perawatan
pembedahan (surgical care and quality
assurance mechanism).
Kegiatan Surgical Safety
• Sign In : suatu langkah – langkah penilaian kesiapan
tindakan operasi yang dilakukan sebelum induksi
anestesi( Before induction of anesthesia )

• Time Out : suatu langkah – langkah kegiatan


melakukan penilaian tindakan pasien di kamar
operasi sebelum insisi kulit ( Before skin incision)

• Sign Out : suatu langkah – langkah kegiatan menilai


kelengkapan tindakan operasi sebelum pasien
meninggalkan kamar operasi ( Before patient leaves
operating room )
1. Fase Sign In
Sebelum induksi anestesi, koordinator secara
verbal memeriksa :
a.apakah identitas pasien telah dikonfirmasi,
prosedur dan sisi operasi sudah benar,
b.isi yang akan dioperasi telah ditandai,
persetujuan untuk operasi telah diberikan,
c. oksimeter pulse pada pasien berfungsi.
d.Koordinator dengan profesional anestesi
mengkonfirmasi risiko pasien apakah pasien
ada risiko kehilangan darah, kesulitan jalan
nafas, reaksi alergi.
Pelaksanaan Sign In
• Konfirmasi identitas pasien Koordinator
• Konfirmasi sisi pembedahan Koordinator
• Persiapan peralatan dan mesin anestesi
• Pengecekan pulse oximetri dan fungsinya
• Konfirmasi tentang AMPLE
• Konfirmasi Risiko Komplikasi pembedahan pada SpAn
• Konfirmasi resiko kehilangan darah lebih dari 500 ml
2. Fase Time Out
adalah prosedur keselamatan pembedahan pasien yang
dilakukan sebelum dilakukan insisi kulit :
a. Konfirmasi nama dan peran anggota tim
b. Apakah antibiotik profilaksis telah diberikan 60 menit terakhir
c. Antisipasi Peristiwa kritis : Untuk memastikan komunikasi
pada pasien dengan keadaan kritis,
d. Untuk dokter bedah : Apa langkah kritis, berapa lama kasus
ini dilakukan, dan bagaimana antisipasi kehilangan darah?
e. Untuk dokter anastesi dan team : apakah ada kekhawatiran
tertentu pada pasien?
f. Untuk perawat : apakah sterilitas (termasuk hasil indikator)
telah
g. Apakah pemeriksaan penunjang berupa foto perlu
ditampilkan di kamar operasi
• Pelaksanaan Time Out :
1. Penandaan lokasi yang akan dioperasi.
2. Proses verifikasi sebelum operasi
3. Time Out yang dilakukan sesaat sebelum operasi
dimulai:
a. Time Out memungkinkan semua pertanyaan yang
belum terjawab atau ketidakjelasan diselesaikan.
b. Time Out dilakukan di lokasi tempat prosedur akan
dilakukan, tepat sebelum memulai prosedur, dan
melibatkan seluruh tim operasi.
c. RS menentukan bagaimana proses timeout
didokumentasikan.
3. Fase Sign Out
• Merupakan tahap akhir yang dilakukan saat
penutupan luka operasi atau sesegera
mungkin setelah penutupan luka sebelum
pasien dikeluarkan dari kamar operasi.
• Tim bedah (Ahli bedah, ahli anastesi,
perawat bedah dan PA ) meninjau operasi
yang telah dilakukan.
Pelaksanaan Sig Out
• Review pembedahan
• Penghitungan instrumen, spons, dan jumlah jarum
• Pelabelan specimen
• Konfirmasi masalah kerusakan peralatan
• Team bedah meninjau rencana pemulihan dan
pengelolaan pasien Sebelum pasien keluar dari ruang
operasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai