Pengertian
PEMASARAN HOLISTIK….
Departemen Manajemen Departemen Produk &
Komunikasi Jasa Saluran
Pemasaran senior Lain
PEMASARAN
PEMASARAN
PEMASARAN
PEMASARAN TERPADU
TERPADU
INTERNAL
INTERNAL
PEMASARAN
HOLISTIK
PEMASARAN
PEMASARAN YG
YG
BERTANGGUNG PEMASARAN
PEMASARAN
BERTANGGUNG
JAWAB HUBUNGAN
HUBUNGAN //
JAWAB SOSIAL
SOSIAL
RELASI
RELASI
1. Integrated marketing
2. Internal marketing
Internal Marketing atau Pemasaran internal adalah proses
yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi
dimana proses fungsional sejajar, memotivasi dan
memberdayakan karyawan di semua tingkat manajemen
untuk memberikan pengalaman pelanggan yang
memuaskan.
Pemasaran internal, berlangsung pada dua level yaitu level
satu, berbagai fungsi pemasaran harus bekerja sama, level
dua pemasaran harus dirangkul oleh departemen lain.
2. Internal Marketing
3. Relationship marketing
merupakan kegiatan pemasaran dimana membina hubungan
dengan bagian-bagian, organisasi-organisasi, atau lainnya, baik
yang terhubung secara langsung atau pun tidak langsung yang
memberi kontribusi untuk pencapain tujuan baik dalam
organisasi, khususnya pada bagian pemasaran.
Lima konsituen kunci dalam relationship marketing
adalah Konsumen, Pegawai, Partner Marketing (Channels,
suplier, distributor, dealer dan agen), dan anggota komunitas
keuangan (Pemegang saham, investor, analis).
Hasil utama dari relationsip marketing adalah aset perusahaan
yang unik yang disebut dengan Marketing Network.
Prinsip dari relationship marketing adalah "Membangun
jaringan hubungan yang efektif dengan stakeholer kunci dan
keuntungan akan mengikuti“.
3. Relationship Marketing
4. Performance marketing
merupakan pemasaran dimana berhubungan dengan
masyarakat, baik itu komunitas maupun masyarakat secara
luas, etika dalam menjalankan kegiatan marketing, legal
atau illegal dilihat dari sisi hukum.
Para pemasar puncak mulai melihat lebih jauh dari sekedar
peningkatan penjualan dalam menilai pencapaian hasil
pemasaran dan menerjemahkan apa yang terjadi dan
terlihat terhadap pangsa pasar, tingkat kehilangan
pelanggan, kepuasan pelanggan, kualitas produk dan alat
ukur lainnya.
4. Performance Marketing
a. Financial Accountability
Para pemasar diminta untuk memperlihatkan investasi
mereka dalam bentuk finansial dan keuntungan, sama
besarnya dengan membangun brand dan meningkatkan
jumlah pelanggan.
Mereka menggunakan lebih banyak variasi ukuran finansial
untuk menilai nilai langsung maupun tidak langsung dari
upaya pemasaran mereka sehingga mereka dapat melihat
apakah nilai pasar perusahaan muncul dari aset tak
berwujud, terutama brand, basis pelanggan, karyawan,
hubungan dengan distributor dan pemasok, serta modal
intelektual.
b. Social responsibility marketing
karena dampak dari kegiatan pemasaran dapat sangat luas
bahkan melampaui perusahaan dan pelanggan secara
keseluruhan, para pemasaran harus dapat
mempertimbangkan sisi etika, lingkungan, dan sosial atas
aktivitas dan peran mereka.
Tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan,
keinginan, dan ketertarikan target pasar dan memuaskan
mereka secara efektif dan efisien dibandingkan para pesaing
dimana pada saat yang sama menjaga dan meningkatkan
kelangsungan hidup konsumen dan masyarakat luas dalam
jangka panjang.
Oleh sebab itu, konsep pemasaran holistik sering disebut
oleh para ahli marketing sebagai konsep yang fokus pada
nilai (value) dalam marketing. Dalam hal ini, pemasaran
holistik memiliki tujuan untuk menciptakan tiga perspektif
nilai.
1. Yang pertama adalah EKSPLORASI NILAI,
ini merupakan kegiatan yang bertujuan untuk
menemukan nilai yang diinginkan pasar. Penerapannya
adalah dengan melakukan riset pasar sehingga
perusahaan mampu menemukan seperti apa produk
yang harus dibuat agar sesuai dengan keinginan pasar.
Pandangan Lain
2. Kedua adalah PENCIPTAAN NILAI.
Setelah melakukan riset pasar dan menemukan value yang
diinginkan pasar, dengan pendekatan marketing holistic
sebuah perusahaan harus mampu menciptakan nilai
tersebut. Penerapannya adalah dengan melakukan
diferensiasi produk. Sehingga perusahaan akan mampu
menghasilkan produk yang tidak “membosankan” bagi
pasar (konsumen). Diferensiasi produk yang berhasil
ditandai dengan terciptanya produk unggulan yang disukai
konsumen dan mampu menjadi ciri khas perusahaan.
3. Dan yang terakhir adalah IMPLEMENTASI NILAI
yaitu konsep bagaimana perusahaan mampu menawarkan
produk ke pelanggan dengan nilai yang telah diciptakan
dan menggunakan cara yang efisien.