Anda di halaman 1dari 29

HEMORAGIC STROKE CASE

Febi Ananda Ramadhani


C014202271
IDENTITAS PASIEN

• Nama : Normawati
• Umur : 49 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Suku/bangsa : Makassar
• Alamat : Jl. Regge Lr. 4 No. 25
• No. RM : 602117
ANAMNESIS

• Keluhan utama : Lemah badan sebelah kanan


Lemah anggota gerak sebelah kanan sejak kurang lebih 5 hari sejak masuk RS.
Awalnya pasien sempat berjualan tadi pagi kemudian tiba-tiba keringat dingin
dan badan terasa lemas, setelah pasien baring tiba-tiba anggota gerak kanan tidak
dapat digerakkan, pasien sadar (+), bicara pelo disangkal, tiap minum air selalu
muntah sebanyak 5x. Batuk (-), demam (-)
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

• Riwayat penyakit lalu : Hipertensi (tidak minum obat), PEB 3 tahun lalu
• Riwayat alergi : tidak ada
• Riwayat di operasi : tidak ada
• Riwayat rawat inap sebelumnya : tidak ada
• Riwayat pengobatan : tidak ada
• Riwayat trauma : tidak ada
• Riwayat demam : tidak ada
• Riwayat batuk lama : tidak ada
FUNGSI KORTIKAL LUHUR

Kemampuan memori, fungsi bahasa, visuospasial, fungsi eksekutif, fungsi psikomotorik, kalkulasi, dan
gnosis semua normal

FUNGSI SENSORIK

Fungsi ekstroseptif, proprioseptif, dan kortikal semua normal


PEMERIKSAAN FISIS

Pemeriksaan Umum
• Keadaan umum : lemah
• Kesadaran : kompos mentis • Suhu : 36 derajat
• Gizi : baik • Pernafasan : 20 x/menit
• Tensi : 167/98 mmHg
• Anemi : tidak ada
• Nadi : 85 x/menit
• GCS : E3M4V4
• Ikterus : tidak ada
• Sianose : tidak ada
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIAL

Nervus olfaktorius (N. I)

Dextra Sinistra
Daya penghidu Normal Normal

Nervus optikus (N. II)


Dextra Sinistra
Ketajaman penglihatan 6/6 6/6
Lapangan penglihatan Normal Normal
Funduskopi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIAL
N. III, N. IV, N. VI

Dextra Sinistra
Celah kelopak mata
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Axoftalmus Tidak ada Tidak ada
Pupil
Ukuran/bentuk 2,5 mm/bulat 2,5 mm/bulat
Isokor/anisokor isokor isokor
Refleks cahaya (+)/(+) (+)/(+)
langsung/tidak langsung
Refleks akomodasi (+) (+)
Gerakan bola mata
Parese ke arah Tidak ada Tidak ada
nistagmus Tidak ada Tidak ada
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIAL

Nervus trigeminus (N. V)

Sensibilitas
N. V1 Normal
N. V2 Normal
N. V3 Normal
Motorik
Inspeksi/palpasi Normal/normal
(istirahat/menggigit)
Refleks dagu/masseter Normal
Refleks cornea normal
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS
N. Facialis (N. VII)

m. frontalis m. orbik. okuli m. orbik. oris


Motorik
Istirahat N/N N/N N/N
Gerakan mimik N/N N/N N/N
Pengecap 2/3 lidah normal
bagian depan

N. Auskultasi (N. VIII)


pendengaran Normal
Test rinne/weber Normal
Fungsi vestibularis normal
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS

N. Glossopharingeus/vagus (N. IX/X)

Posisi arkus pharinks Normal


Refleks telan/muntah Normal
Pengecap 1/3 lidah bagian belakang Normal
Suara Normal
Takhikardi/braadikardi Tidak ada

N. Accecorius (N.XI)
Memalingkan kepala dengan/tanpa Normal/normal
tahanan
Angkat bahu Normal
PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS

N. Hypoglossus (N. XII)

Deviasi lidah Tidak ada


Fasciculasi Tidak ada
Atrofi Tidak ada
Tremor Tidak ada
Ataxia Tidak ada
PEMERIKSAAN MOTORIK

Anggota gerak atas

Dextra Sinistra
Tonus otot menurun normal
Refleks fisiologis +1 +3
Refleks patologis negatif

(pergerakan dan kekuatan lateralisasi dextra)


PEMERIKSAAN MOTORIK

Anggota gerak bawah

Dextra Sinistra
Tonus otot menurun normal
Refleks fisiologis +1 +2
Refleks patologis negatif

(pergerakan dan kekuatan lateralisasi dextra)


PEMERIKSAAN SENSORIK

Dextra Sinistra
Rasa Raba
- Extremitas atas + +
- Extremitas bawah + +
Rasa Nyeri
- Extremitas atas + +
- Extremitas bawah + +
Rasa Suhu Tidak dilakukan
- Extremitas atas
- Extremitas bawah
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Lab (18/08/2021) :WBC : 17,34 x 10^9uL


HGB : 11,4 g/dL
HCT : 80,4%
RDW-SD : 35,4%
PDW : 10,8 fL
LED : 40mm
Pemeriksaan elektrolit : Na : 135,9mmol/L
HCL : 110,6mmol/L
DIAGNOSIS KERJA

• Diagnosa klinis : Hemiparese dextra


• Topis : Hemisfer cerebri
• Etiologis : Suspek Hemoragik stroke
• Diagnosa banding : Non-Hemorragic Stroke
PLANNING

• Pantau GCS, TTV, dan tanda-tanda TIK meningkat


• Head up 30 derajat
• Infus RL 20 tpm
• CT-Scan kepala
TERAPI

• Head up 30 derajat
• Citicoline 250mg/12 jam/iv
• Sohobion 1 amp/24jam/iv drip
• Ranitidine 1 amp/12 jam/iv
• Sotatic 1 amp/12 jam/iv
• Ceftriaxone 1 gr/12 jam/iv
PEMBAHASAN

• Stroke adalah suatu tanda klinis yang ditandai defisit neurologi fokal atau global yang
berlangsung mendadak selama 24 jam atau lebih atau kurang dari 24 jam yang dapat
menyebabkan kematian, yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah.
• Stroke dibagi menjadi stroke non hemoragik dan stroke hemoragik.
• Stroke non hemoragik dapat disebabkan oleh trombus dan emboli. Stroke non hemoragik
akibat trombus terjadi karena penurunan aliran darah pada tempat tertentu di otak melalui
proses stenosis.
• Pada stroke hemoragik terjadi keluarnya darah arteri ke dalam ruang interstitial otak sehingga
memotong jalur aliran darah di distal arteri tersebut dan mengganggu vaskularisasi jaringan
sekitarnya. Stroke hemoragik terjadi apabila susunan pembuluh darah otak mengalami ruptur
sehingga timbul perdarahan di dalam jaringan otak atau di dalam ruang subarakhnoid.
PEMBAHASAN

Berdasarkan kelainan patologis, stroke dapat dibagi menjadi:


Stroke Hemoragik:
• Perdarahan intra serebral
• Perdarahan ekstra serebral (sub-arakhnoid)

Stroke Non-Hemoragik:
• Trombosis serebri : Stroke trombotik yaitu stroke yang disebabkan karena adanya penyumbatan
lumen pembuluh darah otak karena trombus yang makin lama makin menebal, sehingga aliran darah
menjadi tidak lancar. Penurunan aliran darah ini menyebabkan iskemia. Trombosis serebri adalah
obstruksi aliran darah yang terjadi pada proses oklusi satu atau lebih pembuluh darah lokal.
PEMBAHASAN

• Emboli serebri : Infark iskemik dapat diakibatkan oleh emboli yang timbul dari
lesi ateromatus yang terletak pada pembuluh yang lebih distal. Gumpalan-
gumpalan kecil dapat terlepas dari trombus yang lebih besar dan dibawa ke
tempat-tempat lain dalam aliran darah. Bila embolus mencapai arteri yang
terlalu sempit untuk dilewati dan menjadi tersumbat, aliran darah fragmen
distal akan terhenti, mengakibatkan infark jaringan otak distal karena
kurangnya nutrisi dan oksigen. Emboli merupakan 32% dari penyebab stroke
non hemoragik.
PEMBAHASAN

Perdarahan Intraparenkimal Hipertensi


• Perdarahan intraserebral tanpa disertai bukti kelainan vascular seperti
aneurisme atau angioma, biasanya disebabkan oleh hipertensi.
• Lokasi tersering adalah ganglia basal (khususnya putamen), thalamus,
sereblum, dan pons.
• Perdarahan arteri kecil  hipertensi yang menyebabkan bekuan darah
berukuran kecil maupun besar  herniasi kematian.
• Meskipun tidak berkaitan dengan aktivitas fisik, sebagaian besar perdarahan
intraserebral terjadi ketika sadar dan terkadang ketika stress
PEMBAHASAN

Perdarahan Subarakhnoid
• Penyebab 5-10% stroke disebabkan oleh perdarahan subarachnoid.
• Sering disebabkan oleh rupture aneurisme atau malformasi arteriovenosus, tetapi pada 20%
kasus penyebab tidak ditemukan
• Gejala nyeri kepala hebat dan mendadak saat onset penyakit yang dapat disertai mual dan
muntah
• Dalam 90% kasus, perdarahan dapat terlihat di CT scan dalam waktu 24 jam
• Gejala nyeri kepala hebat mendadak saat onset penyakit yang dapat disertai mual dan muntah
• Dapat disertai penurunan kesadaran dan gangguan status mental
PEMBAHASAN

Anamnesis Stroke Hemoragik:


• Faktor-factor yang perlu diperhatikan dalam anamnesis pasien yang diduga
mengalami stroke hemoragik antara lain awitan gejala, gejala awal dan
progresnya, factor resiko vaskuler, pemakaian obat-obatan, riwayat trauma atau
pembedahan, demensia, alcohol atau penyalahgunaan obat lain, riwayat kejang,
penyakit hati, kanker dan gangguan hematologis.
PEMBAHASAN

Pemeriksaan Fisik Stroke Hemoragik :


• Pemeriksaan yang penting dimulai dari status generalis
• Untuk kesadraan dapat dinilai dengan kualitatif dan kuantitatif. Penilaian lebih
obyektif dengan skala koma glaslow
• Pada tanda vita, terutama diperhatikan tekanan darah karena terjadi hipertensi
reaktif akut
PEMBAHASAN

Perdarahan Talamus :
• Gejala yang ditimbulkan adalah hilangnya sensasi pada seluruh tubuh
kontralateral
• Hemiplegia atau hemiparesis karena kompresi atau destruksi kapsula interna
• Hilangnya sensasi lebih berat daripada kelumpuhan yang terjadi
• Dapat terjadi afasia, dapat juga terjadi gangguan lapang pandang homonym yang
reversible
• Pupil anisokor, ptosis dan miosis ipsilateral, nystagmus retraksi juga dapat muncul
PEMBAHASAN

Faktor Resiko:
Kelompok faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi merupakan kelompok
faktor risiko yang ditentukan secara genetik atau berhubungan dengan fungsi
tubuh yang normal sehingga tidak dapat dimodifikasi. Yang termasuk kelompok
ini antara lain usia, jenis kelamin, ras, riwayat stroke dalam keluarga, serta
riwayat serangan transient ischemic attack atau stroke sebelumnya. Kelompok
faktor risiko yang dapat dimodifikasi merupakan akibat dari gaya hidup seseorang
dan dapat dimodifikasi, yang meliputi hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia,
penyakit jantung, merokok, alkohol, obesitas, dan penggunaan kontrasepsi oral.
DISKUSI

• Psien datang dengan keluhan lemah badan sebelah kanan. Lemah anggota
gerak sebelah kanan dialami sejak kurang lebih 5 hari sejak masuk RS.
Awalnya pasien sempat berjualan tadi pagi kemudian tiba-tiba keringat dingin
dan badan terasa lemas, setelah pasien baring tiba-tiba anggota gerak kanan
tidak dapat digerakkan, pasien sadar (+), bicara pelo disangkal, tiap minum air
selalu muntah sebanyak 5x. Batuk (-), demam (-)  Resiko Stroke

• Pasien dengan riwayat hipertensi yang tidak terkontrol dan memiliki TD saat
admisi 167/98 mmHg, Lemah anggota gerak sebelah kanan , pemeriksaan CT
scan kesan Haemorrhagic sinister dengan edema  Resiko Stroke Hemoragik

Anda mungkin juga menyukai