Materi 3
Materi 3
Eliminasi
Seksual
Perawatan Luka Perineum
SOAP
Tinjauan Kasus
Nama Pengkaji : Lovia Angraini
Tempat Pengkajian : PMB Fitri Andri Lestari,SKM,Str.Keb
Waktu Pengkajian : 28 Oktober 2021 pukul 07.00 WIB.
IDENTITAS
Istri Suami
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pemeriksaan Fisik
Payudara
Simetris, hiperpigmentasi areola, tidak ada nyeri tekan,
payudara membesar, puting susu menonjol, ASI sudah keluar,
terlihat retakan pada areola.
Abdomen
ANALISA Tidak ada luka bekas operasi, TFU 4 jari dibawah pusat,
kontraksi uterus baik, Diastastic recti 2,5cm
Ny “R” Usia 28 tahun P1A0 Post Partum 5 hari
dengan luka perineum. Genetalia
Tidak ada oedema, lochea sangunolenta (merah kekuningan),
pengeluaran lochea tidak berbau, anus tidak ada Hemoroid,ada
luka post heating perineum karena episiotomi , keadaan luka
sudah kering dan ada nyeri tekan.
Penatalaksanaan
No Implementasi Evaluasi
1. Memberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan Ibu mengerti dengan hasil
1. ibu keadaaan umum baik, kesadaran pemeriksaan
composmentis, tanda-tanda vital dan pemeriksaan
fisik dalam batas normal
2. Menginformasikan keadaan rahim ibu dalam Ibu mengerti dengan
keadaan normal penjelasan
3. Menjelaskan tanda bahaya masa nifas Ibu mengerti dengan
kepada ibu seperti terjadi perdarahan lewat penjelasan
jalan lahir, keluar cairan yang berbau dari
jalan lahir, bengkak diwajah tangan dan kaki,
demam lebih dari 2 hari, payudara bengkak
disertai rasa sakit, agar ibu segera
mengunjungi fasilitas kesehatan agar segera
mendapat penanganan
4. Melakukan konseling pada ibu cara perawatan tali pusat bayi dan cara memandikan bayi Ibu mengerti dengan penjelasan
5. Mengajarkan teknik menyusui kepada ibu yaitu :
- Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola Ibu bersedia melakukannya.
sekitarnya
- Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
- Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu, dan yang satu di depan.
- Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak hanya membelokkan
kepala bayi).
- Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
- Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan
menekan puting susu atau areolanya saja.
- Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflek) dengan cara: Menyentuh pipi
dengan puting susu dan Menyentuh sisi mulut bayi
- Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
- Setelah menyusu pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti menyusui pada
payudara yang lain Cara melepas isapan bayi : Jari kelingking ibu dimasukkan ke mulut bayi
melalui sudut mulut atau Dagu bayi ditekan kebawah.
- Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang dihisap terakhir).
- Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan
areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya.
- Menyendawakan bayi
6. Menganjurkan ibu untuk berjemur dengan bayi agar mendapat vitamin D
Ibu bersedia melakukannya.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup yaitu saat bayi tidur ibu juga ikut istrahat. Apabila ibu tidak Ibu bersedia mengikuti anjuran yang diberikan.
cukup istrahat, maka dapat menyebabkan produksi ASI berkurang, memperlambat involusio uteri,
menyebabkan depresi, dan ketidakmampuan merawat bayi sendiri.
lanjutan 8. Menganjurkan ibu untuk terus mengkonsumsi Ibu bersedia melakukannya
makanan bergizi seperti sayuran hijau (bayam,
kangkung, daun singkong, daun kelor) protein (tahu,
tempe, telur, ikan, daging, kacang hijau) buah-buahan
untuk membantu produksi ASI.
9. Menjelaskan pada ibu bahwa rasa mules dan nyeri pada luka Ibu mengerti dengan penjelasan
perineum bekas jahitan yang dialaminya adalah keadaan yang
normal pada ibu nifas. Rasa mules diakibatkan karena kontraksi
uterus yang memproses uterus menjadi normal atau kembali ke
semula seperti sebelum hamil dan nyeri jahitan normal karena
jaringan - jaringan yang telah robek akan membentuk jaringan
kembali.
10 anjurkan ibu untuk menghindari penggunaan obat – obat Ibu mengerti dengan penjelasan
tradisional pada perineumnya, ajarkan ibu tentang teknik
relaksasi, lakukan perawatan luka perineum dengan cara teknik
aseptik yaitu pada daerah genetalia dan sekitarnya dengan cara
membersihkan terlebih dahulu daerah luka kemudian
menggunkan air hangat atau air bersih dan kassa steril,
anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, anjurkan ibu
untuk istirahat yang cukup, beri ibu terapi obat dan anjurkan
untuk meminumnya.Menganjurkan untuk ibu memakan ikan
gabus atau membeli suplemen ekstrak ikan gabus jika tidak ada
ikan gabus dengan bertujuan mempercepat penyembuhan luka
dan jahitan pada perineum
Menjelaskan kepada ibu cara membersihkan dan perawatan Ibu mengerti dengan penjelasan
luka pada jahitan perineum dengan membasuh luka dengan air dan akan melakukannya
bersih dan di bersihkan dengan kain bersih agar tidak lembab
dan anjurkan ibu untuk mengganti pembalut setidaknya 2-3 kali
dalam sehari
11
Melakukan pendokumentasian Dalam bentuk SOAP
Pembahasan