Anda di halaman 1dari 20

MOLUSKUM KONTAGIOSUM

Oleh: 

Doni Damara
120611050
 
Pembimbing :
dr. Mohammad Mimbar Topik, M.Ked (DV), Sp.DV
 
KKS BAGIAN ILMU KULIT DAN KELAMIN
RSUD CUT MEUTIA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
DEFINISI

Penyakit pada jaringan kulit dan mukosa akibat infeksi dari


virus Molluskum Contagiosum, yang merupakan sebuah virus
DNA double stranted yang termasuk dalam kelompok poxvirus.
ETIOLOGI

• Disebabkan infeksi virus Molluscum Contagiosum (MCV)


• Merupakan golongan poxvirus
• MCV mempunyai 3 strain berdasarkan pola endonucleal
digestion nya :
1. MCV I
2. MCV II
3. MCV III
• Dimana MCV I paling banyak didapatkan.
EPIDEMIOLOGI

• Infeksi MCV dapat terjadi di seluruh dunia


• Pravalensi dari infeksi virus tersebut meningkat secara signifikan
sejajar dengan peningkatan PMS
• Virus ini terutama menyerang anak-anak, dewasa muda, dan orang-
orang dengan gangguan system imun.
• Merupakan salah satu penyakit menular seksual.
• Sebanyak 10-30 % pasien AIDS terinfeksi virus ini
• Penyebarannya dapat dari orang per orang, dengan fomites sebagai
perantara, atau secara autoinokulasi
By : Jhon Trafolta
PATOGENESIS

• Molluscum contagiosum memiliki massa inkubasi 2 – 7 minggu


sampai 6 bulan.
• Luka  virus masuk  merusak epidermis  masuk ke dlm
sitoplasma, stratum malpighi, dan strarum granularis virus
bereplikas di sitoplasma  selakan tumbah lebih cepat di banding
sel-sel normal  akan menembus epidermis ke atas.
HISTOPATOLOGIS

• Hipertrofi dan hiperplasi dari epidermis

• Lasi molluscum contagiosum bersifat achantotic dan


berbentuk mangkuk
• Terdapat sitoplasma prickle cell

• terdapat basophilic inclusion bodies (molluscum bodies)


Gambaran : patologi anatomi molluscum contagiosum
GAMBARAN KLINIK

• Papul-papul kecil, brukuran 2 – 5 mm dapat mencapai ukuran


lebih dari 3 cm
• Bewarna merah muda, seperti mutiara atau seperti daging
yang kemuadian membesar.
• Papul yang lebih besar bentuk lebih nyata dengan bentuk yang
menyerupai kubah, pada lesi terdapat umbilikasi di bagian
tengahnya  berupa subtansi putih  keluar jika tditekan.
• Jumlah lesi biasanya sekitar 30 buah, tetapai dapat mencapai
ratusan  bergabung membentuk sebuah plakat.
• Manisfetasi tergantung dari kelompok – kelompaok resiko
yang terkena
• Terutama pada pasien dengan gangguan imun paling banyak
pada pasien yang mengidap HIV
• Eksematosa dapat ditemukan pada anak-anak yang memiliki
kecendrungan atopic
• Dapat berbentuk papul multiple yang poaling sering di daerah
intertriginosa, seperti axilla, fossa poplitea,dan lipat paha.
Lesi molluscum contagiosum
Large lesion of molluscum contagiosum
Molluscum contagiosum di genitalia eksterna
Molluscum contagiosum pada pasien AIDS
DIAGNOSIS

• Melalui pemeriksaan fisik, dengan gambaran kllinik yang khas


 papul padat dengan umbulikasi sentral, distribusi lesi.
• Dapat di tegakkan dengan pemeriksaan histopatologi,
• Polymerase chain reaction (PCR) dapat digunakan lebih cepat
mendeteksi dan mengenali perkembangan molluscum
contagiosum virus
• Umumnya pemeriksaan tidak sulit dan dapat langsung di
tegakkan melauli gambaran klinik yang khas.
DIAGNOSIS BANDING

• Veruka (wart)
• Varisella
• Furunkel
• Papiloma
• Liken planus
• Dermatitis atopic
• Kondiloma akuminata
• Kerato akantoma
• Nevis intradermal
TERAPI

Bersifat individual dan diusahakan untuk tidak


meniggalkan jaringan parut. Lesi pada genital harus
secepatnya di terapi karena merupakan sumber penularan
secara kontak seksual
Terapi dapat berupa :
• Currattage
• Cryosurgery
• Chantaridin
• Podophylotoxin 0,5 %
• Imiquimod
• Laser therapy.
KOMPLIKASI

• Dapat terjadi pruritus terutama pada pasien dengan dermatitis

atopic
• Dapat terbentuk jaringan parut (scar)

• Dapat terjadi iritasi dan inflamasi pada infeksi sekunder


PROGNOSIS

• Dapat sembuh spontan tetapi dapat berjalan bulanan hingga


tahunan
• Palam therapy sering tidak tereliminasi seluruhnya
• Dapat muncul kembali setelah therapy
• Relaps sering terjadi pada pasien immunocompromised
• Pasien dengan lesi yang bnayak perlu dievaluasi untuk
gangguan system imun
• Perlu pemeriksaan terhadap pasangan seksual karena tetmasuk
STD
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai