DAN()و
MANSUKH ()منسوخ
S T U D I A L - Q U R ’ A N
P A G E 1 9 1 - 2 4 6
S E M E S T E R 1
A N N I S A A A A ( I 7 2 2 1 7 0 6 3 )
A R Y O S P D ( I 7 2 2 1 7 0 6 4 )
K L I K HERE T O C O N T I N U E
URAIAN MATERI
A.K.A
MAIN MENU
PENGERTIAN NASIKH-
MANSUKH
Secara etimology
1. Al-Izalah wa al-I’dam yang berarti Menghapus I N F O R M AT I O N
atau Menghilangkan yang disebutkan pada
*read it by yourself
Qs. Al-Hajj:52 *
** example doesn’t exist
2. At-Taghyir wa al-Ibtal wa Iqamah ash-Shai’ all of this has been mentioned in page
Maqamahu yang berarti Mengganti atau Menukar 193-196
Qs. Al-Baqarah:106 *
3. At-tahwil ma baqaihi fi nafihi / at-tabdil yang
berarti Memalingkan atau Memindahkan **
4. an-Naql min Kitab ila Kitab berati Menyalin atau
Mengutip Qs. Al-jathiyah : 29, Al-zukhuf: 4, dan
al-A’raf :154 * NEXT
MAKNA NASIKH
Secara etimology
1. Al-Izalah wa al-I’dam yang berarti Menghapus I N F O R M AT I O N
atau Menghilangkan yang disebutkan pada
*read it by yourself
Qs. Al-Hajj:52 *
** example doesn’t exist
2. At-Taghyir wa al-Ibtal wa Iqamah ash-Shai’ all of this has been mentioned in page
Maqamahu yang berarti Mengganti atau Menukar 193-196
Qs. Al-Baqarah:106 *
3. At-tahwil ma baqaihi fi nafihi / at-tabdil yang
berarti Memalingkan atau Memindahkan **
4. an-Naql min Kitab ila Kitab berati Menyalin atau
Mengutip Qs. Al-jathiyah : 29, Al-zukhuf: 4, dan
al-A’raf :154 * NEXT
MAKNA NASIKH
Secara terminology
• nasikh ialah menggantikan hukum shara’ dengan I N F O R M AT I O N
memakai dalil shara’ dengan adanya tenggan waktu,
*read it by yourself
dan dengan catatan kalau sekiranya tidak ada, nasikh
all of this has been mentioned in page
itu tentulah hukum yang pertama belaku. 196-198
NEXT
MAKNA NASIKH
Secara terminology
Memilki 2 Konotasi I N F O R M AT I O N
1. Hukum shara’ atau dalil shara’ yang mengganti all of this has been mentioned in page
NEXT
Arti Nasikh-Mansukh Dalam Istilah Fuqaha’
1. Membatalkan hukum yang telah diperoleh dari nas yang telah
lalu dengan suatu nas yang baru datang. Seperti cegahan
terhadap ziarah kubur oleh Rasul. Lalu rasul I N F O R M AT I O N
memperbolehkannya all of this has been mentioned in page
199 -200
2. Membatasi nas yang umum, atau membatasi kemutlakan nas
seperti Qs. Al Baqarah 228 yang artinya “Dan wanita-wanita * to be continued in next slide
yang ditalak hendaklah menahan diri (menunggu) tiga kali
quru”. Dan Qs. Al Ahzab 49“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu menakahi perempuan-perempuan yang beriman,
kemudian kamu ceraikan mereka sebelum kamu mencampurinya
maka sekali-kali tidak wajib atas mereka idah bagimu yang
kamu minta menyempurnakannya, maka berilah mereka mut’ah
dan lepaskanlah mereka itu dengan cara yang sebaik-baiknya.
Nas yang pertama bersifat umum; termasuk di dalamnya istri
yang sudah didukhul (dicampuri) dan yang belum. Sedangkan
nas yang kedua khusus tertuju pada istri yang belum didikhul NEXT
(dicampuri).*
Arti Nasikh-Mansukh Dalam Istilah Fuqaha’
3. Mengangkat atau Menghilangkan yang umum, seperti
dalam Qs. al Maidah 3 yang artinya“Diharamkan bagimu I N F O R M AT I O N
(memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
all of this has been mentioned in page
disembelih atas nama selain Allah” dan Qs. Al An’am 145
202 -203
“katakanlah:’tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang
yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai,
atau darah yang mengalir atau daging babi karena
sesungguhnya semua itu kotor atau binatang yang disembelih
atas nama selain Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan
terpaksa sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka sesungguhnya tuhanmu maha
pengampun lagi maha penyayang.”
Nas yang pertama mengenai segala jenis darah
(mutlak), sedangkan nas kedua membatasinya yaitu NEXT
darah yanhg mengalir.
Syarat-Syarat Nasikh
1. Hukum yang dimansukh harus berupa hukum shara’ (bukan
hukum akal, dan bukan hukum produk manusia), yakni titah
I N F O R M AT I O N
Allah dan RasulNya yang berhubungan dengan perbuatan
mukallaf, baik wajib, haram, nadb, makrub, maupun mubah. all of this has been mentioned in page
Dan juga harus berupa dalil shara’ (al-qur’an, as-sunnah, 203 -204
konsep nasikh-mansukh :
1) Pendukung teori nasikh-mansukh dalam
kontek makna yang pertama antara lain;
a) Ash-Shafi’iy
b) Para jumhur ulama klasik termasuk
didalamnya an-Nahas (388 H), as-Sayutiy
(911 H), ash-Shawkaniy (1250 H), dll
NEXT
2) Penolak teori nasikh-mansukh yang
I N F O R M AT I O N
memahaminya dalam konteks makna
All of this has been mentioned in
keempat yang dipelopori oleh Abu page 240
Muslim al-Asfahaniy, mereka antara lain;
a) Abu Muslim al-Asfahaniy (322 H)
b) Fakhruddun al-Raziy
c) Syekh M.Abduh (1325 H)
d) Dr. Taufiq Sidqi
e) Al-Ustadh Khudari
f) Teungku M.Hasbi Ash Shiddieqy NEXT
Alasan mereka antara lain ;
a) Jika didalam Al Quran ada ayat-ayat yang mansukhah berarti I N F O R M AT I O N
membatalkan sebagaian isinya. Membatalkan itu berarti menetapkan
bahwa di dalam Al Quran ada yang batal (yang salah) All of this has been mentioned in
b) Al Quran adalah syari’at yang diabadikan hingga akhir zaman, dan page 240
menjadi hujjah bagi manusia sepanjang zaman. Karena itu tidak layak
bila di dalamnya terdapat ayat-ayat yang mansukhah
c) Kebanyakan ayat-ayat yang teruang di dalam al-Qur’an bersifat
kulliyah bukan juz’iy-khas
d) Al Qur’an surah al-Baqarah: 106 tidak memastikan kepada adanya
naskh ayat Al Quran karena mungkin ayat yang dimaksud adalah;
mukjizat,kitab suci terdahulu,makna nasikh(memindahkan) dari lauh
makhfuz kepada Nabi yang kemudian di tulis didalam mushaf, makna
naskh jika berarti mengangkat hukum
e) Adanya ayat-ayat yang sepintas nampak kontradiksi, tidak
memastikan adanya naskh. Karena ayat-ayat tersebut semakin
mampu dibuktikan pengompromiannya
B. Problematika Nasikh dan Mansukh
1) Persamaan dan Perbedaan Nasikh dengan Takhsis: I N F O R M AT I O N
a. persamaannya ada 3 antara lain;
Sama-sama memberi batasan suatu ketentuan hukum
Sama-sama memberi batasan berlakunya suatu ketentuan hukum
shara’
Sama-sama berupa dalil shara’
b. perbedaanya setidaknya ada 4 hal, antara lain;
Lafal ‘am setelah di takhsis akan menjadi samar jangkauannya
Ketentuan hukumnya sejak semula sudah dikecualikan dengan
takhsis
Nasikh membatalkan kehujjahan hukum yang di mansukh,
sedangkan takhsis tidak membatalkan
Nasikh tidak dapat terjadi kecuali dalam Al-Quran dan as-Sunnah,
sedang takhsis bisa saja terjadi dalam Al-Quran dan as-Sunnah
NEXT
2. Cara Mengetahui Adanya Nasikh dan Mansukh:
Terjadinya nasikh dan mansukh anatar lain; I N F O R M AT I O N
a. Bila ada dua ayat hukum yang nampak saling kontradiksi dan tidak dapat
dikompromikan
b. Harus diketahui secara meyakinkan perurutan turunnya ayat-ayat
tersebut, sehingga ayat yang lebih dahulu ditetapkan sebagai mansukh
dan ayat yang turun kemudian sebagai nasikh
Ada 3 cara untuk mengetahui ketentuan dalil yang turun terdahulu atau
yang turun kemudian antara lain;
c. Dalam salah satu dalil nasnya harus ada yang menentukan turunnya
lebih belakangan dari dalil yang lain. Contohnya dalam Q.S.al-Anfal: 66
d. Harus ada kesepakatan para imam dalam suatu masa yang menetapkan
bahwa salah satu dari dua dalil itu datang lebih dahulu dan yang lain
datang kemudian
e. Harus ada riwayat sahih dari salah seorang sahabat yang menentukan
mana yang lebih dahulu dari kedua dalil nas yang saling bertentangan
tadi
NEXT
3. Macam dan Hikmah Nasikh Mansukh
I N F O R M AT I O N
a. Macam Nasikh
nasikh memiliki tiga pola antara lain;
1) Ayat yang teksnya di-nasikh, namun hukumnya tetap
berlaku. Seperti hukum rajam dari riwayat Umar bin
Khattab
2) Ayat yang hukumnya di-nasikh, namun teksnya masih
tetap
3) Ayat yang teks dan hukumnya sekaligus di-nash. Dalil
yang menunjukkan terjadinya pola ini adalah Hadith
sama’i yang bersumber dari Aisyah H.R. Muslim
NEXT
b. Hikmah Nasikh Mansukh;
I N F O R M AT I O N
NEXT
Cara mengkompromikan ayat-ayat yang dianggap
kontradiksi
a) Qs al-Baqarah 180* di-nasikh kan dengan Qs I N F O R M AT I O N
Annisa 11*
*read it by yourself
b) Qs al-Baqarah 217 * di-nasikh kan dengan Qs at- all of this has been mentioned in page
Taubah 36* 227 -236
NEXT
C. URGENSITAS ILMU NASIKH-MANSUKH DALAM
STUDI PEMAHAMAN AL-QUR’AN
• Pembahasan ilmu Nasikh-Mansukh adalah sangat penting
untuk mengetahui proses tashri’ (penetapan dan penerapan I N F O R M AT I O N
hukum) Islam yang sejalan dengan Dinamika yang ada all of this has been mentioned in page
237
• illat (alasan ditetapkanya suatu hukum)
• rukhsah (pemberlakuan hukum secara longgar)
• a’zimah (hukum secara ketat)
NEXT
HUBUNGAN NASIKH DAN SEBAB AN-NUZUL DALAM PENAFSIRAN
AL QUR’AN
• Nasikh telah membangun pemahaman tentang proses tashri (penetapan dan
penerapan) Islam sejalan dengan dinamika kebutuhan masyarakat.
I N F O R M AT I O N
• Jika konsep dasar adalah wahyu yang berangkat dari batas-batas konsep realitas
tentunya dalam perkembangannya teks sangat memperhatikan realitas tersebut. all of this has been mentioned in page
238-240
• Pada hubungan yang terjadi secara dialektis antara proses pewahyuan, Bahasa,
subtansi teks dengan lokus-tempus audiens yang menerimanya, *** to be continued in the next slide
NEXT
• Tahapan analistis terhadap gagasan : pertama,
I N F O R M AT I O N
memastikan tujuan yang mendasarinya,
selanjutnya, melihat bagaimana al-qur’an ingin All of this has been mentioned in
page 240
mencapai tujuan itu. Pada titik ini konteks
waktu, budaya, dan perbedaan lingkungan
dapat dipertimbangkan dalam masyarakat
islam awal maka akan menemukan cara
pencegahan yang lebih sesuai dengan keadaan
sendiri. Karena itu nasikh dapat menjadi sarana
menjaga tujuan al-qur’an tetap hidup fan
relevan dengan konteks kekinian dan
kedisinian
NEXT
Teori Nasikh-Mansukh dapat diklasifikasikan ke
dalam tiga kelompok, atas dasar penggunaan makna I N F O R M AT I O N
etimologi maupun terminologi; All of this has been mentioned in
page 240
NEXT
B. PROBLEMATIKA NASIKH DAN
MANSUKH
1. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN NASIKH DENGAN TAKHSIS
1. Persamaannya
2. Perbedaannya
NEXT
C. URGENITAS ILMU NASIKH-MANSUKH
DALAM STUDI PEMAHAMAN AL-QUR’AN
NEXT
THANKS FOR
YOUR NICE
ATTENTIONS….
H O P E Y O U , C O P Y T H AT …