1
Resume Kasus
Click to edit Master title style
Selasa, 4 Februari 2022
Pasien didiagnosa colic abdomen, appendisitis akut. Sebelum dibawa ke RSUD
Muntilan pasien mengatakan nyeri perut kanan bawah, demam,mual, dan
muntah 4x. Dan dilakukan operasi apendictomy pada tanggal 5 februari 2022
Hasil tanda-tanda vital :
Te k a n a n d a r a h : - m m H g ,
Nadi : 92 x/menit,
Suhu : 36.7 C,
Respirasi : 24 x/menit,
2 2
Analisa Data
Click to edit Master title style
N Tanggal/Jam Data Penunjang Masalah Etiologi Prioritas
o
3 3
No Tanggal/Jam Data Penunjang Masalah Etiologi Prioritas
2 07 Februari 2022 DS : Efek prosedur invasive d.d Resiko Infeksi 2
4 4
3 07 Februari 2022 DS : Nyeri luka post op Gangguan Mobilitas 3
Click to edit Master title style
Jam 10.00 WIB - Pasien mengatakan sulit untuk
bergerak/berganti posisi
appendictomy Fisik
4 4
5 5
No Tanggal/Jam Data Penunjang Masalah Etiologi Prioritas
07 Februari 2022 DS : Kurang terpapar informasi Defisit pengetahuan
Click to edit Master title style
4 4
Jam 10.00 WIB tentang perawatan post
- Pasien mengatakan kurang operasi
mengetahui tentang penyakitnya
(appendisitis)
- Pasien mengatakan masih belum
mengetahui tentang cara
perawatan post operasi
DO :
- Keluarga dan pasien tertarik
dengan informasi cara perawatan
post operasi (makanan yang
boleh dikonsumsi dan dihindari)
6 6
Click to edit Master title style
Diagnosa Keperawatan
1. P e r f u s i P e r i f e r T i d a k E f e k t i f b . d P e n u r u n a n
Konsentrasi Hemoglobin (D.0009)
2. I n t o l e r a n s i A k t i f i t a s b . d k e t i d a k s e i m b a n g a n
Antara Suplai dan Kebutuhan Oksigen (D.0056)
3. A n s i e t a s b . d K r i s i s S i t u a s i o n a l ( T r a u m a
Hospitalisasi) (D.0080)
7 7
Rencana Keperawatan
Click to edit Master title style
Diagnosa Tujuan Intervensi
No Tanggal Rasional
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
07 Februari 2022 Nyeri akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (I.08238)
1 Jam 10.00 WIB pencedera fisik : luka post op keperawatan selama 3x24 jam.
appendictomy Pengalaman sensorik nyeri • Identifikasi P, Q, R, S, T Untuk mengetahui
(D.0077) berkurang/menurun dengan kriteria • Monitor TTVBerikan terapi karakteristik nyeri
hasil: nonfarmakologis untuk Mengetahui tanda-tanda vital
Tingkat nyeri L.08066 pasien
mengurangi rasa nyeri:
1. Keluhan nyeri dari cukup Sebagai upaya mengurangi
meningkat menjadi menurun
kompres hangat nyeri
(2-5) • Ajarkan teknik
Kontrol nyeri L. 08063 nonfarmokologis untuk
2. Melaporkan nyeri terkontrol mengurangi nyeri: nafas Sebagai upaya mengurangi
dari cukup menurun menjadi dalam/teknik distraksi nyeri pasien secara mandiri
meningkat (2-5) tanpa didampingi perawat
relaksasi, akupressur
3. Kemampuan mengenali Upaya menurunkan rasa nyeri
penyebab nyeri dari
• Kolaborasi pemberian terapi
sedang menjadi meningkat farmakologis :
(2-5) - Pantoprazole (IV) inj
4. Kemampuan menggunakan (1 x sehari)
teknik nonfarmakologi cukup - Paracetamol (oral)
menurun menjadi meningkat ½ butir (3 x sehari)
(2-4)
- Gabapentin (oral)
5. Penggunaan analgetik dari
cukup meningkat menjadi 3 x 100 mg (3 x sehari)
cukup menurun (2-4) - Pain loss (IV) 400 mg/8 jam
8 8
Click to edit Master title style
No Tanggal
Diagnosa
(SDKI)
Tujuan
(SLKI)
Intervensi
(SIKI)
Rasional
07 Februari 2022 Jam Resiko Infeksi b.d Efek Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Luka (I.14564)
2 10.00 WIB prosedur invasive d.d selama 3x24 jam diharapkan risiko 1. Monitor karakteristik luka Untuk mengetahui perkembangan
pembedahan infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil (drainase, warna, ukuran, luka pada pasien
(D.0142) : bau)
2. Monitor tanda-tanda Memonitor adanya tanda-tanda
Kontrol Risiko (L.14128)
infeksi infeksi pada luka
1. Kemampuan mengidentifikasi
3. Lakukan perawatan luka
faktor risiko (2-4)
4. Jadwalkan perubahan Untuk meminimalisir terjadinya
2. Kemampuan menghindari faktor
posisi setiap 2 jam sekali resiko infeksi
risiko (2-4)
atau sesuai kondisi pasien
3. Kemampuan mengenali perubahan
5. Jelaskan tanda dan gejala Melatih mobilisasi pasien agar
status kesehatan (2-4)
infeksi tidak terjadi ulkus dekubitus
4. Pemantauan perubahan status
6. Anjurkan mengkonsumsi
kesehatan (2-4)
makanan tinggi kalori dan Agar pasien mampu mengenali
protein tanda dan gejala infeksi
7. Kolaborasi pemberian
antibiotik : Untuk membantu mempercepat
- Ceftriaxone (IV) inj 2 proses penyembuhan luka
gr/24 jam
- Metronidazole (IV) 500 Untuk meminimalisir terjadinya
mg/8 jam resiko infeksi dan mempercepat
proses penyembuhan luka
9 9
Diagnosa Tujuan Intervensi
1010
Diagnosa Tujuan Intervensi
Click to edit Master title style
No Tanggal
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
Rasional
07 Februari 2022 Jam Defisit pengetahuan tentang Setelah diberikan tindakan keperawatan Edukasi Kesehatan (I.12383) Untuk mengetahui kemampuan
4 10.00 WIB perawatan post operasi b.d selama 3x24 jam, diharapkan tingkat 1. Identifikasi kesiapan dan pasien dalam menerima informasi
Kurang terpapar informasi pengetahuan meningkat dengan kriteria kemampuan menerima
(D.0111) hasil : informasi Untuk memberikan pendidikan
Tingkat Pengetahuan (L.12111) 2. Sediakan materi dan media kesehatan mengenai masalah
1. Perilaku sesuai anjuran cukup pendidikan kesehatan : kesehatan yang dihadapi
menurun menjadi meningkat (2-5) cara perawatan post
2. Verbalisasi minat dalam belajar operasi (makanan yang Membuat jadwal untuk kontrak
cukup menurun menjadi boleh dikonsumsi dan waktu penkes sesuai kesepakatan
meningkat (2-5) dihindari) bersama pasien
3. Kemampuan menjelaskan 3. Jadwalkan pendidikan
pengetahuan tentang suatu topik kesehatan sesuai Memberikan kesempatan pada
cukup menurun menjadi kesepakatan keluarga untuk bertanya
meningkat (2-5) 4. Berikan kesempatan untuk mengenai materi penkes yang
4. Perilaku sesuai dengan bertanya diberikan
pengetahuan cukup menurun 5. Jelaskan faktor resiko yang
menjadi meningkat (2-5) dapat mempengaruhi Untuk memberikan penjelasan
kesehatan faktor resiko yang dapat
6. Ajarkan perilaku hidup mempengaruhi kesehatan
bersih dan sehat
7. Ajarkan strategi yang Untuk meningkatkan perilaku
dapat digunakan untuk hidup bersih dan sehat
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat Memberikan contoh cara perilaku
hidup bersih dan sehat
1111
Catatan Perkembangan
No DIAGNOSA TANGGAL & JAM IMPLEMENTASI RESPON Evaluasi
invasive d.d bawah panjang : 20 cm, kondisi luka jahitan bersih, lembab, dan - Pasien post op appendictomy H-3
tidak ada pus, tidak rembes, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak
pembedahan ada kemerahan, bengkak, panas maupun fungsiolesa
- Terdapat luka jahitan post op H-3 pada
- Hemoglobin : 10.3 gr/dl (L) perut kanan bagian bawah panjang : 20 cm,
- Leukosit : 23.55 ribu/uL (H)
- Suhu : 36,50C
kondisi luka jahitan bersih, lembab, dan
tidak ada pus, tidak rembes, tidak ada
DS :
- Melakukan perawatan luka
10.00 WIB - Pasien mengatakan lebih nyaman setelah dilakukan perawatan luka tanda-tanda infeksi, tidak ada kemerahan,
DO :
- Pasien tampak rileks bengkak, panas maupun fungsiolesa
- Menjelaskan tanda dan gejala infeksi DS : - Hemoglobin : 10.3 gr/dl (L)
10.20 WIB
- Pasien mengatakan paham dengan yang dijelaskan - Leukosit : 23.55 ribu/uL (H)
DO :
- Pasien tampak kooperatif - Suhu : 36,50C
10.25 WIB A : Masalah teratasi sebagian
DS :
- Mengajarkan pasien melakukan P : Lanjutkan Intervensi
- Pasien mengatakan bersedia diajarkan cara perawatan diri
perawatan diri untuk meningkatkan
DO : - Pantau balutan luka
kesehatan dan mencegah risiko infeksi - Pasien tampak kooperatif
10.30 WIB - Monitor tanda-tanda infeksi
- Mengedukasi pasien untuk melakukan DS : - Lakukan perawatan luka
- Pasien mengatakan belum bisa miring ke kiri dan kanan, namun
perubahan posisi setiap 2 jam sekali atau
akan mencoba - Edukasi pasien untuk melakukan perubahan
sesuai kondisi pasien (belajar miring ke
kiri dan ke kanan)
DO : posisi setiap 2 jam sekali atau sesuai
- Pasien tampak kesulitan bergerak
12.00 WIB kondisi pasien (belajar miring ke kiri dan
- Menganjurkan mengkonsumsi DS : ke kanan, duduk, berjalan)
- Pasien mengatakan akan makan telur dan makanan tinggi kalori,
makanan tinggi kalori dan protein sumber protein secara rutin - Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
DO : kalori dan protein
- Pasien tampak mengerti dengan penjelasan perawat
10.00 WIB - Kolaborasi pemberian antibiotik :
- Berkolaborasi pemberian DS:
Ceftriaxone (IV) inj 2 gr/24 jam
antibiotik : - Pasien mengatakan bersedia diberikan obat injeksi maupun oral
DO: Metronidazole (IV) 500 mg/8 jam
Ceftriaxone (IV) inj 2 gr/24 jam - Program terapi pasien diberikan
Metronidazole (IV) 500 mg/8 jam
1313
No DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON Evaluasi
& JAM
3 Click to edit Master title style
Gangguan
Mobilitas
07/02/2022
10.00 WIB
-
Memonitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
DS :
-
-
Pasien mengatakan sekitar perutnya masih nyeri ketika bergerak
Skala nyeri 3
S:
Memonitor balutan luka dan tanda-tanda
infeksi
DS :
-
DO :
Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi
S:
- Pasien mengatakan nyeri pada luka
Efek prosedur - Pasien post op appendictomy H-4 operasi berkurang
invasive d.d - Terdapat luka jahitan post op H-4 pada perut kanan bagian O:
bawah panjang : 20 cm, kondisi luka jahitan bersih, lembab, dan
pembedahan tidak ada pus, tidak rembes, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak - Pasien post op appendictomy H-4
ada kemerahan, bengkak, panas maupun fungsiolesa - Terdapat luka jahitan post op H-4 pada
- Hemoglobin : 10.3 gr/dl (L) perut kanan bagian bawah panjang : 20
- Leukosit : 23.55 ribu/uL (H)
cm, kondisi luka jahitan bersih,
10.00 WIB
- Melakukan perawatan luka DS : lembab, dan tidak ada pus, tidak
- Pasien mengatakan lebih nyaman setelah dilakukan perawatan rembes, tidak ada tanda-tanda infeksi,
luka
DO : tidak ada kemerahan, bengkak, panas
- Pasien tampak rileks maupun fungsiolesa
- Hemoglobin : 10.3 gr/dl (L)
- Menjelaskan tanda-tanda infeksi DS :
10.15 WIB
- Pasien mengatakan paham dengan yang dijelaskan - Leukosit : 23.55 ribu/uL (H)
DO :
A : Masalah teratasi sebagian
- Pasien tampak kooperatif
P : Lanjutkan Intervensi
- Mengedukasi pasien untuk melakukan
DS : - Pantau balutan luka
10.20 WIB - Pasien mengatakan belum bisa miring ke kiri dan kanan, namun
perubahan posisi setiap 2 jam sekali atau - Monitor tanda-tanda infeksi
sesuai kondisi pasien (belajar miring ke akan mencoba
DO : - Lakukan perawatan luka
kiri dank e kanan)
- Pasien tampak kesulitan bergerak - Edukasi pasien untuk melakukan
13.00 WIB
- Menganjurkan mengkonsumsi makanan perubahan posisi setiap 2 jam sekali
DS :
tinggi kalori dan protein atau sesuai kondisi pasien (belajar
- Pasien mengatakan akan makan telur dan makanan tinggi kalori,
sumber protein secara rutin miring ke kiri dan ke kanan, duduk,
DO :
berjalan)
- Pasien tampak mengerti dengan penjelasan perawat
- Anjurkan mengkonsumsi makanan
10.00 WIB
- Berkolaborasi pemberian antibiotik : DS: tinggi kalori dan protein
- Pasien mengatakan bersedia diberikan obat injeksi maupun oral
Ceftriaxone (IV) inj 2 gr/24 jam - Kolaborasi pemberian antibiotik :
Metronidazole (IV) 500 mg/8 jam DO:
Ceftriaxone (IV) inj 2 gr/24 jam
- Program terapi pasien diberikan
Metronidazole (IV) 500 mg/8 jam
16
16
No DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON Evaluasi
& JAM
Click to edit Master title style
3 Gangguan
Mobilitas
08/02/2022
09.00 WIB
-
Memonitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
DS :
- Pasien mengatakan sekitar perutnya masih nyeri ketika
bergerak
S:
09.20 WIB DS :
Pasien mengatakan bersedia melakukan mobilisasi dini 4 4
- Menganjurkan melakukan mobilisasi dini DO :
Pasien tampak menerima masukan dengan baik 4 4
A : Masalah teratasi sebagian
12.00 WIB DS :
Pasien mengatakan bersedia dan sudah siap latihan duduk P : Lanjutkan intervensi
DO :
- Mengajarkan mobilisasi sederhana duduk Pasien tampak duduk pelan-pelan, dan pasien berhasil duduk 1. Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
2. Fasilitasi melakukan pergerakan
di tempat tidur 3. Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
meningkatkan pergerakan 1717
4. Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
5. Anjurkan melakukan mobilisasi dini
No DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON Evaluasi
& JAM
Click to edit Master title style
1 Nyeri akut 09/02/2022
09.00 WIB
-
Mengkaji keluhan nyeri DS:
- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi berkurang
S:
- Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi berkurang
b.d agen P : Nyeri pada luka post operasi P : Nyeri pada luka post operasi
Q : Nyeri yang dirasakan seperti Q : Nyeri yang dirasakan seperti
pencedera
disayat-sayat dan perih disayat-sayat dan perih
fisik : luka
R : Perut kanan bawah bekas R : Perut kanan bawah bekas
operasi operasi
post op S : 2 (nyeri ringan) S : 2 (nyeri ringan)
appendictom T : Hilang timbul, saat bergerak T : Hilang timbul, saat bergerak
DO: O:
y
- KU baik kesadaran CM - Kondisi umum baik kesadaran Composmentis
- Tampak luka post op appendiktomi, balutan bersih - Klien tampak sudah bisa berjalan pelan-pelan dari tempat tidur
- Ekspresi pasien tampak menahan nyeri berkurang ke kamar mandi
- Tampak luka post op appendiktomi, balutan bersih
10.00 WIB - Memonitor TTV DS: - Ekspresi pasien tampak menahan nyeri berkurang
- Pasien mengatakan bersedia untuk diperiksa - TTV
DO : TD : 147/89 mmHg
TD : 147/89 mmHg N : 86x/menit
N : 86x/menit S : 36,60C
S : 36,60C RR : 20x/menit
RR : 20x/menit SPO2 : 98%
SPO2 : 98% A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
11.00 WIB - Memberikan dan mengajarkan terapi DS: - Monitor nyeri
nonfarmakologis untuk mengurangi rasa - Pasien mengatakan bersedia untuk diajarkan teknik untuk - Monitor TTV
nyeri post operasi: teknik relaksasi nafas mengurangi nyeri - Kaji nyeri
dalam, pijat akupressur - Pasien mengatakan lebih nyaman dan nyeri berkurang setelah - Monitor balutan luka
dilakukan teknik nafas dalam dan pijat akupressur - Berikan dan ajarkan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi
- Skala nyeri berkurang dari 3 menjadi 2 rasa nyeri post operasi: teknik relaksasi nafas dalam, pijat
DO: akupressur
- Pasien tampak lebih rileks - Kolaborasi pemberian terapi farmakologis analgesik untuk
- Pasien tampak kooperatif mengurangi nyeri :
Pantoprazole (IV) inj
10.00 WIB - Berkolaborasi pemberian terapi farmakologis : DS: (1 x sehari)
Obat yang diberikan: Pantoprazole (IV) inj (1 - Pasien mengatakan bersedia diberikan obat injeksi maupun oral Paracetamol (oral)
x sehari) DO: ½ butir (3 x sehari)
Paracetamol (oral) ½ butir - Program terapi pasien diberikan Gabapentin (oral)
(3 x sehari) 3 x 100 mg (3 x sehari)
Gabapentin (oral) 3 x 100 mg (3 x sehari) Pain loss (IV) 400 mg/8 jam
Pain loss (IV) 400 mg/8 jam
1818
No DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON Evaluasi
& JAM
Resiko 09/02/2022 - Memonitor balutan luka dan tanda-tanda DS : S:
2
Click to edit Master title style
Infeksi b.d
Efek prosedur
10.00 WIB
infeksi -
-
DO :
Pasien mengatakan nyeri pada luka operasi berkurang
Skala 2 - Pasien mengatakan nyeri pada luka
operasi berkurang
invasive d.d - Pasien post op appendictomy H-5 O:
- Terdapat luka jahitan post op H-5 pada perut kanan bagian
pembedahan bawah panjang : 20 cm, kondisi luka jahitan bersih, lembab, dan - Pasien post op appendictomy H-5
tidak ada pus, tidak rembes, tidak ada tanda-tanda infeksi, tidak - Terdapat luka jahitan post op H-5 pada
ada kemerahan, bengkak, panas maupun fungsiolesa
perut kanan bagian bawah panjang : 20
- Hemoglobin : 10.3 gr/dl (L)
- Leukosit : 23.55 ribu/uL (H) cm, kondisi luka jahitan bersih,
10.00 WIB
lembab, dan tidak ada pus, tidak
- Melakukan perawatan luka DS :
rembes, tidak ada tanda-tanda infeksi,
- Pasien mengatakan lebih nyaman setelah dilakukan perawatan
luka tidak ada kemerahan, bengkak, panas
DO : maupun fungsiolesa
- Pasien tampak rileks
- Hemoglobin : 10.3 gr/dl (L)
10.15 WIB
- Menjelaskan tanda-tanda infeksi DS : - Leukosit : 23.55 ribu/uL (H)
- Pasien mengatakan paham dengan yang dijelaskan A : Masalah teratasi sebagian
DO :
P : Lanjutkan Intervensi
- Pasien tampak kooperatif
- Pantau balutan luka
10.20 WIB
- Mengedukasi pasien untuk melakukan DS : - Monitor tanda-tanda infeksi
perubahan posisi setiap 2 jam sekali atau - Pasien mengatakan belum bisa miring ke kiri dan kanan, namun
sesuai kondisi pasien (belajar miring ke
- Lakukan perawatan luka
akan mencoba
kiri dank e kanan) DO : - Anjurkan mengkonsumsi makanan
13.00 WIB
- Pasien tampak kesulitan bergerak tinggi kalori dan protein
- Kolaborasi pemberian antibiotik :
- Menganjurkan mengkonsumsi makanan DS :
tinggi kalori dan protein - Pasien mengatakan akan makan telur dan makanan tinggi kalori, Ceftriaxone (IV) inj 2 gr/24 jam
sumber protein secara rutin Metronidazole (IV) 500 mg/8 jam
DO :
- Pasien tampak mengerti dengan penjelasan perawat
10.00 WIB
DS:
- Berkolaborasi pemberian antibiotik :
- Pasien mengatakan bersedia diberikan obat injeksi maupun oral
Ceftriaxone (IV) inj 2 gr/24 jam
DO:
Metronidazole (IV) 500 mg/8 jam
- Program terapi pasien diberikan
1919
No DIAGNOSA TANGGAL IMPLEMENTASI RESPON Evaluasi
& JAM
09/02/2022 - Memonitor kondisi umum selama DS : S:
Gangguan
3
Click to edit Master title style
Mobilitas
Fisik b.d
09.00 WIB
melakukan mobilisasi -
-
DO :
Pasien mengatakan nyeri perut berkurang
Skala nyeri 2 - Pasien mengatakan sudah melakukan aktivitas gerak : berjalan
dari tempat tidur ke kamar mandi
Nyeri luka TD : 147/89 mmHg - Pasien mengatakan nyeri saat bergerak berkurang
N : 86x/menit
post op S : 36,60C - Pasien mengatakan belum bisa melakukan aktivitasnya karena
appendictom RR : 20x/menit ada luka post op
SPO2 : 98%
y O:
DS : - Ekspresi meringis menahan sakit berkurang
- Memfasilitasi melakukan pergerakan - Pasien mengatakan bersedia latihan gerak
09.00 WIB DO : - Pasien belum bisa melakukan aktivitas seperti biasanya hanya
- Pasien pelan-pelan memiringkan tubuhnya dan memegang melakukan aktivitas ringan seperti miring kanan kiri, duduk di
penutup bed kemudian latihan jalan tempat tidur, berjalan dari kamar mandi ke tempat tidur
- Aktivitas pasien sebagian masih dibantu keluarga dan perawat
DS :
Keluarga pasien bersedia membantu melatih pergerakan pasien - TTV
- Melibatkan keluarga untuk membantu
09.00 WIB DO :
pasien dalam meningkatkan pergerakan
Suami pasien tampak membantu dan menjaga disamping TD : 147/89 mmHg
N : 86x/menit
DS :
Pasien mengatakan paham saat dijelaskan tujuan dan prosedur
S : 36,60C
09.15 WIB mobilisasi
- Menjelaskan tujuan dan prosedur
DO : RR : 20x/menit
mobilisasi
Pasien tampak menerima dengan baik
SPO2 : 98%
DS :
-Kekuatan otot
Pasien mengatakan bersedia melakukan mobilisasi dini
09.20 WIB - Menganjurkan melakukan mobilisasi dini DO :
4 4
Pasien tampak menerima masukan dengan baik
4 4
DS :
12.00 WIB Pasien mengatakan bersedia dan sudah siap latihan duduk
DO : A : Masalah teratasi
- Mengajarkan mobilisasi sederhana duduk
di tempat tidur Pasien tampak berjalan pelan-pelan, dan pasien berhasil berjalan
P : Intervensi dihentikan
2020
Click to edit Master title style
PRESENTASI JURNAL
• Judul :
RELAKSASI FINGER HOLD UNTUK PENURUNAN NYERI PASIEN POST
OPERASI APPENDIKTOMI
Penulis :
1. Ahmad Aswad
2121
Click to edit Master title style
ANALISA PICO
P (Patients, Population, Problems), I (Intervention),
C (Comparison), O (Outcome)
2222
Click
P to edit Population,
(Patients, Master title Problem)
style
• Penyakit usus buntu merupakan peradangan yang terjadi pada usus buntu yang dapat menimbulkan persepsi nyeri bagi
penderitanya di bagian perut kanan bawah.
• Peradangan pada usus buntu ini disebabkan oleh adanya infeksi yang apabila menjadi serius akan menyebabkan
pecahnya usu buntu tersebut dan dapat menimbulkan nyeri hebat dan dapat mengancam nyawa penderitanya.
• Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment dengan menggunakan pendekatan pretest-postest
tanpa adanya kelompok kontrol.
• Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif, dengan melakukan beberapa kali pengukuran.
• Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang telah dilakukan post operasi apendiktomi yang mengalami
nyeri akut di ruang rawat inap bedah RSUD Prof. Dr. H. Aloei Saboe.
• Subjek yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 32 pasien post appendiktomi
• Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non-probability sampling dengan teknik accidental sampling pada
32 responden. 2323
I (Intervention, Prognostic,
Click to edit Master titleFactor,
style atau
Exposure)
• Intervensi yang dilakukan adalah pasien diberikan relaksasi: teknik relaksasi genggam jari Finger Hold selama
15 menit yang kemudian diukur tingkat nyeri pada pasien dengan teknik pre-post intervention.
• Hasil dari pengukuran sampel kemudian dianalisis menggunakan teknik univariat dan bivariat dengan
menggunakan uji statistik paired T-test.
• Pemulihan pada pasien post pembedahan membutuhkan waktu rata-rata 72,45 menit sehingga pasien akan
merasakan nyeri yang hebat rata-rata pada 2 jam pertama sesudah operasi dikarenakan pengaruh anastesi sudah
menghilang.
• Manajemen nyeri non farmakologis diperlukan guna menurunkan intensitas nyeri yang dirasakan oleh pasien.
• Teknik relaksasi genggam jari dan nafas dalam ini efektif untuk menurunkan nyeri dan menurunkan ketegangan
fisik dan emosi.
2424
Click
C to edit Master title style
(Comparison)
• Analisis statistika dengan menggunakan uji non parametik t dependen (uji wilcoxon) didapatkan p-
value 0,000.
• Skala nyeri sebelum dilakukan intervensi yakni 6,63, setelah diberikan intervensi menjadi 2,16 yang
menunjukkan intervensi yang dilakukan berhasil menurunkan intensitas nyeri pada responden.
2525
Click to edit Master title style
O (Outcome)
• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh teknik relaksasi Finger Hold terhadap penurunan
nyeri pad apasien post operasi appendiktomi.
• Dari hasil penelitian yang diharapkan perlunya seorang perawat dalam menguasai teknik relaksasi
Finger Hold yang nantinya tidak hanya diperuntukkan pada pasien post appendiktomi dengan keluhan
nyeri saja namun dapat digunakan pada pasien lain dengan gejala nyeri lainnya.
2626