Andi Ratnasari
4520112020
Pembimbing
dr. Muhammad Rum, Sp.An.,KIC, M.Kes
BAB I
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
■ Nama : Ny.R ■ Berat Badan : 49 kg
■ Usia : 42 th ■ Tinggi badan : 149 cm
■ Jenis Kelamin : P ■ IMT : 22,0
■ Pekerjaan : IRT ■ Agama : Islam
■ No. RM : 271223 ■ Pendidikan : SMA
■ Tanggal dilakukan Anesthesia : 09 Februari 2022
■ Posisi : Supine
Pemberian Cairan
■ Cairan Masuk
Pre operatif : RL 500 mL
Durante Operatif : RL 1500 mL
WidaHES 500 mL
■ Cairan Keluar
Perdarahan : ± 600 mL
Produksi Urin : ± 120 mL
Postoperatif di RR
■ Post Operasi di Recovery Room (RR)
Masuk pukul : 15.45 WITA
Pindah ke ICU pukul : 16.00 WITA
■ Pemeriksaan fisik:
■ B1 (Breathing) :
Airway paten, nafas spontan, RR 25x/menit RH(-),Wh(-), saturasi oksigen 99% dengan O2 nasal
canul 3 lpm.
■ B2 (Blood) :
Akral hangat (CRT <2 dtk), kulit merah, nadi 102x/menit, TD 154/119 mmHg, S1S2 tunggal regular,
murmur (-), T.ax: 36,6 C
■ B3 (Brain) :
GCS E4M6V5, Reflek Cahaya +/+, Reflek kornea +/+, gangguan pendengaran (-), gangguan
penglihatan (-)
Postoperatif di RR
■ B4 (Bladder) :
Kateter (+), Produksi Urin 60 mL/KgBB
■ B5 (Bowel) :
Nafsu makan baik, intake makanan oral, minum 1000 cc/hari, Bising Usus (+)
Normal, mual (-), muntah (-)
■ B6 (Bone) :
Mobilitas normal, turgor kulit baik, anemis (-), ikterik (-), sianosis (-),
dekubitus (-), luka (+) regio abdomen dengan luas 10 cm
Instruksi Post Operasi
■ Obgyn
Drips Oxytocin 20 IU dalam 500 cc RL hingga 24 jam post operasi
Anbacim 1 gr/ 24 jam post operasi
Asam traneksamat 500 mg/8 jam
Ketorolac 30 mg/8 jam
Ranitidine 50 mg/8 jam
Pantau Urin output dalam 24 jam
Balance cairan
Mobilisasi bertahap
■ Anesthesia
Cek Hb
Rencana transfusi PRC
Bupivacaine hydrochloride 10mL (50mg) + fentanyl 1 mL (50mcg) + NaCl (sampai mencapai 40 cc)/ SP
■ Pemeriksaan Laboratorium (di ICU)
■ Darah Lengkap (09-02-2022)
Hemoglobin : 7,8 g/dL (12-14)
MCV : 66,9 fl (80,0-100,0)
MCH : 20,9 pg(27,0-34,0)
MCHC : 31,4% (31,0-37,0)
Eritrosit: 3,72 juta (4,0-54,0)
Trombosit : 301.000 u/L (150.000-400.000)
HCT : 24,8% (35,0-49,0)
Leukosit : 24.900 /mm3 (4.000-10.000)
Gran% : 85,9% (50-70)
Lymph% : 7,5% (20-40)
■ Instruksi Lanjutan:
Berikan PRC 2 bag
■ Darah Lengkap (11-02-2022)
Hemoglobin : 9,4 g/dL (12-14)
MCV : 72,3 fl (80,0-100,0)
MCH : 23,5 pg(27,0-34,0)
MCHC : 32,6% (31,0-37,0)
Eritrosit : 3,99 juta (4,0-54,0)
Trombosit : 200.000 u/L (150.000-400.000)
HCT : 28,8% (35,0-49,0)
Leukosit : 18.300 /mm3 (4.000-10.000)
Gran% : 90,9% (50-70)
Lymph% : 4,7% (20-40)
■ Urine Lengkap (15-01-2022)
Protein : (+)(negative)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Cairan
Prinsip pemberian cairan prabedah adalah untuk mengganti cairan dan kalori yang dialami
pasien prabedah akibat puasa. Cairan yang digunakan adalah:
Pada pemberian cairan selama pembedahan harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pengaruh hormonal yang masih menetap beberapa hari pasca bedah dan mempengaruhi
keseimbangan air dan elektrolit tubuh harus diperhatikandalam menentukan terapi cairan tersebut
Pemberian cairan pasca bedah digunakan tergantung dengan masalah yang dijumpai, bisa
mempergunakan cairan pemeliharaan, cairan pengganti atau cairan nutrisi
B. Syok Hipovolemik
■ Syok hipovolemik merupakan syok yang terjadi akibat volume intravaskular yang tidak adekuat.
Penurunan volume darah dalam sirkulasi menyebabkan penurunan SV (stroke volume) dan CO
(cardiac output). Pada akhirnya perfusi dan oksigenasi ke jaringan pun menurun dan mengganggu
proses metabolisme.
■ Penyebabnya:
1. Hemorrhagic
2. Non-Hemorrhagic
Tanda dan Gejala
Prinsip tatalaksana
■ Penatalaksanaan syok hipovolemik meliputi mengembalikan tanda-tanda vital dan hemodinamik kepada
kondisi dalam batas normal
■ Evaluasi pre operasi meliputi history taking (AMPLE), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
Hasil:
■ Pada pasien tidak terdapat riwayat alergi, Riwayat pengobatan sebelumnya (-), obat hipertensi (-)
Riwayat Asma (-), Riwayat DM (-), pasien tidak mengetahui secara pasti riwayat tekanan
darahnya, merokok (-), konsumsi alkohol (-), riwayat trauma dan MRS (-), riwayat operasi (-),
puasa mulai pukul 07.30 (6 jam sebelum operasi), Pasien G 2P1A0 Gravid 38 minggu 5 hari, janin
hidup tunggal intrauterine + Mioma. Namun tidak terdapat keterbatasan dalam beraktivitas
Intake Oral
■ Pada pasien dewasa umumnya puasa 6-8 jam, anak kecil 4-6 jam dan pada bayi
3-4 jam. Pada pasien dilakukan puasa selama 6 jam sebelum dilakukan operasi.
Premedikasi
Premedikasi ialah pemberian obat 1-2 jam sebelum induksi anestesi dengan tujuan untuk
melancarkan induksi, rumatan dan bangun dari anesthesia diantaranya:
■ Meredakan kecemasan dan ketakutan
■ Memperlancar induksi anesthesia
■ Mengurangi sekresi kelenjar ludah dan bronkus
■ Meminimalkan jumlah obat anestetik
■ Mengurangi mual muntah pasca bedah
■ Menciptakan amnesia
■ Mengurangi isi cairan lambung
■ Mengurangi reflek yang membahayakan
Pada pasien ini diberikan obat premedikasi dan medikasi berupa:
■ inj. Ondansetron 4mg/2ml. Ondansetron ialah suatu antagonis 5-HT3 yang sangat selektif
yang dapat menekan mual dan muntah dan juga diberikan
■ Methylergometrine yang bekerja dengan cara merangsang otot Rahim untuk berkontraksi
lebih kuat, sehingga mengurangi perdarahan
■ Terapi Cairan
■ Cairan kristaloid adalah cairan dengan ion low molecular weight (garam) dengan
atau tanpa glukosa, sedangkan cairan koloid juga mengandung zat-zat high
molecular weight seperti protein atau glukosa polimer besar.
■ Cairan koloid menjaga tekanan onkotik koloid plasma dan untuk sebagian besar
intravaskular, sedangkan cairan kristaloid cepat menyeimbangkan dengan dan
mendistribusikan seluruh ruang cairan ekstraseluler.
■ Pada saat operasi berlangsung, hemodinamik pasien mengalami fluktuasi akibat
adanya perdarahan, sehingga pasien diberikan terapi cairan berupa kristalodi dan
juga koloid.
■ Pada operasi pasien mengalami kehilangan darah ±600 mL. dengan EBV pasien
±3.675 mL dan MABL 184 mL.
■ Pada post operasi, pasien dipindahkan ke ICU dan dilakukan pemantauan lebih
lanjut.
■ Pada pasien dilakukan pemeriksaan darah lengkap yang mana menunjukkan hasil
penurunan kadar Hb dengan nilai 7,8 g/dL.
■ Pasien diberikan transfusi PRC sebanyak 2 bag untuk meningkatkan kadar Hb.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
■ Evaluasi pre operasi pasien dalam batas normal, hanya pada pemeriksaan
penunjang berupa USG yang menunjukkan adanya Mioma. sehingga pasien
dilakukan operasi sectio caesarea dengan tindakan anestesi SAB+Epidural
■ Selama durante operasi, pasien mengalami perdarahan berlebihan sehingga
menunjukkan tanda-tanda syok hipovolemik dan diberikan terapi cairan sesuai
dengan tatalaksana syok hipovolemik selama operasi berlangsung.