Anda di halaman 1dari 18

HAKIKAT

EKONOMI DAN
BISNIS
KELOMPOK 4
• Firda Andini Nurfa’ijah (20190610003)
• Hilda Nopiyanti (20190610007)
• Nia Ainurridha (20190610047)
• Uswatun Munawaroh (20190610012)
HAKIKAT EKONOMI
• Ekonomi berasal dari kata Yunani oikonomia yang berarti pengelolaan rumah
(Capra,2002).
• Yang dimaksud dengan pengelolaan rumah yaitu cara rumah tangga memperoleh dan
menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup (fisik) anggota rumah
tangganya.

Ilmu ekonomi berkembang berdasarkan asumsi yaitu : Adanya kebutuhan (need) manusia
yang tidak terbatas dihadapkan pada sumber daya yang terbatas (scare resource).
PARADIGMA TENTANG HAKIKAT
MANUSIA
● Manusia adalah makhluk ekonomi.
● Manusia mempunyai kebutuhan tidak terbatas
● Dalam upaya merealisasi kebutuhan, manusia bertindak rasional.

Dampak dari paradigma :


● Tujuan hidup manusia hanya mengejar kekayaan materi dan melupakan tujuan spiritual.
● Mengajarkan bahwa sifat manusia yaitu serakah.
● Manusia cenderung hanya mempercayai pikiran rasional saja dan mengabaikan adanya
potensi kesadaran transendental (kesadaran spritual, kekuatan tak terbatas) yang dimiliki
manusia.
ETIKA DAN SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi adalah jaringan berbagai unsur yang terdiri atas pola pikir,
konsep, teori, asumsi dasar, kebijakan, infrastruktur, institusi,seperangkat
hukum, pemerintahan, negara, rakyat, dan unsur yang terkait lainnya yang
semuanya ditunjukan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan
masyarakat.
Etika dan Sistem Ekonomi

01 02 03 04

Etika dan Etika dan Etika dan Etika dan


sitem komunis sistem kapitalis sistem sistem ekonomi
pancasila
LIMA DIMENSI BISNIS
Untuk memahami persoalan bisnis ini, bertens (2000) mencoba menjelaskan kegatan bisnis
dilihat dari tiga dimensi, yaitu ekonomi, etika dan hukum. Namun dalam pembahasan
dibawah ini,bisnis akan dilihat dari lima dimensi yaitu:
 Dimensi ekonomi
 Dimensi Etis
 Dimensi Hukum
 Dimensi Sosial
 Dimensi Spiritual
PENDEKATAN PEMANGKU
Dari sudut
BERKEPENTINGAN
pandang pengelola perusahaan(manajemen), dijumpai beberapa paradigma berkaitan
dengan peran dan tanggung jawab manajemen dalam mengelola perusahaan. Dalam dunia akuntansi,
wujud peran dan tanggung jawab manajemen ini tercermin dalam beberapa teori yang berkaitan
dengan pemangku kepentingan, yaitu: teori kepemilikan, teori entitas, teori dana, teori komando, teori
perusahaan, dan teori ekuitas sisa.
Pemangku kepentingan adalah semua pihak yang mempengaruhi keberadaan perusahaan dan/atau
dipengaruhi oleh tindakan perusahaan. Selanjutnya lawrence, weber, dan post membagi pemangku
kepentingan ke dalam dua golongan, yaitu pemangku kepentingan pasar, dan pemangku kepentingan
non pasar.
HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN
PARA PEMANGKU KEPENTINGAN
HUBUNGAN TINGKAT KESADARAN, TEORI
ETIKA, DAN PARADIGMA PENGELOLAAN
PERUSAHAAN
ANALISIS PEMANGKU
KEPENTINGAN
Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam proses pengambilan keputusan berdasarkan pendekatan
pemangku kepentingan, antara lain:
• Lakukan identifikasi semua pemangku kepentingan, baik yang nyata maupun yang masih bersifat
potensial.
• Cari tahu kepentingan dan kekuasaanlompok pem setiap golongan pemangku kepentingan.
• Cari tahu apakah ada koalisi kepentingan dan kekuasaan antar golongan pemangku kepentingan tersebut.
Keputusan diambil berdasarkan permtimbangan:
• Pemangku keputusan adalah pihak yang menerima manfaat paling besar dari keputusan tersebut.
• Dampak kerugian yang menimpa pemangku kepentingan hanya sedikit.
• Keputusan yang diambil tidak membentur kepentingan dan kekuasaan kelompok pemangku kepentingan
yang dominan
KEPENTINGAN DAN KEKUASAAN
PEMANGKU KEPENTINGAN
KELOMPOK PRIMER
KEPENTINGAN DAN KEKUASAAN
PEMANGKU KEPENTINGAN
KELOMPOK SEKUNDER
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN
• Konsep corporate social responsibility (CSR)
• Pengenalan konsep CSR ini merupakan upaya untuk lebih memperjelas atau
mempertegas konsep stakeholders yang sudah ada. Berangkat dari konsep 3P yang
dikemukakan oleh elkington, konsep CSR sebenarnya ingin memadukan tiga fungsi
perusahaan secara imbang yaitu:
a) fungsi ekonomis
b) fungsi sosial
c) fungsi alamiah
FONDASI PRINSIP CSR
PRO DAN KONTRA TERHADAP CSR
Sony keraf (1998) telah mencoba menginventariskan alasanalasan bagi yang mendukung dan menentang
perlunya perusahaan menjalankan program CSR. Alasan-alasan yang menentang CSR ini antara lain:
• Perusahaan adalah lembaga ekonomi yang tujuan pokoknya mencari keuntungan, bukan merupakan
lembaga sosial.
• Perhatian manajemen perusahaan akan terpecah dan akan membingungkan merkea bila perusahaan
dibebani banyak tujuan.
• Biaya kegiatan sosial akan meningkatkan biaya produk yang akan ditambahkan pada harga produk
sehingga pada gilirannya akan merugikan masyarakat.
• Tidak semua perusahaan mempunyai tenaga yang terampil dalam menjalankan kegiatan sosial.
ALASAN MENDUKUNG CSR

• Kesadaran yang meningkat dan masyarakat yang makin kritis terhadap dampak negatif
dari tindakan perusahaan yang merusak alam.
• Sumberdaya alam yang semakin terbatas.
• Menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik.
• Perimbangan yang lebih adil dalam memikul tanggung jawab dan kekuasaan dalam
memikul beban sosial dan lingkungan antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat.
• Bisnis sebenarnya mempunyai sumberdaya yang berguna.
• Menciptakan keuntungan jangka panjang.
STUDI KASUS
Kepolisian Resort (Polres) Lebak telah menetapkan MK, warga
Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, sebagai tersangka
kasus penimbunan minyak goreng. MK berurusan dengan
kepolisian setelah terbongkar untuk menyimpan 24 ton minyak
goreng di rumahnya untuk dijual kembali dengan harga di atas
HET.
“Melakukan tindakan tegas dengan penahanan terhadap tersangka
(MK) selama 20 hari sejak 2 Maret. 20 hari di penyidik, 40 hari
“Sesuai dengan alat bukti tersebut, dan keterangan saksi,
tahanan jaksa ya hingga berkas terkumpul semua” jelas Wiwin.
ditemukan fakta kuat tentang terjadinya penimbunan bahan
pangan pokok ketika terjadi kelangkaan” jelas Kapolres
Lebak AKBP Wiwin Setiawan saat dimintai konfirmasi
Kaitan dengan Materi
Berdasarkan informasi tersebut terjadi ketidaksesuaian dengan
sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia.
Yang mana pada sistem ekonomi pancasila memiliki tujuan
mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Sedangkan informasi tersebut menunjukkan bahwa oknum
tersebut memanfaatkan keadaan dan kesempatan untuk
memperkaya diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai