Anda di halaman 1dari 44

LOGO

KONSEP DASAR PENATALAKSANAAN


SPESIMEN
Latar belakang
Spesimen/ sampel adalah satu atau lebih bagian yang di
ambil dari suatu sistem dan dimaksudkan untuk
memperoleh informasi, sebagai dasar untuk mengambil
keputusan terhadap sistem tersebut atau produksinya

Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas


laboratorium atau petugas lain yang terampil dan
berpengalaman

Pengambilan harus dilakukan dengan memperhatikan


universal precaution atau kewaspadaan dini untuk
mencegah terjadinya infeksi.

www.themegallery.com Company Logo


Petugas pengambil spesimen diharuskan memakai :
 Jas laboratorium (lengan panjang)

 Sarung tangan (karet)

 Kaca mata plastik (goggle)

 Masker (N95 untuk petugas dan penderita)

 Tutup kepala (plastik)

www.themegallery.com Company Logo


Salah satu kontribusi perawat dalam pengkajian status
kesehatan adalah mengambil spesimen dan cairan tubuh
untuk pemeriksaan

Pemeriksaan spesimen biasanya dilakukan minimal satu


kali pada tiap klien rawat
Tujuan Pemeriksaan Spesimen

Tujuan pemeriksaan spesimen adalah


menetapkan diagnosa masalah dan menilai
respon klien terhadap terapi yang telah
dijalani

www.themegallery.com Company Logo


Tanggung jawab perawat dalam pemeriksaan spesimen adalah:

1. Memberikan kenyamanan, mempertahankan privasi dan


keamanan saat pengambilan specimen.
2. Menjelaskan tujuan pemeriksaan.
3. Melakukan prosedur pengambilan, penyimpanan dan
pengiriman spesimen dengan benar.
4. Mencatat informasi yang terkait dengan pemeriksaan pada
lembaran dengan benar.
5. Melaporkan jika ditemukan hasil yang tidak normal.

www.themegallery.com Company Logo


Sampel Urin

www.themegallery.com Company Logo


Pemeriksaan urin tidak hanya dapat memberikan fakta-fakta
tentang ginjal dan saluran urin, tetapi juga mengenai faal
berbagai organ dalam tubuh seperti: hati, saluran empedu,
pankreas, dll.

Jenis-jenis sampel urin


1.Urin sewaktu
2.Urin pagi
3.Urin postprandial
4.Urin 24 jam
5.Urin 3 gelas dan urin 2 gelas pada orang lelaki

www.themegallery.com Company Logo


Urin sewaktu

Untuk bermacam-macam pemeriksaan dapat digunakan


urin sewaktu, yaitu urin yang dikeluarkan pada satu
waktu yang tidak ditentukan dengan khusus.

Urin sewaktu ini biasanya cukup baik untuk pemeriksaan


rutin yang menyertai pemeriksaan badan tanpa pendapat
khusus
www.themegallery.com Company Logo
Urin pagi

urin pagi adalah urin yang pertama-tama dikeluarkan


pada pagi hari setelah bangun tidur.
urin ini lebih pekat dari urin yang dikeluarkan siang
hari, jadi baik untuk pemeriksaan sediment, berat
jenis, protein, dll
baik juga untuk tes kehamilan berdasarkan adanya
HCG (Human Chorionic Gonadotrophin) dalam urin.
Urin postprandial

 Sampel urin ini berguna untuk pemeriksaan terhadap


glukosuria
 Merupakan urin yang pertama kali dilepaskan 11/2 -3
jam sehabis makan.
 Urin pagi tidak baik untuk pemeriksaan penyaring terhadap
adanya glukosuria.

www.themegallery.com Company Logo


Urin 24 jam

Untuk mengumpulkan urin 24 jam diperlukan botol besar,


bervolume 1 1/2 liter atau lebih yang dapat ditutup dengan
baik.

Botol itu harus bersih dan biasannya memerlukan sesuatu


zat pengawet.

Cara mengumpulkan sampel urin sbb:


Jam 7 pagi penderita mengeluarkan urinnya, urin ini
dibuang. Semua urin yang dikeluarkan kemudian, termasuk
juga urin jam 7 pagi esok harinya, harus ditampung dalam
botol urin yang tersedia dan isinya dicampur.
www.themegallery.com Company Logo
Dikenal juga timed sepcimen jenis lain, seperti urin siang 12
jam, urin malam 12 jam, urin 2 jam dsb.

Urin siang 12 jam ialah urin yang dikumpulkan dari jam 7


pagi sampai jam 7 malam.

Urin malam 12 jam ialah urin yang dikumpulkan dari jam 7


malam sampai sampai jam 7 pagi esok harinya.

www.themegallery.com Company Logo


 Adakalanya urin 24 jam itu ditampung terpisah-pisah dalam
beberapa botol dengan maksud tertentu.
 Hal itu dapat dilakukan pada penderita Diabetes Melitus (DM)
untuk melihat banyaknya glukosa yang dikeluarkan dari
santapan satu hingga santapan berikutnya.
 Sampel pertama ialah urin dari makan pagi sampai makan
siang
 Sampel kedua dari makan siang sampai makan malam
 Dan sampel ketiga ialah dari makan malam sampai makan
www.themegallery.com Company Logo
pagi esok harinya.
Urin 3 gelas dan urin 2 gelas pada orang lelaki

Penampungan secara ini dipakai pada pemeriksaan


urologik dan dimaksudkan untuk mendapat gambaran
tentang letaknya radang atau lesi lain yang
mengakibatkan adanya nanah atau darah dalam urin
seorang
Dimulai dengan intruksi lelaki.
kepada penderita bahwa beberapa
jam sebelum pemeriksaan tidak boleh berkemih.

Penderita harus berkemih langsung ke dalam gelas-gelas itu


tanpa menghentikan aliran urinnya.

www.themegallery.com Company Logo


Pengawet urin

Urin harus diperiksa semasa masih segar


Jika urin disimpan, mungkin terjadi perubahan susunan oleh
kuman-kuman.
Kuman-kuman biasanya ada karena urin untuk pemeriksaan
biasa tidak dikumpulkan dan tidak ditampung secara steril.
Untuk mengecilkan kemungkinan perubahan itu, simpanlah
urin pada suhu 4oC, sebaiknya dalam lemari es, dalam botol
tertutup.
Jika urin terpaksa harus disimpan beberapa lama sebelum
melakukan pemeriksaan pakailah bahan pengawet untukCompany Logo
www.themegallery.com
Pengawet yang biasa dipakai yaitu:
 Toluena
Pengawet ini banyak dipakai. Perombakan urin oleh kuman dihambat, lebih-
lebih dalam keadaan dingin, baik sekali dipakai untuk pengawet glukosa, aseton.
 Thymol
Kalau jumlah thymol terlalu banyak, ada kemungkinan terjadi hasil positif palsu
pada reaksi terhadap proteinuria dengan cara pemanasan dengan asam asetat.
 Formaldehida
Khusus dipakai untuk mengawet sediment.
 Asam sulfat pekat
Untuk mengawet urin guna penetapan kuantitatif kalsium, nitrogen dan
kebanyakan zat inorganik lainnya.
 Natriumkarbonat
Khusus dipakai untuk mengawet urobilinogen jika hendak menentukan
ekskresinya per 24 jam.

www.themegallery.com Company Logo


Wadah urin

 Botol penampung (wadah) urin harus bersih dan kering. Adanya air
dan kotoran dalam wadah berarti adanya kuman-kuman yang kelak
berkembang baik dalam urin dan mengubah susunanya.
 Wadah urin yang baik adalah yang berupa gelas bermulut lebar yang
dapat disumbat rapat.
 Jika hendak memindahkan urin dari satu wadah ke dalam wadah
yang lain, kocoklah terlebih dahulu, agar segala endapan ikut serta
pindah tempat.
 Pada wadah diberi keterangan yang jelas: nama pasien, bangsal,
tanggal, jenis urin, pengawet yang dipakai.
www.themegallery.com Company Logo
sampel sputum

www.themegallery.com Company Logo


Sputum/dahak ialah sekret yang dibatukkan dan berasal dari
bronchi, bukan bahan yang berasal dari tenggorokan, hidung atau
mulut.

Individu yang sehat tidak memproduksi sputum.

Perbedaan ini hendaknya dijelaskan kepada pasien yang


dahaknya akan diperiksa

Seringkali pemeriksaan sputum menjadi tanpa arti karena


sampel yang diberikan kepada laboratorium bukan sputum
sejati.
www.themegallery.com Company Logo
Mintalah supaya penderita kumur mulut dulu sebelum mengeluarkan sputumnya.

Jika hanya sputum sewaktu saja yang dikehendaki, sputum


pagilah yang sebaiknya.
Adakalanya diperlukan sputum kumpulan yaitu sputum 12 jam
atau sputum 24 jam

Sputum sewaktu ditampung dalam wadah bermulut lebar


seperti cawan petri, botol bermulut lebar, karton sputum, dsb.

Harus dijaga jangan sampai wadah itu dicemari bagian luarnya.

Sputum harus dipandang sebagai material yang infeksius


www.themegallery.com Company Logo
 Wadah kaca hendaknya kemudian disterilkan dalam
otoklaf
 Karton sputum harus dibakar
 Meja tempat kerja dan mikroskop sebaiknya
dibersihkan dengan larutan lysol 10%.

www.themegallery.com Company Logo


Sampel darah

www.themegallery.com Company Logo


Darah yang biasa digunakan dalam
pemeriksaan laboratorium:
1. Darah vena
Pemeriksaan hematologi, kimia darah,
serologi
2. Darah kapiler

www.themegallery.com Company Logo


Tempat pengambilan spesimen darah

Tempat pengambilan spesimen darah, yaitu :


 a) Ujung jari tangan (Darah Kapiler).
Digunakan apabila mengambil darah dalam jumlah sedikit
atau tetesan (dipakai untuk screning test).
 b) Lipatan lengan/siku (Darah Vena).
Digunakan apabila mengambil darah dalam jumlah agak
banyak, misalnya : 1 s/d 10 ml.

www.themegallery.com Company Logo


Cara pengambilan darah vena
 Terangkan pada pasien tentang prosedur yang akan dilakukan, posisi
pasien bisa duduk atau berbaring
 Siapkan alat-alat yang diperlukan

 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan

 Pilih bagian yang akan dilakukan penusukan :

 Pada area antecubiti lengan

 Pengepalan tangan pasien membantu penampakan vena

 Palpasi membantu merasakan ukuran, kedalaman dan aliran vena

 Pilih vena yang besar dan tidak mudah bergerak


www.themegallery.com Company Logo
 Pasang tourniquet 7,5 – 10 cm di atas bagian tusukan vena,
harus pas :
 terlalu ketat : darah tidak keluar
 terlalu longgar : tidak efektif
 terlalu lama : (> 1 menit) hemokonsentrasi / stasis vena.

 Desinfeksi area venipuncture pakai kapas alkohol dengan


gerakan memutar dari tengah ke tepi, biarkan 30 detik untuk
pengeringan alkohol.

www.themegallery.com Company Logo


 Menusukkan jarum ke dalam vena

 Posisi lubang jarum menghadap ke atas dengan sudut 15 - 30.

 Selama jarum di dalam vena usahakan gerakan seminimal mungkin

 Segera lepaskan tourniquet setelah darah mengalir, kecuali vena


kolaps
 Tarik perlahan-lahan penghisap dan biarkan spuit terisi darah.

 Lepaskan jarum perlahan-lahan dan pasang penutup jarum, segera


tekan tempat tusukan dengan kapas selama 3-5 menit, kemudian
plester bagian tsb dan lepas setelah 15 menit.
www.themegallery.com Company Logo
 Pemindahan darah dari spuit ke tabung/botol :

 Lepaskan jarum dari spuit, hati-hati jangan sampai darah keluar.

 Masukkan darah ke dalam botol atau tabung secara perlahan sesuai


dengan pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan.
 Buang spuit dan jarumnya ke wadah pembuangan khusus

 Ucapkan terima kasih kepada pasien dan berikan informasi yang


diperlukan :
 Kapan boleh makan kembali

 Petunjuk khusus, misalnya glukosa 2 jam PP

 Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

www.themegallery.com Company Logo


Pembuluh darah yang dapat dilakukan
pungsi vena:
 Vena-vena pada:

- fossa cubiti (antecubital)

- lengan bawah

- pergelangan tangan

- punggung tangan

- kaki dan pergelangan kaki (jika tidak ada vena lain yang
dapat ditusuk)

www.themegallery.com Company Logo


Vena pada lengan

www.themegallery.com Company Logo


Vena pada tungkai

www.themegallery.com Company Logo


Sampel feses

www.themegallery.com Company Logo


Tinja untuk pemeriksaan sebaiknya yang berasal dari defekasi spontan.
Jika pemeriksaan sangat diperlukan, boleh juga sampel tinja diambil
dengan jari mennggunakan handscoen dari rectum.

Untuk pemeriksaan biasa dipakai tinja sewaktu, jarang diperlukan tinja


24 jam untuk pemeriksaan tertentu.

Tinja hendaknya diperiksa dalam keadaan segar, kalau dibiarkan unsur-


unsur dalam tinja menjadi rusak.

Untuk mengirim tinja, wadah yang sebaiknya ialah yang terbuat dari kaca
atau dari bahan lain yang tidak dapat ditembus seperti plastik. Jika
konsistensi tinja keras, dos karton berlapisan parafin juga boleh dipakai.
Wadah harus bermulut lebar.

www.themegallery.com Company Logo


Pemeriksaan penting dalam tinja ialah terhadap parasit dan telur
cacing.

Jika akan memeriksa tinja, pilihlah selalu sebagian dari tinja itu yang
memberi kemungkinan sebesar-besarnya untuk menemui kelainan,
misalnya: bagian yang bercampur darah atau lendir,dsb.

Oleh karena unsur-unsur patologik biasanya tidak terdapat merata,


maka hasil pemeriksaan mikroskopi tidak dapat dinilai derajat
kepositifannya dengan tepat, cukup diberi tanda – (negatif), +,++,
atau +++ saja.

www.themegallery.com Company Logo


Makroskopi

Warna
Bau
Konsistensi
Lendir
Darah
Parasit

www.themegallery.com Company Logo


Warna

1.Kuning: berhubungan denga susu, jagung, obat santonin atau bilirubin


yang belum berubah
2.Hijau: biasanya oleh makanan yang banyyak mengandung sayur-
mayur, jarang oleh biliverdin yang belum berubah.
3.Abu-abu: disebabkan oleh karena tidak ada urobilin dalam saluran
makanan dan ituu di dapat pada ikterus obstruktif. Selain itu terjadi
karena makanan yang banyak mengandung lemak yang tidak
dicernakan karena defisiensi enzim pancreas.
4.Merah muda: biasanya oleh perdarahan yang segar di bagian distal
5.Coklat: disebabkan oleh darah proximal, atau dengan makanan coklat,
kopi dsb
www.themegallery.com Company Logo
Bau

Bau normal tinja disebabkan oleh indol, skatol dan asam biturat. Bau ini
menjadi busuk jika dalam usus terjadi pembusukkan isinya, yaitu protein
yang tidak dicernakan dan dirombak oleh kuman-kuman.

Ada kemungkinan tinja berbau asam: keadaan itu disebabkan oleh


peragian (fermentasi) zat-zat gula yang tidak dicerna misalnnya diare.

Rekasi tinja dalam hal itu menjadi asam. Bau tengik dalam
tinjadisebabkan oleh perombakan zat lemak dengan pelepasan asam-asam
lemak.
www.themegallery.com Company Logo
Konsistensi

Tinja normal agak lunak dengan mempunyai bentuk. Pada


diare konsistensi menjadi sangat lunak atau cair, sedangkan
sebaliknya pada konstipasi didapat tinja keras. Peragian
karbohidrat dalam usus menghasilkan tinja yang lunak dan
bercampur gas (CO2)

www.themegallery.com Company Logo


Lendir

Adanya lendir berarti rangsangan atau radang dinding usus.


Kalau lendir itu hanya di dapat di bagian luar tinja, lokalisasi
iritasi itu mungkin usus besar; kalau bercampur-baur dengan
tinja mungkin sekali usus kecil. Pada dysentri, intususpensi,
dan ileocolitis mungkin di dapat lendir saja tanpa tinja. Kalau
lendir berisi banyak leukosit terjadi nanah.

www.themegallery.com Company Logo


Darah

Perhatikan apakah darah itu segar (merah muda), coklat atau


hitam dan apakah bercampur-baur atau hanya dibagian luar
tinja saja. Makin proximal terjadinya perdarahan, makin
bercampurlah darah dengan tinja dan makin hitamlah
warnanya. Jumlah darah yang besar mungkin disebabkan
oleh ulcus, varices dalam eosophagu, cardio atau hemorhoid.

www.themegallery.com Company Logo


Parasit

Cacing ascaris, ancylostoma, dll mungkin terlihat

www.themegallery.com Company Logo


Mikroskopis

 Sel epitel
 Makrofag
 Leukosit
 Eritrosit
 Kristal-kristal
 Sisa makanan
 Sel ragi
 Telur dan jentik cacing

www.themegallery.com Company Logo


LOGO

www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai