Neonatal
Srywahyuni Silamba
Wawan K. Saifullah
Pembimbing
dr. James Thimoty, Sp.A(K)., M.Kes
• Nama : By. D.B
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Tanggal Lahir : 30 Mei 2022
• Berat Badan : 3000gr
• Alamat : Dok IX
BAB I • Agama
• No. DM
: Kristen
: 491611
LAPORAN • MRS
Identitas Orang Tua
: 19 Juni 2022
Lab
Trombosit 560 210 - 451 x 103/uL
Eritrosit 2.78 4,11 - 5,55 x 106/uL
- Diare Akut dehidrasi
Rabu, Demam (+) BAB (+) 3x konsistensi cair, KU: ringan-sedang Hangatkan di inkubator
berampas, warna kekuningan, muntah - BIHA
21/6/2022 (-) PCH(-) retraksi (-) Tampak sakit sedang - Anemia - Perawatan rutin
- Kebutuhan cairan
Usia : 22 hari Kes: 150x3,000=450cc/hari→7,5cc/jam
- Minum 8x65cc =520 cc/hari
HP : 1 hari Compos mentis - Asupan Kalori 520x67:100 =
348:2,084 = 120kkal/hari
BBL : - gr Vital sign - IVFD KAEN Mg3
- Inj.Bactesin 3x150mg (H2)
BBK : 3000gr HR: 134 x/m - Inj.Gentamicin 1x15mg (H2)
- Zinc 1x5mg
BBS : 2984gr RR: 55 x/m - L.Bio 1x1/2 sachet
- Zidovudin 2x12mg (pulv)
- Cek TCM
Follow Up
Down Score total 0 SB: 38,6 ᴏC
- Transfusi PRC 50cc (Stop)
Input - Premed Lasix 2mg (Stop)
SpO2: 97% O2 - Cek Hb post transfusi
Min : 120 cc
Inf : 230cc Status generalis
120+230=350 cc
K/L: Normocephal, CA(+/+), SI(-/-), OC(-), Peningkatan JVP(-)
Output
Urin : 170cc
Thorax:
Defek : 60 Tampak simetris, ikut gerak nafas, retraksi (-), SN
Bronkovesikuler, Rho -/- Whe -/-
IWL: 93,6
Cor: BJ I II regular, murmur (-), gallop (-)
170+60+93,6=23,6
Abdomen: Datar, Supel, BU(+) normal, H/L: tidak teraba
Balance Cairan
Eksremitas: Akral hangat, CRT ˂ 2”, Udem
Input-Output -/-, sianosis (-)
350-323,6=26,4 Vegetatif: Minum baik, BAB/BAK baik
Hasil TCM Non Reaktif
- Diare Akut dehidrasi ringan- - Hangatkan di inkubator
22 Mei 2022 Demam (+) naik turun, BAB (+) 2x lunak, KU: sedang - Perawatan rutin
berampas, warna kekuningan, muntah (-) PCH - BIHA - Kebutuhan cairan 150x3,050=457,5cc/hari
(-) retraksi (-) Tampak sakit sedang - Obs. Febris ec. sepsis dd - Minum 8x75cc =600 cc/hari
meningitis - Asupan Kalori 600x67:100 = 402:3,050 = 131
Kes:
kkal/hari
Compos mentis - IVFD KAEN Mg3
Usia : 23 hari
- Inj.Bactesin 3x150mg (H3)
HP : 2 hari Vital sign - Inj.Gentamicin 1x15mg (H3)
- Zinc 1x5mg
BBL : -gr HR: 143 x/m - L.Bio 1x1/2 sachet
- Zidovudin 2x12mg (pulv)
BBK : 2984 RR: 46 x/m - Cek DPL, CRP, ITR, DDR
BBS : 3050gr SB: 37,4ᴏC
Down Score SpO2: 98%
Total 0
Input Status generalis
Min : 520 cc K/L: Normocephal, CA(-/-), SI(-/-), OC(-), Peningkatan JVP(-)
Inf :
520+0 =520 cc Thorax:
Tampak simetris, ikut gerak nafas, retraksi (-), SN Bronkovesikuler,
Rho -/- Whe -/-
Output
Cor: BJ I II regular, murmur (-), gallop (-)
Urin : 220cc
Abdomen: datar, Supel, BU(+) normal, H/L: tidak teraba
Defek : 120
Eksremitas: Akral hangat, CRT ˂ 2”, Udem -/- ,
IWL: 93.10 sianosis (-)
220+120+93.10 =433.1 Vegetatif: minum baik, BAB/BAK lancar
Balance Cairan
Input-Output
520-433,1=+86,9
Diuresis
220:24 = 91,6:2,984 = 3,06
Demam (-) BAB (+) 3x konsistensi
lunak, berampas, warna kuning KU:
muda, muntah (-) PCH(-) Retraksi (-)
Tampak sakit sedang
Usia : 23 hari
Kes:
HP : 3 hari
Compos menti s
BBL : -gr
Vital sign
BBK : 3050gr
HR: 147 x / m
BBS : 3020 gr
RR: 47 x / m
Down Score Total 0
SB: 36,8 ᴏ C - Hangatkan di inkubator
Input Perawatan ruti n
-
SpO 2 : 97% - Kebutuhan cairan
Min : 600cc
- Diare Akut 150x3,020=453 cc/hari
dehidrasi ringan- - Minum 8x75cc =600 cc/hari
Inf : - cc
sedang - Asupan Kalori 600x67:100 =
Status generalis
600+0=600 cc - BIHA 402:3,050 = 131 kkal/hari
23 Juni 2022 K/L: Normocephal, CA(-/-), SI(-/-), OC(-), - Obs. Febris ec. - IVFD KAEN Mg3 ( Aff →vemplon)
Peningkatan JVP(-) sepsis - Inj.Bactesin 3x150mg (H4)
- Trombositosis - Inj.Gentamicin 1x15mg (H4)
Output - Zinc 1x5mg
- L.Bio 1x1/2 sachet
Urin : 230cc Thorax: Zidovudin 2x12mg (pulv)
-
Defek : 130 - Cek FL
Tampak simetris, ikut gerak nafas, retraksi (-), SN
IWL: 95,16 Bronkovesikuler, Rho -/- Whe -/-
Urin : 185cc
Defek : 90
IWL: 94,22
185+90+94,22= 369,22
Input-Output
Ascariasis Neonatal
DIAGNOSIS Diare Akut Dehidrasi Ringan-Sedang
AKHIR BIHA
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
PROGNOSIS Quo ad fungtionam : Dubia ad bonam
AKHIR Quo ad sanationam : Dubia ad bonam
BAB II
PEMBAHASAN
• Askariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh Ascariasis
Lumbricoides
• Manusia mendapat infeksi dengan cara tertelan telur cacing Ascaris
Lumbricoides yang infektif (telur yang mengandung larva). Hal ini
akrena termakan makanan dan minuman yang tercemar oleh cacing
tadi.
• Bayi akan terinfeksi oleh jari ibunya yang mengandung telur Ascaris
Lumbricoides segera setelah lahir
• Cacing dewasa berbentuk silinder, berwarna merah muda. Cacing
jantan berukuran lebih kecil (120-150mm x 3-4mm) betina (200-
400mmx5-6mm).
• Cacing jantan mempunyai panjang 10-30 cm sedangkan cacing
betina 22-35 cm dan ujung posterior cacing jantan ada sedikit
melingkar
• Sejak telur infektif tertelan sampai cacing dewasa bertelur
diperkirakan waktu 2-3 bulan
Diagnosis
• Diagnosis ditegakan dengan pemeriksaan tinja, bila dijumpai cacing
dewasa atau telur didalam tinja maka diagnosis dapat ditegakan.
• Pada pasien ini ditemukan telur cacing askaris 1-3 telur didalam feses
pasien
Transmisi
• Yang pertama adalah invasi langsung Lumbricoides A. dari usus ibu ke plasenta dan rongga amnion, untuk
ditelan oleh janin.
• Rute kedua yang mungkin adalah sebagai berikut: telur Ascaris yang terinfeksi→larva Ascaris →bersarang di
paru-paru→beberapa larva mencapai jantung kiri→plasenta→umbilical vein→sirkulasi janin → duktus
venosus→ vena cava inferior→ jantung kanan →paru paru→ alveolus→ bronkiolus→ trakea→ faring→
kerongkongan→lambung→usus halus→cacing dewasa.
• Kemungkinan ketiga adalah bahwa telur Ascaris yang dibuahi dihasilkan dengan bertelur cacing betina di
dalam plasenta. Telur yang telah dibuahi ini menjadi infektif di dalam plasenta dan rongga amnion melalui
proses penetasan intrakorporeal. Telur yang infektif ditelan oleh janin dan berkembang menjadi cacing
dewasa.
• Berdasarkan anamnesis ibu pasien , mengalami gejala terinfeksi cacing yaitu diare cair namun tidak terdapat
lendir dan darah, batuk dan demamtidak dilakukan pemeriksaan feses lengkap untuk menegakan diagnosis
askariasis sehingga ibu pasien tidak mendapatkan pengobatan.
• Pada pasien ini berdasarkan anamnesis dan teori pada jurnal, kemungkinan pasien ini dapat terinfeksi melalui
adalah invasi langsung cacing dari usus ibu ke plasenta dan rongga amnion, kemudian ditelan oleh janin. Dan
kemungkinan kedua telur ascariasis yang terinfeksi masuk kedalam tubuh ibu kemudian masuk dan bersarang
di paru-paru ibu dan beberapa larva mencapai jantung kiri dan kemudian masuk ke plasenta dan melalui
sirkulasi janin dan masuk ke tubuh bayi melalui aliran darah dan berkembang.
Terapi
a. Pirantel pamoat, dosis 10mg/KgBB/hari, dosis tunggal • Pasien mendapatkan terapi
memberikan hasil yang memuaskan pyrantel pamoat 1x30mg single
b. Mebendazole dosis 100mg, dua kali sehari diberikan selama tiga dose
hari berturut-turut. Hasil pengobatan baik, tetapi efek samping
berupa irtasi terhadap cacing sehingga cacing dapat terangsang
untuk bermigrasi ke tempat lain harus dipertimbangkan.