Persalinan
1. Persalinan fisiologis
Disebut juga partus spontan, adalah proses lahirnya bayi dengan tenaga
ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat, serta tidak melukai ibu dan bayi,
yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam
2. Persalinan patologis
Disebut juga dengan dystocia ialah persalinan yang sulit dan ditandai
dengan kemajuan persalinan yang lambat
Persalinan
Partus Lama
Terjadi setelah fase aktif dan pertambahan dilatasi serviks kurang dari 1
cm/jam selama paling sedikit 4 jam.
Partus Macet
Dimana setelah terjadi fase aktif, tidak ditemukan lagi dilatasi serviks
selama 2 jam atau lebih. Hal ini terjadi karena kontraksi Rahim yang
tidak adekuat
Persalinan tidak maju
• Kelainan Janin
• Kelainan Bentuk Kepala:
- Hidrosefalus
- Pertumbuhan janin yang berlebihan (makrosomia),
- Janin kembar melekat (double monster)
Kelainan letak
Faktor penyebab:
• Berkurangnya kapasitas pelvik
• Janin yang besar
• Kombinasi keduanya
Pintu atas panggul yang sempit
Dianggap sempit jika diameter anteroposterior yang
terpendek < 10 cm, atau jika diameter tranversal yang
paling besar < 12 cm.
• Perkiraan diameter AP-PAP dilakukan melalui pengukuran
konjungta diagonal secara manual (VT) dikurangi 1,5cm;
sehingga pintu atas yang sempit biasanya diartikan dengan
konjungta diagonal yang < 11,5cm
Panggul tengah yang sempit
3. Kelainan kala II
Persalinan pervaginam
Kelainan Kontraksi Uterus
Membuat kontraksi uterus adekuat, dikatakan
kontraksi uterus yang adekuat (4x dalam 10 menit dan
lamanya lebih dari 40 detik) dengan melakukan
induksi / augmentasi .
Persalinan perabdominal
Chefalo Pelvic Disporpotion (CPD)
CPD terjadi karena bayi terlalu besar atau pelvis kecil. Bila dalam
persalinan terjadi CPD akan kita dapatkan persalinan yang macet. Dalam
hal ini pemilihan cara persalinan yaitu degan persalinan perbadominal
(SC).
Malposisi Letak Janin
Bila tejadi malposisi pada janin secara umum:
1) Lakukan evaluasi cepat kondisi ibu (TTV)
2) Lakukan evaluasi kondisi janin DJJ, bila air ketuban pecah
lihat warna air ketuban :
a) Bila didapatkan mekoneum awasi yang ketat atau intervensi
b) Tidak ada cairan ketuban pada saat ketuban pecah
menandakan adanya pengurangan jumlah air ketuban yang ada
hubungannya dengan gawat janin.
3) Pemberian bantuan secara umum pada ibu inpartu akan
memperbaiki kontraksi atau kemajuan persalinan
4) Lakukan penilaian kemajuan persalinan memakai partograf
5) Bila terjadi partus tak maju lakukan penatalaksanaan secar
spesifik sesuai dengan keadaan malposisi yang didapatkan.