silvia
Keperawatan anak kronis
1. Memiliki durasi yang telah berlangsung, atau
diperkirakan akan berlangsung, minimal 6 bulan
2. Memiliki pola kekambuhan, atau Penurunan
status kesehatan
3. Memiliki prognosis buruk
4. Menghasilkan konsekuensi, atau gejala sisa yang berdampak
pada kualitas hidup seseorang.
Penyakit terminal
silvia
PDA
(Patent Duktus Arteriousus)
Ductus arteriosus adalah pembuluh darah yang
menghubungkan aorta (pembuluh darah yang
mengalirkan darah yang kaya oksigen dari jantung
ke seluruh tubuh), dan arteri pulmonal (pembuluh
darah yang mengalirkan darah yang miskin
oksigen dari jantung ke paru-paru).
Saluran ini harusnya menutup secara otomatis
dalam 2-3 hari kehidupan.
Karakteristik sistem pernafasan bayi
Sesak napas
Napas tersengal-sengal
Jantung berdetak cepat
Mudah lelah
Tidak nafsu makan
Berkeringat saat makan atau menangis
Gangguan pertumbuhan.
VSD
(VENTRIKAL SEPTAL DEFECT )
Defek septum ventrikel atau ventricular septal
defect (VSD)
Patofisiologi
Respon imunologi abnormal kuman A beta-hemolitic
streptococcus yang menyerang pada faring.
Antigen streptokokus group A berikatan dengan reseptor dalam
jantung,otot,otak,jantung,dan persendian sehingga terjadi respon
auto imun
Karena kesamaan yang terdapat antara antigen streptokokus dan
antigen sel tubuh sendiri, antibodi dapat menyerang secara keliru
sel-sel tubuh yang sehat tersebut.
Karditis dapat menyerang endokardium,miokardium,atau
perikardium selama awal fase akut.
Kemudian katup jantung dapat mengalami kerusakan sehingga
terjadi penyakit katup yang kronis.
Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi pada
demam reumatik dan penyakit jantung
vitamin.
silvia
SLE
(SYSTEMIC LUPUS ERYTEMATOSUS)
Systemic Lupus Erythematosus, atau biasa disingkat SLE adalah
Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja tanpa pandang bulu,
baik anak-anak, orang dewasa, lansia, atau pria maupun
wanita.
Namun wanita cenderung lebih mungkin terkena SLE
dibandingkan pria.
Gejala
AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau
Acquired Immune Deficiency Syndrome
(disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena
rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency
Virus)
AIDS merupakan bentuk terparah dari infeksi HIV
Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu
virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.
• HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-
organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+
(sejenis sel T), makrofaga, dan sel dendritik
• HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak
langsung
• Sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh
dapat berfungsi baik
• Bila HIV telah membunuh sel T CD4 + hingga jumlahnya
menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter (µL)
darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang
Mengakibatkan rentan terhadap infeksi oportunistik
ataupun mudah terkena tumor.
Umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran
darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan
preseminal, dan air susu ibu.[2][3] Penularan dapat
terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal,
ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk
kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
GANGGUAN PERKEMIHAN
Sindrom nefrotik adalah kerusakan pada ginjal yang
menyebabkan kadar protein di dalam urine
meningkat.
Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh
kebocoran pada bagian ginjal yang berfungsi
menyaring darah (glomerulus).
Gejala Sindrom Nefrotik
Gejala utama sindrom nefrotik adalah
penumpukan cairan dalam tubuh atau edema.
Edema terjadi akibat rendahnya protein dalam
darah, sehingga menyebabkan cairan dari dalam
pembuluh darah bocor keluar dan menumpuk di
jaringan tubuh.
Pada anak-anak, edema yang disebabkan sindrom
nefrotik dapat diamati dari pembengkakan di
wajah. Sedangkan pada orang dewasa, edema
dapat diamati dari pembengkakan di tumit, yang
diikuti pembengkakan di betis dan paha.
Gejala sindrom nefrotik lain yang dapat muncul
adalah:
Urine yang berbusa akibat adanya protein dalam
urine.
Diare.
Mual.
Letih, lesu, dan kehilangan nafsu makan.
Bertambahnya berat badan akibat penumpukan
cairan tubuh.
Penyebab Sindrom Nefrotik
Kerusakan pada glomerulus
( Diabetes Melitus )
silvia
Diabetes Melitus anak
Diabetes mellitus merupakan suatu gangguan sistem
endokrin yang sering menyerang anak usia sekolah.
PATHOGENESIS
Disfungsi dari sel – sel beta pulau langerhans di
pankreas
Penyebab :
Adanya tumor di pankreas
Pangkreatitis ; penggunaan Corticosteroid
Wasssalam