SINTESIS ASETANILIDA
Disusun oleh:
Nama : Sabilatun Najah
NIM : 181910401029
Kelompok : 6
Asisten : -
LABORATORIUM KIMIA ORGANIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2020
I. JUDUL PERCOBAAN
Sintesis asetanilida
dimasukkan 20.5 g anilin, 21.5 g asetat didinginkan filtrat dengan pelan-pelan memasukkan
anhidrida, 0.1 g abu zink dan 21 g asam kedalam penangas air es.
asetat glasialkedalam labu alas bulat
500 mL
digores-goreskan dinding erlenmeyer untuk merangsang
terbentuknya kristal apa bila tidak timbul krisral.
direfluks selama 30 menit kemudian dituangkan dan diaduk-
aduk secara cepat ke dalam gelas piala yang berisi air es.
disiapkan corong buchner dan dilakukan filtrasi dan
cuci kristal pada corong buchner dengan sedikit air
disaring kristal yang telah terbentuk dengan penyaring
dingin.
buchner penghisap dan dicuci dengan air dingin dan
dikeringkan hasilnya dan tentukan titik leburnya.
diletakkan kristal pada gelas arloji, kemudian
dikeringkan pada suhu 100ºC sekitar 5-10 menit.
1. 20,5 g anilin + 21,5 g asetat anhidrat + 21 g asam Ketiga larutan ketika dicampur akan menghasilkan
asetat glasial + 0,1 g abu zink panas , warna didominasi oleh anilin yaitu merah
kecoklatan + abu zink (warna akan memudar)
2. Direfluks selama 30 menit Warna larutan tetap merah kecoklatan
3. Kristal yang terbentuk disaring dengan saringan Diperoleh padatan berwarna coklat muda
buchner dan kristal dicuci dengan air dingin
4. Kristal dikeringkan dan ditentukan titik leburnya -
setelah kristal kering
5. Rekristalisasi, endapan dimasukkan kedalam Endapan dilarutkan dalam air panas hingga larut
erlenmeyer dan ditambah karbon, terbentuk larutan bening
kekuningan dan pudar
6. Larutan asetanilida disaring kemudian didinginkan Terbentuk kristal berwarna putih
filtrat dengan memasukkan kedalam penangas air
7. Filtrasi dan dicuci kristal pada corong buchner Diperoleh kristal putih mengkilap pada kertas
dengan sedikit air dingin saring
No. PERLAKUAN KETERANGAN
8. Kristal dikeringkan pada suhu 100℃ selama 5-10 Kristal berwarna putih mengkilap
menit
9. Uji titik lebur -
DATA PERHITUNGAN DAN PENIMBANGAN
No. BAHAN KETERANGAN
1. Volume anilin -
Asetat
Anilin
anhidrida
VIII.PEMBAHASAN
Percobaan yang dilakukan kali ini adalah sintesis asetanilida atau pembuatan
asetanilida. Percobaan ini bertjuan untuk mempelajari reaksi asetilasi senyawa
amina aromatis dan pemurnian menggunakan teknik rekristalisasi. Asetanilida
merupakan senyawa turunan asetil amina aromatis yang digolongkan sebagai amida
primer, dimana satu atom hidrogen pada anilin digantikan dengan satu gugus asetil.
Rekristalisasi adalah pengkristalan kembali yang melarutkan senyawa kedalam
pelarut untuk proses pemurnian kembali sehingga membentuk kristal kembali.
Langkah pertama dalam percobaan ini adalah mencampurkan 20.5 g anilin, 21.5
g asetat anhidrida, 0.1 g abu zink dan 21 g asam asetat glasial. Anilin berfungsi
sebagai reaktan, asetat anhidrat dan asam asetat glasial berfungsi agar reaksi
membentuk garam amina dan untuk menetralkan, sedangkan abu zink sebagai
katalis untuk mempercepat reaksi dan mengikat kotoran saat reaksi berlangsung.
Kemudian direfluks selama 30 menit, fungsi refluks adalah untuk mempercepat
reaksi dengan pemanasan dan menyempurnakan reaksi.
Penyaringan kemudian dilakukan, corong dan erlenmeyer yang digunakan
sebelumnya dihangatkan dengan oven yang bertujuan agar tidak terbentuk kristal
diatas kertas saring saat dilakukan filtrasi. Kristal yang terbentuk berwarna putih
sedikit kekuningan dan memiliki titik lebur dibawah literatur yang menandakan bahwa
terdapat zat pengotor didalamnya, diperlukan adanya rekristalisasi. Larutan
kemudian disaring dengan corong buchner lalu diletakkan kedalam penangas air
yang berfungsi untuk membentuk kristal kembali, kristal kamudian disaring kembali
dengan penyaring buchner lalu dicuci menggunakan sedikit air dan dioven untuk
menghilangkan sisa-sisa kadar air yang masih tersisa. Kristal asetanilida yang
dihasilkan berwarna putih mengkilap. Tahap terakhir yaitu di timbang dan di hitung
titik lebur kristal asetanilida kemudian dibandingkan dengan crude asetanilida.
Menurut literatur yang ada seharusnya titik leleh ydihasilkan kristal sebesar 114℃.
IX. KESIMPULAN
Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan percobaan kali ini adalah
asetanilida dapat diperoleh dari reaksi asetilasi senyawa amina aromatik anilin
dengan asetat anhidrida, proses rekristalisasi bertujuan untuk memperoleh kristal
asetanilida murni, kristal asetanilida yang dihasilkan berwarna putih mengkilap.
X. SARAN
-
XI. DAFTAR PUSTAKA