Anda di halaman 1dari 13

NAMA: AWIRA LAIA

NIM: 190371
MATKUL:LOGIKA
DOSEN: Josep suitela M.Th
SEMESTER:GENAP
LOGIKA
DAN
IMAN
PENDAHULUAN
Setiap manusia dalam dirinya memiliki komponen berupa jiwa dan jasad, keduanya saling
terkait satu sama lain. Dalam kehidupan dunia tiada berarti nyawa tanpa jasad, karena
nyawa tanpa jasad tak dapat hidup di dalam dunia. Begitu pula jasad tanpa nyawa karena
jasad tanpa nyawa adalah jenazah, karena tidak dapat melakukan aktifitas, ibarat peralatan
elektronik tanpa listrik sebagai sumber tenaga.
Jiwa manusia adalah penggerak segala kehidupan manusia, jiwa lah yang menjadikan
manusia hidup begitu hidup. Pada dasarnya dalam jiwa manusia itu terdapat tiga komponen
besar yakni Cipta, Rasa dan Karsa. Cipta merupakan komponen jiwa yang lebih
terkonsentrasi pada fungsi-fungsi otak, berupa daya pikir, daya nalar/analisa, dan
pengertian/berkesimpulan. 
KAITAN LOGIKA DAN
IMAN

Adakah iman membutuhkan logika atau akal sehat? pertanyaan


ini, yang akan kita cari jawabannya didalam Alkitab. Iman
berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia adalah, sebagai berikut ini:
kepercayaan (yang berkenaan dengan agama), keyakinan,
kepercyaan kepada Allah, nabi, kitab dsb. Sedangkan logika
memiliki pengertian: 
L OG I K A ME MI L I KI P E N GE RTI A N S B B :

pengetahuan tentang kaidah berpikir;


 jalan pikiran yang masuk akal: keterangan saksi tidak ada nya.

Iman dan Logika, dari dua pengertian tersebut di atas dapatlah


dikatakan iman adalah kepercayaan yang berdasarkan pada jalan
pikiran yang masuk akal. Menjadi pertanyaan bagi kita semua ialah:
Beriman kepada Yesus Kristus sebagai Jurus selamat manusia,
apakah masuk akal?
Jika kita berbicara tentang iman kepada Yesus Kristus, tentunya
kita membicarakan firman Tuhan, oleh sebab itu kita akan mencari
ayat-ayat firman Tuhan yang dapat menjelaskan hubungan antara
iman dengan akal sehat (logika), karena firman Tuhan (Alkitab)
dapat menjelaskan sendiri dengan ayat-ayat yang ada.
LOGIKA DAN IMAN

Di dalam buku Roma 10:17. “Jadi, iman timbul dari


pendengaran, dan pendengarann oleh firman Kristus”. Dari ayat ini
kita akan lihat bagaimana ayat alkitab menuntun jalan pikiran yang
masuk akal, tentang iman kepada Yesus Kristus
Pengertian Logika Menurut
Para Ahli
Poespoprodjo, Ek. T. Gilarso

menjelaskan bahwasanya Logika merupakan Ilmu pengetahuan


dan keahlian menalar dalam berpikir tepat.
 Aristoteles

Sedangkan menuerut Aristoteles : logika adalah ajaran


mengenai berpikir ilmiah yang masih ada hubungannya dari bentuk
pikiran itu sendiri serta berbagai hukum yang menguasai pikiran.
W I A H A R T O N O . B L O G S P O T. C O M / 2 0 1 2 / 0 8 / P E R A S A A N - L
OGIKA-DAN-IMAN.HTML

Pengertian logika dan iman dalam dunia islam

Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang


digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah.
Logika menggunakan akal sehat dalam setiap penalarannya, logika menyelidiki,
menyaring dan menilai pemikiran dengan cara serius dan terpelajar serta bertujuan
mendapatkan kebenaran, terlepas dari segala kepentingan dan keinginan
perorangan. Logika merumuskan serta menerapkan hukum-hukum dan patokan-
patokan yang harus ditaati agar manusia dapat berpikir benar, efisien, dan teratur.
TANDA KURANG IMAN

Semakin tinggi keimanan kita kepada Allah Ta'ala dan RasulNya,


semakin kuranglah kita menggunakan logik akal pemikiran, bahkan
semakin banyaklah kita menggunakan hati & perasaan bagi
mengenang keagungan & kebesaran Tuhan.
K E N A PA L O G I K TA N D A K U R A N G
IMAN?

Kenapa logika tanda kurang iman? Rukun Iman menyuruh kita


percaya dengan yakin dengan perkara-perkara ghaib yang tidak ada
dihadapan mata kita dan tidak boleh dibuktikan dengan kajian dan
analisa sains. Hanya kadang-kadang kajian sains itu menyokong
kandungan Al-Quran bila Tuhan buka sedikit rahsia alam kepada
saintis yg jujur & mencari kebenaran.
TUJUAN MEMPELAJARI LOGIKA DAN
IMAN

Mempelajari teologi berarti mempelajari agama dan ajaran agama.


Ada banyak manfaat mempelajari teologi baik bagi individu maupun
bagi umat.
Yang jelas, jika sudah mengerti secara mendalam tentang ajaran
agama, maka kecintaan terhadap kepercayaan seharusnya semakin
kuat.
Adapun tujuan mempelajari teologi adalah:
1. Mengenal lebih dalam ajaran dan tradisi agama. Dengan mengenal
lebih dalam akar ajaran suatu agama. Dengan demikian manusia akan
lebih memahami tradisi keagamaannya sendiri ataupun tradisi
keagamaan lainnya.
2 . M E M B A N D I N G K A N A N TA R T R A D I S I
AGAMA. BELAJAR TEOLOGI JUGA
MEMUNGKINKAN UNTUK MEMBANDINGKAN
T R A D I S I S U AT U A G A M A D E N G A N YA N G
L A I N N YA .
3 . M E L E S TA R I K A N , M E M P E R B A R U I S U AT U
T R A D I S I T E R T E N T U . A J A R A N A G A M A D E K AT
S E K A L I D E N G A N U PA C A R A K E A G A M A A N .
K E T I K A T E R J A D I P E R G E S E R A N B U D AYA
M A K A P E R L U D I K E TA H U I A D A K A H T R A D I S I
YA N G B I S A D I P E R B A H A R U I TA N PA M E R U S A K
K A I D A H - K A I D A H A G A M A T E R S E B U T.
4. MENERAPKAN SUMBER-SUMBER DARI
S U AT U T R A D I S I D A L A M S U AT U S I T U A S I
ATA U K E B U T U H A N M A S A K I N I , ATA U U N T U K
B E R B A G A I A L A S A N L A I N N YA .

Anda mungkin juga menyukai