kompensasi
sektor
publik
SLIDESMANIA
Anggota kelompok 3:
RIZA WIDAWATI P ( C1C021135 )
FEBY ANISYA NABILA ( C1C021142 )
DELVIRA AGUSTY ( C1C021152 )
CARMELITA NABABAN ( C1C021159 )
GABAREZA PETO ALAM ( C1C021167 )
SLIDESMANIA
kompensasi
Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk
uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada
perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54)
finansial ini tidak berupa uang ataupun tunjangan, melainkan kepuasan yang diperoleh oleh
pekerja itu sendiri karena lingkungan psikologis dan fisik dari tempat kerjanya
pengaruh kompensasi terhadap pekerja
semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya,
maka akan semakin tinggi usaha para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
Dan begitupun sebaliknya, apabila kompensasi yang diberikan kepada karyawan
semakin rendah bahkan dibawah rata-rata yang telah ditetapkan dalam hukum,
maka akan semakin rendah kinerja yang diberikan karyawan untuk perusahaan
tersebut karena mereka akan merasa kompensasi yang diberikan baik kompensasi
finansial maupun nonfinansialnya tidak sebanding dengan yang mereka berikan
kepada perusahaan. Dan hal ini dapat menyebabkan karyawan tersebut berpindah
tempat ke perusahaan lain. Sedangkan jika diberikan kompensasi yang semakin
meningkat, karyawan tersebut pasti akan terus memberikan kinerja yang semakin
meningkat di perusahaan tersebut tanpa berpindah ke perusahaan lain.
SLIDESMANIA
jenis jenis kompensasi
1. Kompensasi 2. Kompensasi
3. Kompensasi non
finansial secara finansial tidak
financial
langsung langsung
bayaran pokok (gaji dan upah), program-program proteksi (asuransi pekerjaan (tugas-tugas yang
bayaran prestasi, bayaran insentif kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi menarik, tantangan, tanggung jawab,
(bonus, komisi, pembagian tenaga kerja), bayaran diluar jam kerja pengakuan dan rasa pencapaian).
laba/keuntungan dan opsi saham) (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti Lingkungan kerja (kebijakan-
dan bayaran tertangguh (program kebijakan yang sehat, supervise yang
SLIDESMANIA
3. Untuk menjaga agar orang –orang dalam organisasi • Sistem kompensasi yang adil mendorong karyawan
tetap mau bekerja, karena kompensasi yang tidak untuk memberikan kinerja melebihi standar normal.
memadai memungkinkan pegawai untuk melakukan
mogok kerja yang sebenarnya sangat merugikan
SLIDESMANIA
organisasi.
Tujuan manajemen kompensasi
• Sistem kompensasi yang adil membantu proses • Sistem kompensasi akan meningkatkan moral kerja
evaluasi jabatan (Job Evaluation), yang lebih realistis karyawan, produktifitas dan kerjasama antar karyawan,
dan dapat dicapai (achievable). selain memberikan kepuasan kepada karyawan.
• Sistem kompensasi tersebut mampu diaplikasikan ke • Sistem kompensasi yang adil membantu penyelesaian
dalam setiap tingkat jabatan di dalam organisasi yang memuaskan kedua pihak bila terjadi selisih antara
serikat pekerja dan manajemen.
• Sistem memberikan keseimbangan kerja dan
kehidupan(work-life balance). Sistem tidak memberikan • Sistem kompensasi yang adil memberikan dorongan
hukuman kepada karyawan untuk sesuatu yang diluar dan kesempatan bagi karyawan untuk berkinerja dan
kendali, dan juga tidak akan mengeksploitasi karyawan. memberikan hasil lebih baik dari sebelumnya.
Teori yang sangat berpengaruh dalam teori Menurut Maslow, manusia hanya Wahyuningsih (2009) juga mendefinisikan
humanistik ini adalah Theory of Human dapat bergerak ke growth needs jika dan hanya reward adalah penghargaan/hadiah untuk
Motivation yang dikembangkan oleh Abraham jika deficiency needs sudah terpenuhi. Hirarki sesuatu hal yang tercapai. Sedangkan
Maslow (1954). Maslow mengemukakan kebutuhan Maslow merupakan cara yang punishment adalah hukuman atas suatu hal
gagasan hirarki menarik untuk melihat hubungan antara motif yang tidak tercapai/pelanggaran.
kebutuhan manusia, yang terbagi menjadi dua manusia Selanjutnya Gouillart dan Kelly (dalam
kelompok, yaitu deficiency needs dan growth dan kesempatan yang disediakan oleh Raharja, 2006:10) mengemukakan ada 3 sifat
needs. lingkungan (Atkinson, 1983). dalam membangun system reward yaitu:
1. Deficiency needs meliputi (dari urutan Berbagai definisi reward dikemukakan oleh (a) mengaitkan system reward dengan tujuan
paling bawah) kebutuhan fisiologis, kebutuhan para ahli, seperti Hazli (2002:30) organisasi,
rasa aman, kebutuhan akan cinta dan rasa mendefinisikan reward yaitu hadiah dan (b) memperluas sistem reward yang
memiliki, dan kebutuhan akan penghargaan. hukuman dalam situasi kerja, hadiah melampauhi batas-batas perusahaan,
2. Growth needs meliputi kebutuhan kognitif, menunjukkan adanya penerimaan (c) mendorong orang-orang dalam organisasi
kebutuhan estetik, kebutuhan aktualisasi diri, terhadap perilaku dan perbuatan, sedangkan menentukan reward sendiri.
dan kebutuhan self-transcendence hukuman menunjukkan penolakan perilaku
SLIDESMANIA
(REWARD)
Sistem manajemen yang berorientasi pada reward dirasakan lebih adil dan menantang.
1. Kriteria Kinerja Sebagai Dasar Pemberian Penghargaan
Beberapa kriteria kinerja itu antara lain :
a. kriteria keuangan
b. Kemampuan menyelamatkan atau menyehatkan organisasi
c. Kemampuan menjadkan organisasi pada prestasi terbaik di antara pesaing-pesaingnya
Menurut Trevor (2010:9) kompensasi strategis merupakan suatu cara untuk meningkatkan kinerja
organisasidan menjaga keunggulan kompetitif melalui aliansi strategi kompensasi, sistem,praktik dan
proses strategi organisasi.
SLIDESMANIA
PENDEKATAN PEMBERIAN PENGHARGAAN
Ada beberapa pendekatan yaitu :
1) Sistem prestasi kerja
Menurut Hasibuan (1995:105), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Menurut Moh. As'ud (1995:47), prestasi kerja
sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
2) sistem karir/senioritas
Sistem yang mengatur pergerakan/perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain
didalam organisasi suatu perusahaan.
a. kombinasi antara prestasi dan senioritas
b. Cafetaria-style fringe benefits
c. Banking time off
d. skill- based pay
e. Gainsharing
SLIDESMANIA
PERMASALAHAN MANAJEMEN
KOMPENSASI PADA ORGANISASI SEKTOR
PUBLIK DI INDONESIA