Anda di halaman 1dari 11

Pengelolaan Hama Terpadu

Tris Haris Ramadhan


Sejarah PHT
• Era sebelum perang dunia ke dua sampai perang
dunia ke dua insektisida ditemukan
• Th 50an pengendalian hama berkembang dari
pengendalian secara fisik mekanik kepada
pengendalian yang lain
• Era 50an pengendalian hama di dunia dan Indonesia
didominasi oleh penggunaan insektisida sintetik
• Era 60an merupakan zaman keemasan insektisida
kimia, industri pestisida berkembang pesat
• Pestisida dianggap mampu mengatasi masalah
hama
• Negara di dunia secara intensif menerapkan
teknologi dibidang pertanian yang dikenal dengan
revolusi hijau karena mampu meningkatkan
produksi pangan dunia secara cepat
• Di Indonesia tahun 70an pemerintah berusaha
memanfaatkan secara maksimal teknologi revolusi
hijau
• Hingga thaun 84 Indonesia mencapai
swasembada beras
• Program –program yang dijalankan saat itu
Demonstrasi massal (Demas), Bimbingan
massal (Bimas), Intensifikasi massal (Inmas),
Intensifikasi khusus (Insus)
• Program tersebut melibatkan jutaan petani
dan jutaan hektar sawah. Dalam program ini
pestisida masuk sebagai salah satu komponen
pokok paket produksi berupa kredit dan
dibayar saat panen. Ini salah satu kebijakan
yang justru mengajarkan petani menggunakan
pestisida secara intensif.
• Setelah sekian lama penggunaan pestisida dilaporkan
dampak negatifnya bagi kesehatan dan lingkungan
• Adanya kasus keracunan akut (karena kecerobohan saat
penggunaan) dan kronis (dampak terpapar bahan racun
pestisida dalam jangka panjang seperti kerusakan
ormaon endokrin, sistem syaraf, dan sistem pernafasan)
• Rachel Carlson dengan bukunya silent spring th 1962
cukup mengagetkan dunia tentang dampak negatif
pestisida, terutama DDT (organo clorin)
• Pestisida yang dirancang untuk membantu dalam
jangka panjang justru merugikan dan sejak itu
dikembangkan konsep, prinsip dan sistem Pengelolaan
Hama Terpadu (PHT)
• Stern et all 1959 dari California university
memunculkan ide tentang pengendalian
terpadu (Integrated control)- tantang ambang
ekonomi, aras luka ekonomi. Sasarannya
mengurangi penggunaan pestisida dengan
memadukan teknik pengendalian hayai dan
kimiawi
• Di Indonesia th 1977 kelompok ilmuan
mengusulkan pada pemerintah agar
menerapkan PHT untuk tanaman pangan. Sejak
th 80 dilaksanakan proyek rintisan di 6 propinsi.
Kasus wereng coklat pemicu pelaksanaan PHT di Indonesia

• Th 78-79 terjadi letusan hama wereng coklat dan produksi


padi terhambat.
• Th 70 hama wereng coklat bukanlah hama penting
• Belum disadari bahwa ledakan wereng coklat akibat
penggunaan pestisida yang berlebihan
• Th 84 swasembada dan 85-86 wereng muncul lagi
swasembada terancam
• Hasil penelitian ternyataan terjadi resurjensi wereng coklat
• Th 1986 dikeluarkan inpres no 3 th 86 yang menjadi tonggak
sejarah PHT di Indonesia. Isi inpres yaitu dilarangnya
penggunaan 57 jenis insektisida untuk hama tanaman padi
• Presiden menginstruksikan segera menerapkan PHT,
mengurangi subsidi pestisida dan th 1989 subsidi dicabut.
• Th 1992 keluar UU No.12. tentang budidaya tanaman pada
pasal 20 disebutkan Perlindungan tanaman dilakukan
dengan sistem pengendalian hama terpadu
• Sejak saat itu dilakukan pelatihan PHT melalui sekolah
lapangan pengendalian hama terpadu (SLPHT)
• Setelah itu SLPHT sayuran dan keberhasilan Indonesia
dijadikan barometer untuk kegiatan SLPHT di Luar negeri
• PHT sejalan dengan slogan memproduksi hasil pertanian
yang sehat dan menjaga kelestarian lingkungan
• Latar belakang diterapkannya konsep PHT
adalah: Menurunnya kualitas lingkungan,
residu pestisida akibat penggunaan yang tidak
bijaksana yang berdampak pada kualitas hasil
pertanian menjadi rendah, terbunuhnya
organisme bukan sasaran , dan keracunan
pada manusia.
• Tugas mencari dan membahas 57 jenis
insektisida yg dilarang (5-3-2014)
Tugas terstruktur
• Pendahuluan
• Metodologi/masalah
• Pembahasan
• Kesimpulan
• Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai