Anda di halaman 1dari 10

LINGKUNGAN

SOSIAL TERNAK
NAMA: TERESIA S. NIRMALA
NIM :2105030401
 Tingkah laku hewan ternak berpengaruh terhadap produksi dan reproduksi hewan
ternak.
 Tingkah laku umum pada hewan ternak yang dapat dilihat adalah:
a) tingkah laku makan dan minum (ingestive behaviour)
b) memimik (allelomimetic behaviour)
c) mengeliminasi feses dan urine (eliminative behaviour defecation
and urination)
d) berkelahi (agonistic behaviour combat)
e) investigasi (investigative behaviour) dan mencari naungan
(shelter seeking
behaviour)
f) tingkah laku sosial (social behaviour)
MACAM-MACAM PENYEBAB STERS PADA TERNAK

seperti cuaca ventilasi yang tidak


dingin, cuaca baik, gangguan
panas, kekeringan, kegaduhan,

luas kandang yang


tidak mencukupi, kelaparan, kehausan,
penyapihan, kesalahan manajemen.
perubahan makanan,
 Orang yang peduli terhadap kesejahteraan
hewan ternak selalu menganjurkan agar
Don't
kesejahteraan ternak juga diperhatikan. . f orget
Ternak jangan hanya "dipaksa" untuk
berproduksi saja. ...
 Terdapat beberapa tingkah laku anomali
pada hewan ternak: seperti menendang,
mean bull complex, pica pada sapi;
mencabut bulu wol, pada domba; saling
mengisap dan menggigit ekor dan pada
babi, kanibalisme, memakan telur,
mematuk bulu, histeria, dan polidipsia pada
ayam.

Pengaruhnya terhadap pengelolaan
ternak oleh manusia

Peranan iklim terhadap manusia telah dikemukakan oleh


Elsworth Huntington dan Shaw dengan hipotesisnya
”Climatic Hypothesis of Civilization” atau dengan kata
lain ”Iklim Merupakan Tantangan bagi Pengembangan
Peradaban” karena iklim berpengaruh antara lain pada
mental dan segala aktivitas manusia.
Huntington dan Shaw telah ● Ternyata yang tergolong sangat tinggi dan
membuat peta pengembangan tinggi terdapat di daerah di luar daerah
peradaban dan membagi peta tropik terutama di daerah sedang
bumi dalam lima macam (temperate), sedangkan daerah tropik
kegiatan pengembangan tergolong rendah dan sangat rendah.
peradaban yakni sangat tinggi, ● Dan pengelolaan ternak oleh manusia di
tinggi, medium, rendah, dan daerah tropik terutama di negara sedang
sangat rendah. berkembang bervariasi mulai dari primitif
sampai modern dan bagian terbesar masih
dikelola secara tradisional.
 Pengelolaan yang modern adalah suatu usaha peternakan
berwujud perusahaan komersial atau industri dengan padat
modal dan teknologi seperti perusahaan-perusahaan ayam
petelur, ayam pedaging, babi, dan bentuk ranci (ranch).
 Pada sistim ini ternak dikhususkan untuk menghasilkan suatu
komoditi tertentu, seperti telur, daging, dan susu.
 Pada peternakan tradisional ternak tidak dikelola untuk
menghasilkan suatu komoditi spesifik melainkan untuk fungsi
ganda dan biasanya merupakan bagian dari suatu sistim
pertanian tanaman pangan dengan beberapa fungsi seperti
penghasil pangan, kekayaan, tabungan, status sosial, tenaga
tarik, penghasil pupuk, dan emas kawin.
Pada sistem peternakan tradisional terdapat dua konsep yaitu :

1. Konsep dengan sistem 2. Konsep dengan sistem yang


pastoral yaitu suatu bentuk lebih luas, yang ditandai
pengelolaan ternak dengan dengan pemeliharaan ternak
cara penggembalaan. secara intensif, semi-
intensif, ekstensif, dan
nomadik.
Ekstensif:
Pemeliharaan secara intensif: Pemeliharaan ternak yang dilepas
secara bebas dan pakan tergantung
Penempatan ternak dengan pada alam dan pada malam hari
sistim terkurung dalam suatu dimasukkan dalam kandang atau
ruangan tertentu terus menerus tanpa pengadaan kandang

Semi-intensif: Sistem nomadic:


Pemeliharaan ternak secara Sistim peternakan yang dilakukan
terkurung dalam suatu ruangan secara berpindah-pindah seperti yang
tertentu dan pada waktu dilakukan pada sistem pertanian
tertentu digembalakan. berpindah-pindah.
SEKIAN PRESENTASI HARI INI, KALAU ADA
KESALAHAN MOHON DIMAAFKAN, KALAU ADA YANG
SAYANG MOHON DIUNGKAPKAN 
TERIMAKASIH!!

Anda mungkin juga menyukai