Anda di halaman 1dari 12

KOMUNIKASI DAN

KONSELING

Disusun Oleh :

FITRI HAJRA PANDIANA


J1A122030
Materi

BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Pembahasan

BAB 3 : Penutup
Materi

BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Pembahasan

BAB 3 : Penutup
Materi

BAB 1 : Pendahuluan BAB 2 : Pembahasan

BAB 3 : Penutup
BAB 1
Pendahuluan

Konseling tidak dapat lepas dari komunikasi timbal-balik antara konselor dan konseli.
Komunikasi disini diartikan sebagai proses penyampaian informasi dari satu pihak ke
pihak lain agar saling memengaruhi di antara keduanya. Komunikasi merupakan landasan
bagi berlangsungnya konseling. Di dalam relasi konselor-konseli terjadi komunikasi verbal
(bahasa lisan), yang di dalamnya terlibat perilaku non verbal.

Komunikasi yang baik dalam konseling merupakan suatu hal mutlak yang harus dikuasai
dan dipahami oleh konselor, yang nantinya akan dilaksanakan selama proses konseling
berlangsung. Seorang konselor dapat dikatakan berhasil mencapai tujuan konseling
apabila telah mampu melaksanakan proses konseling ataupun merespon konseli dengan
menggunakan komunikasi yang benar sesuai dengan keadaan yang dihadapi konseli,
sehingga konseli memperoleh kesadaran secara penuh.
BAB 2
Pembahasan

Everett Rogress dan Lawrence (dalam Wiryanto, 2004: 6) menyatakan bahwa komunikasi
adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan
pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi pengertian yang
mendalam. Komunikasi tersebut tidak hanya terbatas pada komunikasi verbal, tetapi
juga dalam hal ekspresi muka, gerak isyarat, gerak tubuh, air muka, getaran suara, cara
duduk dan sebagainya, hal-hal tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi non verbal.

Menurut Surya (2004: 37) pengertian konseling adalah seluruh upaya bantuan yang
diberikan konselor kepada konseli supaya dia memperoleh konsep diri dan kepercayaan
diri sendiri, untuk dimanfaatkan olehnya dalam memperbaiki tingkah lakunya pada masa
yang akan datang. Dalam pembentukan konsep kepribadian yang sewajarnya mengenai
dirinya sendiri, orang lain, pendapat orang lain tentang dirinya, tujuan-tujuan yang
hendak dicapai, dan kepercayaan diri.
Berdasarkan pengertian istilah-istilah di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam
konseling merupakan suatu proses pemindahan/ penyampain informasi, pikiran dan sikap
antara konselor dan konseli, terjadi dalam konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu
dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik sehingga dapat meningkatkan
pemahaman informasi diantara kedua belah pihak.

MenuSuryanita (2011) unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi, khususnya dalam
konseling adalah sebagai berikut:
1. Komunikator (who?), sebagai pelaku komunikasi yaitu orang yang menyampaikan
pesan, dalam proses konseling unsur ini adalah konselor itu sendiri yang mempunyai
peran sentral dan sangat menentukan keberhasilan dari keseluruhan proses konseling.
2. Komunikan (to whom?), yaitu pelaku komunikasi yang menerima pesan, dalam proses
konseling unsur ini adalah konseli
3. Pesan (says what?), yaitu materi/ obyek/ stimulan yang disampaikan oleh komunikator/
konselor.
4. Media (in which chanel?), yaitu sarana dan prasarana sebagai alat penunjang untuk
terjadinya komunikasi baik hardware maupun softwarenya.
5. Umpan balik/ feedback (with what effect?), yaitu merupakan respon yang diberikan
oleh komunikan (konseli) yang merupakan hasil dari proses komunikasi (konseling).
Keterampilan Komunikasi
Dalam Konseling

keterampilan-keterampilan dalam konseling yang harus dikuasai oleh konselor


sebagai modal awal dalam komunikasi (Surya dalam Hanny, 2011).
1. Penghampiram
2. Empati
3. Merangkum
4. Bertanya
5. Kejujuran
6. Asertif
7. Konfrontasi
8. Pemecahan masalah
BAB 3
Kesimpulan dan saran

Berdasarkan pada pembahasan bab 2, dapat ditarik kesimpulkan sebagai berikut:


1. Komunikasi dalam konseling merupakan suatu proses pemindahan/ penyampain
informasi, pikiran dan sikap antara konselor dan konseli, terjadi dalam konteks tertentu,
mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik
sehingga dapat meningkatkan pemahaman informasi diantara kedua belah pihak.
2. Unsur-unsur yang harus ada dalam komunikasi khususnya dalam kegiatan konseling yaitu
adanya komunikator (konselor), komunikan (konseli), pesan yang disampaikan, media
sebagai penunjang dalam berkomunikasi, dan umpan balik (feedback) berupa respon.
3. Komunikasi yang efektif dalam konseling memiliki lima kriteria, yaitu pemahaman yang
cermat atas pesan yang disampaikan, terciptanya hubungan yang menyenangkan, sikap
komunikan berubah ke arah yang positif, hubungan yang semakin baik, dan komunikan
melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diharapkan komunikator.
4. Keterampilan dalam konseling yang harus dikuasai oleh konselor sebagai modal awal
dalam komunikasi yaitu keterampilan penghampiran (attending), empati, merangkum
penyampaian konseli yang panjang, bertanya, kejujuran, asertif, konfrontasi, dan
pemecahan masalah.
Daftar Pustaka

Barata, Adya. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Hanny. 2011. Komunikasi dalam Konseling. [Online]. Tersedia: http://hanny21.
blogspot.co.id/2011/04/komunikasi-dalam-konseling.html, diakses pada 21 September
2015.
Moss, Sylvia dan Tubbs, L. Stewart. 2000. Human Communication: Prinsip – Prinsip Dasar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Surya. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Suryanita, Eni. 2011. Komunikasi dalam Konseling. [Online]. Tersedia: http://eni
suryanitas3.blogspot.co.id/2011/03/komunikasidalamkonseling.html,diakses pada 21
September 2015.
Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan + Konseling [Studi & Karier]. Yogyakarta: Andi.
Willis, Sofyan. 2013. Konseling Individual Teori dan Praktik. Bandung: Alfabeta.
Wiryanto. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo.
Dokumentasi

Keterangan :
Gambar orang sedang berkomunikasi dan konseling
Jalan-jalan ke amerika
Pulangnya beli goodtime
Terimaksih atas perhatian
bapak and see you next time

Anda mungkin juga menyukai