Anda di halaman 1dari 35

Asuhan Keperawatan

Medikal Bedah:
Luka Bakar
Ns. Idramsyah, M.Kep., Sp.Kep.M.B
Ns. Idramsyah, M.Kep., Sp.Kep.M.B.,
WOC(ET)N
Pendidikan
Pekerjaan
 D-3 Keperawatan Polkeslu
 S1 Keperawatan Universitas Indonesia  Puskesmas Batiknau Bengkulu Utara (2000-2006)
 Profesi ners Universitas Indonesia  Tugas belajar di Univ. Indonesia (2006-2009)
 S2, Magister Keperawatan Universitas Indonesia  RSUD Arga Makmur B.U (2009-2013)
 Spesialis keperawatan medical bedah Univ. Indonesia  Tugas belajar di Univ. Indonesia (2014-2017)
 Poltekkes Kemenkes Bengkulu (2013-Now)
 Alfacare Center (2017-Now)
 National Speaker & Trainer (2017-Now)
Alamat

Jalan Kali Progo No.2 RT.09 RW.03 padang Experince


harapan kec. Gading Cempaka Kota Bengkulu  Speaker and Trainer Di seluruh Indonesia
 menjadi International Speaker di Kuala Lampur
 Menjadi Internastional Speaker di Malaka

20XX Contoso business plan 2


Definisi
Luka
Bakar
Kerusakan integritas kulit yang
disebabkan oleh pengalihan energi dari
suatu sumber panas kepada suhu tubuh.
Panas dapat dipindahkan lewat hantaran
atau radiasi Elektromagnetik

(Smeltzer & Bare, 2018)

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 3


Etiologi Luka
Bakar

Luka Bakar Thermal Luka Bakar Kimia Luka Bakar Elektrik Luka Bakar Radiasi
Api, Air Panas, Besi Panas Cairan Asam/Basa Kuat Arus Bahan Radioaktif,
(knalpot, Setrika panas) Listrik/Kesentrum Sinar Matahari
(Cuka Inggris)

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 4


FASE ASUHAN KEPERAWATAN LUKA
BAKAR

PREHOSPITAL EMERGENCY INTERMEDIETE REHABILITASI


AS. KEP AS.KEP
GAWAT MEDIKAL BEDAH
DARURAT
2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 5
ASUHAN KEPERAWATAN
LUKA BAKAR

FASE INTERMEDIET
ASKEP KMB

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 6


A.
PENGKAJIAN

A. Identifikasi Status B. Identifikasi Respon C. Intervensi keperawatan


Luka:
1. Penyebab Luka Sistemik:
1. Respon Pulmoner
1. Manajemen cairan dan
2. Luas luka bakar 2. Respon Kardiovaskuler
Elektrolit
3. Stadium/kedalaman luka bakar 3. Respon Cairan dan Hematologi
4. Keparahan luka bakar 4. Respon GastroIntestinal 2. Manajamen Perawatan Luka
5. Respon Renal
6. Respon termoregulasi
7. Respon Sistem Imunitas

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 7


1. Identifikasi Etiologi Luka
Bakar

Luka Bakar Thermal Luka Bakar Kimia Luka Bakar Elektrik Luka Bakar Radiasi
Api, Air Panas, Besi Panas Cairan Asam/Basa Kuat Arus Bahan Radioaktif,
(knalpot, Setrika panas) Listrik/Kesentrum Sinar Matahari
(Cuka Inggris)

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 8


2. Identifikasi Luas Luka
Bakar
Metode penentuan luas luka bakar pada tubuh:

a. Rumus Sembilan (Rule Of Nine)


Persentase dalam kelipatan sembilan terhadap
permukaan tubuh yang luas.

b. Metode Lund dan Browder


Persentase luas luka bakar pd berbagai bagian
anatomik tubuh.

c. Metode Telapak tangan


lebar telapak tangan pasien kurang lebih
sebesar 1%

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 9


LUAS LUKA
1.
BAKAR
Kepala & Leher :
9%
2. Lengan Kanan :
9% • 11 bagian x 9% = 99%
3. Lengan Kiri : • Genital 1% = 1%
9% = 100%
4. Dada :
9%
5. Perut :
9%
10.
6. PahaPunggung :
Kiri
9%
11.
7. KakiPinggang :
Kiri
9%
8. Paha Kanan :
2022 9% Sp.KMB
Ns. Idramsyah, 10
C. IDENTIFIKASI STADIUM/KEDALAMAN LUKA
BAKAR Bagian kulit
Kedalaman dan
yang Tanda & Gejala Penampilan
penyebab
Rusak luka
luka bakar
Memerah, menjadi
Derajat Satu Kesemutan,
epidermis Hiperestesia putih ketika ditekan
(Superfisial)
(supersensitivitas minimal atau tanpa
Tersengat
matahari, api dgn rasa nyeri mereda edema
intensitas rendah jika didinginkan)
Derajat dua
(parsial- Melepuh; dasar luka
Epidermis Nyeri, hiperestesia,
Thickness) berbintik- bintik
dan sensitif
Tersiram air merah; epidermis
bagian dermis terhadap udara yang
mendidih, retak; permukaan
dingin
terbakar oleh luka basah, Edema
nyala api
Tidak terasa nyeri,
Derajat tiga (full- Epidermis, Kering; luka bakar
shock Hematuria
thickness) keseluruhan berwarna putih
(adanya darah dalam
Terbakar nyala api, dermis dan seperti bahan kulit
urin) dan kemungkinan
terkena cairan kadang-kadang atau gosong
2022
pula hemolisis (destruksi sel
Ns. Idramsyah, Sp.KMB 11
mendidih dalam jaringan Kulit retak dengan
2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 12
AREA LUKA
BAKAR
Zona Koagulasi
Area terjadinya kematian
seluler

Zona Statis
Area terjadinya gangguan suplai
darah, inflamasi, cedera
jaringan,

Zona Hiperermi
Area luka bakar derajat
satu yg harus sembuh
dalam waktu 1-6 hari
2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 13
4. IDENTIFIKASI KEPARAHAN LUKA
BAKAR
Major Burn Injury 25% TBSA burn in adults <
40 yrs 20% TBSA burn in
adults > 40 yrs
20% TBSA burn in children <10 yrs, atau
Luka bakar termasuk wajah, mata, telinga, tangan, kaki dan perineum yang merupakan
gangguan fungsi dan kosmetik
atau
Luka bakar akibat tegangan tinggi, atau
Semua jenis luka bakar yang mengenai saluran nafas.
Moderate Burn 15%-25% TBSA burn in adults <40 yrs
Injury 10%-20% TBSA burn in adults
>40 yrs 10%-20% TBSA burn in
cildren <10 yrs
Dengan Kurang dari 10% TBSA full thickness tanpa mengenai
fungsional dan kosmetik
Minor Burn Injury <15% TBSA burn in adults <40 yrs
<10% TBSA burn in adults >40 yrs
<10% TBSA burn in children <10 yrs
2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB dengan 14
< 2% TBSA full thickness dan tidak ada gangguan kosmetik dan fungsional
IDENTIFIKASI RESPON SISTEMIK TUBUH

 LB >30-60% TBSA akan  Ketidakstabilan  Akan menimbulkan


menunjukan respon hemodinamika akibat respon sistemik yang
sistemik yang terjadi hilangnya integritas kapiler melibatkan sistem
sekunder akibat dan kemudian terjadi kardiovaskuler, cairan
penurunan CO dengan perpindahan cairan, natrium dan elektrolit,
diikuti fase hiperdinamik serta protein dari ruang mekanisme pulmoner,
serta hipermetabolik. intravaskuler ke dalam dll.
interstitial.

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 15


IDENTIFIKASI RESPON SISTEMIK TUBUH PADA LUKA BAKAR
MAYOR
1. RESPON
PULMONER
 Jika luka bakar juga disertai cedera inhalasi asap- Asam
(karbonmonoksida/ CO3)  berikatan lebih besar
dengan Hb (HbCO3 Meningkat)  (Hb02 menurun) 
Hipoksemia (kekurangan Oksigen dalam darah) 
Hipoksia (penurunan Oksigen di Jaringan)  Penurunan
Kesadaran

 Jika Luka bakar pada jaringan area jalan nafas 


edema mukosa jalan nafas  gangguan Jalan Nafas

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 16


2. IDENTIFIKASI RESPON KARDIOVASKULER & VOLUME
DARAH

 Kehilangan cairan lewat evaporasi luka bakar 4-20 x dari IWL normal (bisa mencapai
3-5L) disertai perpindahan natrium, air, dan protein dari intravaskuler ke ruang
interstisial berkurangnya volume intravaskuler  Penurunan curah jantung  TD
menurun (Hipotensi)  shock hipovolemik

 Respon tubuh terhadap stres fisik luka bakar menstimulasi sekresi efinefrin dan
norefinefrin. Sehingga menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah  peningkatan
tahanan perifer  sehingga beban jantung meningkat ( afterload)
 Denyut nadi cepat namun lemah penurunan curah jantung (C.O)  Shock
hipovolemik

Warning Tanda Shock: Tekanan darah menurun, nadi cepat namun


2022
lemah Ns. Idramsyah, Sp.KMB 17
2. IDENTIFIKASI RESPON CAIRAN &
ELEKTROLIT

Kerusakan Sel tubuh 


HIPERKALEMIA dan
KALIUM INTRASEL 
HIPONATREMIA
EKSTRASEL (intravaskuler)

Panas  Kerusakan Kulit Kerusakan sel ANEMIA &


LUKA BAKAR MAYOR darah: ERITROSIT TROMBOSITOPENIA,
(>30%) dan TROMBOSIT
HEMOKONSENTRASI
Sel Rusak akan dibuang
AKUT KIDNEY INJURY
melalui sirkulasi ke Ginjal
(AKI)
Bersama Urine (Nefrotoksik)

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 18


3. IDENTIFIKASI RESPON GASTRO
INTESTINAL
Penurunan perfusi jaringan Gastro Intestinal  Ileus paralitik, ulkus curling.

4. IDENTIFIKASI RESPON RENAL

Hemoglobin dan mioglobin dalam urine, penurunan aliran darah ke ginjal,


penurunan GFR, gagal ginjal akut, nekrosis akut tubuler.

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 19


6. Identifikasi Respon sistem imun
Rusaknya integritas kulit sebagai
pertahan primer tubuh (barier),
penurunan atau kegagalan sistem imun
oleh kulit, risiko infeksi

7. Identifikasi Respon Termoregulasi


Rusaknya barier pertahan tubuh,
penurunan fungsi termoregulasi oleh
kulit, hipotermia yang berlanjut menjadi
hipertermi.

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 20


Masalah Keperawatan
Fisiologis
Nutrisi & Cairan
Respirasi
• Hipovolemia/Risiko Hipovolemia
• Bersihan jalan Nafas Tidak Efktif • Risiko Ketidakseimbangan cairan
• Pola Nafas Tidak Efektif • Risiko Syok
• Risiko Ketidak seimbagnan Elektrilit
Sirkulasi
Aktivitas dan Istirahat
• Penuruunan Curah Jantung • Gangguan mobilitas fisik
• Risiko Penurunan Curah jantung • Intolerasni aktivitas

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 21


Masalah Keperawatan
Psikologis
Integritas Ego
Nyeri dan
• Ansietas
Kenyamanan
• Gangguan Citra Tubuh
• Gangguan rasa nyaman
• Nyeri akut

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 22


Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia Pada pasien Luka Bakar

1. Manajemen Cairan dan Elektrolit


2. Manajemen Luka Bakar
3. Manajemen Nyeri

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 23


MANAJEMEN
CAIRAN
Tujuan pemberian cairan adalah
• Memperbaiki deficit cairan, elektrolit dan protein
• Menggantikan kehilangan cairan berlanjut dan mempertahankan keseimbangan cairan
• Mencegah pembentukan edema yang berlebihan
• Mempertahankan haluaran urine pada orang dewasa 30 sampai 70 ml/jam

Beberapa kombinasi cairan yang bisa digunakan yaitu:


• Koloid: Whole blood, plasma serta plasma expander.
• Kristaloid/elektrolit: Larutan NaCl atau RL
• Air bebas, berupa dekstrosa/air (5DW) 5% dengan atau tanpa tambahan elektrolit.

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 24


Penatalaksanaan
Kehilangan cairan dan
Rumus Perhitungan shock Ketentuan
Konsensus RL (atau larutan saline seimbang Separuh diberikan dalam 8 jam pertama, sisanya
lainnya) 2-4 ml x kg BB x % TBSA diberikan dalam 16 jam berikutnya

Evan s Koloid: Hari1: separuh diberikan dalam 8 jam pertama; separuh


1 ml x kg BB x % TBSA sisanya dalam 16 jam berikutnya.
Hari 2: separuh dari cairan elektrolit dan koloid yang
Elektrolit (Nacl 0,9%):
diberikan pada hari sebelumnya; seluruh
1 ml x kg BB x % TBSA
penggantian cairan insensible
Glukosa(Dextrose 5%):
2000 ml untuk kehilangan insensible Maksimum 10.000 ml selama 24 jam. Luka bakar
derajat 2 dan 3 yang > 50% luas permukaan
tubuh, dihitung berdasarkan 50% luas permukaan
tubuh
Penatalaksanaan
Kehilangan cairan dan
Brooke Koloid: shock Hari1:
Army 0,5 ml x kg BB x % luas luka separuh diberikan dalam 8 jam pertama; separuh sisanya dalam
bakar 16
Elektrolit (RL): jam berikutnya.
1,5 ml x kg BB x % luas luka
bakar Hari 2: separuh dari cairan elektrolit dan koloid yang
Glukosa(5% dalam air): diberikan pada hari sebelumnya; seluruh penggantian cairan
2000 ml untuk kehilangan insensible Luka bakar derajat 2 dan 3 yang > 50% luas
insensible permukaan tubuh, dihitung berdasarkan 50% luas
permukaan tubuh

Parkland RL: 4 ml x kg BB x % luas luka Hari1:


/Baxter bakar separuh diberikan dalam 8 jam pertama; separuh sisanya
dalam 16 jam berikutnya.
Contoh
KasUS
Seorang pasien Laki laki berusia 43 tahun datang ke IGD diantar keluarganya pada pukul
10.00 WIB dengan keluhan luka bakar karena warung bensinnya meledak. Kejadian luka
bakar pukul
08.00 Pagi. Saat dikaji oleh Ners A, luka bakar stadium II pada seluruh tangan kiri dan kanan,
dada dan perut, serta pada paha kanan. Berat badan 70 kg,

 RUMUS KONSENSUS: 2-4 ML/KG/% TBSA LUKA BAKAR


 2ML X 70KG X 45% = 6.300 ML/24 JAM
 DIBAGI DALAM 2 TAHAP PEMBERIAN (6.300 : 2 = 3.150 ML)
 PENGGANTIAN TAHAP 8 JAM PERTAMA = 3.150 ML
 PENGGANTIAN TAHAP 16 JAM BERIKUTNYA = 3.150 ML
KRITERIA HASIL
MANAJEMEN
CAIRAN
• TEKANAN SISTOLIK MELEBIHI 100 MMHG.
• FREKUENSI NADI YANG KURANG DARI
110/MENIT DAN
• HALUARAN URINE SEBANYAK 30-50
ML/JAM
• UKURAN TAMBAHAN UNTUK
MENENTUKAN KEBUTUHAN CAIRAN,
ELEKTROLIT MENCAKUP NILAI
HEMATOKRIT, HEMOGLOBIN, DAN KADAR
NATRIUM SERUM
 Perawatan Luka Bakar Fase
Intermediet

1. MENCUCI LUKA

2. MEMBUANGAN JARINGAN MATI

3. MEMILIH BALUTAN YANG TEPAT

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 29


 Perawatan Luka Bakar Fase
Intermediet

MEMBUANG JARINGAN MATI


Pada Luka Bakar Akut Pada luka Bakar kronis
 Keluarkan cairan pada Bula Luka  Jika masih ada Bula, keluarkan cairan tersebut tanpa
 Jangan mengelupaskan Kulit yang terbakar merusak atau melepaskan lapisan kulit
 Jika Lapisan Kulit sudah mengering lama dan sudah
ada epitel pada dasar luka  Buang lapisan kulit
tsb.
 Bersihkan semua jaringan mati (Mekanikal
Debridemen)  CSWD/Teknik gauze

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 30


 Perawatan Luka Bakar Fase
Intermediet

MENCUCI

LUKA
Pada Luka Bakar Akut  Cuci dengan Nacl saja  Pada luka Bakar kronis  cuci dengan Nacl/Air
atau air mineral mineral dan gunakan Sabun luka (Gentle
 Jangan memaksa membuat permukaan luka antiseptic non Toksik)
menjadi Steril (Jangan Beri: Iodine Povidone  Jangan memaksa membuat permukaan luka
®Betadine, Alkohol, H2O2, Chlorine)  menjadi Steril (Jangan Beri: Iodine Povidone
bersifat ®Betadine, Alkohol, H2O2, Chlorine) 
Toksik dan Korosif bersifat Toksik dan Korosif
 Teknik Irigasi dan gentle Swabbing  Teknij irigasi dan swabbing
 Cuci bagian dalam dahulu baru cuci bagian  Cuci dulu bagian Luar baru cuci bagian dalam
luar

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 31


A. Perawatan Luka Bakar Stadium 1
Bagian Membuang Memilih
Gejala Penampilan Mencuci Luka
kulit jaringan balutan
luka Mati yang
yang
terkena tepat
SuperfisialEritema, Memerah,  Cuci dengan Nacl saja Hindari  Hidrogel
Kesemutan, menjadi atau air penggosokan  Transfarant
Epidermis Hiperestesia putih ketika mineral pada area Film
(supersensitivit ditekan  Jangan memaksa luka  Hidrocoloid
Etiologi: as rasa nyeri minimal atau membuat stadium I  Minyak
Tersengat mereda jika tanpa edema permukaan luka kelapa
matahari, didinginkan) menjadi Steril  Lidah
api dgn (Jangan Beri: Iodine Buaya
intensitas Povidone  madu
rendah ®Betadine, Alkohol,
H2O2, Chlorine) 
bersifat Toksik dan
Korosif
 Cuci dengan Teknik
B. Perawatan luka Bakar Stadium 2
Bagian
Membuang Memilih
kulit Gejala Penampilan Mencuci Luka
jaringan balutan yang
yang luka
Mati tepat
terkena
Derajat Nyeri, Melepuh  Cuci dengan Nacl  Keluarkan  Balutan
dua hiperestesia, (Bula) saja atau air mineral cairan primer: Zinc
(parsial- sensitif dasar luka  Jangan memaksa pada Cream
Thickn terhadap berbintik- membuat Bula (Metcovazine
ess) udara yang bintik merah; permukaan luka Luka Reguler,
dingin epidermis menjadi Steril  Jangan Burnazin,
Epidermis retak; (Jangan Beri: Iodine mengelup etc). Madu
dan permukaan Povidone askan
bagian luka basah. ®Betadine, Kulit yang  Balutan
dermis Edema Alkohol, H2O2, terbakar Sekunder:
Chlorine)  Kassa/Foam
Tersiram bersifat Toksik
air dan Korosif
mendidih,  Cuci dengan Teknik
Stadium 3 Luka Bakar
Memilih
Bagian kulit Membuang
Gejala Penampilan Mencuci Luka balutan
yang jaringan
luka yang
terkena Mati
tepat
tiga (full- Tidak terasa Kering; luka  Cuci dengan Nacl  Keluarkan Balutan
thickness) nyeri, bakar berwarna saja atau cairan primer:
shock, putih seperti air mineral pada  Zinc
Epidermis, Hematuria bahan kulit atau  Jangan memaksa Bula Cream
keseluruhan (adanya gosong membuat Luka  Zinc
dermis dan darah dalam Kulit retak permukaan luka  Buang Cream
jaringan subkutan urin) dan dengan menjadi Steril jaringan +
kemungkinan bagian (Jangan Beri: Iodine kulit Hidrogel
Terbakar nyala pula hemolisis lemak yang Povidone yang
api, terkena (destruksi sel tampak ®Betadine, Alkohol, sudah
cairan darah merah), edema H2O2, Chlorine)  hangus
mendidih Kemungkinan bersifat Toksik dan terbakar
dalam waktu terdapat luka Korosif dan
yang lama, masuk dan  Cuci dengan Teknik yang
Thank you

IDRAMSYAH

2022 Ns. Idramsyah, Sp.KMB 35

Anda mungkin juga menyukai