Anda di halaman 1dari 61

KULIAH

HUKUM INTERNASIONAL (HI)


INTERNATIONAL LAW

• DOSEN:
• Drs. WERHAN ASMIN, S.H., M.H., M.Div
• Advokat/ Konsultan Hukum/ Penerjemah Resmi Tersumpah
SEJARAH HUKUM INTERNASIONAL

● HI Klasik sejak dulu kala yang mengatur hubungan bangsa-


bangsa;
● HI Modern sebagai sistem hukum yang mengatur hubungan-
hubungan antara negara-negara lahir sejak munculnya
negara-negara nasional yang merupakan anggota masyarakat
internasional sejak ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian
Westphalia Tahun 1648 yang mengakhiri Perang Tiga Puluh
Tahun (Thirty Years War) di Eropa.
- Pada masa India kuno (sebelum masehi) sudah ada hukum adat
kebiasaan yang disebut Desa Dharma yang mengatur hubungan antar

kerajaan dan suku bangsa.


Juga ada Gautamasutra (abad ke-6 SM) dan Buku Undang-Undang
Manu (abad ke-5 M) ada mengatur tentang Hukum Kerajaan
(hubungan antara raja-raja atau kerajaan-kerajaan).
Sudah diatur tentang kedudukan dan hak istimewa diplomat/ utusan
raja disebut Duta. Juga diatur tentang Perjanjian (treaties), hak dan
kewajiban raja.
Hukum India kuno telah mengatur mengenai perang, pembedaan
antara combatant dan non combatant, perlakukan terhadap tawanan
perang (prisoner of war) dan tata cara berperang (the conduct of war).
Hukum Humaniter
- Pada masa kerajaan Yunani kuno yang hidup dalam Negara-
negara Kota (Polis). Mereka sudah mengenal:
* arbitrase;
* diplomasi tingkat tinggi;
* wakil-wakil dagang (konsul);
Ajaran Hukum Alam (yang bersumber pada ratio/ akal manusia)
menjadi landasan bagi perkembagan HI.
Pada zaman Romawi berkembang asas2 hukum umum yang juga
berlaku bagi HI seperti asas pacta sunt servanda, asas bona
fidei, asas occupatio, dll.
Perjanjian Westphalia 1648 merupakan tonggak sejarah HI Modern
karena meletakkan dasar bagi masyarakat internasional modern yang
didasarkan pada negara-negara nasional:
1. Selain mengakhiri Perang Tiga Puluh Tahun, telah meneguhkan
perubahan peta bumi politik yang terjadi karena perang di Eropa;
2. Mengakhiri untuk selamanya usaha Kaisar Romawi yang Suci (The
Holy Roman Emperor) untuk menegakkan kembali Imperium Roma
yang suci;
3. Hubungan antara negara-negara dilepaskan dari persoalan hubungan
kegerejaan (theokrasi) dan didasarkan atas kepentingan nasional
negara masing-masing;
4. Kemerdekaan Negeri Belanda, Swiss dan negara-negara kecil di
Jerman diakui dalam Perjanjian Westphalia.
KOTA WESTPHALIA (WESTFALEN)
KOTA WESTPHALIA
Bapak HI adalah Hugo Grotius, menulis buku “De Iure Belli ac
Pacis” (Hukum Perang dan Damai) tahun 1625.
Tonggak sejarah HI modern.
Setelah Grotius muncul tokoh2 HI abad Ke-17 & 18 adalah:
- Zouche (1590-1660) guru besar Univ. Oxford, U.K.;
- Pufendorf (1632-1694) guru besar Univ. Heidelberg, Jerman;
- Bynkershoek (1673-1744) ahli hukum Belanda;
- Christian Wolf (1609-1764) ahli filsafat Jerman;
- Von Martens (1756-1821) guru besar Jerman;
- Emmerich Vattel (1714-1767) ahli hukum & diplomat Swiss.
HUGO GROTIUS alias
HUGO DE GROOT

Lahir di kota Delft, Nederland,


Tgl. 10 April 1583

Wafat di kota Rostock, Jerman,


Tgl. 28 Agustus 1645
• Buku karangan

• Hugo Grotius
• Berjudul:

• “De Iure Belli


• Ac Pacis”
• (Hukum Perang
• Dan Damai)
• Terjemahan Buku
• Hugo Grotius berjudul:

• “De Iure Belli ac Pacis”


• (Hukum Perang dan
• Damai)

• Dari Bahasa Latin


• Ke dalam Bahasa Inggris
• Buku Hugo Grotius
• Berjudul

• “The Rights of War


• And Peace”
• Buku Hugo Grotius
• Tentang Hukum Laut
• Berjudul:

• “MARE LIBERUM”
• (LAUT BEBAS)
• Buku Hugo Grotius
• Tentang Hukum Laut
• Berjudul

• “The Freedom of
• The Sea”
• (Kebebasan di Laut)
Pada akhir abad ke-19 dan selama abad ke-19 terjadi berbagai
peristiwa politik antara lain Revolusi Perancis dan Revolusi Amerika
dimana terjadi pergeseran kekuasaan pemerintahan dari tangan
Raja ke tangan rakyat, mencanangkan demokrasi modern,
melahirkan ide pemerintahan oleh rakyat dan hak menentukan nasib
sendiri (self determination). Negara-negara nasional yang tadinya
dikuasai oleh Raja-raja berubah menjadi Negara Nasional
Kerakyatan.
Tahun 1815 diadakan Kongres Vienna dan disusul dengan The Holy
Alliance antara Raja-raja Austria, Prusia, dan Rusia dengan maksud
kembali kepada hegemony kerajaan , namun tidak berhasil melawan
arus negara-negara nasional kerakyatan.
Konferensi Perdamaian Tahun 1856 dan Konferensi Jenewa Tahun 1899 yang
memelopori Konferensi Perdamaian Den Haag Tahun 1899 sangat penting
artinya dalam HI. Konferensi2 ini dipergunakan untuk pertama kalinya
secara sadar konferensi dijadikan sarana melahirkan Konvensi internasional
yang membentuk Perjanjian internasional yang berlaku secara umum
(universal) dan direcanakan untuk diadakan secara berkala seperti:
- Konferensi Perdamaian Den Haag I tahun 1899;
- Konferensi Perdamaian Den Haag II tahun 1907;
Yang menghasilan Konvensi tentang Hukum Perang dan membentuk
Mahkamah Arbitrase Permanen.
Tahun 1921 dibentuk Mahkamah Internasional Permanen.
• Markas PBB
• Di Kota
• Geneva
• (Jenewa),
• Swiss
• Markas PBB
• Di Kota
• Genewa
• (Geneva)
• Swiss
Markas PBB di Kota Jenewa (Geneva), Swiss
• Konferensi
• Perdamaian
• Den Haag
• (The Hague)
• Belanda
• Tahun 1899
• Gedung
• Mahkamah
• Internasional
• (International
• Court of
• Justice)

• Di Kota
• Den Haag
• (The Hague)
• Belanda
Setelah Perjanjian Perdamaian Den Haag Tahun 1907
terdapat:
1. Perjanjian Briand-Kellog Pact diadakan di Paris, Perancis,
tahun 1928 yang isinya Perjanjian Melarang adanya
Perang;
2. Didirikannya Liga Bangsa-Bangsa (Leage of Nations)
berdasarkan Perjanjian Versailles di Perancis tgl. 28 Juni
1919, pasca PD I (1914-1918) antara Sekutu dan Jerman.
Isi Perjanjian Versailles:
a. pembatasan kekuatan militer Jerman;
• Kota bersejarah
• Versailles,
• Perancis

• Dekat kota
• Paris,
• Ibukota Negara
b. Jerman menyerahkan wilayah Alsace- Lorraine
kepada Perancis, dan wilayah Eupen dan Malmedy
kepada Belgia;
c. Sekutu mengambil alih seluruh wilayah jajahan
Jerman;
d. Jerman harus membayar ganti rugi perang;
e. Pelabuhan Danzig berada di bawah pengawasan
Liga Bangsa-bangsa (LBB).
LBB didirikan pada tgl. 10 Januari 1920 bermarkas di
Jenewa, Swiss.
• Kota
• Pelabuhan
• Danzig
• (Jeman)

• Menjadi
• Wilayah
• Polandia
• Dengan nama
• Gdańsk
• Pihak-pihak dalam Perang Dunia I (1914-1918) terbagi dalam 2
kekuatan besar Eropa:
• 1. Blok Sentral terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia
• Aliansi Tiga/ Triple Alliance); melawan
• 2. Blok Sekutu terdiri dari Inggris, Perancis, dan Rusia
• (Entente Tiga/ Triple Entente).

• Pihak-pihak dalam Perang Dunia II (1942-1945) terbagi dalam 2
kekuatan besar Eropa:
• 1. Blok Sentral terdiri dari Jepang, Italia, dan Jerman; melawan
• 2. Blok Sekutu terdiri dari Inggris, Perancis, Belgia, Belanda,
Fungsi utama LBB (Leage of Nations)
- melucuti senjata;
- mencegah terjadinya perang melalui keamanan
kolektif;
- menyelesaikan pertentangan antar negara melalui
negosiasi dan diplomasi;
- memperbaiki kesejahteraan hidup bangsa-bangsa
secara global.
3. Pembentukan PBB (United Nations Organization –
UNO) tgl. 24 Oktober 1945, atas dasar Piagam PBB
(UNO Charter) yang ditandatangani di kota San
Francisco, USA, bermarkas besar di New York, USA.
Kantor utama PBB lainnya di kota Jenewa (Swiss),
Nairobi (Kenya), dan Wina (Austria).
PBB menggantikan LBB.
HAKEKAT DAN DASAR BERLAKUNYA
DAN MENGIKATNYA HI
- HI merupakan hukum yang bersifat koordinasi;
- HI bukan hukum yang bersifat subordinasi, yang supranasional;
- Hobbes, Spinoza, dan Austin menyangkal sifat mengikat dari HI;
 Austin mengatakan bahwa HI bukanlah hukum dalam arti yang
sebenarnya.
 “Every law or rule is a command. International law is the law of
honour, rule of positive morality”.
Apa yang menjadi dasar kekuatan mengikat HI?
1. Teori Hukum Alam (Natural Law), menekankan pada ciri
keagamaan, ratio/ akal manusia, keadilan, kepentingan
masyarakat, etika dan moral
Tokohnya: - Pakar Hukum Belanda Hugo Grotius
- Pakar Hukum Swiss Emmerich Vattel
2. Teori Kehendak Negara itu sendiri (Teori Volutaris),
HI berlaku karena kemauan negara itu sendiri untuk tunduk
kepada HI.
Tokohnya: George Jellineck, Zorn
3. Teori Kemauan Bersama (Vereinbarungstheorie)/ Teori
Kehendak.
Mengingatnya HI adalah karena mauan bersama negara-
negara untuk taat kepada HI. Kehendak bersama lebih
tinggi dari pada kehendak masing-masing negara.
Tokohnya: Triepel
4. Teori Norma Hukum, yang menjadi dasar mengikatnya
HI.
Tokohnya: Mazhab Wiena (Hans Kelsen).
5. Teori Fakta Kemasyarakatan (Fait Social).
- Sifat alami manusia sebagai makhluk sosial, hasrat untuk
bergabung dengan manusia lain, dan kebutuhan terhadap

solidaritas.
- Tokohnya: Mazhab Perancis Fauchile, Scelle, Duguit.

Anda mungkin juga menyukai