PENERAPAN HACCP
PADA PRODUKSI MAKANAN
PPPP TKPERTANIAN
TUJUAN
• Menganalisa bahaya potensial
• Menetapkan CCP
• Menetapkan batas kritis
• Menetapkan prosedur
• Menetapkan rencana tindakan koreksi
• Menetapkan prosedur verifikasi
• Mengembangkan dokumentasi dan
memelihara rekaman
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
– Bahaya potensial secara spesifik sesuai standar. regulasi dan permintaan pelanggan
diidentifikasi.
– Penyebab terjadinya bahaya potensial diidentifikasi.
– Tingkat keakutan/keseriusan setiap bahaya potensial diidentifikasi.
– Tingkat risiko setiap bahaya potensial diidentifikasi.
– Tingkat signifikansi setiap bahaya potensial diidentifikasi.
– Tindakan pencegahan/pengendalian bahaya diidentifikasi.
– Penetapan CCP dengan diagram pohon keputusan sesuai standar dilakukan pada
setiap tahap produksi.
– Penandaan CCP pada diagram alir proses produksi dibuat.
– Batas kritis pengendalian bahaya setiap CCP diidentifikasi.
– Parameter batas kritis yang dapat dimonitor pada saat proses produksi oleh operator
diidentifikasi.
– Parameter monitoring batas kritis monitoring batas kritis diidentifikasi.
– Lokasi batas kritis diidentifikasi.
– Metode melakukan monitoring diidentifikasi.
– Frekuensi monitoring batas kritis diidentifikasi.
Personel yang melakukan monitoring diidentifikasi
LANJUTAN
– Rencana tindakan koreksi bila bata kritis terlampaui diidentifikasi.
– Prosedur penanganan produk yan tidak sesuai diidentifikasi.
– Penanggung jawab pelaksanaan tindakan koreksi diidentifikasi.
– Kegiatan verifikasi untuk menjamit bahwa setiap CCP terkendali
diidentifikasi.
– Validasi terhadap Rencana HACC didentifikasi.
– Penanggung jawab verifikasi CCP diidentifikasi.
– Prosedur verifikasi sistem manajemet keamanan pangan
diidentifikasi.
– Komitmen manajemen didokumentasikan dalam dokumen
rencana HACCP.
– Sistem dokumentasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan
(SMKP) sesua standar dan regulasi diidentifikasi.
– Dokumen rekaman kegiatan setiap CCP (monitoring, koreksi dan
verifikasi) diidentifikasi.
Desain dokumen yang mampu telusur diidentifikasi
PENGANTAR :
“FOOD BORNE DISEASE”
Faktor-faktor Utama FBD
KIMIA
FISIK
POTENSI BAHAYA
• Potensi bahaya yang terjadi dalam
penerapan HCCP adalah bahaya biologis,
kimia ,mikrobiologis dan fisik.( pecahan
logam berbahaya,gelas dll )
POTENSI BAHAYA
• Potensi bahaya biologis adalah bahaya yang
disebakan oleh mahluk hidup seperti binatang ,
• Potensi Ibahaya mikrobilogis adalah bahaya yang
disebakan oleh mikro organisme seperti jamur
bakteri ,
• Potensi bahaya kimia adalah bahaya yang
disebabkan adanya penambahan bahan kimia BTP,,
• Potensi bahaya fisik adalah bahaya yang
disebabkan benturan sesama bahan atau bahan
dengan pengemas pecahan logam , gelas
Urutan Resiko Bhn Makanan
1. Unggas & produk unggas
2. Daging sapi & produk daging sapi
3. Daging babi & produk daging babi
4. Ikan & produk ikan
5. Salad campuran (telur, tuna) & sayuran
lalapan
6. Lauk pauk lainnya
7. Susu & produk susu (kcl. Es cream)
8. Puding & krim
9. Es cream & permen
10. Bahan kering
BAHAYA MIKROBIOLOGIS
Bahan Pangan Organisme Patogen
Daging dan produk Salmonella E. coli patogenik
daging S. aureus L. monocytogenes
Y. enterocolitica Virus enteric
C. perfringens
C. botulinum
Parasit
release agents
non-nutritive sweeteners
nutrient supplements
nutritive sweeteners
oxidising and reducing agents
pH control agents
propellants and gases
sequestrants
solvents and vehicles
stabilisers and thickeners
surface-active agents
texturizers
Penggunaan BTP yang dilarang
borax
boric acid
formaldehyde
glass
slime or scum
metal
bone
plastic
stones and rocks
capsules or crystals
pits or shell
wood
paper
human and animal hair
FORMULIR 1. IDENTIFIKASI BAHAYA DAN CARA
PENCEGAHANNYA
NAMA MASAKAN : …
NO. BAHAN MENTAH / BAHAYA JENIS CARA
INGRIDIEN / B (M)/K/F BAHAYA PENCEGAHAN
BAHAN TAMBAHAN
1.
2.
3.
A = Makanan untuk konsumen beresiko tinggi (a.l. pasien & gol. Resti)
B = Mengandung bahan yang sensitif thd bahaya biologis/kimia/fisik
C = Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya
Mutu bahan mentah tidak memenuhi Residu pestisida pada sayuran/ buah,
syarat Logam berat pada ikan, Formalin
ayam/mie basah/tahu basah, Boraks
bakso / mie, angka kuman, Adanya
mikroba patogen, Angka asam pd minyak
& produknya, Gas NH3 & H2S pada hewani,
Mikotoksin (a.l. bm kering) & racun alami
strategi/methode monitoring yang
dilakukan dalam HCCP
.
Petugas yang tergabung dalm
TIM HCCP dan menguasai
keilmuan sesuai dengan bidang
keahliannya
Prinsip – 5
TINDAKAN KOREKSI
Tingkat resiko Tindakan koreksi /
perbaikan
Mkn tdk boleh diproses/diolah sebelum
Makanan beresiko tinggi semua penyimpangan dikoreksi / diperbaiki.
Mkn ditahan / tdk didistribusikan dan diuji
keamanannya
•Jika keamanan makanan tidak memenuhi
syarat, perlu dilakukan tindakan koreksi
yang tepat.
•Makanan dapat diproses/diolah, tetapi
Makanan beresiko sedang penyimpangan harus dikoreksi dalam waktu
singkat
Pemantauan khusus diperlukan sampai
semua penyimpangan dikoreksi
•Makanan dapat diolah (diteruskan),
Makanan beresiko rendah penyimpangan harus dikoreksi / diperbaiki
jika waktu memungkinkan.
•Pengawasan rutin harus dilakukan untuk
menjamin status resiko tidak berubah
menjadi resiko sedang atau tinggi.
Prinsip – 6
VERIFIKASI
1. Penetapan jadwal verifikasi
2. Pemeriksaan kembali rencana HACCP
3. Pemeriksaan catatan HACCP
4. Pemeriksaan penyimpangan CCP &
prosedur perbaikannya
5. Pengamatan visual selama produksi
mengendalikan CCP
6. Pengambilan contoh / sampel dan
analisa secara acak
7. Membuat kesesuaian rencana HACCP
Prinsip – 7
DOKUMENTASI HACCP
1. Judul dan tanggal pencatatan
2. Keterangan makanan (keterangan khusus)
3. Bahan dan peralatan yang digunakan
4. Proses pengolahan yang dilakukan
5. CCP yang ditemukan
6. Batas kritis yang ditetapkan
7. Penyimpangan dari batas kritis yang terjadi
8. Tindakan koreksi / perbaikan
9. Identifikasi tenaga operator peralatan
khusus
TUGAS.
BUAT DESAIN DAN
DOKUMEN
PENERAPAN 7 PRINSIP
HACCP PADA PEMBUATAN
ROTI MANIS ISI JAM
(WAKTU 2X 60 MENIT )
PEMBENTUKAN TIM
Pemecahan telur
Penimbangan
Pembuatan Roti
Mixing
Tahap 1: margarin, gula, telur
Tahap 2: terigu, ragi, emplex,
shortening, air
Fermentasi
Dividing
Rounding
Intermediate Proofing
Moulding
Pembentukan
PENENTUAN KATAGORI RESIKO/KATAGORI BAHAYA
H LH MH* HH*
Prosedur Monitoring
Dokumentas
Tahap an Tindakan
Batas Kritis Verifikasi i dan
Proses CCP What How Where Who When Koreksi
Record
Penerimaan Tidak ada − Permuk Melakukan Tempat Personil Setiap Hubungi Review Rekaman
Telur kotoran dalam aan pemeriksaa penerima penerim penerim kepala QC form penerimaan
kulit, Ada kulit n visual, an a aan dan penerimaa bahan baku
Jaminan telur memeriksa putuskan n setiap
Suplayer (Coa : − Certifica jaminan diterima bulan
salmonella te of suplayer atau
negatif/25 g) Analysi atau COA ditolak
s (COA) Komplain
atau kepada
jaminan supplier
suplaye
r
Pengayakan Ayakan utuh, Kondisi Mengamati Di tempat Operato Setiap betulkan Review Rekaman
tepung tidak Busuk/ ayakan kondisi pengayaka r ayak batch ayakan, form kondisi ayakan
bocor ayakan n an ayak ulang kondisi
ayakan
tiap bulan,
pemelihara
an
bulanan.
Filling Sanitasi pekerja Kebersihan Mengamati Di tempat Personil Setiap Tegur, Review Rekaman
dan GMP tangan kondisi filling QC batch pelatihan form sanitasi
memuaskan pekerja, higiene higiene sanitasi pekerja
praktek pekerja pekerja
higiene
pekerja