Anda di halaman 1dari 47

INFORMASI DASAR KUSTA

Advancing health and ability


KUSTA adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh kuman
Cara Penularan : Mycobacterium leprae yang
 Manusia merupakan satu terutama menyerang saraf tepi,
kulit dan organ tubuh lain kecuali
satu nya sumber penularan.
susunan saraf pusat.
 Penularan terjadi dari
penderita kusta yang tidak
diobati ke orang lain melalui
pernafasan atau kontak kulit
yang lama.
MASA INKUBASI :
2 – 5 TAHUN BISA KURANG ATAU LEBIH
sampai saat ini belum dapat dipastikan.
Cara masuk kedalam pejamu Diperkirakan cara masuknya adalah
melalui saluran pernapasan bagian atas
dan melalui kontak kulit yang tidak utuh

Hanya sedikit orang yang akan terjangkit kusta


setelah kontak dengan penderita, hal ini
disebabkan karena adanya imunitas. M. Leprae
Pejamu (Tuan rumah = Host)
termasuk kuman yang obligat intraseluler, dan
sistem kekebalan yang paling efektif adalah
kekebalan seluler.
100 ORANG YANG TERPAPAR :
 95 ORANG KEBAL
 5 ORANG SAKIT
 3 ORANG SEMBUH DNG SENDIRINYA
 2 ORANG SAKIT..
Cara Pemutusan Mata Rantai Penularan Penyakit Kusta
Pemutusan Mata Rantai Yang Paling Efektif

Berikan kemoprofilaksis pada kontak


Temukan Kasus Sedini Mungkin
dan
Obati Penderita sampai RFT
1) DASAR DIAGNOSIS

DIAGNOSIS PENYAKIT KUSTA DITEGAKKAN


JIKA SESEORANG MEMPUNYAI SATU ATAU
LEBIH TANDA UTAMA ( CARDINAL SIGN )
KUSTA YANG DITEMUKAN PADA WAKTU
PEMERIKSAAN KLINIS.
CARDINAL SIGN

KELAINAN PENEBALAN SARAF


DG GANGGUAN BTA POSITIF
KULIT YG MATI
RASA FUNGSI

KUSTA
TYPE PAUSE BACILER (PB) : TYPE MULTI BACILER (MB) :
 BERCAK 1-5  BERCAK > 5
 PENEBALAN SARAF DG GANGGGUAN  PENEBALAN SARAF DG
FUNGSI HANYA 1 GANGGUAN FUNGSI > 1
 BTA NEGATIF  BTA POSITIF
Tanda tanda Mungkin Kusta (Suspek)

1)Tanda-tanda di kulit
2)Tanda-tanda pada saraf
3)Tanda suspek lainnya
1) Tanda-tanda di kulit
 Bercak kulit yang eritema atau hipopigmentasi (gambaran yang
paling sering ditemukan), datar atau menimbul, dapat disertai
dengan tidak gatal dan mengkilap atau kering bersisik
 Adanya kelainan kulit yang tidak berkeringat (anhidrosis) dan atau
alis mata tidak berambut (madarosis)
 Bengkak atau penebalan pada wajah dan cuping telinga
 Timbul lepuh luka tanpa rasa nyeri pada tangan dan kaki
2) Tanda-tanda pada saraf :

 Nyeri tekan dan atau spontan pada saraf.


 Rasa kesemutan, tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota
gerak atau wajah.
 Kelemahan anggota gerak dan atau kelopak mata
 Adanya disabilitas (deformitas)
 Luka (ulkus) yang sulit sembuh
3) Tanda suspek lainnya :

 Lahir dan tinggal di daerah endemis kusta


 Mempunyai kelainan kulit yang tidak sembuh dengan
pengobatan rutin, terutama bila terdapat keterlibatan saraf tepi
 Riwayat kontak erat dan lama dengan orang yang mengalami
kusta
2. Klasifikasi Kusta
2. Klasifikasi Kusta
1.Dasar Klasifikasi Kusta:
a.Manifestasi Klinik, yaitu jumlah lesi kulit, jumlah saraf yang terganggu, dsb.
b.Hasil pemeriksaan bakteriologis, yaitu skin smear basil tahan asam (BTA)
positif atau negatif. Pemeriksaan laboratorium hanya dilakukan bila
klasifikasi meragukan.
2. Tujuan Klasifikasi Kusta
a. Tipe penyakit kusta menentukan jenis dan lamanya pengobatan penyakit.
b. Perencanaan logistik
Jenis Klasifikasi Kusta (WHO)
• Jumlah bercak kusta : 1 – 5
• Penebalan saraf disertai
Paucibacillary (PB)
gangguan fungsi : 1
• BTA : Negatif

• Jumlah bercak kusta : > 5


• Penebalan saraf disertai gangguan fungsi :
>1
• BTA : Positif
Multibacillary
(MB) - Tanda Khusus Pada Kusta jenis
Multibaccilary (MB)
o Nodul, Infiltrat
o Madarosis, Hidung Pelana
o Punched Out Lession
1. Tujuan Pengobatan Kusta

• Melalui pengobatan, penderita diberikan obat-obat yang membunuh


kuman kusta. Dengan demikian, pengobatan bertujuan untuk:
1)Memutuskan mata rantai penularan
2)Mencegah resistensi obat
3)Meningkatkan keteraturan berobat
4)Mencegah terjadinya disabilitas atau mencegah bertambahnya
disabilitas yang sudah ada sebelum pengobatan
2. Regimen Pengobatan Kusta

Menurut rekomendasi WHO


Prinsip: multiple
MDT
Ripampisin : bacteriosid

DDS: bacteriocid lemah


Bacteriostatis

Lampren: bacteriostatis
Anak
Dewasa 10-14
th
Rifampisin 600 mg Rifampisin 450 mg
Lampren 300 mg Lampren 150 mg
DDS 100 mg
MB Setiap bulan
DDS 50 mg
Setiap bulan
Diminum didepan petugas Diminum didepan petugas

Lampren 50 mg
DDS 50 mg setiap hari
DDS 100 mg
Lampren 50 mg setiap 2 hari
Setiap hari
Diminum dirumah
Diminum dirumah

12 dosis dalam kurun waktu


12-18 bulan
Dewasa Anak
10-14 th

Rifampisin 600 mg Rifampisin 450 mg


PB DDS 100 mg DDS 50 mg
Setiap bulan Setiap bulan
Diminum didepan petugas Diminum didepan petugas

DDS 100 mg DDs 50 mg


Setiap hari Setiap hari
Diminum dirumah Diminum dirumah

6 dosis dalam kurun waktu


6-9 bulan
Pemberian MDT menurut umur
Tipe PB
< 5 tahun 5-9 10-14 Keteranga
Jenis Obat > 15 tahun
tahun tahun n

Minum di
300 450
Rifampisin 600 mg/bln depan
mg/bln mg/bln
petugas

Minum di
Berdasar 50
25 mg/bln 100 mg/bln depan
berat Badan mg/bln
petugas
DDS
Minum di
25 50 100 mg / rumah
mg/hari mg/hari hr
Tipe MB
< 5 tahun 10-14
Jenis Obat 5-9 tahun > 15 tahun Keterangan
tahun
300 450
Rifampisin mg/bln mg/bln 600 mg/bln Minum di depan petugas

25 50
100 mg/bln Minum di depan petugas
mg/bln mg/bln
Berdasarkan
DDS Minum dirumah
BB 25 100
mg/hari mg/hari 100 mg/hari

100 150
300 mg/bln Minum di depan petugas
mg /bln mg/bln
Clofazimine Minum dirumah
50 mg 50
setiap 2 mg/setia 50 mg/hari
seminggu p 2 hari

Bagi anak di bawah usia 10 tahun, dosis MDT diberikan berdasarkan berat badan.
- Rifampisin : 10-15 mg/kg BB
- DDS : 1-2 mg/kg BB
- Clofazimine: 1 mg/kg BB
Untuk anak berumur kurang dari < 5 th

Dosis sesuai BB

Rifampicine: 10 mg/kg BB
DDS : 2 mg/kg BB
Lampren : 6 mg/kg BB per bulan
Lamprene : 1 mg/kg BB per hari

Anda mungkin juga menyukai