Praktek Kerja Lapang
Praktek Kerja Lapang
WIDI A NAZARI
Muhammad Rafli, S.P., M.Si Faisal, S.P., M.Si
NIDN. 0028086114 190310043 NIDN. 0023076703
Metodologi Praktek
Metodologi PraktekKerja
KerjaLapang
Lapang
1.Penyiapan Bibit
2. Penyiapan Lahan
3.Penanaman
4.Pemeliharaan
5.Penyiangan
6.Pemupukan
Keadaan Umum Tempat Praktek Kerja Lapang
21 HST 31 HST
bibit tanaman tebu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan teknik single bud planting
lebih efisien digunakan karena presentase keberhasilan tergolong tinggi. Atau
dengan kata lain, metode single bud planting mampu meningkatkan produktifitas
tebu secara signifikan.
Single Bud Planting (SBP) yakni sistem perbanyakan bibit tebu dari batang
tebu dalam bentuk stek dengan cara memotong tebu menggunakan parang dengan
satu mata tunas saja. Single bud planting salah satu teknologi yang dapat mengatasi
permasalahan lahan yang semakin menyempit. Dengan demikian diharapkan
produksi tanaman tersebut dapat meningkatkan dari segi kuantitas (jumlah
populasi) maupun kualitas.
Ketersediaan bibit berkualitas salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan penanaman. Bibit berkualitas ditandai oleh kemampuannya
beradaptasi dengan lingkungan baru, dapat tumbuh dengan baik jika ditanam
dilapangan, sehat, dan seragam (Irawan dan Edi, 2012).
Penyiraman air yang cukup juga suatu hal yang menunjang pertumbuhan
dan hasil tanaman. Bila air yang diberikan berlebihan maka akan mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman. Pembibitan menggunakan teknik SBP dan
bagal sama-sama memiliki nilai yang tinggi, namun teknik SBP lebih dominan
dapat dibudidayakan teknik tersebut, sehingga dapat hasil yang berkualitas.
Oleh karena itu, penanaman tebu dengan metode single bud planting dianjurkan
untuk digunakan oleh petani, karena efektif dapat meningkatkan produktivitas,
rendemen dan pendapatan petani tebu.
PENUTUP
kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil kegiatan praktek kerja lapang Sebaiknya teknik perbanyakan tanaman
di atra farm perbanyakan bibit tebu (Saccharum tebu dilakukan dengan cara Single Bud
offinarum L) terdapat 2 perlakukan yang di Planting (SBP) karena presentase
laksanakan yaitu menggunakan metode penanaman keberhasilannya tergolong tinggi dan bahan
satu mata tunas (Single Bud Planting) dan bentuk bahan yang digunakan mudah diperoleh.
bagal dua atau 3 mata tunas . Maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat penangkaran atau
multiplikasi bibit tebu terdapat interaksi maupun
beda nyata pada perlakuan teknik tersebut terhadap
tanaman tebu dan menunjukan hasil yang baik.
Teknik SBP dan bagal memiliki kelebihan kualitas
bibit lebih terjamin dan areal yang dibutuhkan lebih
sedikit. Dari pengamatan yang dilakukan teknik
SBP lebih optimal digunakan karena presentase
hidup tanaman lebih tinggi.
Pemotongan Bibit Pembuatan Bedengan Penanaman Penyiraman
terima kasih
sampai jumpa!