Anda di halaman 1dari 14

Praktek Kerja

TEKNIK SINGLE BUDLapang


PLANTING DAN BAGAL TERHADAP TANAMAN TEBU
(Saccharum officinarum Linn) DI ATRA FARM GAMPONG BLANG
TEURAKAN KECAMATAN SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

WIDI A NAZARI
Muhammad Rafli, S.P., M.Si Faisal, S.P., M.Si
NIDN. 0028086114 190310043 NIDN. 0023076703

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2022
Yang Kita Bahas!
Pendahuluan

Keadaan Umum Praktek Kerja Lapang

Metodologi Praktek
Metodologi PraktekKerja
KerjaLapang
Lapang

Hasil Dan Pembahasan


Latar belakang
Tanaman tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman
perkebunan semusim yang didalam batangnya terdapat gula
dan merupakan keluarga rumput-rumputan (graminae) seperti
halnya padi dan jagung (Plantamor, 2012).
Tanaman tebu merupakan tanaman penghasil gula yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kebutuhan yang dapat
dikonsumsi secara langsung (rumah tangga), sehingga
kebutuhannya terus bertambah setiap tahun seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk Indonesia.
Teknik pembibitan yang dapa
menghasilkan tebu bibit berkualitas t
singkat yaitu teknik pembibitandalasinglew aktu
planting dan bagal.bud Hal ini disebabkan
m dalam
pengadaan bibit tebu melalui penangkaran yang
semakin rendah sehingga diperlukan percepatan
teknologi penyediaan bibit tebu secara tepat
dengan mengurangi pembelian bibit tebu yang
tidak terlalu tinggi.
Tujuan Praktek K e r j a Lapang
Tujuan dari pelaksanaan praktek kerja lapang yaitu :
1.Untuk mengetahui teknik single bud planting dan bagal pada tanaman tebu.
2.Mengetahui seberapa besar pengaruh teknik single but planting dan bagal
terhadap tanaman tebu.
3.Untuk mengetahui keberhasilan pertumbuhan tanaman tebu menggunakan
metode Single Bud Planting (SBP) dan bagal di Atra Farm Sawang
Gampong Blang Teurakan Kecamatan Sawang Aceh Utara.
Manfaat Praktek K e r j a Lapang
Praktek kerja lapang ini diharapkan dapat memberikan
manfaat untuk menambah referensi ilmiah dalam bidang
pengetahuan yang berhubungan dengan keterampilan dalam
melakukan teknik single but planting dan bagal terhadap
perbanyakan tebu serta mengetahui keberhasilan
pertumbuhan tanaman tebu dari kedua teknik tersebut.
metodologi praktek k e r j a lapang

Praktek kerja lapang


dilaksanakan di penangkaran
benih dan bibit Atra Farm
Praktek kerja lapang ini di
Sawang Gampong Sawang
mulai dari bulan 1 Agustus
Kecamatan Sawang Aceh
sampai 1 September 2022.
Utara.

1.Penyiapan Bibit
2. Penyiapan Lahan
3.Penanaman
4.Pemeliharaan
5.Penyiangan
6.Pemupukan
Keadaan Umum Tempat Praktek Kerja Lapang

Desa Sawang salah satu gampong yang berada di kecamatan


Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Bertani dan menambak
menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar. Masyarakat di
Gampong Sawang telah memiliki fasilitas imfrastruktur yang memadai bila
dilihat dari jalan yang ada di Gampong tersebut.
HASIIL DAN
PEMBAHASAN
HASIL
Tabel 1. Rata-rata Jumlah Tanaman Yang Hidup

Perlakuan Jumlah Tanaman Jumlah Bbit Yang


Yang Hidup di Tanam

Single Bud Planting 14 tanaman 15 Tanaman

Bagal 12 tanaman 15 tanaman

Tabel 2. Presentase Tumbuh Bibit Tanaman Tebu


Perlakuan Presentase Keberhasilan (%)

21 HST 31 HST

Single Bud Planting 86,6% 93,3%

Bagal 66,6% 80%


PEMBAHASA
N teknik single bud planting dan bagal memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan
Berdasarkan tabel hasil pengamatan menunjukkan bahwa dari perlakuan

bibit tanaman tebu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan teknik single bud planting
lebih efisien digunakan karena presentase keberhasilan tergolong tinggi. Atau
dengan kata lain, metode single bud planting mampu meningkatkan produktifitas
tebu secara signifikan.
Single Bud Planting (SBP) yakni sistem perbanyakan bibit tebu dari batang
tebu dalam bentuk stek dengan cara memotong tebu menggunakan parang dengan
satu mata tunas saja. Single bud planting salah satu teknologi yang dapat mengatasi
permasalahan lahan yang semakin menyempit. Dengan demikian diharapkan
produksi tanaman tersebut dapat meningkatkan dari segi kuantitas (jumlah
populasi) maupun kualitas.
Ketersediaan bibit berkualitas salah satu faktor yang ikut menentukan
keberhasilan penanaman. Bibit berkualitas ditandai oleh kemampuannya
beradaptasi dengan lingkungan baru, dapat tumbuh dengan baik jika ditanam
dilapangan, sehat, dan seragam (Irawan dan Edi, 2012).
Penyiraman air yang cukup juga suatu hal yang menunjang pertumbuhan
dan hasil tanaman. Bila air yang diberikan berlebihan maka akan mempengaruhi
pertumbuhan dan hasil tanaman. Pembibitan menggunakan teknik SBP dan
bagal sama-sama memiliki nilai yang tinggi, namun teknik SBP lebih dominan
dapat dibudidayakan teknik tersebut, sehingga dapat hasil yang berkualitas.
Oleh karena itu, penanaman tebu dengan metode single bud planting dianjurkan
untuk digunakan oleh petani, karena efektif dapat meningkatkan produktivitas,
rendemen dan pendapatan petani tebu.
PENUTUP
kesimpulan Saran
Berdasarkan hasil kegiatan praktek kerja lapang Sebaiknya teknik perbanyakan tanaman
di atra farm perbanyakan bibit tebu (Saccharum tebu dilakukan dengan cara Single Bud
offinarum L) terdapat 2 perlakukan yang di Planting (SBP) karena presentase
laksanakan yaitu menggunakan metode penanaman keberhasilannya tergolong tinggi dan bahan
satu mata tunas (Single Bud Planting) dan bentuk bahan yang digunakan mudah diperoleh.
bagal dua atau 3 mata tunas . Maka dapat
disimpulkan bahwa tingkat penangkaran atau
multiplikasi bibit tebu terdapat interaksi maupun
beda nyata pada perlakuan teknik tersebut terhadap
tanaman tebu dan menunjukan hasil yang baik.
Teknik SBP dan bagal memiliki kelebihan kualitas
bibit lebih terjamin dan areal yang dibutuhkan lebih
sedikit. Dari pengamatan yang dilakukan teknik
SBP lebih optimal digunakan karena presentase
hidup tanaman lebih tinggi.
Pemotongan Bibit Pembuatan Bedengan Penanaman Penyiraman
terima kasih
sampai jumpa!

Anda mungkin juga menyukai