Lapangan
KELOMPOK 1 (JENU)
1. Atik Istikhomatin 858740733
2. Devita Septyanto 858738973
3. Eka Minkhatul Maula 858738998
4. Lia Aidha 858737853
Setelah membaca cuplikan dari kotak 1 gambaran
peristiwa yang terjadi:
Ibu Irna sebenarnya tidak melakukan pembelajaran kelas rangkap.
Apa yang Beliau lakukan lebih cocok bila disebut pengajaran bergilir,
Beliau mondar-mandir dari kelas yang satu ke kelas yang lain. Kegiatan
belajar mengajar tidak berlangsung serempak.
Ibu Irna melakukan pengajaran duplikasi apa yang dilakukan
dikelas 5 hamper sama dengan apa yang dilakukan di kelas 3.
Bedanya hanya dalam materi atau subtansi, tidak dalam pendekatan
atau strategi. Ibu Irna juga cenderung membuang-buang waktu tampak
ketika melakukan absensi terlebih lagi ketika terjadi dialog yang
berkepanjangan mengapa Siti tidak masuk. Pengajaran berlangsung
seragam dalam waktu yang sama dan untuk waktu semua murid.
Langkah-Langkah mengajar pun berlangsung sederhana :
menerangkan – memberikan soal di papan tulis mengerjakan soal –
menyuruh murid maju untuk mengerjakan di papan tulis proses
pemebelajaran yang terkesan dan terasa monoton.
Walaupun murid-murid ditugaskan mengerjalkan soal-soal di bangku masing-
masing, dan beberapa di antaranya disuruh maju ke papan tulis, namun
proses pembelajaran masih jauh dari prinsip belajar aktif. Selain interaksi
guru dan murid hanya terbatas pada waktu guru mengecek “apakah ada yang
masih belum mengerti ?” atau “siapa yang betul?” hamper tidak ada kontak
psikologis antara guru dan murid. Pertanyaan seperti ini tidak banyak untuk
mendorong siswa aktif.
Pemberian balikan, khusunya balikan yang dimaksudkan untuk memperbaiki
esalahan murid amat terbatas. Ini terjadi karena guru hamper tidak mempunyai
waktu untuk memonitor dan mengawasi murid secara individual. Tidaka adanya
Upaya untuk mengelilingi kelas dan mendatangi murid yang sedang mengerjakan
oal.
Format pembelajaran hamper sepenuhnya berorientasi pada guru. Tidak
sekalipun muncul proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelompok kecil
atau berpasangan dimana murid yang pintar membantu murid yang ketinggalan.
REFLEKSI