Anda di halaman 1dari 22

KEJANG

DEMAM
SEDERHANA Dokter pembimbing:
dr. Jeanne Laurensie Sihombing, Sp.A
dr. Adi Sentosa, Sp.A

Disusun oleh:
Novalia 112019006

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
RUMAH SAKIT FMC BOGOR
PERIODE 23 Mei 2022 – 30 Juli 2022
IDENTITAS PASIEN DAN ORANG
Pasien
TUA
Nama Lengkap : An. RKA Jenis kelamin : Perempuan

Tanggal Lahir : 11 Desember 2018 Suku Bangsa : Sunda

Usia : 3 tahun 5 bulan 27 hari Agama : Islam

Pendidikan :- Alamat : Jl Siaga RT RW 008/002

Tanggal masuk RS : 07 Juni 2022 pukul 23.50 WIB

Orang tua
Nama Lengkap : Tn.S Jenis kelamin : Laki-laki

Tanggal Lahir : 07 September 1990 Suku Bangsa : Sunda

Usia : 30 tahun Agama : Islam

Pendidikan :- Alamat : Jalan Siaga RT RW 008/002

Tanggal masuk RS : 07 Juni 2022


ANA
Dilakukan dengan alloanamnesis dari ibu
MNES pasien pada tanggal 08 Juni 2022, pukul
A 14.00 WIB.
KELU
HAN
Kejang sekitar ± 30 menit SMRS.
UTAM
A RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

2 hari SMRS 5 jam SMRS 30 menit SMRS IGD

• Batuk (+) • Demam (+) (39,0C) • Demam (+) (39,0C) • Demam (+) (38,60C)
• Pilek (+) • Sudah minum • Kejang: 1x, ± 2 menit, tangan badan • Kejang (-)
• Demam (+) (tidak huffagrip® sirup dan kaki kaku diikuti dengan mata • Batuk (+)
diukur suhunya) pasien mendelik ke atas.
sudah minum • Batuk (+)
huffagrip® sirup tiap
4 jam

3
• Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat kejang demam (+) pada usia 2 tahun
• Riwayat Alergi : Tidak ada
• Riwayat Penyakit Keluarga : Kakak kandung pasien (sebanyak 1 kali saat usia 1 tahun)

Perawatan antenatal Kontrol rutin ANC


KEHAMILAN
Penyakit kehamilan Tidak ada
Tempat kelahiran Klinik bersalin
Penolong persalinan Bidan
Cara persalinan Spontan pervaginam
Masa gestasi Cukup bulan (39 minggu)
BBL : 3.400 gr
KELAHIRAN PBL : 52 cm
Lingkar kepala: -
Keadaan bayi Langsung menangis kuat
Warna kulit bayi kemerahan
Nilai APGAR: -
Kelainan bawaan: Tidak ada Kesan: Neonatus cukup bulan,
sesuai masa kehamilan
4
(NCB-
SMK)
RIWAYAT IMUNISASI

Imunisasi yang tidak


lengkap :
MR, PCV, rotavirus,
Influenza, JE, varisela,
Hepatitis A,tifoid

Kesan: Imunisasi tidak


lengkap menurut IDAI.

5
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN UMUM (Saat pasien di IGD 07 Juni 2022 pukul 23:50)
Ekstremitas Atas
Bawah
Kepala Kanan Kiri
Bentuk Normosefali, tidak teraba benjolan, ubun-ubun
Akral Hangat
besar rata tidak mecekung, Hangat
tidak membonjol
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Edema Tidak ada tidak mudahTidak ada
Hitam, merata, rontok, lesi kulit
Kesadaran : Compos mentis ( GCS 15 ) Rambut dan kepala (-)
Luka kulit kepala Tidak ada Tidak ada
Toraks Gerakan Kelopak
Aktifmata tidak tampakAktif edema, konjungtiva
Tanda-tanda vital Mata anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor kanan
Tekanan darah : Tidak diukur. Paru Sianosis danTidak ada cahaya langsung
kiri, refleks Tidak+/+,adarefleks
Nadi : 143 x/menit, teratur,Inspeksi
kuat angkat Bentuk dada normal, simetris statis
cahayadan dinamis,
tidak langsungretraksi dadakanan
+/+, kornea (-) dan kiri
CRT < 2 detik
jernih. < 2 detik
Pernapasan : 24 x/menit, abdominal-torakal Tidak teraba benjolan, massa (-), nyeri tekan (-), tidak ada pelebaran sela iga
Palpasi
Suhu : 38,6 °C Sonor kedua lapang paru Bentuk kiri kanan simetris, tidak ada kelainan,
Perkusi serumen -/-
SpO2 : 98% Vesikuler +/+, Ronkhi -/- seluruh lapang paru, wheezing -/-, stridor -/-
Auskultasi Telinga Septum deviasi (-), krepitasi (-), sekret (-), nafas
cuping hidung (-)
BB : 12 kg
TB : 100 cm Jantung Mukosa lembab, sianosis (-), perdarahan gusi (-),
Ictus cordis tidak tampak
Hidung PND (-), lidah kotor (-)
Inspeksi
Abdomen Palpasi Ictus cordis teraba sela iga ke 4T1/T1
midklavikula
tenang, tidak hiperemis
Inspeksi Datar, tidak ada lesi, massa
Tidak dilakukan (-), dilatasi vena (-)
Perkusi
Auskultasi Bising usus (+) jantungMulut
Bunyi I & II murni regular,
TidakGallop
teraba-/-, murmur -/-
pembesaran KGB
Auskultasi
Palpasi Dinding perut supel, turgor kulit baik, pembesaran organ (-)
Timpani seluruh lapangTonsil
abdomen
Perkusi
6

Leher
PEMERIKSAAN SISTEMATIS
Kulit
Kuning langsat
Warna
Tidak ada
Merata, hitam
Jaringan parut
Hipetermi
Pertumbuhan rambut
Kembali normal tidak melambat
Suhu raba

Turgor kulit

Tanda rangsang
Refleks fisiologis
Refleks patologis meningeal
Biceps : (++/++)
Babinsky : (-) Kaku kuduk : (-)
Triceps : (++/++)
Hoffman Tromner : (-) Brudzinski I : (-)
Patella : (++/++)
Chadock : (-) Brudznski II : (-)
Achilles : (++/++)
Gordon : (-) Kernig sign : (-)
Laseque : (-) 7
Data Antropometri
Panjang badan :100 cm
Berat badan : 12 kg

BB/U: ( -2 SD < Z score < 2 SD)


PB/U: ( -2 SD < Z score < 2 SD)
Interpretasi: BB normal.
Interpretasi: Perawakan normal.

BB/TB : (-3 SD < Z score < -2 8SD)


Interpretasi: Gizi Kurang
Diagnosis
kerja Kejang Demam Sederhana

Epilepsi dan Status


Diagnosis Epileptikus
Meningitis
BANDING Encephalitis
Kelainan Metabolik

9
Saran Pemeriksaan Penunjang:
 Pemeriksaan laboratorium (darah perifer
lengkap, elektrolit, gula darah)
 Pungsi lumbal
 EEG
 Pencitraan

10
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
5.500 – 15.500
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Leukosit 11.800 /mm3
Hematokrit 42,5 % 33-39 Tanggal 08 Juni 2022, pukul 00.39
Trombosit 230.000 /uL 150.000-450.000

Hitung Jenis
Basofil 1 % 0-1

Eosinofil 1 % 0-3

Neutrofil Batang 2 % 2-6

Neutrofil Segmen 63 % 50-70

Limfosit 28 % 20-40

Monosit 5 % 2-8

Netrofil Limfosit Ratio 2 >3.1 = cut off


6-9 = curiga
>9 bahaya

Absolut Limfosit Count 3304 <1500 =


waspada
<1100 =
Curiga
<500 Bahaya

mg/dL
Kimia Klinik 11
40-99
Glukosa Darah Sewaktu 74
DIAGNOSA AKHIR

Kejang Demam Sederhana ec


ISPA

12
PENATALAKSANAAN SAAT DI
IGD

Medikamentosa
-Diazepam IV 5 mg (bila
Non – Medikamentosa
kejang)
Rawat inap:
-Paracetamol drip 120mg per 4
jam (bila suhu >38 C)
Observasi Kejang
-Terapi cairan  IVFD
Edukasi orangtua
Kristaloid  1100 ml/hari
-Cefotaxime 3x400 mg

13
08/06/2022 09/06/2022 10/06/2022

S Demam (+) naik turun Demam (+) Pasien tidak ada keluhan.
Lemas (+)
Batuk (+) kering jarang jarang

O KU : TSS KU : TSS KU : TSS

KS : C M KS : C M KS : C M
N : 120x/menit N : 115x/menit N : 123x/menit

RR : 25x/menit RR : 21x/menit RR : 22x/menit FOLLOW


SpO2: 98% SpO2: 98% SpO2: 98%

S : 38,5 S : 38,1 S : 36,6 UP


Mata : Pandangan mata ke depan Mata : Pandangan mata ke depan Mata : Pandangan mata ke depan

Hidung : Sekret (-) Hidung : Sekret (-) Hidung : Sekret (-)

Extremitas : Akral hangat, CRT < 2detik, Extremitas : Akral hangat. CRT <2 Extremitas : Akral hangat. CRT <2
kaku seluruh tubuh (-) detik, kaku seluruh tubuh (-) detik, kaku seluruh tubuh (-)
A Kejang Demam Sederhana Kejang Demam Sederhana Kejang Demam Sederhana

P IVFD kristaloid 2 kolf 500 ml  15 IVFD kristaloid 2 kolf 500 ml  15 Pasien dapat dipulangkan
tpm/24 jam tpm/24 jam
Diazepam IV 5 mg (bila kejang) Diazepam IV 5 mg (bila kejang)
Parasetamol drip 120mg IV 4 per 4 jam Parasetamol drip 120mg IV 4 per 4 jam
Apialis 1x1 cth Apialis 1x1 cth
Cefotaxime 3x400 mg Cefotaxime 3x400 mg
Observasi kejang dan peningkatan suhu Observasi kejang dan peningkatan suhu
tubuh tubuh
14
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI KEJANG DEMAM Membedakan kejang dan bukan kejang
Bangkitan kejang yang terjadi pada anak
berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang Keadaan Kejang Bukan Kejang
mengalami kenaikan suhu tubuh (suhu di
atas 380C, dengan metode pengukuran suhu Onset Tiba-tiba √ Gradual
apa pun) yang tidak disebabkan oleh proses
kesadaran Terganggu Tidak terganggu
intrakranial.
Gerakan ekstremitas Sinkron √ Asinkron

Pada Kasus : Sianosis Sering Jarang

• Anak berusia 3 tahun Gerakan Abnormal Mata Selalu Jarang



• Kenaikan suhu tubuh (suhu: 39,0 0C)
sebelum kejang Serangan khas Sering Jarang
• Tidak ada tanda tanda keterlibatan
proses intrakranial dari anamnesa dan lama Detik-menit Beberapa menit
PF
Dapat diprovokasi Jarang Hampir selalu

Bingung pasca serangan Hampir Selalu Tidak pernah

Smith DF, Appleton RE, MacKenzie


JM, Chadwick DW. An Atlas of
epilepsy. Edisi ke-1. New York: The
Rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. Parthenon Publishing Group, 1998.h. 15
Unit Kerja Koordinasi Neurologi IDAI 2016 15-23.
KLASIFIKASI KEJANG
ETIOLOGI
DEMAM KEJANG DEMAM
Klinis Kejang Demam Pada kasus:
✗ Multifaktorial
Sederhana Kompleks Durasi: ± 2 menit
✗ Predisposisi
Durasi
genetic < 15 menit > 15 menit 1 kali kejang dalam 24 jam
Tipe kejangnya umum (tangan, kaki, badan
kaku serta mata mendelik ke atas)
Umum (tonik
✗ Infeksi virus adalah penyebab
Tipe Kejang demam pada sekitar 80% kasus
Umum/fokal
dan atau klonik  Kejang Demam Sederhana
kejang demam
Berulang dalam 1 episode 1 kali > 1 kali

Rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi IDAI 2016
16
Leung AK, Hon KL, Leung TN. Febrile seizures: an overview. Drugs Context. 2018;7:212536. Published 2018 Jul 16.
PEMERIKSAAN
PATOFISIOLOGI
PENUNJANG
Metabolisme
 Pemeriksaan laboratorium (darah perifer, Perubahan
elektrolit, dan gula darah)
bangsal meningkat Keseimbangan
Demam
dan kebutuhan O2 pada membrane
 Pungsi lumbal meningkat sel neuron
Dalam waktu
singkat terjadi difusi
 Elektroensefalografi ion kalium dan
natrium
 Pencitraan Dengan bantuan
neurotransmitter meuas ke Terjadi lepas
Kejang seluruh sel dan membrane muatan listrik
sel
KDS KDK Epilepsi Status Epileptikus Meningitis Encephalitis Kelainan Metabolik

Kesadaran Saat kejang, Saat kejang, Saat kejang, Saat kejang, Compos Menurun sampai koma Menurun sampai koma
penurunan tergantung tipe tergantung tipe tergantung tipe mentis/menurun
kesadaran kejang kejang. kejang.

Suhu ↑ ↑ Normal Normal ↑ ↑ Normal

Gejala saluran (+) atau (-) (+) atau (-) (-) (-) (+) (+) (-)
nafas

Nyeri kepala (-) (-) (-) (-) (+) (+) (-)

Kejang Umum Umum/fokal Umum/fokal Umum/fokal Umum Umum/fokal/Status Umum


konvulsius

Def Neurologis (-) (-) atau (+) (-) (-) (+) (+) (-)

Rangsang (-) (-) (-) (-) (+) (-) atau (+) (-)
meningeal

Refleks fisiologis Normal Normal Normal Normal Normal/↑ ↑ Normal

Refleks patologis (-) (-) (-) (-) (-) atau (+) (+) (-)

Pungsi lumbal Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Jumlah sel Jumlah sel 50-200/mm3 Tidak dianjurkan
100-10000/mm3 dengan Hitung jenis dominan sel
hitung jenis PMN, limfosit, protein meningkat
protein 200-500mg/dl, tapi tidak melebihi
glukosa <40mg/dl 200mg/dl
EEG Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Ada gambaran Ada gambaran status Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Tidak ada gambaran
status epileptiform epileptiform status epileptiform

Pencitraan Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Tidak dianjurkan Kasus berat: empyema Edema otak baik umum Normal
subdural, hidrosefalus, maupun fokal
abses otak

18
ALGORITME
TATALAKSANA
KEJANG

19
Antikonvulsan Intermiten dan Indikasi Rumatan

Indikasi rumatan:

1. Kejang fokal
INTERMITEN 2. Kejang lama >15 menit
Jika ada faktor risiko di bawah ini: 3.Terdapat kelainan neurologis
Profilaksis intermiten =
• Kelainan neurologis berat, misalnya diazepam oral 0,3 mg/kg/kali per yang nyata sebelum atau sesudah
oral atau rektal 0,5 mg/kg/kali kejang, misalnya palsi serebral,
palsi serebral
(5mg untuk BB <12 kg dan 10
• Berulang 4x atau lebih dalam setahun mg untuk BB >12 kg), sebanyak hidrosefalus, hemiparesis.
• Usia < 6 bulan 3x sehari, dengan dosis maks
7,5 mg/kali. Diazepam
• Kejang terjadi saat suhu tubuh < 390C intermiten diberikan selama 48
jam pertama demam
• Apabila ada episode Pilihan obat rumatan :
-Asam valproat 15-40 mg/kg/hari dibagi dalam 2
kejang demam sebelumnya, dosis
suhu tubuh meningkat cepat -Fenobarbital 3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis.

Rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi IDAI 2016
DISKUSI
1. Umur penderita < 5thn (3 tahun 5 bulan)
2. Kejang didahului demam (39,10C), kejang berlangsung satu kali selama 24 jam, kurang dari 15 menit (+- 2 menit) kejang
umum, kejang berhenti sendiri, pasien tetap sadar setelah kejang. Sebelum kejang, kesadaran pasien masih baik.
3. Tidak ditemukan kelainan neurologis sebelum dan setelah kejang.
4. Tidak ditemukan tanda-tanda peningkatan TIK (mual dan muntah, sakit kepala, penurunan kesadaran, papiledem, ubun
ubun cembung) KEJANG DEMAM SEDERHANA
5. Tidak ada gejala yang dapat menyebabkan dehidrasi atau kehilangan cairan (diare, mual muntah, pendarahan)
6. Tidak didapatkan ubun ubun cekung, mulut kering, mata cekung, penurunan kesadaran, akral dingin.
7. Tidak ada riwayat mengkonsumsi obat atau makanan sebelum kejang terjadi yang dapat menyebabakan toksik.
8. Dari riwayat penyakit dahulu tidak didapatkan adanya riwayat kejang tanpa demam sebelumnya dan ini merupakan
kejang kedua kali.
9. Pemeriksaan Fisik tidak ada kelainan
10.Dari pemeriksaan darah perifer lengkap didapatkan kadar dalam batas normal, tidak ada tanda tanda infeksi dari
pemeriksaan darah perifer lengkap. Rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi IDAI 2016
EDUKASI ORANG TUA
Indikasi rawat inap : Faktor resiko kejang berulang :
1. KDK Hiperpireksia 1. Adanya riwayat kejang demam dalam
1. Meyakinkan orangtua bahwa kejang demam
2. Usia < 6 bulan keluarga
umumya mempunyai prognosis baik.
3. Kejang demamcara
pertama kali 2. Suhu tubuh kurang dari 390 C saat kejang
2. Memberitahukan penanganan kejang.
4. Terdapat kelainan 3. Usia < 12 bulan
3. Memberikan
neurologisinformasi mengenai kemungkinan4.kejang
Cepatnyakembali.
kejang setelah demam

4. Pemberian obat profilaksis untuk mencegah berulangnya kejang memang efektif,


tetapi harus diingat adanya efek samping obat
PROGNOSIS

Ad vitam : Dubia ad Bonam


Ad functionum : Dubia ad Bonam
Ad sanationum : Dubia ad Bonam

22
Rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. Unit Kerja Koordinasi Neurologi IDAI 2016

Anda mungkin juga menyukai