Anda di halaman 1dari 19

DAMPAK BENCANA PADA PENYANDANG

DISABILITAS

Di Susun Oleh Kelompok 5


Nama Anggota Kelompok :
1. Baiq Dinde Gusti Kana (P07120423095)
2. Fitri Fiddyani (P07120423100)
3. Gina Maula Rasyid (P07120423101)
4. Johan Tarmizi (P07120423106)
5. Nani Ewi Salman (P07120423114)
6. Nurhidayatul Hasani (P07120423119)
7. Nurul Aulia Rizki (P07120423120)
8. Prisda Nurshabrina (P07120423121)
BAB I
PENDAHULUAN

A B C
Latar Rumusan Tujuan
Belakang Masalah
A. Latar Belakang
Berbagai bencana telah menimbulkan korban dalam jumlah yang besar.
Banyak korban yang selamat menderita sakit dan cacat. Rumah, tempat kerja,
ternak, dan peralatan menjadi rusak atau hancur. Korban juga mengalami
dampak psikologis akibat bencana, misalnya ketakutan, kecemasan akut,
perasaan mati rasa secara emosional dan kesedihan yang mendalam.
Kelompok rentan dalam situasi bencana adalah individu atau kelompok
yang terdampak lebih berat akibatnya adanya kekurangan dan kelemahan yang
dimilikinya yang pada saat bencana terjadi menjadi beresiko lebih besar
meliputi bayi, balita anak-anak ibu yang sedang mengandung/menyusui,
penyandang cacat (disabilitas) dan orang lanjut usia. (UU No. 24/2007,55:2)
Lanjutan…...

Konteks kerentanan merujuk kepada situasi rentan yang setiap


saat dapat mempengaruhi atau membawa perubahan besar dalam
penghidupan masyarakat. Setiap orang termasuk kelompok masyarakat
yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih
berkenan dengan kekhususannya. Kelompok orang yang rentan adalah
orang lanjut usia, anak-anak, perempuan dan penyandang cacat.
B. Rumusa Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bencana?


2. Apa yang dimaksud dengan kelompok rentan?
3. Apa yang dimaksud dengan disabilitas?
4. Apa dampak bencana pada penyandang disabilitas?
5. Bagaimana perawatan korban bencana disabilitas?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan bencana.


2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kelompok rentan.
3. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan disabilitas.
4. Untuk mengetahui dampak bencana pada penyandang
disabiltas.
5. Untuk mengetahui perawatan korban bencana disabilitas.
BAB II
PEMBAHASAN

A B A D
Pengertian Bencana Pengertian Kelompok Dampak Bencana Dampak Bencana
Rentan Bencana pada Berbagai Aspek Terhadap Penyandang
Disabilitas
E
Peran Tenaga Kesehatan
Bagi Penyandang
Disabilitas pada
Kejadian Bencana
A. Pengertian Bencana
UU No. 24 Tahun 2007 mendefinisikan bencana sebagai “peristiwa atau
rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor
non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban
jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis.”
Bencana dapat terjadi karena ada dua kondisi yaitu adanya peristiwa atau
gangguan yang mengancam dan merusak (hazard) dan kerentanan
(vulnerability) masyarakat. Bila terjadi hazard, tetapi masyarakat tidak rentan,
maka berarti masyarakat dapat mengatasi sendiri peristiwa yang mengganggu,
sementara bila kondisi masyarakat rentan, tetapi tidak terjadi peristiwa yang
mengancam maka tidak akan terjadi bencana. (Susanto et al., 2023)
B. Pengertian Kelompok Rentan Bencana
Bencana adalah masalah global dengan dampak yang sulit diprediksi.
Siapa saja dapat menjadi korban saat kejadian bencana, namun terdapat individu
atau kelompok-kelompok tertentu yang memiliki resiko yang lebih besar atau
rentan saat kejadian bencana atau pasca bencana yang dapat disebabkan karena
usia, jenis kelamin, kondisi fisik dan kesehatan atau karena kemiskinan
Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana,
yang dimaksud dengan masyarakat rentan bencana adalah anggota masyarakat
yang membutuhkan bantuan karena keadaan yang di sandangnya, diantaranya
yaitu masyarakat lanjut usia, penyandang disabilitas, anak-anak, serta ibu hamil
dan menyusui. (Susanto et al., 2023)
Penyandang cacat menurut UU No.4 Tahun 1997 dalam Dewi et al.,
(2022) adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik dan /atau mental,
yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya
untuk melakukan secara selayaknya yang terdiri dari penyandang cacat fisik,
penyandang cacat mental, penyandang cacat fisik dan mental.
C. Dampak Bencana pada Berbagai Aspek
Dampak bencana adalah akibat yang timbul dari kejadian bencana, dapat
berupa korban jiwa, luka, pengungsian, kerusakan pada infrastruktur/aset,
lingkungan ekosistem, harta benda, gangguan pada stabilitas sosial-ekonomi.
Dampak bencana menurut Benson and Clay dalam Nurjanah et al., 2011
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Dampak langsung (direct impact) meliputi kerugian finansial dari
kerusakan aset ekonomi, misalnya rusaknya bangunan seperti tempat
tinggal dan tempat usaha.
2. Dampak tidak langsung (indirect impact) meliputi berhentinya proses
produksi, misalnya rusaknya bangunan seperti tempat tinggal dan tempat
usaha.
3. Dampak sekunder (secondary impact) atau dampak lanjutan.
Misalnya terhambatnya pertumbuhan ekonomi, terganggunya rencana
pembangunan yang telah disusun, meningkatnya angka kemiskinan, dan
lain-lain.
Lanjutan…….
Menurut Mundakir (2022), dampak bencana yaitu:
1. Dampak Bencana Pada Aspek Fisik
aspek fisik, dampak yang ditimbulkan dapat berupa badan terasa tegang, cepat
lelah, susah tidur, mudah terkejut, palpitasi, mual, perubahan nafsu makan dan kebutuhan
seksual menurun.
2. Dampak Bencana Pada Aspek Psikologis
Secara khusus, dampak bencana pada aspek psikis ini adalah terhadap emosi dan
kognitif korban.
3. Dampak Bencana Pada Aspek Sosial-Budaya
Pada sektor sosial ini yang dimaksud adalah bangunan pendidikan, tempat ibadah,
pondok pesantren, dan panti sosial.
4. Dampak Bencana Pada Aspek Spiritual
Kejadian bencana dapat merubah pola spiritualitas seseorang. Ada yang bertambah
meningkat aspek spiritualitasnya ada pula yang sebaliknya.
5. Dampak Bencana Pada Aspek Psikososial
Respon individu pasca trauma bervariasi tergantung persepsi dan kestabilan emosi
yang dimilikinya.
D. Dampak Bencana Terhadap Penyandang Disabilitas
Penyandang disabilitas lebih mungkin mengalami dampak sosial ekonomi
yang buruk dibandingkan dengan mereka yang bukan penyandang disabilitas,
seperti rendahnya pendidikan, buruknya kesehatan, rendahnya tingkat
lapangan kerja, dan tingginya tingkat kemiskinan. Hambatan dapat terjadi di
berbagai bidang termasuk layanan kesehatan, pekerjaan, pendidikan,
transportasi, rekreasi, media sosial, perumahan atau akses terhadap informasi,
kehidupan politik atau publik.

Ketika bencana terjadi, kurangnya keterlibatan dalam kesiapsiagaan


bencana ditambah dengan dampak sosial ekonomi yang merugikan,
menciptakan peningkatan resiko dan masalah bagi para penyandang
disabilitas. Bencana juga meningkatkan kesenjangan antara penyandang
disabilitas dan orang lain dalam komunitasnya, sehingga lebih besar
kemungkinannya mereka terkena dampak negatif yang tidak
proporsional selama terjadinya bencana dan setelahnya.
BAB III
PENUTUP

01 02

Kesimpulan Saran
A. Kesimpulan
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor
alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan
timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak
psikologis. Masyarakat rentan bencana adalah anggota masyarakat yang membutuhkan
bantuan karena keadaan yang di sandangnya, diantaranya yaitu masyarakat lanjut usia,
penyandang disabilitas, anak-anak, serta ibu hamil dan menyusui.
Dampak bencana secara kompherensif meliputi berbagai macam aspek yaitu dampak
secara fisik, psikologis, sosial budaya, spiritual, dan psikososial. Begitupun dengan
penyandang disabilitas, yang memiliki resiko lebih besar terkena dampak bencana.
Adapun dampak bencana bagi penyandang disabilitas antara lain memiliki peningkatan
resiko kesakitan dan kematian, terjadi peningkatan jumlah penyandang disabilitas fisik,
sensorik, kemiskinan menghalangi kemampuan masyarakat untuk bersiap, mengungsi
dan memulihkan diri, bencana membatasi akses terhadap pelayanan, mengakibatkan
keadaan darurat medis dan/atau memerlukan perumahan transisi, modifikasi rumah, serta
layanan dan konseling kesehatan mental.
B. Saran
Penyandang disabilitas memiliki resiko yang lebih tinggi terkena dampak
bencana karena keterbatasan fisik dan kognitif untuk menyelamatkan diri. Oleh
karena itu, mereka perlu dilibatkan pada semua level kesiapsiagaan, mitigasi, dan
intervensi penanganan bencana.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi Setiya Y, Sriyono et al., (2022). Resilensi Ibu Menghadapi Bencana Alam. Surabaya:
Airlangga University Press
Mundakir. (2022). Keperawatan Psikososial. Surabaya : UM Surabaya Publishing

Nurhayati Ceria, Jufrizal et al., (2023). Buku Ajar Keperawatan Bencana. Jambi : PT.
Sonpedia Publishing Indonesia

Susanto Denny, Kaimuddin, et al., (2023). Bungai Rampai Keperawatan Bencana.


Purwokerto: PT. Pena Persada Kerta Utama
Thanks!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai