Anda di halaman 1dari 23

SEMINAR

PROPOSAL
KARYA ILMIAH
OPTIMALISASI PELAKSANAAN FIRE DRILL UNTUK
TERAPAN
MEMINIMALISIR KEBAKARAN DI ATAS KAPAL

OLEH:
NI KETUT EVI PURYANTI
NIT : 09 21 016 2 22
D-III NAUTIKA C POLBIT

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA


2023

Dosen Pembimbing 1: Dosen Pembimbing 2:


ANAK AGUNG ISTRI SRI WAHYUNI, S. Si. T., M Sda. DYAH RATNANINGSIH S.S.,M.Pd
1. LATAR BELAKANG
BAB I
PENDAHULUAN
2.
3.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
4. MANFAAT PENELITIAN
LATAR
BELAKANG
Keadaan darurat adalah suatu keadaan dimana keadaan tersebut tidak
diinginkan terjadi dan berpotensi membahayakan sekitarnya.

• Menurut laporan investigasi KNKT pada tanggal 8 Juni 2019 Terjadi


Kebakaran Di Kamar Mesin Mentari Selaras Perairan Waingapu, Nusa
Tenggara Timur
• Pada tanggal 14 September 2018 juga terjadi kebakaran di Kapal Fungka
Permata V.
• Pelaksanaan Drill masih dianggap remeh oleh sebagian awak kapal. Sehingga
ketika pelatihan Drill tidak dilakukan secara maksimal akan berakibat pada
kurangnya pengetahuan awak kapal ketika terjadi keadaan darurat, tidak
siapnya awak kapal saat keadaan darurat terjadi.
RUMUSAN
MASALAH

01 Bagaimana prosedur pelatihan Fire Drill


dilaksanakan sesuai Safety of Life at Sea
(SOLAS) di atas kapal?

02 Bagaimana upaya optimalisasi


pelaksanaan Fire Drill di atas kapal
TUJUAN
PENELITIAN

01 Untuk mengetahui prosedur pelatihan Fire


Drill sesuai Safety of Life at Sea (SOLAS) di
atas kapal.
Untuk mengoptimalkan pelaksanaan
02 Fire Drill di atas kapal
MANFAAT
PENELITI
SECARA
AN
TEORI
a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi serta masukan bagi

para pembaca guna memahami pentingnya pelaksanaan Fire Drill di atas

kapal.

b. Hasil penelitian ini juga diharapkan untuk menambah pengetahuan

pelaksanaan Fire Drill serta bisa menjadi masukan khususnya para Anak

Buah Kapal (ABK) yang bertugas untuk selalu waspada ketika kapal sedang

berlayar dan mengalami keadaan darurat.


SECARA
PRAKTIS

01 02 03
BAGI CREW BAGI BAGI
KAPAL
Bertambahnya, pengalaman,
PENULIS
Penelitian ini diharapkan INSTITUSI
Dengan bertambahnya
dapat menambah pengalaman dan keterampilan
dan keterampilan crew kapal
kemampuan, terutama dari awak kapal, sehingga
tentang Fire Drill di atas
terkait masalah yang berguna bagi institusi untuk
kapal
diteliti meningkatkan dan
menyempurnakan pelaksanaan
Fire Drill.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KAPAL
2. KEBAKARAN
3. FIRE DRILL
A. REVIEW
PENELITI
NO
1
JUDUL
Prosedur Pelaksanaan Fire
Drill di Atas Kapal
Tb. ASL TRIAKSA (2020)
AN Rusman,
Sawaluddin
PENELITI
Masjaya Hasar,
KESIMPULAN
Pelaksanaan fire dril di atas TB. ASL TRIAKSA terdapat ketidaksesuaian dengan
ketentuan SOLAS 74 sebagai berikut:

a) Kapal TB. ASL TRIAKSA dilaksanakan 2 bulan sekali.


b) Tidak dicatatnya alasan ditiadakan/dimundurkan pelaksanaan Latihan pada
look book oleh kapal TB. ASL TRIAKSA dalam waktu satu bulan
c) Kapal TB. ASL TRIAKSA jarang melakukan pemeriksaan pemadam api
jinjing, terkecuali dapat intruksi dari Mualim II.
d) Terhambatnya pelaksanaan fire drill menggunakan alat-alat pemadam
kebakaran seperti APAR karena kurangnya pengetahuan awak kapal dalam
mengoperasiikannya.

2 Optimalisasi Pengetahuan Aulia Asalina Uyun, Suherman dan Kurangnya pengetahuan Anak Buah Kapal dalam menggunakan alat-alat
dan Keterampilan ABK Sri Purwantini pemadam kebakaran dikarenakan kurangnya kesadaran dan kedisiplinan pada
Tentang Prosedur anak buah kapal saat mengikuti latihan di atas kapal serta kurangnya
Penggunaan Alat-Alat pengawasan Officer pada saat Fire Drill dilaksanakan dalam memberikan reward
Pemadam Kebakaran di dan punishment terhadap kedisiplinan anak buah kapal. Sehingga menjadi salah
Kapal MT. Pematang (2018) satu faktor tidak maksimalnya pelaksanaan latihan-latihan keselamatan di atas
kapal.
KAPAL
01 02 03
Menurut pengangkutan Kapal berdasarkan
Jenis-jenis kapal menurut
intermoda ekspor impor kegunaannya menurut
Undang-Undang RI Nomor
melalui laut: Suwarno (2011:131) yaitu
17 tentang Pelayaran • Kapal Barang Biasa kapal barang, berdasarkan
(2008): • Kapal Semi jenis muatannya:
• Kapal Perang
Container • General Cargo Carrier
• Kapal Negara
• Kapal Petikemas • Bulk Cargo Carrier
• Kapal Asing
• General Cargo • Kapal Tanker
Breakbulk Vessel • Combination Carrier
• Kapal Roro • Off Shore Supply Ship
• Special Designed Ship
• Kapal Container
KEBAKAR
AN
Kebakaran adalah bencana yang disebabkan
oleh api atau pembakaran yang tidak terkendali
yang membahayakan keselamatan harta benda
dan jiwa manusia.

1. OKSIGEN (UDARA)
2. HEAT (PANAS)
• Thermal, Electric, Mechanic,
Chemical
3. FUEL
• Titik Nyala, Batas Nyala, Penyalaan
Sendiri
KLASIFIKASI
KEBAKARAN
TIP BAHAN PADAT
E A (kayu, kertas, kain, plastik, karet)

BAHAN CAIRAN/GAS dan BAHAN PADAT MUDAH TIP


MENCAIR
(minyak dan gas bbm, oli, lpg, batu bara)
B E

TIP KEBAKARAN LISTRIK BERTEGANGAN


E
C (peralatan listrik)

TIP
KEBAKARAN LOGAM D E
MEDIA PEMADAM
KEBAKARAN
TIPE
A : Air
B : Busa/Foam
C : CO2
D : Dry Powder/Tepung
Kimia
PRINSIP-PRINSIP
PEMADAMAN
KEBAKRAN
PEMUTUSAN ALIRAN
PENDINGINAN
BAHAN BAKAR
(COOLING)
(STRAVATION)

PENYELIMUTAN PEMUTUSAN REAKSI


(SMOTHERING) RANTAI API
(BREAKING CHAIR
REACTION)
FIRE
DRILL
Fire drill merupakan serangkaian simulasi
pemadaman kebakaran serta cara evakuasi
korban dengan tujuan agar kita waspada,
siaga dan terampil dalam menghadapi
kebakaran.

Pentingnya dilakukan Fire Drill di atas


kapal dengan tujuan untuk mengurangi
konsekuensi kebakaran dengan instruksi
yang tepat untuk pelatihan dan latihan bagi
orang-orang di atas kapal yang bertanggung
jawab untuk melaksanakan prosedur kapal
SOLAS 1974 (Consolidated Edition 2020)
Chapter III Regulation 19 tentang
Emergency training and drills poin 3.5 :
a. Latihan kebakaran harus direncanakan sedemikian rupa tergantung pada jenis kapal dan muatannya.

b. Setiap latihan kebakaran harus mencakup:

1) Melapor ke stasiun-stasiun dan mempersiapkan tugas-tugas yang diuraikan dalam muster list yang disyaratkan

oleh regulasi 8;

2) Menyalakan pompa pemadam kebakaran, dengan menggunakan paling sedikit dua semburan air yang

diperlukan untuk menunjukkan bahwa sistem bekerja dengan baik;

3) Pemeriksaan pakaian petugas pemadam kebakaran dan peralatan penyelamat pribadi lainnya;

4) Memeriksa peralatan komunikasi yang relevan;

5) Memeriksa pengoperasian pintu kedap air, pintu kebakaran, peredam kebakaran dan saluran masuk dan saluran

keluar utama dari sistem ventilasi di area pengeboran; dan

6) Memeriksa pengaturan yang diperlukan untuk meninggalkan kapal selanjutnya.

c. Peralatan yang digunakan selama latihan harus segera dikembalikan ke kondisi operasional penuh dan setiap

kesalahan dan cacat yang ditemukan selama latihan harus diperbaiki sesegera mungkin.
Tata cara khusus dalam prosedur keadaan darurat kebakaran (Fire)

sebagai berikut:

a. Sirene bahaya dibunyikan (internal/eksternal)

b. Regu-regu pemadam kebakaran yang bersangkutan siap dan mengetahui

lokasi kebakaran

c. Ventilasi, pintu-pintu kebakaran otomatis pintu-pintu kedap air ditutup

d. Lampu-lampu dek dinyalakan

e. Nakhoda diberi tahu segera

f. Kamar mesin diberi tahu

g. VHF dipindah ke channel 16

h. Posisi kapal tersedia di kamar radio dan diperbaharui bila ada perubahan
DECK DEPARTMENT
NO
NO. URUT STASIUN KEBAKARAN
1
2
3
Nakhoda
Mualim I / Safety Officer
Mualin II
Pemimpin umum di anjungan
Bertugas di tempat kejadian MUSTER LIST
Membantu Mualim I / Safety Officer
mengawasi keadaan darurat
Membantu nakhoda membawa surat
4 Mualim III
penting lainnya
Membantu Mualim I / Safety Officer dan
5 Mualim I
kelompok selang pemadam
Berjaga diruang radio, kel. Selang dan
6 R/O
menerima berita
7 Serang Pimpinan dari kelompok selang pemadam
8 AB-I Berjaga di anjungan
9 AB-II Membantu Mualim II
10 AB-III Memakai baju tahan api
11 OS Kel. Selang pemadam dan nozzle
Menutup semua pintu dan ventilasi di
12 Koki
kapal
ENGINE DEPARTMENT
NO
NO. URUT STASIUN KEBAKARAN
1 KKM Bertugas di kamar mesin
2 Masinis I Membantu KKM
Berjaga di generator darurat atau berjaga
3 Masinis II
menghidupkan CO2
4 Masinis III Berjaga di pompa pemadaman darurat
Mengawasi dan menutup peranginan di
5 Mandor I
kamar mesin
Berjaga pada mesin induk di dalam ruang
6 Oiler-I / Juru Minyak
pengontrol mesin
7 Oiler-II / Juru Minyak Kelompok selang pemadam dan nozzle
8 Oiler-III / Juru Minyak Kelompok selang pemadam dan nozzle
9 Oiler-IV/ Juru Minyak Kelompok selang pemadam dan nozzle
10 Messby A/B Menutup semua pintu dan lubang di kapal
K erangka
penelitian
Optimalisasi Pelaksanaan Fire Drill
untuk Meminimalisir Kebakaran di
Atas Kapal

Bagaimana prosedur pelatihan Fire


Bagaimana upaya optimalisasi
Drill dilaksanakan sesuai Safety of
pelaksanaan Fire Drill di atas
Life at Sea (SOLAS) di atas kapal?
kapal?

Faktor faktor yang mempengaruhi pelaksanaan fire drill di


atas kapal seperti awak kapal, jenis kapal, dan kondisi
lingkungan.

Metode pengumpulan data menggunakan observasi,


wawancara, studi Pustaka, dan dokumentasi, dan Teknik
analisis fishbone.

Simpulan
1. JENIS PENELITIAN
BAB III
METODE PENELITIAN
2. WAKTU DAN TEMPAT
PENELITIAN
3. JENIS DAN SUMBER
DATA
4. METODE
PENGUMPULAN DATA
5. TEKNIK ANALISIS
JENIS JENIS DAN
PENELITIAN SUMBER DATA
Jenis Penelitian Kualitatif •Data Primer (langsung)
Deskriptif •Data Sekunder (tidak
langsung)
METODE
WAKTU DAN PENGUMPULAN
TEMPAT DATA
PENELITIAN • Observasi
Penelitian dilakukan • Wawancara
selama 2 semester • Studi Pustaka
(semester V dan VI) di atas • Dokumentasi
kapal
TEKNIK ANALISIS
DATA

Untuk mengidentifikasi masalah kualitas berdasarkan tingkat


kepentingannya.
Faktor yang akan digunakan pada analisis tulang ikan antara
lain manusia (man), mesin (machine), material, metode, dan
lingkungan.
THAN
K
YOU!!

Anda mungkin juga menyukai