mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan
mata-kuliah-penanganan-hasil-perikanan
KK 13
Oleh :
ISMAIL, S.ST
2012
PEMANFAATAN IKAN
Ikan merupakan salah satu bahan makanan yang tak asing lagi bagi
masyarakat Indonesia khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.
Bahan makanan ini merupakan sumber protein yang relatif murah, tetapi
beberapa jenis daripadanya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi untuk
diekspor.
Salah satu kelemahan ikan sebagai bahan makanan adalah sifatnya yang
mudah membusuk (perishable food) setelah ditangkap dan mati.
Oleh karena itu, ikan perlu ditangani dengan baik agar tetap dalam kondisi
yang layak dikonsumsi oleh konsumen.
Ikan yang tidak diawetkan hanya layak untuk dikonsumsi dalam waktu
sehari setelah ditangkap, padahal letak pusat-pusat produksi ikan, sarana
Lanjutan…..
Faktor penting lain yang sangat menentukan nilai jual ikan adalah tingkat
kesegaran. Kesegaran ikan tidak dapat ditingkatkan, tetapi hanya dapat
dipertahankan
bacterial decomposition.
a. Hyperaemia ;
Fase ini ditandai dengan kejang (kaku)nya tubuh ikan setelah mati.
Pada saat ini ikan dapat dikatakan dalam kondisi sangat segar.
Tahapan ini ditandai dengan tubuh ikan yang mengejang setelah
mati akibat proses bio-kimia yang kompleks dalam jaringan
tubuh yang menghasilkan kontraksi dan ketegangan.
c. Autolysis;
Daging ikan yang baru saja mati, dapat dikatakan steril, akan tetapi
sejumlah besar bakteri bersarang di permukaan tubuh, insang,
saluran darah dan saluran pencernaan. Bakteri ini secara bertahap
memasuki daging ikan, sehingga penguraian oleh bakteri mulai
berlangsung intensif setelah proses rigor mortis berlalu yaitu setelah
daging ikan mengendur dan celah serat daging terisi cairan.
Pembusukan itu sendiri tidak dapat dicegah atau dihindari. Hingga saat
ini manusia baru berhasil memperlambat dan menunda proses
pembusukan.
1. Pendinginan (chilling) dengan es, es kering, air dingin, air laut dingin
atau alat pendingin mekanis
2. Pembekuan (freezing)
3. Pengalengan (canning)
4. Penggaraman (salting)
5. Pengeringan (drying), secara mekanis atau secara alami
6. Pengasaman (pickling atau marinading)
7. Pengasapan (smoking)
8. Pembuatan hasil olahan, seperti bakso, abon ikan, kamaboko, surimi,
sashimi, sushi, dan makanan lain dari ikan
9. Pembuatan hasil sampingan seperti tepung ikan, minyak ikan, kecap ikan,
fish protein concentrate (FPC), terasi, kerupuk, petis dan lain sebagainya.
KONDISI KIMIAWI IKAN BASAH ATAU SEGAR
Agar supaya dapat memperpanjang daya awet ikan dengan cara pendinginan atau
pembekuan, perlu untuk dipahami komponen utama yang membentuk seekor ikan
dan adanya senyawa yang erat hubungannya dengan derajat mutu kesegaran seekor
ikan. Komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. Air.
Air merupakan komponen dasar ikan dengan kadar 70 % - 80 % dari berat
daging ikan yang dapat dimakan. Kadar air ini berbanding terbalik dengan
kadar lemak ikan dimana semakin tinggi kadar air akan semakin rendah
kadar lemak seekor ikan.
b. Protein
Komponen kedua yang penting adalah protein dengan kadar sekitar 18 % -
20 %. Oleh karena aktivitas enzim, reaksi bio kimia dan bakterial, molekul
protein diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam amino yang
penting bagi pembangunan tubuh.
Lanjutan….
c. Lemak (lipida)
Minyak tubuh ikan terdiri dari triglycerida yang berbeda daripada
lemak hewan lain. Perbedaannya adalah pertama), lemak ikan,
lebih banyak mengandung rantai asam lemak yang terdiri dari lebih 18
atom karbon dan kedua), asam lemak dari lemak ikan lebih banyak
ikatan rangkap. Lemak merupakan komponen penting yang
mempengaruhi rasa ikan, selain merupakan sumber kalori yang
penting.
e. Vitamin.
Bagian daging ikan yang dapat dimakan, banyak mengandung
vitamin A, vitamin B komplek, vitamin C, D dan E.
f. Glikogen.
Glikogen adalah sejenis karbohidrat majemuk yang terdapat pada
ikan dengan jumlah maksimum hingga 0,6 %. Glikogen ini penting
pada saat ikan ditangkap apalagi kalu ikan itu bergulat
menghadapi kematian sehingga glikogen akan terurai menjadi asam
laktat hingga derajat asam daging ikan meningkat, pH menurun
mencapai tingkat minimum.
g. Urea
Kadarnya sangat tinggi pada elasmobranchia (cucut dan pari)
hingga 2 %dari berat daging ikan. Kadar urea yang tinggi mengakibatkan
produk olahan berbau pesing. Pada teleostei kadar urea hanya
0,05 %
PENANGANAN IKAN SEGAR
Ikan segar atau ikan basah adalah ikan yang belum atau diawet dengan apapun,
kecuali semata-mata didinginkan dengan es. Penanganan ikan segar
dimaksudkan adalah semua pekerjaan yang dilakukan terhadap ikan segar sejak
ditangkap sampai saat diterima oleh konsumen. Pekerjaan ini dilakukan oleh
nelayan, pedagang, pengolah, penyalur, pengecer dan seterusnya hingga
konsumen.
A. PENDINGINAN IKAN.
Dan hasil penelitian dan kenyataan yang ada, ternyata bahwa pada suhu
yang sama , ikan-ikan yang ditangkap di daerah tropis mempunyai daya
simpan beberapa hari lebih panjang apabila dibandingkan dengan ikan-ikan
yang ditangkapdidaerah dingin. Seperti contoh ; ikan tuna yang ditangani
dan didinginkan dengan baik sejak ditangkap, dapat bertahan sampai 21
hari sebelum dinyatakan tidak layak untuk dimakan oleh manusia.
Pendinginan dapat dilakukan dengan salah satu atau kombinasi dari cara-
cara sebagai berikut :
1. Pendinginan dengan es
2. Pendinginan dengan es kering
3. Pendinginan dengan air dingin, berupa ;
a. air tawar bercampur es atau air yang didinginkan
dengan mesin pendingin.
b. air laut dingin bercampur es (chilled sea water, CSW)
c. air laut didinginkan dengan mesin pendingin
(refrigerated sea water, RSW)
d. Pendinginan dengan udara dingin.
Lanjutan….
1. JENIS-JENIS ES
Secara umum cara yang terbaik untuk mendinginkan ikan adalah dengan
menggunakan es, karena dapat mendinginkan dengan cepat tanpa
mempengaruhi keadaan ikan dan biayanya murah. Es umumnya terbuat
dari air tawar. Berdasarkan bentuknya es dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
a. Es balok (block ice), berupa balok berukuran 12 – 60 kg dan sebelum
2. JUMLAH KEBUTUHAN ES
1. Ikan seberat 1 ton pada suhu 220C akan didinginkan menjadi suhu 00C.
Panas Jenis ikan adalah 0,8. Berapa jumlah es yang diperlukan ?
2. Ikan seberat 1 ton pada suhu 220C akan didinginkan menjadi 20C. Panas
jenis ikan adalah 0,8. Berapa jumlah es yang dibutuhkan ?
a. Panas yang dikeluarkan oleh ikan untuk mendinginkannya dari 220C
menjadi 00 C adalah :
Q = 1000 x 0,8 x (22 – 2) = 16.000 kkal
b. Berat es yang diperlukan dihitung dengan penggabungan kedua
rumus diatas :
- Panas untuk melelehkan es 00C menjadi air 00C
Q1 = B x L = 80 B
- Panas untuk menaikkan suhu air 00C menjadi 20C
Q2 = B x J x ∆t = B x 0,8 x (22-2) = 16B
- Jumlah panas yang ditambahkan pada es 00C menjadi air 20C
Q = Q1 + Q2 = 80B + 16B (diketahui Q = 16.000) maka
16.000 = 96 B B = 16.000 : 96 = 167 kg
Lanjutan….
2. Panas radiasi langsung dari matahari, sinar lampu dan benda lain.