KETERAMPILAN

MEMBUAT REAGENSIA

d an
MEREAKSIKAN UNTUK
PEMERIKSAAN
TOKSIKOLOGI KLINIK?

ANGGITA RIA PANJAITAN

NURHADIAH
 Menurut tingkat kemurniannya
1.Reagen Tingkat Analitis
Reagen yang terdiri atas zat-zat kimia yang
mempunyai kemurnian sangat tinggi

2. Zat Kimia Tingkat Lain

• tingkat kemurnian kimiawi (chemically pure grade)
• tingkat praktis (practical grade).
• tingkat komersial (commercial grade).
• tingkat teknis (technical grade).
 Menurut cara pembuatannya

REAGEN DIBUAT SENDIRI

REAGEN JADI (KOMERSIAL) REAGEN JADI ADALAH

REAGEN YANG DIBUAT OLEH PABRIK/PRODUSEN.
 Jenis reagen

• Reagen kimia basah (wet chemistry) bentuknya bisa

berupa liofilisat, bubuk dan siap pakai.

• Reagen kimia kering(dry chemistry) bentuk bisa berupa

cip, catridge yang siap pakai.
 Kondisi Reagen

• IZIN EDAR DARI KEMENTRIAN KESEHATAN RI

• ETIKET/LABEL/WADAH
• PERHATIKAN TANGGAL PRODUKSI,
NOMOR BATCH REAGEN
BATAS KADALUARSA
• PERHATIKAN STABILITAS REAGEN. UNTUK
REAGEN YANG SUDAH DIBUKA MASA
STABILITASNYA MENJADI LEBIH PENDEK DARI
REAGEN YANG BELUM DIBUKA
 Batc
h

Tgl exd Tgl prod.

 PEMBUATAN REAGENSIA TOKSIKOLOGI?

Reagen toksikologi adalah bahan kimia yang digunakan dalam

analisis toksikologi untuk menentukan kadar dan efek toksik dari
senyawa-senyawa yang diketahui berpotensi berbahaya. Reagen
toksikologi menggunakan prinsip-prinsip kimia yang berbeda,
seperti reaksi kimia, kromatografi, dan spektroskopi, untuk
menentukan kadar dan efek toksik dari senyawa tersebut.
 Pembuatan reagen untuk pemeriksaan toksikologi

1.REAGEN BENEDICT
A. KOMPOSISI LARUTAN LARUTAN A :
- NA. SITRAT : 86,5 G
- NA2CO3 (NATRIUM KARBONAT) :
50 G
- AQUADEST : 400 ML
B. LARUTAN LARUTAN B :
-CUSO4.5H2O (TEMBAGA (II)
 Cara pembuatan :

1.LARUTAN A : LARUTKAN NA. SITRAT

DAN NA2CO3 KEDALAM AIR
(DIBANTU DENGAN PEMANASAN)
SARING JIKA PERLU DAN
DIENCERKAN DENGAN AQUADEST
HINGGA VOLUME LARUTAN MENJADI
425 ML
2.Larutan B : larutkan CuSO4.5H2o
 Cara pembuatan :

3. TUANGKAN LARUTAN B KEDALAM

LARUTAN A , SAMBIL DIADUK SECARA
KONSTAN, KEMUDIAN DIENCERKAN
CAMPURAN DENGAN AQUADEST
HINGGA CAMPURAN MENJADI 500 ML,
 CARA UJI

LARUTAN CONTOH SEBANYAK 8

TETES DITAMBAHKAN KEDALAM 5
ML PEREAKSI DALAM TABUNG
REAKSI. KEMUDIAN TABUNG
DITEMPATKAN DALAM AIR MENDIDIH
SELAMA 5 MENIT. TIMBULNYA
ENDAPAN WARNA HIJAU KUNING
MERAH ORANGE MENUNJUKKAN
ADANYA GULA PEREDUKSI.
 Contoh Pemeriksaan dan Reagen Untuk pemeriksaan
Toksikologi?

1.UJI KERACUNAN MONOKSIDA

A. Prinsip
Dapat diaplikasikan pada darah (whole
blood) yang telah diperlakukan dengan
heparin, asam edetat atau fluorida/oksalat.
B. Alat
• Tabung reaksi
• Pipet ukur
 Contoh Pemeriksaan dan Reagen Untuk pemeriksaan
Toksikologi?

C. REAGEN
Larutan ammonium hidroksida dalam
aquadest (0,01 mol / L)
D. Prosedur
1.Dipipet 0,1 ml darah,diletakkan dalam
tabung
2.Lalu ditambahkan dengan 2 ml larutan
ammonium hidroksida (0,01ml/L)
INTERPRETASI HASIL : WARNA RELATIF
MERAH MUDA BILA DIBANDINGKAN
DENGAN WARNA YANG DIPEROLEH
DARI HASIL PENGUJIAN SPECIMEN
DARAH NORMAL MENUNJUKKAN
ADANYA KARBOKSIHEMOGLOBIN
(HBCO).
 1.UJI KERACUNAN ASPIRIN
A. SAMPEL
Dapat diaplikasikan pada urin, isi lambung
dan residu dari tempat kejadian.
B. PEREAKSI
PEREAKSI TRINDER : CAMPUR 2 G
MERKURI KLORIDA YANG DILARUTKAN
DALAM 50 ML AKUADES DENGAN 3 ML
LARUTAN ASAM HIDROKLORIDA AKUOS
c. Bahan Uji :
1) Kontrol positif : Aspirin, Asam salisilat
2) Specimen Manusia : Urin, Bilasan lambung
d. Prosedur :
1) Ditambah 0,1 mL pereaksi Trinder pada 2 mL sampel dan
campur selama 5 detik. Untuk uji asam asetilsalisilat atau
metil salisilat dalam isi lambung atau residu dari tempat
kejadian, dan untuk uji salisilamida dalam urin, isi lambung
atau residu dari tempat kejadian.
2) Didihkan 1 mL sampel dengan 1 mL asam hidroklorida (0,1 mol/L)
selama 10 menit, dinginkan, saring jika perlu, dan kemudian netralkan
dengan 1 mL larutan natrium hidoksida akuos (0,1 mol/L).
e. Hasil
Terbentuknya warna violet kuat menunjukkan adanya salisilat. Bahan
pengawet azida bereaksi kuat dalam uji ini, dan hasil positif palsu dapat
diberikan oleh sampel urin yang mengandung keton dengan konsentrasi
tinggi. Uji ini sensitif dan akan mendeteksi pada dosis terapetik terhadap
asam salisilat, asam asetilsalisilat, asam 4- aminosalisilat, metil salisilat
dan salisilamida.
 KESIMPULAN

REAGEN YANG DIGUNAKAN DALAM

PEMBUATAN REAGEN TOKSIKOLOGI
KLINIK BERBAGAI MACAM,
TERGANTUNG PADA TINGKAT
KEMURNIAN KIMIAWI YANG
TERIMA
KASIH