Anda di halaman 1dari 8

Kelompok : 1 Suprihatin Ariska Andraini Ririn Vidiastuti Susianah

(06111010001) (06111010006) (06111010015) (06111010016)

1. ELEKTRON, PROTON, NEUTRON 1.1 Elektron Elektron adalah partikel dasar bermuatan listrik negatif. Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1897. Penemuan elektron diawali dengan ditemukannya tabung katode oleh William Crookes. Kemudian J.J. Thomson meneliti lebih lanjut tentang sinar katode ini dan dapat dipastikan bahwa sinar katode ini merupakan partikel, sebab dapat memutar baling-baling yang diletakkan di antara katode dan anode. Elektron memiliki muatan 1,6 x 10-19 C dan massa 9,11 x 10-31 kg. Elektron beredar mengelilingi inti.

1.2 Proton Proton adalah partikel inti atom yang bermuatan positif. Proton ditemukan oleh Eugen Goldstein melalui percobaan Tabung Crookes. Proton adalah partikel subatomik dengan muatan positif sebesar 1.6 10-19 coulomb dan massa 938 MeV (1.6726231 10-27 kg, atau sekitar 1836 kali massa sebuah elektron). Suatu atom biasanya terdiri dari sejumlah proton dan netron yang berada di bagian inti (tengah) atom, dan sejumlah elektron yang mengelilingi inti tersebut. Dalam atom bermuatan netral, banyaknya proton akan sama dengan jumlah elektronnya. Banyaknya proton di bagian inti biasanya akan menentukan sifat kimia suatu atom. Inti atom sering dikenal juga dengan istilah nuklei, nukleus, atau nukleon (bhs Inggris: nucleon), dan reaksi yang terjadi atau berkaitan dengan inti atom ini disebut reaksi nuklir.

1.3 Neutron Neutron adalah partikel inti atom yang tidak bermuatan. Neutron ditemukan oleh James Chadwick melalui percobaan penembakan unsur berilium oleh partikel alfa yang berkecepatan tinggi. Neutron memiliki massa 1,67 x 10-27 kg, lebih berat dari proton. Di luar inti atom, neutron tidak stabil dan memiliki waktu paruh sekitar (waktu yang dibutuhkan untuk jumlah tersebut berkurang menjadi setengah dari nilai awal) 10 menit, meluluh dengan memancarkan elektron dan antineutrino untuk menjadi proton. Metode peluruhan yang sama

Ikatan Kimia

(peluruhan beta [peluruhan radioaktif yang memancarkan partikel beta (elektron atau positron).

2. PRINSIP KERJA DARI PERCOBAAN THOMPSON, MILIKAN, DAN RUTHERFORD TENTANG PENEMUAN PROTON, ELEKTRON, DAN NEUTRON 2.1 Prinsip Kerja Percobaan Thompson

Prinsip kerja dari tabung sinar katoda gambar diatas akan diuraikan sebagai berikut. Tabung dari gelas yang hampir hampa udara di dalamnya dipasang dua elektroda, yaitu katoda dan anoda. Katoda merupakan tempat elektron terpancar sedangkan anoda merupakan elektroda yang potensialnya positif dan dijaga tetap tinggi. Elektron yang terpancar dari katoda akan membentur anoda, tetapi sebagian bergerak lurus melewati lubang kecil pada anoda. Berkas kecil elektron akan bergerak terus ke daerah yang terletak antara pelat yang bermuatan positif dan negatif. Setelah melewati pelat ini elektron akan membentur ujung tabung yang menyebabkan pendaran cahaya. Jika atom diberi energi maka elektron akan mengalami eksitasi, dengan kata lain elektron akan berpindah ke kulit terluar yang memiliki energi lebih rendah. Saat energi telah habis, elektron tersebut akan kembali ke posisi semula sambil melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Hasil percobaan J.J Thomson menujukkan bahwa sinar katode dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. Hal ini membuktikan terdapat partikel bermuatan negatif dalam suatu atom. Dari hasil percobaan tersebut, J.J. Thomson menyatakan bahwa sinar katode merupakan partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selanjutnya disebut elektron.

Ikatan Kimia

J.J. Thomson berhasil menentukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron (e/m) sebesar 1,76 108 C/g. Dari penemuannya tersebut, J.J. Thomson mengemukakan teori atomnya yang dikenal dengan teori atom Thomson, yaitu:

Model Atom Thomson Atom merupakan bola pejal yang bermuatan positif dan di dalamnya tersebar elektron yang bermuatan negatif. Karena tersebarnya elektron-elektron di dalam atom bagaikan kismis, sehingga disebut juga model atom roti kismis.

2.2 Prinsip Kerja Percobaan Milikan Kemudian pada tahun 1909, Robert Millikan dari Universitas Chicago, berhasil menentukan besarnya muatan 1 elektron sebesar 1,6 10-19 C. Dengan demikian, maka harga massa 1 elektron dapat ditentukan dari harga perbandingan muatan dengan massa elektron (e/m). Nilai e/m = 1,76 x 108 C/g, maka Massa 1 elektron =9.11 x 10-28 g Gambar percobaan tetes Minyak Milikan seperti gambar berikut.

Ikatan Kimia

Minyak disemprotkan kedalam tabung yang bermuatan litrik. Akibat gaya tarik grafitasi akan mengendapkan tetesan minyak yang turun. Apabila tetesan minyak diberi muatan negatif maka akan tertarik ke kutub positif medan listrik. Dari hasil percobaan Milikan dan Thomson diperoleh muatan elektron-1 dan massa elektron 0. 2.3 Prinsip Kerja Percobaan Rutherford Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford melakukan penelitian penembakan lempeng tipis emas. Jika atom terdiri dari partikel yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang ditembakkan seharusnya tidak ada yang diteruskan/ menembus lempeng sehingga mincullah istilah inti atom. Ernest Rutherford dibantu oleh Hans Geiger dan Ernest Marsden (1911) menemukan konsep inti atom didukung oleh penemuan sinar X oleh WC. Rontgen (1895) dan penemuan zat radioaktif (1896). Percobaan Rutherford dapat digambarkan sebagai berikut.

Ikatan Kimia

Hasil percobaan ini membuat Rutherford menyatakan hipotesisnya bahwa atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif, sehingga atom bersifat netral. Massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada dalam inti atom, sehingga dapt diprediksi bahwa ada partikel lain dalam inti atom.

Berdasarkan percobaan tersebut, Rutherford menyatakan bahwa atom adalah bola berongga yang tersusun dari inti atom dan eletron yang tersusun dari inti atom dan elektron yang mengelilinginya. Inti atom bermuatan positif dan massa atom terpusat pada inti atom. Kelemahan dari Rutherford tidak dapat menjelaskan mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom. Berdasarkan teori fisika, gerakan elektron mengitari inti ini disertai pemancaran energi elektron akan berkurang dan lintasannya makin lama akan mendekati inti dan jatuh ke dalam inti.

GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Penelitian Gelombang Elektromagnetik Dilakukan pada Sinar Tampak dan Kaitannya dengan Elektron. Gelombang elektromagnetik merupakan : - Gelombang transversal - Gelombang yang dapat merambat dengan kecepatan 3 x 108 m/s - Gelombang yang dapat merambat di ruang hampa tanpa medium, contohnya cahaya matahari.

Ikatan Kimia

Dapat disimpulkan bahwa gelombang elektromagnetik adalah perambatan secara transversal antara medan listrik dan medan magnet ke segala arah yang satu sama lain saling tegak lurus. Cahaya merupakan gelombang eloktromagnetik, yaitu gelombang yang getarannya adalah medan listrik dan medan magnet. Berdasarkan jenisnya, cahaya dibedakan menjadi cahaya yang tampak dan cahaya yang tidak tampak. Cahaya tampak adalah cahaya yang jika mengenai benda maka benda tersebut akan dapat dilihat oleh manusia, contoh cahaya matahari.

Cahaya tampak digunakan untuk penelitian gelombang elektromagnetik karena spectrum cahaya tampak adalah satu-satunya spektrum gelombang

elektromagmnetik yang dapat dilihat semuanya terdiri dari tujuh spektrum warna yaitu merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila dan ungu. Spektrum frekuensi sinar tampak berisi frekuensi dimana mata manusia peka terhadapnya. Frekuensi sinar tampak membentang antara 40.000 dan 80.000 GHz (1013) atau bersesuaian dengan panjang gelombang antara 380 dan 780 nm (10-9).

Seperti penjelasan di atas bahwa cahaya tampak memiliki spectrum gelombang elektromagnetik. Jika atom diberi energy, maka electron akan berpindah ke kulit terluar yang memiliki tingkat energy lebih rendah dari posisi semula. Ketika energy yang diberikan telah habis, electron akan kembali ke posisi semula dengan

Ikatan Kimia

memancarkan energy dalam bentuk cahaya. Spektrum yang dihasilkan dari perpindahan electron pada setiap atom berbeda, karena energy yang dilepaskan electron dalam bentuk cahaya memiliki panjang gelombang berbeda sehingga kita mampu melihat perbedaan warna setiap atom. Dengan kata lain, spectrum pada cahaya tampak yang merupakan salah satu gelombang elektromagnetik terjadi karena adanya pergerakan electron saat diberi energy.

Ikatan Kimia

REFERENSI Nursyamsiah . 2009. Prinsip Kerja Percobaan Thompson, Milikan Rutherford, (online), (http://hjciah27.blogspot.com/2009/11/laporan-e-m.html, 2013) Ann. 2013. Spektrum Sinar Tampak, (online), diakses 25 September

(http://annucigema.blogspot.com/2013/06/spektrum-sinar-tampak.html, diakses 25 september). Helin, Monica Nanda. 2012. Cahaya, (online), (http://ulangan-ipa1-

18.blogspot.com/2012/12/cahaya.html, diakses 25 september 2013). Wijaya El. 2013. Gelombang Elektromagnetik, (online),

(http://www.slideshare.net/eljovkusnowijaya/gelombang-elektromagnetikx2116523441, dikases 25 September 2013).

Ikatan Kimia

Anda mungkin juga menyukai