Gene Tika
Gene Tika
BAB. 1
PENDAHULUAN
BEBERAPA PENDAPAT YANG MENGAWALI HUKUM KETURUNAN
1.Teori Ovisma berpendapat bahwa yang sesungguhnya memiliki sifat keturunan
adalah sel telur yang dihasilkan oleh induk betina. Sedangkan sel jantan hanya
menghasilkan cairan berfungsi sebagai penggiat perkembangan sel telur
2.Teori Animalkulisma seiring ditemukannya mikroskup para ilmuwan waktu
ituberpendapat bahwa didalam cairan yang dihasilkan oleh individu jantan terdapat
hawan-hewan kecil, waktu itu disebut animalkulus yang sekarang disebut
spermatozoa.ditegaskan dari sel pria inilah sifat dari maklukhidup sedang sel betina
hanya sebagai penggiat.
3.Teori preformasi dipelopori oleh Anthonie van leeuwenhoek (1632 1723)
swammerdam (1637 1680 ),Bonnet (1720 1793 ) berpendapat bahwa didalam
selsperma sudah terbentuk manusia-manusia yang kecil-kecil. Hal ini seiring dengan
berkembangnya penemuan mikroskup yang masih sederhana.
4. Teori epigenesis dipeloporo oleh Wolff (1733-1794),Von baer (1792-1880) teori ini
menentang teori-teori sebelumnya dengan teorinya bahwa spermatozoa maupun sel
telur tidak memiliki susunan sperti teori preformasi ,melainkan sel telur yang sudah
dibuahi aleh seperma akan mengadakan pertumbuhan sedikit demi sedikit hingga
menjadi individu sempurna.
5.teori pangenesis dikemukakan oleh Carles darwin (1809-1882)dikatakan didalam sel
kelamin terdapat tnas-tunas yang akan bekembang setelah sel telur dibuahi sel
seperma.
6.Teori plasma benih dikemukakan oleh August weismann (1834-1914) mengatakan
gamet tidak dihasilkan oleh jaringan tubuh tetapi oleh jaringan khusus ( yang saat
sekarang dikenal sel kelamin ) sehingga jika ada kecacatan pada jaringan tubuh
tidak akan diwariskan pada keturunannya.
7.Teori perkawinan silang dikemukakan pertama kali oleh Gregor mendel (18221884)
Mendel adalah seorang rahib austria disebuah biara kecil kota Brun pada tahun 1857
mulailah mengadakan penelitian dengan mengadakan perkawinan silang beberapa
jenis tanaman ercis ( Pisum sativum ) selama kurang lebih tujuh tahun mengadakan
pengamatan dan penelitian secara seksama, pada tahun 1865 ia membawa hasil
percobaannya pada pertemuan para ahli ilmu pengetahuan alam perlu diketahui pada
masa itu untuk menjadi seorang guru seseorang harus mengadakan penelitian dan
hasilnya harus dipersentasikan didepan dewa pakar ilmu pengetahuan alam jika
hasilnya dapt diterima barulah seseorang itu berhak mengajar dan bila tidak ia tidak
diperbolehkan mengajar. Pada tahun 1866 hasil penelitian Mendel dicetak dan
disebarluaskan oleh dewan pakar tersebut ke perpustakaan di Eropa dan Amerika akan
tetapi pada masa itu abat ke-19 tak seorangpun menghargai penemuan Mendel ini
yang dianggap terlalu sepele materi yang diteliti. Baru pada abat ke-20 sekitar th
1900an setelah beberapa ahli Biologi diantaranya De vries dari belanda, Tschermak
dari Austria yang bekerja sendiri-sendiri di negaranya masing-masing mengkui
kebenaran dari teori Mendel dan menyatakan Gregor Mendel sebagai bapak
Genetika.
TT
Tinggi
Gamet
F1
tt
kerdil
T
Tt
Tinggi
F1 x F1
Gamet
F2
Tt
Tt
Tinggi
tinggi
T,t
T,t
ianduk jantan
Tt
tinggi
Tt
Tinggi
Tt
tinggi
tt
kerdil
indukbetina
Dari data diatas diperoleh perbandingan persilangan tiga tanaman dengan batang
tinggi dan satu tanaman dengan batang kerdil ( 3 : 1 ) untuk hukum mendel I .
Tampak bahwa pada F1 sifat kerdil tidak tampak baru pada F2 sifat kerdil muncul.
Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hukum mendel I ( persilangan
mono hibrit adalah :
1.semua F1 adalah seragam.
2.jika dominasi tampak semua, maka F1 memilii fenotip seperti induk yang dominan.
3.pada f1 induk heterizigot akan membentuk gamet maka terjadilah hukum pemisahan
alel.sehingga gamet hanya memilii salah satu alel saja.
4.jika dominasi nampak semua maka perkawinan monohibrit menghasilkan
perbandingan 3 : 1 ( yaitu tinggi : kerdil ), tetapi menghasilkan perbandingan
genotif 1 tinggi homozigot : 2 tinggi heterozigot : 1 kerdil homozigot )
Contoh perkawinan monohibrid pada hewan
Perkawinan pada marmut dengan bulu hitam gen dominan (A) yang
memnentuka terbentuknya pigmen melanin. dengan marmut bulu putih gen resesif (a)
perkawinan induk berbulu hitam dengan berbulu putih akan menghasilkan keturunan
F1 yang semuanya heterozigot warna hitam.jika keturunan F1 disilangkan dengan
sesama F1 maka akan diperoleh perbandingan genotifnya adalah 1 AA : 2Aa : 1aa
BBKK
Gamet
BK
F1
Gamet
BK
Bk
bK
bk
bbkk
bk
BbKk
Gamet
F2
BK,Bk,bK,bk
F1
BK
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk
x
Bk
BBKk
BBkk
BbKk
Bbkk
F1
bK
BbKK
BbKk
bbKK
bbKk
bk
BbKk
Bbkk
bbKk
bbkk
Berdasar data hasil percobaannya itu mendel menyusun hukumnya yang dikenal
dengan HUKUM MENDEL II DISEBUT HUKUM PENGELOMPOKAN GEN
SECARA BEBAS ( THE LAW OF INDEPENDENT ASSORTMENT OF GENES)
Hukum ini menyatakan alel memisah secara bebas ketika terjadi pembelahan secara
reduksi ( meiosis) pada saat pembentukan gamet.
Tabel hubungan antara banyaknya sifat beda, gamet,kombinasi F2,fenotip F2,genotif
F2 apabila terdapat dominansi.
Banyaknya
sifat beda
Macam
gamet dari
F1
Banyaknya
kombinasi
dalam F2
Banyaknya
fenotif dalan
F2
Banyaknya
kombinasi
persis dalam
F1
Banyaknya
kombinasi
homozigot
Banyaknya
kombinasi
baru yang
homozigot
banyaknya
macam
genotif
dalam F2
1
2
3
4
2
4
8
16
4
16
64
256
2
4
8
16
2
4
8
16
2
4
8
16
0
2
6
14
3
9
27
81
Ke-n
2n
(2n)2
2n
2n
2n
2n-2
3n
REPRODUKSI SEL
Didalam tubuh dikenal ada 2 jenis sel berkaitan dengan pembelahan sel. Sel
yang pertama adalah sel tubuh (somatis) dan sel kelamin(gonat) perhatikan tabel
berikut ini untuk mempermudah memahami perbedaan diantara dua sel tersebut.
Jenis perbedaan
Terdapat/letak
Sifat pembelahan
Hasil akir proses
pembelahan
Sifat sel anakan
Sel somatis
Berada di seluruh tubuh
kecuali pada kelamin
mitosis
2 anak sel baru
Sel kelamin
Dijumpai pada sel alat
kelamin/testis
Meiosis
4 anak sel baru
Makluk yang membiak secara seksual mengenal dua macam pembelahan inti.
Yaitu pembelahan biasa (disebut mitosis) dan pembelahan reduksi (meiosis)
MITOSIS
Pada mitosis,bahan inti sel terbagi sedemikian rupa sehingga dari satu sel
dihasilkan dua buah sel anakan yang masing-masing memiliki sifat genetik yang
sama. Mitosis terbagi menjadi 5 fase yaitu interfase,profase,metafase,anafase,telofase.
1.Interfase ( inter = antara , phase = tahap )
Pada masa interfasesel tidak mampu mengadakan pembelahan, karena sel
harus melakukan pertumbuhan dulu hingga menjadi maksimal ,pada masa
petumbuhan ini terjadi 4 fase yaitu :
a). Fase G1 ( gap 1) merupakan fase terpanjang dalam tahap pertumbuhan
sel,karena terjadi proses biosintesis yang sangat tinggi pembentukan energi
untuk melakukan sintesis.
b). Fase S (sintesis) dimulainya sintesis DNA untuk mengadakan replikasi
(penggandaan) DNA dan terjadi pengemasan benang DNA menjadi
kromatida-kromatida yang akan membentuk kromosom.
c). Fase G2(Gap 2) fase paling pendek ,fase persiapan menuju fase mitosis
d).fase M (mitosis) merupakan fase terpendek dalam siklus sel,yaitu siklus sel
membelah membagi menjadi 2 anakan baru, fase mitosis meliputi
( profase-metafase-anafase-telofase ). Perlu di ingat pada interfase ini
terbentuk kromatin- kromosom- kromatid.
2.Profase ( pro = sebelum,awal , fase = tahap )
Sel yang mengalami profase atau tahap awal ditandai oleh hilangnya
membaran inti,dan benang-benang DNA dan fliston dipadatkan dalam bentuk benang
kromosom sehingga dapat dilihat dengan pengamatan menggunakan mikroskup
biasa,serta tiap kromosom memiliki sentromer sentromir yang pada proses berikutnya
sentromer ini berperan pada pertautan antara kromosom homolok dan pendistribsian
kromosom saat pembelahan sel pada metafase akir dan metafase,kemudian
menduplikasi diri membentuk pasangan pasangan homolok,yang akirnya tiap
pasangan diikat pada sentromernya dengan membentuk dua kromatid.
pada akir profase terbentuk benang benang gelendong(gelendong mitotik) inti pada
masing-masing kutup sel yang letaknya berlawanan dimana pembentukan gelendong
menyebabkan sel mempunyai orientasi yaitu sentriol merupakan kutup,dan bidang
yangmembelah gelendong merupakan ekuator. Profase berakir jika kromosomkromosom berpindah kebidang ekuator sel, kromosom-kromosom bertaut pada seratserat gelendong pada sentromir.
gb. profase
3.Metafase ( meta = perubahan, phase = tahap )
Gb.metafase
Pada fase ini semua kromosom bergerak menuju bidang ekuator (bagian
tengah sel)dari sel,pada fase ini terjadi perubahan benang kromosom yang memiliki
sentromir menjadi pasangan benang kromosom yang terlepas sebagai benang
kromosom yang homolok yang tampak berpasangan pada bidang ekuator ,pada akir
fasse sentromir membelah dan ujung benang gelendong inti mencape kromosom dan
memegang sentromer.
4.Anafase ( ana =naik phase = tahap)
Serat gelendong putus diikuti pemisahan sentromir kemudian serat gelendong
memendek bergerak menuju kutup sel masing-masing disertai serat itu menyeret
kromatid dari tiap kromosom asal.karena kromatid sekarang menjadi benang-benang
tunggal dengan sentromer-sentromirnya masing-masing maka kromatid sekarang
disebut kromosom.
Gb.anafase
Gb.telofase
MEIOSIS
Mosis merupakan cara pembelahan sel yang khusus,terjadi pada waktu
pematangan sel-sel benih,yang membagi kromosom menjadi setengah, oleh karena
jumlah kromosom dari satu generasi kegenerasi berikutnya harus selalu tetap maka
kromosom dalam gamet harus diproh dan tidak ada sel didalam tibuh kita yang
mampu melakukan pembelahan semacam ini kecual sel kelamin saja.
Pembelahan meiosis meliputi 2 tahap yaitu meiosis 1 dan meiosis ke 2.Marilah
kita ikuti fase-fase yang terjadi pada waktu pematangan sel seperma pada makluk
hidup dengan 4 kromosom.
A. Meiosis 1
1.Interfase 1
Interfase 1 pada meiosis sama seperti interfase pada pembelahan mitosis
2.Profase 1
Profase pada meiosis 1 berlangsung lama dan amat rumit maka untuk
mempermudah mempelajari profase 1 dibagi menjadi 5 stadium
a).Leptonema.kromosom diploid yang jumlahnya 4 nampak sebagai benang
panjang,tunggal dan tipis.
b).Zigonema.keempat benang tersebut saling berdekatan dan membentuk satu
pasangan yang disebut sinopsis.
c).Pakhinema.kromosommenjadi pndek dan tebal
d.diplonema.masing-masing kromosom membelah memanjang sehingga
terbentuk kromatid.karena kromosom nya 4 maka disebut tetrat.
e).Diakinase.kromatid-kromatid yang tak serupa yang berbeda sentromirnya
dapat melakukan persilangan, tempat berlangsungnya persilangan disebut
khiasma. Di tempat khiasma ini kromatid akan putus dan segmen dari satu
kromatid akan bersambung dengan potongan kromatid yang lain, peristiwa
penukaran kromatid semacam ini disebut crossing over.dengan adanya
pindah silang terjadilah penukaran gen-gen sehingga terbentuklah kombinasi
baru.
3.Metafase 1
Kromosom-kromosom yang berpasangan menempatkan diri di bidang ekuator
dari sel,dinding intisel menghilang .kromosom dalam keadaan diploit, dalam arti lain
metafase 1 sama pada metafase pada mitosis
4.Anafase 1
Kromosom kromosom bergerak menuju kutup sel yang berlawanan ,anafase
1 ini pun sama dengan anafase pada mitosis
5.Telofase 1
Terbentuk 2 sel anakan baru yang memilii kromosom setengah dari jumlah
kromosom sel asalnya. Ini lah yang disebut pembelahan reduksi dimana sel anakan
hanya memiliki satu kromosom dari kromosom yang homolog.
B.Meiosis 2
1.Fase interfase pada tahap ini hampir-hampir tidak ada.
2.Profase 2
terbentuk gelendong, sentriol sel anak berpindah menuju kutup sel yang berlawanan
3.Metafase 2
Sama seperti metafase 1 dinding inti sel menghilang terbentuk gelendong
sintetik,kromosom menempatkan diri pada bidang ekuator.sentromer membelah dan
pasangan kromosom homolog(semula disebut kromatid)
4.Anafase 2
Kromosom bergerak menuju kutup sel yangberlawanan.
5.Telofase 2
Ini merupakan fase terakir dari meiosis 2,terbentuk 4 anak inti baru,dengan sebuah
kromatid dari tiap tetrad sehingga jumlah kromosomnya haploid,jadi selama
pembelahan meiosis 2 tidak terjadi reduksi, melainkan pembelahan biasa.
KROMOSOM
Perhatikan sejarah ditemukannya kromosom berikut ini :
-1879( Flemming) ia melihat benda-benda tersebut dijumpai saat sel sedang
melakukan pembelahan.
-1883 (Roux) yang pertama kali mempunyai dugaan bahwa benda tersebut
mempunyai hubungan dengan mekanisme keturunan.
-1887 (Benden dan Boveri) menemukan bahwa banyaknya benda itu pada tiap-tiap
makluk hidup berbeda tetapi jumlah untuk tiap jenis makluk hidup adalah konstan
selama makhluk tersebut hidup.
-1888 (Waldeyer) dengan tehnik pewarnan berhasil mengamati benda tersebut dengan
jelas dan karena benda tersebut dapat menyerap warna maka diberi nama kromosom
( latin; kroma = warna, soma = tubuh ) jadi istilah kromosom diberikan oleh
Weldeyer.
-1935 (Morgan) menemukan fungsi dari kromosom yaitu memindahkan sifat-sifat
genetik.
-1935 (Heitz), 1939 (kuwanda), 1940 (Gritter), 1948 (Kaufmann) memberikan
keterangan lebih banya tentang morfologi dari kromosom.
Sehingga kromosom didefinisikan struktur berwarna gelap didalam
nuklius,berbentuk lurus sperti batang atau bengkok dan terdiri dari zat yang mudah
mengikat warna.
MORFOLOGI KROMOSOM.
1. Ukuran dan bentuk kromosom
Panjang kromosom pada tiap-tiap makluk hidup berbeda beda berkisar
antara 0,2 20 mikron. Pada umum nya semakin dedikit jumlah kromoso pada suatu
makluk hidup semakin panjang kromosomya.
Pada tiap kromosom selalu ada bagian kromosom yang menyempit tampak
lebih terang dari yang lain dan membagi kromosom menjadi duo bagian, bagian itu
disebut sentromir. Kromosom berdasar letak sentromir dapat dibagi menjadi beberapa
bentuk diantaranya :
a). Metasentris jika sentromir terletak pada median 9 ditengah-tengah
sentromir sehingga kromosom terbagi menjadi 2 bagian yang sama dan
berbentuk seperti hurup V
b). Supmetasentris jika sentromir terletak submedian ( kearah salah satu
ujung kromosom) sehingga kromosom terbagi menjadi dua bagian lengan
yang tidak sama panjangnya ,dan berbentuk seperti huruf J.
c). Akrosentris.apabila sentromir terletak subterminal (didekat ujung
kromosom)sehinggga kromosom tidak membengkok melainkan lurus
seperti batang satu lengan kromosom sangat panjang sedang lengan yang
lain sangat pendek.
d). Telosentris. Apabila sentromir terletak diujung kromosom,sehingga
kromosom hanya memiliki satu lengan saja yang sangat panjang.
-1953 (Watson dan crick) mendukung pendapat Wkin dan menunjukkan terjadinya
aktifitas dalam ADN.
-1957 (Kornberg) membuktikan tentang doubel helix dengan membuat model
molekul ADN dalam sel bebas tepatnya pada tahun 1767 membuat molekul
ADN dari 6000 nukleotida.
ADN terbesar dijumpai dalam nukleus terutama didalam kromosom,mitokondria,
plastida dan sentriol. Pada Paramaecium, Tetrahymena,Amoeba
proteus,amphibi,paku-pakuan molekul ADN terdapat didasar sitoplasma.
Banyaknya ADN diukur dengan pikogram ( 1 pg = 10-12 gram) banyaknya
ADN konstan dari generasi kegenerasi berikutnya, sebagai contoh pada sel ayam
dijumpai ADN seberat 2,5 pg ini sel somatisnya sedang sel kelaminnya setengah dari
2,5 pg atau 1,25pg. Banyaknya jumlah Adn berbanding dengan sifat ploidi dari sel
tersebut contoh sel hati bersifat tetraploidi bearti sel hati mengan dung 2 kalilipat
ADN dari sel diploidi.
Bentuk ADN pada sel dengan nuklios sejati adalah lurus tak bercabang
sedangkan pada sel dengan tanpa inti sejati berbentuk benang bulat.Ukuran panjang
ADN mulai 5- 500mikron.
Susunan kimiawi ADN berupa makromolekuler yang komplek, yang terdiri
dari 3macam molekul, yaitu :
1.Gula pentosa yang dikenal dengan deoksiribosa.
2.Asam pospat
3.Basa nitrogen, yang dapat dibedakan atas dua tipe yaitu pirimidin (terdiri dari
sitosin dan timin) dan purin (terdiri dari guanin dan adenin)
Chargaff (1948) melakukan penelitian pada sel sapi dan mendapatkan
perbandingan jumlah adenin : guanin : sitosin : timin = 28% : 24% :20% :28%
Pada tahun 1950 hukum ekivalen Chergaff mengemukakan bahwa :
a. jumlah purin adalah sama dengan jumlah pirimidin (A + G = T + S)
b. banyaknya adenin sama dengan banyaknya timin ( A = T ) banyaknya guanin
sama dengan banyaknya sitosin ( G = S )
Replikasi ADN.
Sebagai pembawa informasi genetika ADN mempunyai 2 fungsi yaitu
1.fungsi heterokatalitik ADN mensintesa molekul kimia lainnya ( ARN,protein )
2.fungsi autokatalitis ADN mensintesis dirinya sendiri.
Berikut ini akan dibahas fungsi autokatalisis
Menurt Waston dan Crick replikasi ADN dimulai dari putusnya ikatan hidrogen yang
kemudian diikuti oleh berputarnya dan memisahnya kedua pita polinikleotida jadi tiap
pita pada double helix mampu menjadi pencetak pita yang lain. Berdasar penelitian
ada 3 cara replikasi molekul ADN.
a).semikonserfatif dua pita double helix memisahkan diri.tiap pita akan berperan
sebagai parental untuk membentuk pasangan pita yang baru.
b).konserpatif duoble helix parental tetap utuh tetapi keseluruhannya mampu
membentuk duoble helix yang baru
c).dispersif dua parental pada double helix terputus-putus dan tiap putusan
membentuk pasangan pita pasangannya.dan menghasilkan double helix yang baru.
Me.
KODE GENETIK
Telah diketahui bahwa ADN adalah bahan genetik pembawa informasi dari sel
kesel dari genrasi kegenerasi akan tetapi bagaimanakah informasi genetik ini terdapat
didalam molekul ADN ? apakah informasi itu berupa tulisan atau sebuah tatabahas
atau sebuah kode-kode tertentu ? sebuat pita molekul ADN yang terdiri dari pita
doubel helix terdiri dari gula pentosa dan pospat tulang punggung ini selalu
mempunyai selalu sama dalam berbnagai sekmen molekul ADN sehingga tidak
mungkin informasi genetik dibawa oleh tulang punggung doubel helix .teteapi basa
nitrogen dari ADN berisi susunan yang berbeda-beda jadi jelaslah bahwa informasi
genetik dibawa oleh ADN.
Serabai dan kawan-kawan (1964) membuktikan bahwa urutan basanitrogen
dari suatu segmen molekul ADN itu identik dengan urutan linear dari asam amino dari
molekul protein, empat basa nitrogen (A,T,S dan G ) dapat dianggap sebagai alfabet
dalam molekul ADN. Yang menjadi pertanyaan apakah informasi ini dalam bentuk
bahasa atau dalambentuk simbul/ kode ? jika informasi ini dalam bentuk bahasa ADN
memerlukan alfabet yang lebih banyak, tatabahasa yang lebih konflek, dan ruang yang
cuup. Jadi yang memungkinkan bagi kita informasi ini dibawa dalam bentuk kodekode. Setiap pesan ADN yang dibawa dalam bentuk 4 alfabet ADN disebut
kriptogram.
Dalam tahun 1968 nirenberg, khorana dan Holley menerima hadiah nobel
untuk penelitian mereka yang sukses menciptakan kode-kode genetik yang hingga
sekarang kita kenal. Seperti kita ketahui asam amino dikenal ada 20 macam. Yang
menjadi masalah bagaimanakan 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam
amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktifitas sel? Para peneliti
melakukan penelitian pada bakteri E. Coli mula mula digunakan basa nitrogen singlet
maka diper oleh 4 asam amino saja yang dapat diterjemahkan padahal ke 20 asam
amino ini harus diterjemahkan semua agar protein yang dihasilkan dapat digunakan,
kemudian para ilmuwan mencobalagi dengan kodon duplet dan baru dapat untuk
menterjemahlkan 16 asam amino ini pun belum cukup juga. Kemudian dicoba dengan
triplet dan dapat menterjemahkan 64 asam amino hal ini tidak mengapa sekalipun
melebihi 20 asam amino toh dari 64 asam amino yang diterjemahkan ada yang
memilii simbul/fungsi yang sama diantaranya (kodon asam assparat(GAU dan GAS)
sama dengan asam
asam tirosin(UAU,UAS) sama juga dengan triptopan(UGG) bahkan ini sangat
menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam
amino yang kemungkinan rusan selain itu dari 20 asam amino diantaranya ada yang
berfungsi sebagai agen pemotong gen atau tidak dapat bersambung lagi dengan
doubel helix asam amino yang berfungsi sebagai agen pemotong gen diantaranya
(UAA,UAG,UGA)
beberapa sifat dari kode triplet diantaranya :
1. kode genetik ini mempunyai banyak sinonim sehingga hampir setiap asam
amino dinyatakan oleh lebih dari sebuah kodon. Contoh semua kodon yang
diawali dengan SS memperinci prolin,(SSU,SSS,SSA dan SSG) semua kodon
yang diawali dengan AS memperinci treosin(ASU,ASS,ASA,ASG).
2. tidak tumpang tindih,artinya tiada satu basa tungggalpun yang dapat
mengambil bagian dalam pembentukan lebih dari satu kodon,sehingga 64 itu
berbeda-beda nukleotidanya.
3. kode genetik dapat mempunyai dua arti yaitu kodon yang sama dapat
memperinci lebih dari satu asam amino.
4. kode genetik itu ternyata universal
METABOLISME
Metabolisme adalah proseskimia yang menandai unsur hidup,kebanyakan
berlangsung dengan zat perantara yang disebut enzim
Semua aktifitas sel dikendalikan oleh aktifitas nuklius cara pengendalian ini
berkaitan dengan aktifitas nuklius memproduksi protein dimana protein ini merupakan
penyusun utama dari semua organel sel maupun penggandaan kromosom. Protein
yang dihasilkan meliputi protein struktural terdapat di dalam membran, serabut
kontraktil dan filamen intraselluler. Protein fungsional contohnya enzim,enzim
dibutuh kan sebagai biokatalisator sintesa kimiawi tubuh.
Proses sintesa protein sangat rumit dan mempergunakan molekul-molekul
serta organel sel seperti asam amino, ADN,asam ribonukleat (ARN),ribosom dan
enzim-enzim.
1.Asam amino
Oleh karena protein adalah polimerase dari asam amino, maka proses sintesa
protein membutuhkan asam amino sebagai bahan mentah. Asam amino yang umum
dijumpai berjumlah 20 dan berkumpul didalam sitoplasma membentuk suatu
kumpulan asam amino ( kecuali asam amino jenis prolin yang memiliki gugus amino
dan karboksil bebas.selama sintesa protein asam amino terangkai oleh peptida yang
dihasilkan oleh hidrolisa dari gugus asam dan karboksil.
Polipeptida adalah deretan asam amino yang dapat terdiri atas 51 asam amino
(seperti pada insulin) sampai lebih dari 1000 asam amino ( sseperti pada
fibroin,protein sutera)
Gb.penyusunan protein
2.ADN
Seperti diketahui molekul ADN mengandung keterangan genetik oleh karena
itu sintesa protein dikontrol oleh ADN .
3.ARN non-genetik
3 jenis ARN yang berperan aktif dalam sintesa protein adalah ARNd berfungsi
menerima kode genetik dari ADN kemudian akan meninggalkan nuklius untuk
menuju ke ribosom,ARNt bertugas mengikat asam amino yang ada didalam
Pada tahap berikutnya triplet kodon UUU mengikatkan diri pada aminoasil
pada sisiP dengan bantuan enzim petidil transferase.
Jadi selama memanjangnya rantai polipeptida tiap ARNt yang bermuatan
aminoasil masuk kesisi A: bergerak kesisiP kemudian kesisiE dan akirnya
ARNd keluar dari ribosom. Proses ini berlangsung sangat cepat pada bakteri Escercia
colli dengan kondisi optimal dengan asam amino berjumlah 40 dapat dihasilkan dalam
20 detik saja.
Gb.
Gb.pembentukan protein
setelah sampai di ribosom, maka 3 basa dari ARNt yang berperan sebagai antikodon
berpasangan dengan 3 basa dari ARNd yang disebut kodon. Misalkan ARNp dengan
antikodon GSU sajalah yang dapat melepas asam amino yang dibawanya kepada
kodon SGA dari ARNd.ribosom dengan ARNd bergerak satu dengan lainnya.sebuah
asam amino ditambahkan pada protein yang terbentuk,setiap kali ribosom melalui 3
nukliotida ARNd yang baru.
ARNt berikutnya berpasangan dengan kodon ARNd berikutnya. Asam amino
yang pertama berikutnya lepas dari ARNp yang membawanya dan berangkai dengan
asam amino yang datang berikutnya,perangkaian ini dengan perantara peptida.
Didalam ribosom terdapat ARNr yang berfungsi melengkapi penterjemahan pesan
ADN yang dibawa ARNd dalam pembentukan protein tertentu. Proses penerusan
pesan Adn lewat ARNd kepada ARNt dalam rangka pembuatan protein tertentu ini
dinamakan penterjemahan atau translasi. ARNt pertama yang telah melepaskan
asam amino tadi akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali
pengangkutan asam amino sampai terbentuk polipeptida/ protein tertentu.
GEN LETAL
Gen letal adalah gen kematian adalah gen yang apabila dalam keadaan
homozigotik dapat menyebabkan kematian individumyang memilikiya.ada gen yang
bersifat dominan ada yang bersifat ressesif.
GEN LETAL DOMINAN
Gen letal dominan ialah gen dominan yang bila homozigottik akan menyebabkan
individunya mati.
Beberapa contoh dapat dikemukakan disini
1.pada ayam Creeper.
Pada ayam dikenal gen dominan C yang jika homozigot menyebabkan sifet
letal,alelnya resesif c mengatur pertumbuhuhan tulang .ayam heterozigotnya Cc yaitu
ayamnya hidup tapi menunjukkan kecacatan yaitu memiliki kaki pendek disebut
ayam redep ( dalam bahasa inggris disebut creeper) meskipun ayam ini hidup tetapi
sebenarnya menderita penyakit keturunan yang disebut achondraplasi.ayam
homozigot yang dihasilkan tidak pernah dijumpai hidup sebab sudah mati sejah masih
embrio banyak kelainan padanya misal kepala rusak,tulang tidak terbentuk,mata
mengecil dan rusak. Perkawinan antar dua ayam creeper menghasilkan perbandingan
2 ayam creeper : 1 ayam normal : 1 letal.
Bagai mana jika gen letal CC tidak pernah ada bisa terjadi ayam creeper?
Sebenarnya ayam creeper (Cc) dihasilkan dari ayan normal (cc) yang salah satu gen
resesif c mengalami mutasi gen menjadi gen domina n C.
Perhatikan papan catur persilangan ayam creeper berikut :
P
betina creeper Cc
x
C
C
c
CC
letal
Cc
creeper
jantan creeper Cc
c
Cc
creeper
cc
normal
betina Bb
x
B
B
b
BB
letal
Bb
brakhifalangi
jantan Bb
b
Bb
Brakhifalangi
bb
normal
Yy
Yy
Y
y
Y
YY
Yy
Letal
Kuning
y
Yy
yy
kuning
kelabu
Dari persilangan tersebut tampak gendomina letal baru akan muncul dari
perkawinan heterozigot dan dalam keadaan heterozigot gen dominan letal tidak
menyebabkan kematian namun biasanya menimbulkan kecacatan.
GEN LETAL RESESIF
Beberapa contoh dapat diberikan disini :
1.pada jagung ( Zea mays ) dikenal gen dominan G yang bila dalam kondisi
homozigot menyebabkan tanaman membentuk klorofil (zat hijau daun) secaranormal,
sehingga daun berdaun hijau benar alel nya resesif g bila homozigot gg akan
menyebabkan gen letal , sebab klorofil tidak akan terbentuk samasekali pada zigot
sehingga kecambah akan segera mati.
Tanaman heterozigot Gg akan mempunyai daun hijau kekuning-kuningan,
tetapi akan hidup terus sampai dapat menghasilkan buah dan biji jadi tergolong
normal. Jika kedua tanaman yang heterozigot ini sama-sama disilangkan akan
diperoleh pebandingan 1 berdaun dijau normal : 2 berdaun hijau kekuningkuningan .akan tetapi bagaimanapun juga semua keturunannya normal semua.
Perhatikal papan punnel berikut ini
P:
Gg
G
g
x
G
GG
normal
Gg
normal
Gg
g
Gg
Normal
gg
letal
3..pada manusia dikenal gen letal resesif i yang jika homozigot akan memperlihatkan
pengaruhnya letal. Yaitu munculnya penyakit ichtyosis congenita kulit menjadi
kering dan bertanduk, pada permukaan tubuh terdapat benda-benda berdarah.
Biasanya bayi telah mati sebelum dilahirkan.
Orang dengan homozigot dominan II dan heterozigot Ii adalah normal. Hanya
pada perkawinan dengan sama-sama heterozigot akan memunculkan peluang gen
letal. Perhatikan diagaram punell berikut ini.
P:
Ii
I
i
x
I
II
Normal
Ii
normal
Ii
i
Ii
normal
ii
letal
dan sebuah kromosom tanpa kromosom-X (3AO) perhatikan skema oogenesis pada
lalat buah berikut.
Dalam kondisi normal
3AX
3AAX
X
3AX
Terjadi nondisjunction
3AXX
3AAX
X
3AO
Perhatikan juga sekema jika terjadi persilangan pada kasus nondisjunction dan anak
yang terbentuk dengan kelainan kromosomnya.
betina
jantan
3AAX
Y
3AAXX
3AO
3AX
3AY
3AXX
3AAXX
X
3AAXO
3AAXX
Y
3AAY
O
Nampak jelas bahwa hanya dengan adanya kromosom X dan Y saja tidak bisa
menentukan jantan dan betina pada kasus nondisjunction, tetapi untuk menentukan
jenis jantan dan betina digunakan perimbangan indeks kelamin yaitu :
Banyaknya kromosom X
Atau disingkat
X/A
Kelamin
Betina super
Betina super
Betina
Betina tetraploid (4n)
Betina triploid (3n)
Intersex
Intersex
Jantan
Jantan
Jantan super