PANGAN
OLEH:
MARUDUT, MPS
Marudut, MPS
PERMASALAHAN
KEKURANGAN
DEFISIENSI
KONSUMSI
ZAT GIZI
ZAT GIZI
TERTENTU
Marudut, MPS
PENANGGULANGAN
1. PENINGKATAN KONSUMSI ZAT GIZI
YANG DEFISIEN
2. PENAMBAHAN ZAT GIZI YANG
DEFISIEN KEDALAM PANGAN
SEBAGAI PEMBAWA ZAT GIZI
(CARIER/FOOD VEHICLE)
Marudut, MPS
BERBAGAI ISTILAH
RESTORASI:
Menambahkan zat gizi yang hilang selama
proses pengolahan pangan sehingga
kembali ke kadar semula
Contoh: penambahan vitamin C pada
pembuatan jus
Marudut, MPS
BERBAGAI ISTILAH
FORTIFIKASI:
penambahan zat gizi spesifik kedalam
pangan dalam jumlah tertentu yang awalnya
terdapat dalam jumlah sedikit dalam bahan.
Contoh:
1. Fortifikasi garam dengan yodium
2. Fortifikasi tepung terigu dengan 5 jenis zat gizi
3. Fortidikasi tepung susu dengan Ca, dll
Marudut, MPS
BERBAGAI ISTILAH
FORTIFIKASI ada 2 jenis:
1. Wajib (mandatory): yakni fortifikasi yang
harus dilakukan bila memproduksi
pangan
2. Sukarela (volunteer): yakni tergantung
keinginan dari industri pangan
Marudut, MPS
BERBAGAI ISTILAH
ENRICHMENT (MEMPERKAYA):
penambahan zat gizi spesifik kedalam
pangan dalam jumlah tertentu yang awalnya
terdapat dalam jumlah sedikit dalam bahan.
Marudut, MPS
BERBAGAI ISTILAH
NUTRIFIKASI:
Praktek penambahan sejumlah vitamin dan
mineral terhadap:
a. makanan formula atau makanan pabrik
b. kelompok makanan yang dijual sebagai
meal misalnya: formula bayi
Marudut, MPS
BERBAGAI ISTILAH
KOMPLEMENTASI (FOOD SUPLEMENT):
pencampuran 2 atau lebih bahan makanan
sehingga kekurangan zat gizi pada bahan
makanan dilengkapi dari bahan makanan
lain yang ditambahkan.
Marudut, MPS
BERBAGAI ISTILAH
CONTOH KOMPLEMENTASI (FOOD
SUPLEMENT):
Beras kekurangan asam amino lysin dan
kelebihan asam amino metionin dapat
dicampurkan dengan kedelai dalam bentuk tepung
karena kedelai kekurangan metionin dan
kelebihan lysin
Marudut, MPS
10
BERBAGAI ISTILAH
SUPLEMENTASI GIZI (NUTRITIONAL
SUPLEMENTATION):
berbagai pangan atau zat gizi atau campuran
keduanya yang digunakan untuk memperbaiki nilai
gizi dalam suatu diet terdiri dari: mineral, vitamin
dan sumber-sumber yang tidak
teridentifikasi termasuk protein, satu atau lebih
asam amino dan substansi lain
Marudut, MPS
11
BERBAGAI ISTILAH
NUTRACEUTICAL:
merupakan suatu zat yang ada didalam
pangan atau bagian dari pangan dan
memberikan aspek kesehatan atau medis
termasuk pencegahan dan pengobatan
penyakit (Dr. Stephen de Felice, 1990)
Marudut, MPS
12
BERBAGAI ISTILAH
NUTRACEUTICAL TERDIRI DARI:
a. isolated nutrients
b. dietary supplements
c. herbal products
d. process foods (cereal, soups and beverages)
Dapat juga termasuk:
a. garlic
b. soybeans
c. specific components of food
(omega 3 minyak ikan)
Marudut, MPS
13
BERBAGAI ISTILAH
PANGAN FUNGSIONAL:
Pangan yang selain mengandung zat gizi
juga mengandung komponen non gizi yang
bermanfaat bagi kesehatan.
Marudut, MPS
14
BERBAGAI ISTILAH
SPINKLE:
15
Marudut, MPS
16
PERSYARATAN FORTIFIKASI
1. Untuk meningkatkan nilai gizi bahan makanan :
Marudut, MPS
17
PERSYARATAN FORTIFIKASI
2. Untuk meningkatkan konsumsi zat gizi:
- Pemilihan bahan makanan yang akan
-
difortifikasi (carier)
dikonsumsi secara merata oleh
masyarakat sasaran.
Diproduksi secara terpusat
Harga terjangkau oleh masyarakat
sasaran
Marudut, MPS
18
PROSEDUR FORTIFIKASI
I. UJI COBA DI LABORATORIUM
Menetapkan pada tahap produksi mana fortifikasi akan
dilakukan.
Menetapkan bentuk vitamin yang akan difortifikasi.
Uji organoleptik produk
Uji kestabilan vitamin selama proses pengolahan dan
penyimpanan.
II. UJI COBA SKALA PILOT PLAN DAN UJI DI
LAPANGAN
Produksi pada skala yang lebih besar.
Uji organoleptik oleh calon konsumen.
III. PRODUKSI YANG SEBENARNYA
Marudut, MPS
19
FORTIFIKASI VITAMIN A
20
FORTIFIKASI VITAMIN D
Seringkali difortifikasi bersama-sama vitamin A.
Batas kebutuhan vitamin D dengan dosis
toksiknya tidak terlalu jauh
dosis vitamin D
yang difortifikasi harus benar-benar
diperhitungkan.
Sulit memonitor kestabilan vitamin D dalam
makanan karena rendahnya ketepatan metode
analysis yang digunakan.
Marudut, MPS
21
FORTIFIKASI VITAMIN B
Vitamin B stabil dalam bentuk kering dan dalam
makanan kering.
Secara komersial vitamin B1 tersedia dalam
bentuk garam mononitrat dalam hidroklorida.
Vitamin B1 mononitrat lebih tidak higroskopis
sehingga lebih baik digunakan dalam produk
kering.
Riboflavin kurang larut dalam air dan kadangkadang menimbulkan masalah karena warnanya
sangat kuning.
Marudut, MPS
22
FORTIFIKASI VITAMIN B
Niasin
asam nikotinat
Nikotinamid (niasinamid)
flavor pahit
penggunaan banyak karena lebih mudah larut dalam air
Piridoksin hidrokloria bentuk vitamin B6 yang terdapat
secara komersial.
stabil selama pengolahan
pada pemanggangan roti yg hilang sekitar 5-10 %
Marudut, MPS
23
24
25
Marudut, MPS
26
Marudut, MPS
27
Marudut, MPS
28
PERMASALAHAN
Marudut, MPS
29
KESUKSESAN
FORTIFIKASI ZAT BESI
1. Pemilihan bahan makanan pembawa (carier
atau food vehicle)
Memperhatikan pola konsumsi sasaran
Dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berbeda
antar individu
Tidak berpotensi untuk dikonsumsi berlebihan
Bahan sedikit mengandung seny.penghambat
penyerapan besi (tanin atau fitat)
2. Pemilihan senyawa sebagai sumber zat besi
yang akan difortifikasi (fortificant)
Marudut, MPS
30
Ferro sulfat
Ferro fumarat
Ferro glukonat
Ferri ammonium sitrat
Ferri ortofosfat
Ferri pirofosfat
Natrium ferri firofosfat
Marudut, MPS
31
FERRO SULFAT
Perubahan warna sebagai hasil reaksi
dengan komponen lain dalam bahan
makanan
Menghasilkan bau dan aroma yang #
dikehendaki
Dipakai untuk fortifikasi terigu (roti)
Marudut, MPS
32
FERRO FUMARAT
Untuk makanan bayi yang terbuat dari
campuran jagung dan kedelai
Penyerapannya fero sulfat bila dalam
bentuk pil / tablet tinggi , tetapi bila
difortifikasi pada bahan makanan
penyerapan lebih rendah
Marudut, MPS
33
FERRO GLUKONAT
Diserap seperti ferro sulfat
Harga mahal
Untuk fortifikasi susu dan makanan bayi
dari kedelai
Marudut, MPS
34
Marudut, MPS
35
PENINGKATAN PENYERAPAN
ZAT BESI
Tambah zat fasilitator (Vitamin C)
Kurangi sifat reaktif zat besi dangan me +
kan senyawa stabilisator misalnya fosfat
Marudut, MPS
36
FORTIFIKASI IODIUM
1. Iodinasi (iodination) : fortifikasi dengan
semua senyawa iodium
2. Iodisasi(iodization)
: fortifikasi dengan
kalium atau natrium iodida (NaI dan KI)
3. Iodasi (iodation) : fortifikasi dengan
kalium dan natrium iodat
(NaI03 dan KI03)
Marudut, MPS
37
PERSYARATAN PANGAN YG
DIFORTIFIKASI
38
Marudut, MPS
39